Bab ii Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya

REVIEW BAB 1

MANUSIA TIDAK BISA HIDUP SENDIRI, HARUS HIDUP
BERSAMA
DALAM
MASYARAKAT
YANG
TERORGANISASI
UNTUK
MENCAPAI
TUJUAN
BERSAMA

SUATU
PEDOMAN
ATAU
PERATURAN
HIDUP YANG
MENENTUKAN
BAGAIMANA
MANUSIA

HARUS
BERTINGKAH LAKU DALAM
MASYARAKAT AGAR TIDAK
MERUGIKAN ORANG LAIN

PERANGKAT
KAIDAH
DALAM
PERATURAN BAIK ITU TERTULIS
MAUPUN TIDAK TERTULIS YANG
MENNGATUR
TINGKAH
LAKU
MANUSIA DALAM BERMASYARAKAT,
BERBANGSA
DAN
BERNEGARA
YANG DIBUAT OLEH PENGUASA
(PIHAK
YANG

BERWENAG)
BERSIFAT
MEMAKSA
DAN
MENGIKAT, BERISI LARANGAN DAN /
PERINTAH YANG WAJIB DIPATUHI
DAN ADA SANKSI YANG TEGAS BAGI
PELANGGARNYA
(PIDANA,
PERDATA, ADMINISTRASI) SERTA
MEWUJUDKAN
KEAMANAN,
KETERTIBAN DAN KEADILAN

PERATURAN TENTANG TINGKAH LAKU MANUSIA

DIBUAT OLEH BADAN RESMI YANG BERWAJIB

BERSIFAT MEMAKSA DAN MENGIKAT


MEMILIKI SANKSI YANG TEGAS

BERTUJUAN MEWUJUDKAN
KEADILAN DAN KETERTIBAN

KEAMANAN,

• ALAT
KETERTIBAN
DAN
KETERATURAN MASYARAKAT
• SARANA
MEWUJUDKAN
KEADILAN SOSIAL
• ALAT
PENGGERAK
PEMBANGUNAN NASIONAL
• ALAT KRITIK
• SARANA
PENYELESAIAN

SENGKETA/PERTIKAIAN

11

LANDASAN HUKUM BISNIS
Landasan Idiel : PANCASILA
Landasan Konstitusional : UUD 1945  Pasal 33, Pasal 26 ayat 2
Ketentuan hukum lainnya :
• Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)
• Hukum Pidana
• UU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya
• UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)
• UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999
• UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)
• Hukum dagang
• Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya
• UU HAKI :
UU No. 14/2001 tentang paten
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta

• UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)
• UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No.
37/2004)
• UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)
• UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No. 25/2003)
• Peraturan Daerah

BAB II
BADAN USAHA DALAM KEGIATAN
BISNIS DAN PARA PEMBANTUNYA
MGT 401- Hukum Bisnis
Semester Gasal 2014-2015
Universitas Pembangunan Jaya

Dalam tatanan hukum bisnis di Indonesia, ada 3 badan
usaha yang ikut serta dalam kegiatan bisnis

Koperasi

BUMN


Badan
Usaha
Swasta

PERUSAHAAN
ADALAH
SETIAP BENTUK
BADAN
USAHA YANG MENJALANKAN
SETIAP JENIS USAHA YANG
BERSIFAT TETAP DAN TERUS
MENERUS
DIDIRIKAN,
BEKERJA,
SERTA
BERKEDUDUKAN
DALAM
WILAYAH
NEGARA

INDONESIA DENGAN TUJUAN
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN
(UU NO. 3 TAHUN 1982)

ORANG PERSEORANGAN, BADAN USAHA, BADAN HUKUM
TERUS MENERUS/TDK TERPUTUS PUTUS
TERANG TERANGAN
UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN ATAU LABA
DALAM BIDANG BARANG, JASA, ATAU HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
MENGADAKAN BERBAGAI AKTIFITAS PERDAGANGAN

DI DALAM PERUSAHAAN
PEMBANTU PERUSAHAAN YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN BERSIFAT
SUB ORDINASI, YAITU : HUBUNGAN
ATASAN DAN BAWAHAN SEHINGGA
BERLAKU SUATU PERJANJIAN
PERBURUHAN
PEMBANTU
PERUSAHAAN

DI LUAR PERUSAHAAN
PEMBANTU PERUSAHAAN YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN BERSIFAT
KOORDINATIF, YAITU : HUBUNGAN
YANG SEJAJAR SEHINGGA BERLAKU
SUATU PERJANJIAN PEMBERIAN
KUASA

Pembantu di Luar Perusahaan
1.

Agen perusahaan : orang yang melayani beberapa
pengusaha sebagai perantara dengan pihak ketiga.
 Perjanjian antara pihak perusahaan dengan agen
adalah perjanjian pemberian kuasa dan sifat
hubungannya tetap.
 Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan tetap.

2.


Pengacara : mewakili pengusaha mengenai persoalan
hukum baik di depan hakim maupun di luar
pengadilan.
 Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan
pelayanan berkala.

3. Notaris : membuat perjanjian dengan pihak ketiga.

Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan
pelayanan berkala.
4.

Makelar : seorang perantara yang menghubungkan
pengusaha dengan pihak ketiga untuk mengadakan
berbagai perjanjian.
 Diatur dalam Pasal 62 s.d 72 KUHD
 Ciri-ciri makelar :
a. Diangkat resmi oleh pemerintah.
b. Bersumpah di muka Ketua Pengadilan Negeri








Hubungan hukumnya: pemberian kuasa dan
pelayanan berkala.
Larangan bagi makelar :
a. Berdagang dalam lapangan perusahaan di mana
dia diangkat.
b. Menjadi penjamin dalam perjanjian yang dibuat
dengan perantaranya.
Kewajiban makelar : membuat dan memelihara buku
saku dan buku harian.
Tanggung jawabnya :
a. Dalam perjanjian jual beli dengan contoh,
diharuskan menyimpan contoh tersebut.
b. Dalam perjanjian jual beli wewsel atau surat
berharga lainnya harus menanggung sahnya tanda

tangan penjual.

Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesia.
Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari:
- siapa pemilik / pendirinya,
- sumber modalnya,
- apa tujuan pendiriannya,
sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis.
Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai
dengan misi yang dibawa oleh masing-masing bisnis tersebut.

SUATU PERSEKUTUAN YANG DIBENTUK ATAS SUATU PERJANJIAN, DIMANA
DUA ORANG ATAU LEBIH MENGIKATKAN DIRI UNTUK MEMASUKKAN
SESUATU (INBRENG) KE DALAM PERSEKUTUAN DENGAN MAKSUD UNTUK
MEMBAGI KEUNTUNGAN”
SUATU JENIS PERSEKUTUAN PERDATA YANG KHUSUS DIDIRIKAN UNTUK
MENJALANKAN PERUSAHAAN DENGAN NAMA BERSAMA”

SUATU FIRMA YANG MEMPUNYAI SATU ATAU BEBERAPA ORANG SEKUTU
KOMANDITER

BADAN HUKUM YANG MERUPAKAN PERSEKUTUAN MODAL, DIDIRIKAN
BERDASARKAN PERJANJIAN, MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DENGAN MODAL
DASAR YANG SELURUHNYA TERBAGI DALAM SAHAM
BADAN USAHA YANG BERANGGOTAKAN ORANG-ORANG ATAU BADAN HUKUM
KOPERASI YANG MELANDASKAN KEGIATANNYA BERDASARKAN PRINSIP
KOPERASI SEKALIGUS SEBAGAI GERAKAN EKONOMI RAKYAT YANG
DIDASARKAN ATAS KEKELUARGAAN
YAYASAN ADALAH BADAN HUKUM YANG TIDAK MEMPUNYAI ANGGOTA YANG
DIKELOLA OLEH PENGURUS DAN DI DIRIKAN UNTUK TUJUAN SOSIAL

BADAN USAHA YANG SELURUH ATAU SEBAGIAN MODALNYA DIMILIKI OLEH
NEGARA MELALUI PENYERTAAN SECARA LANGSUNG YANG BERASAL DARI
KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN

BADAN USAHA BADAN HUKUM




Perseroan Terbatas / PT. ( UU No. 1
Tahun 1995)
Yayasan ( UU No. 16 Tahun 2001)
Koperasi ( UU No. 25 Tahun 1992)

BADAN USAHA BUKAN BADAN
HUKUM





Persekutuan Perdata / maatschap
(pasal 1619 KUHPerdata)
Firma (pasal 16 – 35 KUH Dagang)
Perseroan Komanditer / CV (pasal 19
KUH Dagang)
Perusahaan Dagang / Usaha Dagang

Persekutuan Perdata
(Maatschap)


1.
2.

3.

Diatur dalam Buku III Bab VIII Pasal 16181652 KUHPerdata
Pengertian menurut Pasal 1618 KUHPerdata:
Adanya suatu perjanjian kerjasama antara dua
orang atau lebih.
Masing-masing memasukkan sesuatu ke
dalam persekutuan (inbreng)
Bermaksud membagi keuntungan bersama.

Persekutuan Perdata
Unsur-unsur
• Adanya pemasukan sesuatu (inbreng) ke dalam

perusahaan yang dapat berupa:
1.
2.

3.

Uang; atau
Barang atau benda atau apa saja yang layak bagi pemasukan,
misalnya rumah/gedung, perlengkapan kantor, mobil angkutan,
dsb
Tenaga, baik fisik atau pikiran

• Adanya pembagian keuntungan/kemanfaatan

Persekutuan Perdata
• Tata cara pembagian keuntungan ditentukan sendiri oleh

para pihak yang mendirikan persekutuan. Jika tidak diatur
perjanjian mengenai tata cara pembagian keuntungan ini,
berlaku ketentuan yang diatur dalam Pasal 1633-1635
KUH Perdata
• Pembagian harus dilakukan menurut harga atau nilai
pemasukan masing-masing sekutu
• Semua sekutu yang hanya memasukkan tenaganya saja
hanya akan mendapatkan keuntungan yang sama rata,
kecuali ditentukan lain

Pembagian Keuntungan & Kerugian
 Menurut Pasal 1633 ayat (1) KUHPerdata:

pembagiannya diatur dalam perjanjian pendirian
persekutuan, dan tidak boleh memberikan seluruh
keuntungan hanya pada salah seorang sekutu.
 Pasal 1633 ayat (2) KUHPerdata : boleh diperjanjikan

seluruh kerugian ditanggung oleh seorang sekutu.
 Jika tidak diperjanjikan maka berlaku Pasal 1633

KUHPerdata dimana pembagian berdasarkan asas
keseimbangan dengan ketentuan tenaga kerja
dipersamakan dengan pemasukan terkecil.

Berakhirnya Persekutuan Perdata
Menurut Pasal 1646-1652 KUHPerdata dan Pasal
31- 35 KUHD :
1. Lampaunya waktu yang diperjanjikan
2. Pengakhiran oleh salah satu pihak
3. Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah
4. Selesainya perbuatan
5. Hancurnya benda yang menjadi objek
persekutuan.
6. Kematian salah satu sekutu
7. Adanya pengampuan atau kepailitan salah
satu sekutu.

Firma (Vennotschap Onder Firma)




1.
2.

3.

Diatur dalam Bagian II Bab III KUHD Pasal 16
– 35
Menurut Pasal 16 KUHD : firma : persekutuan
perdata yang didirikan untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama
Tiga kekhususan firma :
Menjalankan perusahaan
Nama bersama
Tanggung jawab bersifat pribadi untuk
keseluruhan

Pendirian Firma

1.
2.



1.
2.
3.

Menurut Pasal 22 KUHD dapat didirikan :
Akta otentik
Tanpa akta otentik
Akta kemudian didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri
Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
Mendaftar dan mengumumkan wajib jika tidak firma
dianggap sebagai persekutuan umum yaitu :
Firma yangMenjalankan segala macam urusan
Didirikan untuk waktu yang tidak terbatas
Tidak ada sekutu yang dikecuali dari kewenangan
bertindak.

Tanggung Jawab Sekutu
Dapat dibedakan atas 2 yaitu :
1. Tanggung jawab intern : seimbang dengan
pemasukkannya (inbreng).
2. Tanggung jawab ekstern : secara pribadi
untuk keseluruhan artinya setiap sekutu
bertanggungjawab atas semua perikatan
persekutuan walaupun dibuat oleh sekutu
lain

Berakhir Firma
Menurut Pasal 1646-1652 KUHPerdata dan Pasal
31- 35 KUHD :
1.Lampaunya waktu yang diperjanjikan
2.Pengakhiran oleh salah satu pihak
3.Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah
4.Selesainya perbuatan
5.Hancurnya benda yang menjadi objek
persekutuan.
6.Kematian salah satu sekutu
7.Adanya pengampuan atau kepailitan salah satu
sekutu.

3. Commanditaire Vennootschap (CV)
Pengertian:
“Suatu perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa
orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab
untuk seluruhnya atau bertanggung jawab secara solider,
dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang
(geldschieter).” (I.G. Rai Widjaya)

Commanditaire Vennotschap
(CV)

Pengertian : persekutuan
firma yang mempunyai
satu atau lebih sekutu
komanditer.

Macam-macam sekutu :
1. Sekutu komanditer (pasif) : sekutu yang hnya
memasukkan uang atau benda
2. Sekutu komplenmenter : sekutu yang menjadi
pengurus persekutuan.
Macam-macam CV :
1.
CV diam-diam : persekutuan yang belum menyatakan
dirinya secara terang2an kepada pihak ketiga.
2.
CV terang2an : persekutuan yang menyatakan dirinya
sebagai CV kepada pihak ketiga.
3.
CV dengan saham : modalnya terdiri dari saham

Pendirian CV




Sama dengan firma
Biasanya dibuat dengan akta notaris.
anggaran dasarnya memuat hal-hal :
1. Nama dan kedudukkan hukumnya
2. Maksud & tujuannya
3. Mulai & berakhirnya
4. Modal persekutuan
5. Penunjukkan sekutu aktif dan pasif
6. Hak, kewajiban, dan tanggung jawab
sekutu
7. Pembaian keuntungan & kerugian

PENDIRIAN CV
Untuk mendirikan CV, para pendiri CV tidak memerlukan formalitas,
artinya pendirian CV dapat dilakukan, baik dengan lisan maupun
tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dilakukan
dengan akta otentik ataupun akta di bawah tangan.
Juga tidak ada keharusan dari pendiri CV untuk melakukan
pendaftaran dan juga tidak ada keharusan untuk diumumkan dalam
Lembaran Negara. Dengan demikian CV tidak dapat dikategorikan
sebagai badan hukum sebagaimana halnya Perusahaan Perorangan/
Perusahaan Dagang.
Tetapi pada saat ini berdasarkan pengamatan Purwosutjipto, “dalam
praktek di Indonesia menunjukkan suatu kebiasaan bahwa orang
mendirikan CV berdasarkan akta Notaris, didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri yang berwenang (di wilayah tempat kedudukan
CV) dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I.”

KELEBIHAN CV
- Pendiriannya tidak terlalu rumit, yaitu dapat dilakukan,

baik dengan lisan maupun tulisan. Apabila dilakukan
dengan tulisan maka dapat dibuat akta otentik dengan
akta Notaris ataupun dengan akta di bawah tangan. Akta
Notaris merupakan alat pembuktian yang membuat
kedudukan CV kuat apabila berhubungan dengan pihak
ketiga.
- Bentuk badan usaha CV telah mendapat kepercayaan
masyarakat.
- Dalam CV yang memasukkan sesuatu ke dalam CV dan
mempunyai tanggung jawab terbatas hanya sekutu
komanditer (sekutu pasif) sedangkan yang mengurus
perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak
terbatas hanya sekutu komplementer (sekutu aktif).
Dengan demikian CV lebih fleksibel dibandingkan dengan
bentuk badan usaha lainnya.

KELEBIHAN CV
- Struktur organisasi CV tidak terlalu rumit. Organ yang

terdapat dalam CV hanya sekutu komanditer dan sekutu
komplementer.
- Laba yang diperoleh CV hanya dikenakan Pajak
Penghasilan 1 kali, yaitu pada badan usaha saja
sedangkan pembagian keuntungan atau laba yang
diberikan kepada sekutu komanditer tidak lagi dikenakan
Pajak Penghasilan.
- Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan dan
menjalankan CV tidak ditentukan, dapat besar maupun
kecil sehingga bentuk badan usaha CV banyak dipilih
oleh perusahaan kecil dan menengah.

KELEMAHAN CV
- Apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif maka

tanggung jawabnya akan menjadi tanggung jawab pribadi
sesuai dengan pasal 21 Kitab Undang-undang Hukum
Dagang.
- Status hukum badan usaha CV adalah bukan badan
hukum sehingga tidak banyak dipilih oleh pengusaha
yang melakukan kegiatan usaha besar. Seperti kita
ketahui bahwa untuk mengerjakan proyek-proyek besar
dibutuhkan badan usaha yang statusnya badan hukum,
yaitu P.T.
- CV tidak dapat menumpuk modal dengan jalan
menghimpun modal dari para sekutunya. Berbeda
dengan P.T. yang dapat menumpuk modal dengan jalan
menghimpun modal dari para pemegang sahamnya.

Berakhirnya CV
Sama dengan berakhirnya firma :
1.
Lampaunya waktu yang diperjanjikan
2.
Pengakhiran oleh salah satu pihak
3.
Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah
4.
Selesainya perbuatan
5.
Hancurnya benda yang menjadi objek persekutuan.
6.
Kematian salah satu sekutu
7.
Adanya pengampuan atau kepailitan salah satu
sekutu.

Perseroan Terbatas (PT) Pasal 1 ayat 1
• Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan hukum yang

didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan dan peraturan
pelaksananya.

Perseroan Terbatas
(PT)
Perseroan : modalnya terdiri dari saham
Terbatas : tanggung jawab pemilik sebesar saham
Diatur dalam UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas

Pengertian :
1.
2.
3.
4.
5.

badan hukum yang merupakan perseku-tuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha
modal dasar yang seluruhnya terbagi da-lam saham
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU
ini serta peraturan pelaksa-naannya.

Pendirian Perseroan Terbatas


Ada 3 tahap yaitu :
I. Pembuatan akta pendirian :
 Didirikan oleh 2 orang atau lebih
 Dibuat dengan akta notaris dan dalam
Bahasa Indonesia.
 Anggaran dasar memuat : Pasal 15 yaitu :
i.
Nama dan tempat kedudukkan perseroan
ii. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
perseroan
iii. Jangka waktu perseroan

iv.
v.
vi.
vii.

viii.

ix.

Besarnya jumlah modal dasar, modal
ditempatkan, dan modal disetorkan
Jumlah saham, klasifikasi saham, hak-hak yang
melekat pada saham, dan nilai nominal saham
Nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan
dewan komisaris
Penetapan tempat dan tata cara
penyelenggaraan RUPS
Tata cara pengangkatan, penggantian,
pemberhentian anggota direksi dan dewan
komisaris
Tata cara penggunaan laba dan pembagian
deviden


1.

2.
II.

III.

Anggaran dasar tidak boleh memuat :
Ketentuan tentang penerimaan bunga
tetap atas saham.
Ketentuan tentang pemberian manfaat
pribadi kepada pendiri atau pihak lain.
Pengesahan ke Mentri Hukum dan HAM
Pendaftaran di Departemen Perindustrian
dan Perdagangan di domisili PT berada
dan Pengumuman di Berita Negara RI.

Modal PT
Modal dasar : keseluruhan nilai nominal saham yang
ada dalam perseroan. Modal perseroan terdiri dari
:Modal minimal Rp 50.000.000,- kecuali kegiatan
usaha tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang
tersendiri.
2. Modal ditempatkan : modal yang disanggupi oleh
para pendiri untuk disetor ke dalam kas perseroan
pada saat perseroan didirikan. Modal ini paling
sedikit 25 % dari modal dasar.
3. Modal disetor : modal perseroan yang merupakan
sejumlah uang tunai atau bentuk lain yang
diserahkan para pendiri ke kas perseroan. Modal ini
pun 25 %
1.

S a h am
• Nilai nominal saham harus dicantumkan dalam mata uang

Republik Indonesia

Pemegang Saham
• Pemegang saham perseroan harus lebih dari 1

(satu) orang, karena pada dasarnya sebagai
badan hukum perseroan dibentuk berdasarkan
perjanjian. Apabila perseroan kemudian hanya
dimiliki oleh seorang, dalam waktu 6 (enam)
bulan pemegang saham harus menjual
sahamnya, apabila tidak maka tanggungjawab
menjadi pribadi dan atas permohonan pihak yang
berkepentingan Pengadilan Negeri dapat
membubarkan perseroan.

Organ PT
1. RUPS diatur dalam Pasal 75-91 UUPT.

2. Direksi diatur dalam Pasal 92-107 UUPT
3. Komisaris diatur dalam Pasal 108-121

UUPT


Pembubaran PT diatur dalam Pasal 142
UUPT:
1. Berdasarkan keputusan RUPS.
2. Jangka waktu yang telah ditetapkan.
3. Berdasarkan penetapan pengadilan.

Tugas masing-masing organ
• RUPS: organ perseroan yang mempunyai kekuasaan

paling tinggi dalam perseroan dan memegang segala
wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan
Komisaris
• Direksi bertugas melakukan pengurusan perseroan demi
kepentingan dan tercapainya tujuan perseroan serta
mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan
• Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi,
memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan
perseroan

Pembubaran PT
(Diatur dalam Pasal 142 UUPT)
• Berdasarkan keputusan RUPS

• Jangka waktu yang tela ditetapkan
• Berdasarkan penetapan pengadilan
• Dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan

niaga yang inkracht, harta pailit perseroan tidak cukup
untuk membayar biaya pailit.
• Harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada
dalm keadaan insolvensi.
• Dicabutnya izin perseroan sehingga mewajibkan
perseroan melakukan likuidasi.

Koperasi
Dasar hukum : Undangundang No 25 Tahun 1992
tentang koperasi

KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan.
UU Nomor 25 tahun 1992

PRINSIP KOPERASI
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

• Pengelolaan dilakukan secara demokratis
• Pembagian SHU secara adil
• Pemberian balas jasa sesuai modal
• Kemandirian

PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
• RAPAT ANGGOTA

pemegang kekuasaan tertinggi
dilaksanakan min 1 kali setahun
keputusan scr musyawarah mufakat
• PENGURUS KOPERASI
• PENGAWAS

MODAL KOPERASI
• SIMPANAN POKOK
• SIMPANAN WAJIB
• DANA CADANGAN
• HIBAH

SISA HASIL USAHA = pendapat koperasi yg
diperoleh dlm satu tahun buku dikurangi dgn
biaya, penyusutan dan kewajiban lain dlm
tahun buku ybs.

Pengertian


Koperasi : badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi
yang berlandaskan usahanya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.

 Bentuknya ada 2 yaitu
1. Koperasi primer : yang didirikan oleh orang

perorangan.
Syaratnya minimal didirikan oleh 20 orang.
2. Koperasi sekunder : didirikan oleh koperasi
dengan koperasi.
Syaratnya minimal didirikan oleh 3 koperasi.

Pendirian Koperasi
1. Dibuat anggaran dasarnya
2. Pengesahan melalui Kantor

departemen Koperasi dan
Pembinan Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten atau kota.
3. Pengumuman

Modal Koperasi
1.

2.

Simpanan pokok :
yang ditentukan jumlahnya
sama besarnya bagi tiap anggota
Diserahkan saat jadi anggota.
Tidak adapt ditarik kembali selama jadi
anggota.
Simpanan wajib :
Ditentukan jumlahnya
Wajib disimpan oleh anggota.
Diserahkan sesuai dengan jangka waktu
tertentu.

3.

4.
5.

Dana cadangan :
Disisihkan dari keuntungan koperasi
Digunakan dalam keadaan mendesak.
Hibah : pemberian dari berbagai pihak bisa dari
anggota maupun pihak lain.
Pinjaman : bisa berasal dari:
anggota : simpanan sukarela
Koperasi lainnya
Bank atau lembaga pembiayaan
Penerbitan surat berharga dan surat hutang
lainnya
Sumber lain yang sah

Organ Koperasi
1.

Rapat anggota : memegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi, kewenangannya menetapkan :
a. Anggaran dasar
b. Kebijakan umum dibidang organisasi,
manajemen dan usaha koperasi
c. Memilih, mengangkat, pemberhentian
pengurus dan pengawas
d. Rencana kerja, rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi serta
pengesahan laporan keuangan

Pengesahan pertanggungjawaban
pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya
f. Pembagian hasil usaha
g. Penggabungan, peleburan,
pembagian dan pembubaran koperasi
h. Rapat anggota dapat dilakukan :
Rapat anggota tahunan
Rapat anggota luar biasa
e.

2. Pengurus
- Pertama kali diangkat : dicantumkan dalam

anggaran dasar/akta pendirian
- Jangka waktu : paling lama 5 tahun
- Tugasnya :
a.Mengelola koperasi dan usahanya
b.Mengajukan rancangan rencana kerja serta
rancangan rencana anggaran pendapatan dan
belanja koperasi
c. Mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
d.Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib
e.Memelihara daftar buku anggota dan pengurus

- Kewenangannya :
a.Mewakili koperasi di dalm dan di luar pengadilan
b.Memutus penerimaan dan penolakan anggota

baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar
c.Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan
dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tangung
jawabnya dan keputusan rapat anggota.

3. Pengawas







a.
b.


a.
b.

Diangkat pertama dalam akta pendirian
Dipilih oleh anggota
Jangka waktu sama dengan pengurus
Bertanggung jawab kepada rapat angota
Tugasnya :
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dalam pengelolaan koperasi
Membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasanya
Kewenangannya :
Meneliti catatan yang ada pada koperasi
Mendapatkan segala keterangan yang
diperlukan

PERBEDAAN KOPERASI DGN BADAN USAHA LAIN
NO

UNSUR

KOPERASI

BADAN USAHA LAIN

1.

Para Pihak

Orang-orang yang tidak bermodal
sehingga untuk mendapatkan modal
yang besar harus banyak anggotanya

Tidak perlu banyak jumlahnya,
masing-masing mempunyai
modal yang besar

2.

Tujuan

Untuk kemakmuran bersama,
kebutuhan masing anggota

Untuk mencari keuntungan

3.

Modal

Dikumpulkan dari simpanan-simpanan,
pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil
usaha, termasuk dana cadangan, serta
sumber lain yang sah

Terdiri atas masukan-masukan
para sekutu yang dilakukan
sekali saja dengan jumlah yang
besar

4.

Pembagian hasil
usaha

Pembagian SHU dibagikan kepada
semua anggota sebanding dengan jasa
usaha yang dilakukan oleh masingmasing anggota setelah dikurangi
dengan dana cadangan

Pembagian hasil usaha atau
keuntungan akan dibagi
sebanding dengan jumlah
pemasukan modal

YAYASAN
PERSYARATAN SBG BADAN HUKUM
(UU NO. 16/2001)
1. Terdiri atas kekayaan yg dipisahkan
2. Kekayaan untuk mencapai tujuan yayasan
3. Tujuan bidang sosial, keagamaan dan
4.

kemanusiaan
Yayasan tidak memiliki anggota

ORGAN YAYASAN


PEMBINA
• PENGURUS
• PENGAWAS

PEMBINA
• Keputusan Anggaran Dasar

• Mengangkat dan henti pengurus dan pengawas
• Menetapkan kebijakan umum
• Pengesahan program kerja dan anggaran

• Keputusan pengabungan, pembubaran yayasan

PENGURUS
• MELAKSANAKAN PENGURUSAN YAYASAN

• MEWAKILI YAYASAN DIDALAM DAN LUAR

PENGADILAN

PEMBUBARAN YAYASAN
• Jangka waktu AD berakhir

• Tujuan tercapai atau tidak tercapai
• Putusan pengadilan denganalasan:
o Melanggar ketertiban umum dan kesusilaan

o Dinyatakan pailit