aktivitas atau volume. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah sekalipun terjadi perubahan pada tingkat aktivitas atau volume.
Sedangkan menurut Mulyadi 1991 biaya dapat menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Biaya tetap per satuan berubah dengan adanya
perubahan volume kegiatan. Biaya tetap atau biaya kapasitas merupakan biaya untuk mempertahankan kemampuan beroperasi perusahaan pada
tingkat kapasitas tertentu. Besar biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, tekhnologi dan metode serta strategi
manajemen. Contoh biaya tetap diantaranya; depresiasi, bunga, gaji, sewa. 2.
Biaya Variabel Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan tetap, semakin besar volume kegiatan semakin besar pula biaya totalnya, sebaliknya semakin
kecil biaya volume kegiatan, semakin kecil pula biaya totalnya. Biaya bahan baku merupakan contoh biaya variabel yang berubah sebanding
dengan perubahan volume produksi. Ada jenis biaya variabel yang perilakunya bertingkat step like behavior yang
2.5 Konsep Analisis Biaya-Volume-Laba
Analisis biaya-volume-laba merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Analisis ini
menekankan pada keterkaitan biaya, kuantitas yang terjual dan harga. Ada beberapa isu yang disinggung dalam analisis biaya-volume-laba diantaranya
adalah jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas dan dampak kenaikan harga
terhadap titik impas.
2.6 Konsep Titik Impas 2.6.1 Pengertian Titik Impas
Titk impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya Hansen dan Mowen,1999. Sedangkan dalam Horngren dkk
2006, definisi titik impas adalah jumlah output yang terjual dalam jumlah pendapatan sama dengan total biaya, dimana jumlah laba operasi
adalah nol. Dalam jurnal internasional Cost-Volume-Profit Analysis
Incorporating The Cost of Capital yang ditulis oleh Robert Kee 2007 mendefinisikan titik impas adalah volume penjualan dimana pendapatan
sama dengan jumlah beban biaya sehingga tidak terdapat laba maupun rugi. Menurut Samryn 2001 titik impas adalah titik dimana total
pendapatan sama dengan total biaya atau titik dimana total margin kontribusi sama dengan total biaya tetap.
2.6.2 Pendekatan dalam Penentuan Titik Impas
Dalam Hansen dan Mowen 1999 terdapat dua pendekatan dalam menentukan nilai titik impas yaitu titik impas dalam unit dan titik
impas dalam dolar penjualan. Titik impas dalam unit dapat diartikan jumlah atau kuantitas unit yang diproduksi untuk mencapai laba normal.
Sedangkan titik impas dalam dolar penjualan dapat diartikan konversi dari ukuran unit yang dijual menjadi ukuran pendapatan penjualan untuk
menghasilkan laba normal. Ada beberapa asumsi dalam analisis break even yang tercermin
dalam anggaran perusahaan masa yang akan datang. Menurut Henry Simamora 1999 asumsi-asumsi penting tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut: a.
Seluruh jenis biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya tetap atau biaya variabel. Apabila ada biaya campuran, maka biaya tersebut
harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. b.
Fungsi biaya total terbentuk garis lurus. Sudah pasti asumsi ini menganggap hanya benar apabila perusahaan berproduksi dalam
kisar relevan relevant range. c.
Fungsi pendapatan total juga berbentuk garis lurus. Garis ini diharapkan bahwa harga jual per unit adalah konstan untuk seluruh
volume penjualan yang mungkin.
d. Analisis terbatas pada satu jenis produk. Apabila perusahaan menjual
lebih dari satu produk maka dianggap bahwa kombinasi penjualan adalah konstan.
e. Persediaan awal sama dengan persediaan akhir. Asumsi ini berarti
bahwa seluruh pengeluaran ditahun tertentu untuk memperoleh atau memproduksi barang dilaporkan sebagai biaya yang ditandingkan
dengan pendapatan di laporan rugi-laba tahun tersebut.
2.7 Konsep Pengambilan Keputusan Taktis 2.7.1 Pengertian Pengambilan Keputusan Taktis
Dalam Hansen dan Mowen 1999 pengambilan keputusan taktis terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil
yang langsung atau terbatas yang dapat terlihat. Beberapa keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek namun tidak jarang
mengandung konsekuensi jangka panjang. Keputusan taktis merupakan sebagian kecil dari keseluruhan strategi dalam meraih keunggulan
biaya. Sehingga keputusan taktis seringkali berupa tindakan berskala kecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang.
2.7.2 Model Pengambilan Keputusan Taktis
Model keputusan seperti yang dipaparkan dalam Hansen dan Mowen 1999 didefinisikan sebagai serangkaian prosedur yang jika
diikuti akan membawa kepada suatu keputusan. Terdapat enam langkah yang menggambarkan proses pengambilan keputusan sederhana yang
direkomendasikan yaitu : 1.
Kenali dan tetapkan masalah. 2.
Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atas masalah tersebut; eliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak.
3. Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap
alternatif yang layak. Klasifikasikanlah biaya dan manfaat sebagai relevan atau tidak relevan serta eliminasilah biaya dan manfaat
yang tidak relevan dari pertimbangan. 4.
Hitung total biaya dan manfaat relevan masing-masing alternatif.
5. Penilaian faktor-faktor kualitatif.
6. Menetapkan alternatif yang menawarkan mafaat terbesar.
2.7.3 Definisi Biaya Relevan
Dalam Hansen dan Mowen 1999 biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing alternatif. Karena
hanya biaya masa depan yang relevan maka semua keputusan berhubungan dengan masa depan. Namun, untuk menjadi relevan tidak
semua biaya harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif terhadap alternatif lain.
2.7.4 Relevansi, Perilaku Biaya dan Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas
Sebagian besar keputusan taktis membutuhkan analisis yang rumit. Ketika terjadi perubahan permintaan dan penawaran sumber daya
aktivitas harus dipertimbangkan ketika menilai relevansi. Menurut Hansen dan Mowen 1999 terdapat tiga kategori model penggunaan
sumber daya aktivitas : a.
Sumber daya yang diperoleh karena digunakan dan diperlukan b.
Sumber daya yang diperoleh di muka jangka pendek c.
Sumber daya yang diperoleh di muka kapasitas pelayanan multiperiode
2.7.5 Aplikasi Biaya Relevan
Dalam Hansen dan Mowen 1999 terdapat beberapa aplikasi yang diterapkan berdasarkan biaya relevan, yaitu :
a. Keputusan membuat atau membeli.
b. Keputusan meneruskan atau menghentikan.
c. Meneruskan atau menghentikan dengan berbagai dampak
komplementer. d.
Meneruskan atau menghentikan dengan penggunaan alternatif fasilitas.
e. Keputusan pesanan khusus.
f. Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut.
2.8 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang terkait dan mendukung penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Yunita Wulandari 2006.
Penelitian Yunita Wulandari 2006 menganalisis biaya,volume dan laba pada salah satu hotel di Yogyakarta, yaitu Quality Hotel. Tujuan dari penelitiannya
adalah untuk mengetahui besarnya titik impas operasional kamar hotel pada tahun 2003 hingga 2005, mengetahui jumlah volume penjualan kamar hotel
pada tingkat laba yang direncanakan dan untuk mengetahui berapa tingkat margin of safety pada tahun yang dijadikan obyek penelitian.
Pada tahap pertama penelitiannya, data dianalisis menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2003 untuk melakukan pemisahan biaya
semi variabel manjadi biaya variabel atau biaya tetap. Setelah itu data dianalisis menggunakan analisis titik impas dan analisis Margin of safety.
Analisis titik impas digunakan untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume penjualan. Sedangkan analisis
Margin of Safety tingkat keamanan menguraikan tentang perencanaan penjualan agar dapat terhindar dari risiko kerugian.
Hasil dari penelitian tersebut adalah Quality Hotel Yogyakarta menggunakan metode biaya relevan dalam perencanaan labanya. Metode
biaya relevan ini digunakan untuk mengukur berapa tingkat titik impas, volume penjualan dan Margin of safety yang harus dicapai agar tidak
mengalami kerugian. Jika pihak manajemen memutuskan untuk merubah harga jual, biaya variabel, dan biaya tetap, maka perubahan tersebut akan
berpengaruh terhadap titik impas.
III . METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran