9. Analisa pendekatan sistem security monitoring
a Dasar pertimbangan · sistem operasional
· tidak mengganggu penampilan bangunan · bentuk dan luasan bangunan
b Analisa sistem security monitoring Sistem pengendalian keamanan yang digunakan adalah sistem manual dan
sistem monitoring dengan media elektronik. Secara manual yaitu dengan menempatkan penjaga atau security
Sedangkan sistem monitor yang digunakan adalah Close Circuit Television CCTV yang terdiri dari monitor, kamera, monitor TV dan
instalasinya. Sistem ini memerlukan pusat kontrol yang ditempatkan pada bangunan service bersama-sama dengan satuan keamanan, pemadam
kebakaran dan emergency. Penempatan monitor keamanan pada tempat- tempat yang dianggap strategis
10. Analisa pendekatan sistem penangkal petir
a Dasar pertimbangan · Keamanan secara teknis, perlindungan terhadap sambaran petir secara
efektif · Tidak menyebabkan efek elektrisasir pada saat penangkal petir
mengalirkan arus ke grounding · Tidak mengganggu fasade bangunan
· Faktor ekonomis b Analisa sistem jaringan datainformasi
Alternatif sistem penangkal petir:
1 Sistem Franklin
Bila terjadi petir, maka akan terjadi ionisasi di awan. Loncatan ion-ion tersebut dapat ditahan oleh preventor sehingga tidak mengenai
bangunan
2 Sistem Faraday
Tiang-tiang yang berjarak sekitar 3 meter terletak di sekeliling bangunan dari sambaran petir
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka pada bangunan JogjaComTech ini sistem penangkal petir terpilih menggunakan sistem
Faraday. Karena sistem Faraday dalam hal keamanan teknis lebih unggul dari sistem Franklin serta tidak mengganggu penampilan
bangunan
11. Analisa pendekatan jaringan Intelligent Building System IBS
a Fungsi Mengawasi dan mengontrol operasional jatingan-jaringan utilitas
bangunan dalam satu pusat kontrol b Dasar pertimbangan
· Kenyamanan, kemudahan dan keamanan bagi para pemakai · Sistem otomatisasi yang membuat pengendalian cukup dari satu
tempat saja · Efisiensi biaya operasional jaringan utilitas bangunan
c Analisa jaringan IBS Jaringan IBS yang dipakai pada JogjaComTech adalah jaringan IBS level
2 standart intelligent level dan akan dikembangkan menjadi level 3 high standart level di masa yang akan datang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan JogjaComTech.
Untuk penempatan kabel-kabel untuk keperluan sistem jaringan IBS maka diterapkan sistem raised floor.
Skema sistem operasional IBS
Pusat kontrol
IBS
Sistem kontrol jaringan air bersih
Sistem kontrol jaringan pengolahan data
Sistem kontrol jaringan listrik
Sistem kontrol jaringan penghawaan
Sistem kontrol keamanan gedung
Sistem kontrol jaringan telekomunikasi
Sistem kontrol pengamanan gedung
Pengaturan penghawaan udara
Pengaturan penerangan bangunan, elektrikal, AC, dll
Pengaturan jaringan LAN komputer, internet
Pengaturan pemakaian air bersih
Pengaturan saluran komunikasi, suara, data, dan video
Pengaturan penjagaan keamanan gedung
Pendeteksian dan pencegahan bahaya kebekaran
Bagan.V.16. Skema system operasional IBS
Sumber: Sistem Bangunan Pintar
SIT
110m 148m
143m
Gb.VI.1. Lokasi site yang akan digunakan untuk bangunan JogjaComTech
Sumber: Dokumen pribadi
U
BAB V KONSEP
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
A. KONSEP LOKASI DAN SITE
Lokasi site JogjaComTech berada di sisi jalan Ringroad utara dan Jl. Seturan, adalah berupa kebun, perumahan penduduk dan pertokoan dengan
topografi datar.
Site JogjaComTech yang direncanakan mempunyai luas + 15.950 m
2
. BC = 60 dengan pertimbangan untuk dapat memperoleh ruang terbuka setidaknya 40,