2008 - Pemerintah Masih Berparadigma Sakit (Kliping)

MMfufr

PUSATKOMUNIKASI
PUBLIKSETJEN
DEPKES
RI
JL H-R RASUI{A SAID X-5 KAV. +9 JAKARTA 12950,ELP. lo2il 6223002.52907:116,
52907a17,5Z9O7ar8.
52907ai9rAx. (o2r)

fum
Pnm,rrurru

Kttt:t34',6V24rt

Hal

6

kode MB


SCan

N

Pemerintah
MasihBerparadigma
Saldt
partemen Kesehatan(Depkes)menyebut, saat ini 50 persen dari jumIah desa yang ada telnh menjadi desa siaga, Diharapkan pada tahun
2009,seluruh desa yang jur ahnya
sekitar 70.0mtelah menjadi DesaSiaga. Selain ihr, Depkesmemprioritaskan akses pelayanan kes€hatan untuk masyarakat miskin dan tidak
mampu melalui program Jaminan
KesehatanMasyarakat (Jamkesrnas)
dengar sasaran76,4juta jiwa.
Menurut Kartono, ucapan pemerintah yang ingin menyehatkan
rakyat kontradiksi dengan apa
yang dilakukan pemerintah. Bul(tinya, alalamhal pengendalian tembakau, pemedntah lebih sul(a rakyatnya menjadi pecandurokok. JumIah perokok teruB meningkat tanpa
ada pengendalian dari pemelintah.
Di sektor DesaSiaga pun, Adang
dar Kartono mempertalryakanlaite
ria suatu desadis€but DesaSiaga-Pasalnya, menurut Adang bal (an angD... SLg.

eotaDPRpun yang berkur\iung ke de
Menteri KesehatanSiti Fadilah sadesa tidal m€nemukan Desa Sia,
pelsDe- ga-K€b€rhasilanDesaSiagamenurut
sulzirdalamketerangan
[JAKARTA] Pemerintah masih
berpa$digma sakit, sehingga program kesehatan dan anggaran masih
lebih banyak dialokasikan untuk
pengobatan (kuatif) dibanding prornosi dan pencegahan(preventif).
Bila pemerintah ingin membuat
rakyat s€hat sehinggakualitas bangsa meningkat,semestinyaprograrn
dan anggaranlebih banyak untuk
pencegiahanagar orang tidak sakit.
Demikian benang m€rah wawancara SP dengan mantan Ketua
Umum Pengurus Besar lkatan Dok.
ter Indonesia (PB IDI) Kartono Mo.
hanad dan Ketua Umum lkatan A}lIi KesehatanMasyarakatlndonesia
(IAKMI) Adans Bachtiar di JalGrta,
Rabu (12l11).Keduanyadiminta
pendapatperihal pencapaianp€mbangunan kesehatan dalam satu dekade teraklir dan terna Hari Kesehatan Nasional (HKN) "Rakyat Sehat, Kualitas BangsaMenihgkat".


SubBidangPendapat
Umum,

\

Xartono bukan bergantung pada
jumlal desa,melainlGn pada derajat
kesehatanmasyarakatsetempat,
Adang menegaskan,85 persen
rakyat sehatdan 15persensakit, se.
hingga semestinya proglam Depkes
mempertahankanrakyat yang se.
hat denganpencegahanyang meli
batkan seluruh sektor, Sela$a satu
dekade ini, katanya, tidak ada peningkatan kesehatanyang signifikan. Ini bisa dilihat dari sejurnla.tr
parameter, seperti kasus gizi buruk
pada balita. Mala}l, program yang ada sekarang hanya berganti baju,
misalnya Desa Siaga, yang di masa
lalu program berbasis kesehatan
maByarakat serupa hal ini sudah

ada (Posyandu,Polindes, dan Upaya
Peningkatan Gizi Kelualga).
Kartono menambahkan,.jil€ pemerintah ingin kualitas bangsa
meningkat, maka program kesehatan semestinya mencegahagar
omnc tidak sampai sakit. Misalnya
program penjngkatan gizi balita,
pencegahan diare dan kolera, serta
fiu burung. lN-41