Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Beternak Domba

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
BETERNAK DOMBA
(Kasus Peternak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara,
Kota Bogor, Jawa Barat)

SKRIPSI
RUSLI HAMBALI

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

RINGKASAN
RUSLI HAMBALI. DO3400004. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Motivasi Beternak Domba (Kasus Peternak Domba di Kelurahan Cimahpar,
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat). Departemen Sosial Ekonomi
Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. H. Ismail Pulungan, MSc.
Pembimbing Anggota : Ir. Burhanuddin, MM.
Kelurahan Cimahpar merupakan salah satu kelurahan di Kota Bogor dengan

jumlah kepala keluarga yang beternak domba sebanyak 17 persen (Buku Monografi
Kelurahan Cimahpar, 2004). Potensi pengembangan ternak domba di Kelurahan
Cimahpar cukup terbuka karena secara agroklimat dan sosial budaya masyarakat
mendukung. Keberhasilan usahaternak domba di Kelurahan Cimahpar salah satunya
ditentukan oleh motivasi para peternak. Motivasi menunjukkan dorongan peternak
untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan. Motivasi muncul karena peternak
mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi.

Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui karakteristik peternak domba, tingkat motivasi beternak domba, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi beternak domba.
Lokasi penelitian berada di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara,
Kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja karena kelurahan
tersebut merupakan salah satu kelurahan di Kota Bogor yang memiliki jumlah
peternak domba relatif lebih banyak dibandingkan kelurahan yang lain.

Waktu

penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2005. Populasi penelitian adalah

peternak domba di Kelurahan Cimahpar berjumlah 390 orang, dengan sampel terpilih
sebanyak 63 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple
random sampling).

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data

sekunder. Analisis untuk menguji hubungan antara karaktersitik peternak dengan
motivasi beternak menggunakan analisis korelasi rank Spearman (Siegel, 1994).
Karakteristik peternak domba di Kelurahan Cimahpar cukup beragam. Umur
peternak berkisar antara 23-90 tahun, dengan rata-rata 45 tahun. Berdasarkan tingkat
pendidikan peternak, 73 persen peternak adalah lulusan SD. Jumlah ternak yang
dipelihara rata-rata sebanyak 8 ekor. Ternak domba yang dipelihara oleh peternak
sebagian besar ada dalam kategori sedikit (57,1 persen). Peternak telah memelihara
domba berkisar antara 1-30 tahun, dengan rata-rata 5,94 tahun, dan sebanyak 77,8
i

persen terkategori telah beternak selama 1-5 tahun. Jumlah tanggungan keluarga
peternak berkisar antara 2-12 orang, dengan rata-rata 5 orang. Sebanyak 85,7 persen
jumlah tanggungan keluarga terkategori keluarga kecil. Peternak sebagian besar
mengetahui tentang informasi pasar, namun sedikit dari peternak yang mampu

menjangkau harga-harga sapronak.
Peternak di Kelurahan Cimahpar berada dalam kategori termotivasi untuk
berusaha ternak domba dan meningkatkan produktivitasnya. Hasil analisis korelasi
rank Spearman menunjukkan bahwa kebutuhan keberadaan berhubungan nyata
dengan jumlah tanggungan keluarga.

Hal ini berarti semakin banyak jumlah

tanggungan keluarga maka akan meningkatkan motivasi peternak untuk memenuhi
kebutuhan keberadaan.
pendapatan.

Kebutuhan keberadaan dalam hal ini adalah tambahan

Hubungan antara motivasi untuk memenuhi kebutuhan untuk

berkembang dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan informasi pasar
menunjukkan hubungan nyata.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat


pendidikan peternak dan pengetahuan informasi pasar maka semakin besar motivasi
peternak untuk melakukan pengembangan usahaternaknya.

Hubungan antara

motivasi untuk memenuhi kebutuhan berhubungan dengan variabel umur
menunjukkan hubungan nyata.

Hal ini berarti bahwa semakin meningkat umur

peternak maka peternak semakin termotivasi untuk memenuhi kebutuhan
berhubungan, yakni diterima dalam lingkungan pergaulan tempat tinggal peternak.
Kesimpulan penelitian adalah: (1) Tingkat motivasi peternak berada dalam
kategori termotivasi untuk beternak domba.

(2) Karakteristik peternak yang

berhubungan dengan motivasi beternak adalah umur, jumlah tanggungan keluarga,
pendidikan dan pengetahuan informasi pasar. Saran penelitian yaitu: para peternak

perlu difasilitasi untuk membentuk kelompok peternak, selanjutnya dibentuk
kelembagaan berorientasi ekonomi untuk memfasilitasi kebutuhan peternak,
khususnya pemenuhan sarana produksi peternakan dan membantu pemasaran hasil
ternak.

ii

ABSTRACT
Factors that Influencing of Motivational Level of Sheep Farmers
(Case of Sheep Farmers in Cimahpar Village,
North Bogor Subdistrict, Bogor City, West Java)
Hambali, R, I. Pulungan, and Burhanuddin

Cimahpar’s Village represent one of a village in Bogor City which some of
its society are sheep farmers. Motivation of sheep farmers is important aspect in
livestock development. The research aims are needed the sheep farmer
characteristics, motivational level of sheep farmers, and influencing of motivation
level factors of sheep farmers in Cimahpar’s Village, Subdistrict of North Bogor,
Bogor City, West Java. The research conducted on June-July 2005 at Cimahpar’s
Village, Subdistrict of North Bogor, Bogor City, West Java. The total of sheep

farmers as population are 390 farmers. Sample take by simple random sampling,
totaly 63 farmers. The results indicated that the motivation of sheep farmers in
Cimahpar’s Village categorized medium.

It’s mean that sheep farmers in

Cimahpar’s Village have motivation to manage sheep livestock, including to increase
sheep productivity.

Those motivation influencing by age, number of family

members, education and knowledge of market information.

This research

recommended as follow. Sheep farmer need facilitate to build group farmer sheep
that orientate to increase sheep farmer economic condition. The institute expected
able to assist the sheep farmer in marketing and on farm aspect, including livestock
produce accomplishment. All the activity will be more succeed if followed with the
activity of empowerment of sheep farmer.

Keywords : sheep farmers characteristics, motivation

iii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI BETERNAK DOMBA
(Kasus Peternak di Kelurahan Cimahpar,
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat)

RUSLI HAMBALI
DO3400004

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2005

iv

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI BETERNAK DOMBA
(Kasus Peternak di Kelurahan Cimahpar,
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat)

RUSLI HAMBALI
DO3400004

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan
Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 26 Oktober 2005

Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Ir. H. Ismail Pulungan, MSc.


Ir. Burhanuddin, MM.

Dekan
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Ketua Departemen
Sosial Ekonomi dan Industri Peternakan
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ronny R. Noor, MRur.Sc.

Ir. Burhanuddin, MM.

v

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 10 September 1981

sebagai anak pertama dari empat bersaudara hasil pernikahan antara pasangan Bapak
Agus Salim dan Ibu Homsah. Penulis memulai pendidikan di SDN Tegal Gede di
Bekasi tahun 1989 dan lulus tahun 1994. Pada tahun 1994 sampai 1997 penulis
menempuh pendidikan lanjutan pertama di SMP Insan Kamil Bogor, dan pada tahun
1997 penulis melanjutkan pendidikan SMA Insan Kamil Bogor, pada Jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Pada tahun 2000 penulis diterima di Departemen Sosial Ekonomi Industri
Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) untuk jenjang S1.
Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Peternakan, penulis melaksakan
penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Beternak
Domba (Kasus Peternak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota
Bogor, Jawa Barat)”.

vi

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatNya

penulis


dapat

menyelesaikan

skripsi

berjudul

“Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruh Motivasi Beternak Domba (Kasus Peternak d Kelurahan Cimahpar,
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat).”

Skripsi ini dibuat untuk

memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Ir. H. Ismail Pulungan, MSc. dan Ir. Burhanuddin, MM sebagai dosen pembimbing,
yang telah memberikan pengarahan dan saran kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan dan keterbatasan,
untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis nantikan.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2005

Penulis

vii

DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ...................................................................................................

i

ABSTRACT......................................................................................................

iii

RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................

vii

DAFTAR ISI..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

xii

PENDAHULUAN ............................................................................................

1

Latar Belakang ......................................................................................

1

Perumusan Masalah ..............................................................................

2

Tujuan Penelitian ..................................................................................

3

Kegunaan Penelitian .............................................................................

3

KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................................

4

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................

6

Teori-Teori Motivasi.............................................................................

6

Teori Abraham H. Maslow .......................................................

7

Teori Herzberg ..........................................................................

8

Teori Harapan ...........................................................................

9

Teori ERG .................................................................................

9

Teori McClelland ......................................................................

10

Motivasi Beternak Domba ....................................................................

11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Beternak Domba...........

11

METODE PENELITIAN .................................................................................

13

Lokasi dan Waktu .................................................................................

13

Populasi dan Sampel .............................................................................

13

Desain ...................................................................................................

13

Data dan Instrumentasi .........................................................................

13

Pengumpulan Data ................................................................................

14

viii

Analisis Data .........................................................................................

14

Definisi Istilah.......................................................................................

15

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................................

17

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................

18

Pengelolaan Usahaternak Domba .........................................................

18

Aspek Budidaya ........................................................................

18

Aspek Pemasaran ......................................................................

20

Aspek Kelembagaan .................................................................

20

Karakteristik Peternak Domba ..............................................................

21

Umur .........................................................................................

21

Pendidikan ................................................................................

21

Pekerjaan ...................................................................................

22

Jumlah Ternak yang Dipelihara ................................................

23

Lama Beternak ..........................................................................

23

Jumlah Tanggungan Keluarga ..................................................

24

Pengetahuan Peternak tentang Informasi Pasar ........................

24

Motivasi Beternak Domba ....................................................................

26

Hubungan Karakteristik Peternak dengan ............................................

28

Motivasi Beternak Domba ....................................................................

28

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................

31

Kesimpulan ...........................................................................................

31

Saran .....................................................................................................

31

UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................

32

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

33

LAMPIRAN......................................................................................................

34

ix

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
BETERNAK DOMBA
(Kasus Peternak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara,
Kota Bogor, Jawa Barat)

SKRIPSI
RUSLI HAMBALI

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

RINGKASAN
RUSLI HAMBALI. DO3400004. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Motivasi Beternak Domba (Kasus Peternak Domba di Kelurahan Cimahpar,
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat). Departemen Sosial Ekonomi
Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. H. Ismail Pulungan, MSc.
Pembimbing Anggota : Ir. Burhanuddin, MM.
Kelurahan Cimahpar merupakan salah satu kelurahan di Kota Bogor dengan
jumlah kepala keluarga yang beternak domba sebanyak 17 persen (Buku Monografi
Kelurahan Cimahpar, 2004). Potensi pengembangan ternak domba di Kelurahan
Cimahpar cukup terbuka karena secara agroklimat dan sosial budaya masyarakat
mendukung. Keberhasilan usahaternak domba di Kelurahan Cimahpar salah satunya
ditentukan oleh motivasi para peternak. Motivasi menunjukkan dorongan peternak
untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan. Motivasi muncul karena peternak
mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi.

Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui karakteristik peternak domba, tingkat motivasi beternak domba, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi beternak domba.
Lokasi penelitian berada di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara,
Kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja karena kelurahan
tersebut merupakan salah satu kelurahan di Kota Bogor yang memiliki jumlah
peternak domba relatif lebih banyak dibandingkan kelurahan yang lain.

Waktu

penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2005. Populasi penelitian adalah
peternak domba di Kelurahan Cimahpar berjumlah 390 orang, dengan sampel terpilih
sebanyak 63 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple
random sampling).

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data

sekunder. Analisis untuk menguji hubungan antara karaktersitik peternak dengan
motivasi beternak menggunakan analisis korelasi rank Spearman (Siegel, 1994).
Karakteristik peternak domba di Kelurahan Cimahpar cukup beragam. Umur
peternak berkisar antara 23-90 tahun, dengan rata-rata 45 tahun. Berdasarkan tingkat
pendidikan peternak, 73 persen peternak adalah lulusan SD. Jumlah ternak yang
dipelihara rata-rata sebanyak 8 ekor. Ternak domba yang dipelihara oleh peternak
sebagian besar ada dalam kategori sedikit (57,1 persen). Peternak telah memelihara
domba berkisar antara 1-30 tahun, dengan rata-rata 5,94 tahun, dan sebanyak 77,8
i

persen terkategori telah beternak selama 1-5 tahun. Jumlah tanggungan keluarga
peternak berkisar antara 2-12 orang, dengan rata-rata 5 orang. Sebanyak 85,7 persen
jumlah tanggungan keluarga terkategori keluarga kecil. Peternak sebagian besar
mengetahui tentang informasi pasar, namun sedikit dari peternak yang mampu
menjangkau harga-harga sapronak.
Peternak di Kelurahan Cimahpar berada dalam kategori termotivasi untuk
berusaha ternak domba dan meningkatkan produktivitasnya. Hasil analisis korelasi
rank Spearman menunjukkan bahwa kebutuhan keberadaan berhubungan nyata
dengan jumlah tanggungan keluarga.

Hal ini berarti semakin banyak jumlah

tanggungan keluarga maka akan meningkatkan motivasi peternak untuk memenuhi
kebutuhan keberadaan.
pendapatan.

Kebutuhan keberadaan dalam hal ini adalah tambahan

Hubungan antara motivasi untuk memenuhi kebutuhan untuk

berkembang dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan informasi pasar
menunjukkan hubungan nyata.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan peternak dan pengetahuan informasi pasar maka semakin besar motivasi
peternak untuk melakukan pengembangan usahaternaknya.

Hubungan antara

motivasi untuk memenuhi kebutuhan berhubungan dengan variabel umur
menunjukkan hubungan nyata.

Hal ini berarti bahwa semakin meningkat umur

peternak maka peternak semakin termotivasi untuk memenuhi kebutuhan
berhubungan, yakni diterima dalam lingkungan pergaulan tempat tinggal peternak.
Kesimpulan penelitian adalah: (1) Tingkat motivasi peternak berada dalam
kategori termotivasi untuk beternak domba.

(2) Karakteristik peternak yang

berhubungan dengan motivasi beternak adalah umur, jumlah tanggungan keluarga,
pendidikan dan pengetahuan informasi pasar. Saran penelitian yaitu: para peternak
perlu difasilitasi untuk membentuk kelompok peternak, selanjutnya dibentuk
kelembagaan berorientasi ekonomi untuk memfasilitasi kebutuhan peternak,
khususnya pemenuhan sarana produksi peternakan dan membantu pemasaran hasil
ternak.

ii

ABSTRACT
Factors that Influencing of Motivational Level of Sheep Farmers
(Case of Sheep Farmers in Cimahpar Village,
North Bogor Subdistrict, Bogor City, West Java)
Hambali, R, I. Pulungan, and Burhanuddin

Cimahpar’s Village represent one of a village in Bogor City which some of
its society are sheep farmers. Motivation of sheep farmers is important aspect in
livestock development. The research aims are needed the sheep farmer
characteristics, motivational level of sheep farmers, and influencing of motivation
level factors of sheep farmers in Cimahpar’s Village, Subdistrict of North Bogor,
Bogor City, West Java. The research conducted on June-July 2005 at Cimahpar’s
Village, Subdistrict of North Bogor, Bogor City, West Java. The total of sheep
farmers as population are 390 farmers. Sample take by simple random sampling,
totaly 63 farmers. The results indicated that the motivation of sheep farmers in
Cimahpar’s Village categorized medium.

It’s mean that sheep farmers in

Cimahpar’s Village have motivation to manage sheep livestock, including to increase
sheep productivity.

Those motivation influencing by age, number of family

members, education and knowledge of market information.

This research

recommended as follow. Sheep farmer need facilitate to build group farmer sheep
that orientate to increase sheep farmer economic condition. The institute expected
able to assist the sheep farmer in marketing and on farm aspect, including livestock
produce accomplishment. All the activity will be more succeed if followed with the
activity of empowerment of sheep farmer.
Keywords : sheep farmers characteristics, motivation

iii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI BETERNAK DOMBA
(Kasus Peternak di Kelurahan Cimahpar,
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat)

RUSLI HAMBALI
DO3400004

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

iv

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI BETERNAK DOMBA
(Kasus Peternak di Kelurahan Cimahpar,
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat)

RUSLI HAMBALI
DO3400004

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan
Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 26 Oktober 2005

Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Ir. H. Ismail Pulungan, MSc.

Ir. Burhanuddin, MM.

Dekan
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Ketua Departemen
Sosial Ekonomi dan Industri Peternakan
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ronny R. Noor, MRur.Sc.

Ir. Burhanuddin, MM.

v

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 10 September 1981
sebagai anak pertama dari empat bersaudara hasil pernikahan antara pasangan Bapak
Agus Salim dan Ibu Homsah. Penulis memulai pendidikan di SDN Tegal Gede di
Bekasi tahun 1989 dan lulus tahun 1994. Pada tahun 1994 sampai 1997 penulis
menempuh pendidikan lanjutan pertama di SMP Insan Kamil Bogor, dan pada tahun
1997 penulis melanjutkan pendidikan SMA Insan Kamil Bogor, pada Jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Pada tahun 2000 penulis diterima di Departemen Sosial Ekonomi Industri
Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) untuk jenjang S1.
Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Peternakan, penulis melaksakan
penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Beternak
Domba (Kasus Peternak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota
Bogor, Jawa Barat)”.

vi

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatNya

penulis

dapat

menyelesaikan

skripsi

berjudul

“Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruh Motivasi Beternak Domba (Kasus Peternak d Kelurahan Cimahpar,
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat).”

Skripsi ini dibuat untuk

memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Ir. H. Ismail Pulungan, MSc. dan Ir. Burhanuddin, MM sebagai dosen pembimbing,
yang telah memberikan pengarahan dan saran kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan dan keterbatasan,
untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis nantikan.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2005

Penulis

vii

DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ...................................................................................................

i

ABSTRACT......................................................................................................

iii

RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................

vii

DAFTAR ISI..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

xii

PENDAHULUAN ............................................................................................

1

Latar Belakang ......................................................................................

1

Perumusan Masalah ..............................................................................

2

Tujuan Penelitian ..................................................................................

3

Kegunaan Penelitian .............................................................................

3

KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................................

4

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................

6

Teori-Teori Motivasi.............................................................................

6

Teori Abraham H. Maslow .......................................................

7

Teori Herzberg ..........................................................................

8

Teori Harapan ...........................................................................

9

Teori ERG .................................................................................

9

Teori McClelland ......................................................................

10

Motivasi Beternak Domba ....................................................................

11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Beternak Domba...........

11

METODE PENELITIAN .................................................................................

13

Lokasi dan Waktu .................................................................................

13

Populasi dan Sampel .............................................................................

13

Desain ...................................................................................................

13

Data dan Instrumentasi .........................................................................

13

Pengumpulan Data ................................................................................

14

viii

Analisis Data .........................................................................................

14

Definisi Istilah.......................................................................................

15

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................................

17

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................

18

Pengelolaan Usahaternak Domba .........................................................

18

Aspek Budidaya ........................................................................

18

Aspek Pemasaran ......................................................................

20

Aspek Kelembagaan .................................................................

20

Karakteristik Peternak Domba ..............................................................

21

Umur .........................................................................................

21

Pendidikan ................................................................................

21

Pekerjaan ...................................................................................

22

Jumlah Ternak yang Dipelihara ................................................

23

Lama Beternak ..........................................................................

23

Jumlah Tanggungan Keluarga ..................................................

24

Pengetahuan Peternak tentang Informasi Pasar ........................

24

Motivasi Beternak Domba ....................................................................

26

Hubungan Karakteristik Peternak dengan ............................................

28

Motivasi Beternak Domba ....................................................................

28

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................

31

Kesimpulan ...........................................................................................

31

Saran .....................................................................................................

31

UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................

32

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

33

LAMPIRAN......................................................................................................

34

ix

DAFTAR TABEL
Nomor
1.

Halaman
Distribusi Umur Peternak Berdasarkan Usia Produktif dan Non
Produktif Dihubungkan dengan Skor Motivasi .................................

21

Distribusi Peternak Berdasarkan Kategori Pendidikan Dihubungkan
dengan Skor Motivasi ........................................................................

22

Distribusi Peternak Berdasarkan Pekerjaan Dihubungkan dengan
Skor Motivasi .....................................................................................

22

Distribusi Peternak Berdasarkan Jumlah Ternak yang Dipelihara
Dihubungkan dengan Skor Motivasi .................................................

23

5.

Distribusi Peternak Berdasarkan Lama Beternak .............................

24

6.

Distribusi Peternak Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga
Dihubungkan dengan Skor Motivasi .................................................

24

Distribusi Peternak Berdasarkan Pengetahuan peternak tentang
Informasi Pasar ternak Dihubungkan dengan Skor Motivasi ............

25

Distribusi Peternak Berdasarkan Keterjangkauan Sapronak
Dihubungkan dengan Skor Motivasi .................................................

26

Rataan Jumlah Skor Motivasi Beternak Domba menurut Indikator
Motivasi .............................................................................................

26

10. Koefisien Korelasi Karakteristik Peternak dengan Motivasi
Beternak Domba ................................................................................

28

2.
3.
4.

7.
8.
9.

x

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1.

Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................................

5

2.

Motivasi Sebagai Proses Psikologis (Wahdjosumidjo, 1987) ........

7

3.

Hierarki Kebutuhan Maslow ...........................................................

8

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1.

Data Identitas Responden ..............................................................

35

2.

Nilai Skor Pengetahuan Pasar dan Keterjangkauan Sapronak .......

36

3.

Nilai Skor Motivasi ........................................................................

38

4.

Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman ........................................

40

xii

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor pertanian, khususnya sub-sektor peternakan, akan menghadapi
tantangan yang besar seiring dengan diberlakukannya sistem pasar bebas. Untuk
menghadapi tantangan tersebut maka produk hasil peternakan dimasa mendatang
harus dihasilkan secara efisien, terjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya.
Untuk itu, penanganan sistem agribisnis peternakan perlu terintegrasi dan
terkoordinasi dari tingkat usaha budidaya (on farm business) hingga ke tingkat
pengolahan (off farm business). Hal ini tentunya membutuhkan sumberdaya manusia
(peternak) yang profesional dalam mengelola ternak.
Salah satu komoditas peternakan penting di Indonesia adalah ternak domba.
Ternak domba merupakan komoditas peternakan yang sangat erat kaitannya dengan
kehidupan masyarakat di pedesaan yang umumnya dipelihara oleh peternak sebagai
usaha sambilan. Walaupun sistem usaha ini kurang memperhatikan tantangan pasar
yang dihadapi namun usaha ini diyakini telah memberikan kontribusi dalam
perekonomian masyarakat yang cukup besar.
Kelurahan Cimahpar merupakan salah satu kelurahan di Kota Bogor dengan
jumlah kepala keluarga yang beternak domba sebanyak 17 persen. Seperti halnya di
wilayah lain di Indonesia, ternak domba di daerah ini pada umumnya diusahakan
sebagai usaha sambilan dan belum berorientasi komersial/bisnis. Potensi
pengembangan jenis ternak tersebut di daerah ini masih cukup besar. Selain secara
agroklimat cukup mendukung, juga secara sosial budaya, masyarakat di wilayah ini
sudah cukup akrab dengan pemeliharaan jenis ternak ini.

Keberhasilan

pembangunan peternakan di wilayah ini salah satunya ditentukan oleh adanya
partisipasi para peternak dalam mengusahakan ternaknya.
Partisipasi peternak dalam pembangunan peternakan bukan hanya ditujukkan
untuk meningkatkan jumlah produksi saja, tetapi juga untuk menghasilkan produk
yang berkualitas serta variasi yang beragam dan murah harganya, sehingga dapat
dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Bentuk partisipasi peternak
dalam kegiatan pembangunan agribisnis peternakan dapat dilihat berdasarkan
beberapa aspek, yaitu: (1)

keikutsertaan dalam pengambilan keputusan,

1

(2) keikutsertaan dalam pelaksanaan, (3) keikutsertaan dalam menikmati hasil,
(4) keikutsertaan dalam evaluasi (Asngari , 2001).
Partisipasi peternak yang diwujudkan dalam kegiatan beternak sangat erat
kaitannya dengan motivasi para peternak itu sendiri.

Motivasi menunjukkan

dorongan aktif dalam diri peternak untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan
yang diinginkan.

Motivasi ini muncul karena peternak tersebut mempunyai

kebutuhan dan kepentingan yang harus dipenuhi.
Perumusan Masalah
Suksesnya pembangunan peternakan, khususnya di Kelurahan Cimahpar,
bukan hanya ditentukan oleh tersedianya fasilitas/sarana prasarana, barang modal
dan alat bantu lainnya, tetapi juga motivasi para peternak untuk berperan secara aktif
dan produktif. Hal ini merupakan salah satu tantangan berat yang sering dijumpai
oleh para petugas (penyuluh) peternakan di lapangan.

Tidaklah mudah

menggerakkan para peternak agar senantiasa mau dan bersedia untuk mengerahkan
kemampuan terbaiknya untuk membangun agribisnis peternakan yang notabene
untuk kepentingan dirinya sendiri.
Kenyataannya, kondisi peternakan domba di Kelurahan Cimahpar pada saat
ini masih banyak dijumpai domba yang tidak terurus, kandang yang tidak bersih dan
yang tidak kalah penting adalah tidak berkembangnya skala usaha ternak domba.
Kondisi seperti ini diduga merupakan indikasi motivasi para peternak domba untuk
meningkatkan produktifitasnya masih rendah. Motivasi ini akan berimplikasi pada
prilaku kerja para peternak, seperti timbulnya ketidakdisiplinan serta kurangnya
kreativitas dan inisiatif para peternak sehingga produktivitas usaha ternak dombanya
relatif rendah.
Berdasarkan uraian di atas, masalah umum dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui motivasi beternak domba para peternak di Kelurahan Cimahpar.
Selanjutnya secara khusus permasalahan tersebut dapat diuraikan dalam butir-butir
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik peternak domba di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan
Bogor Utara ?
2. Bagaimana tingkat motivasi beternak domba para peternak di Kelurahan
Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara ?
2

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat motivasi beternak domba
para peternak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini akan diarahkan untuk mendapatkan jawaban dari beberapa
permasalahan seperti disampaikan di atas yaitu :
1. Mengetahui karakteristik individu peternak domba di Kelurahan Cimahpar,
Kecamatan Bogor Utara.
2. Mengetahui tingkat motivasi beternak domba pada para petermak di
Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi beternak
domba para peternak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pemberdayaan peternak.
2. Memberikan input bagi penelitian sejenis.

3

KERANGKA PEMIKIRAN
Motivasi merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan dan prestasi kerja
dalam beternak domba. Tingkat motivasi diantara peternak berbeda-beda. Peternak
dengan motivasi tinggi

diharapkan akan mengutamakan pekerjaannya dan

melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan bertangung jawab.

Untuk

menerangkan motivasi beternak domba akan digunakan teori ERG. Kebutuhankebutuhan tersebut adalah : (1) kebutuhan akan keberadaan (existence),
(2) kebutuhan berhubungan (relatedness), dan (3) kebutuhan untuk berkembang
(growth need). Seorang peternak akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan mana
saja yang bersifat prepoten atau yang paling kuat, pada saat tertentu. Prepotensi
suatu kebutuhan tergantung pada situasi individual yang berlaku dan pengalamanpengalaman yang baru saja dialami. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dianggap
sebagai alat untuk mengenergi, atau pemicu-pemicu yang menyebabkan timbulnya
reaksi-reaksi perilaku.
Faktor yang mempengaruhi motivasi beternak domba (variabel independen)
dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.

Faktor internal terdiri dari : umur, pendidikan, pengalaman beternak

domba, dan jumlah tanggungan keluarga.

Adapun faktor eksternal meliputi :

keterjangkauan harga sapronak domba dan pengetahuan informasi permintaan pasar
domba. Variabel dependen (bebas) adalah motivasi beternak domba. Keterkaitan
antara variabel independen dan variabel dependen disajikan dalam bagan kerangka
pemikiran pada Gambar 1.

4

Karakteristik Individu Peternak

Faktor Internal :
-

Umur
Pendidikan
Pengalaman Beternak
Jumlah Tanggungan
Keluarga
MOTIVASI PETERNAK :
Didorong oleh kebutuhan :
(1) Keberadaan
(2) Hubungan
(3) Berkembang
Faktor Eksternal :

-

Keterjangkauan harga
sapronak domba
Pengetahuan informasi
permintaan pasar domba

PERILAKU BETERNAK
DOMBA

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

5

TINJAUAN PUSTAKA
Teori-Teori Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau daya
penggerak (Hasibuan, 1999). Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mendorong gairah kerja seseorang, agar mau bekerja keras dengan memberikan
semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu.
Motivasi menjadi penting karena dengan motivasi ini diharapkan seseorang mau
bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Stevenson
(2001) mendefinisikan motivasi sebagai insentif, dorongan, atau stimulus untuk
bertindak. Motivasi adalah semua hal – verbal, fisik atau psikologis – yang membuat
seseorang melakukan sesuatu sebagai respon.

Wahjosumidjo (1987) menyatakan

bahwa motivasi merupakan proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara
sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi
sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor dari dalam diri seseorang itu
sendiri yang disebut intrinsik atau faktor di luar diri yang disebut ekstrinsik.
Gambaran mengenai motivasi sebagai proses psikologis disajikan dalam Gambar 2.
Menurut Thoha (1998), motivasi seseorang tergantung pada kekuatan dari
motivasi itu sendiri.

Dorongan ini yang menyebabkan mengapa seseorang itu

berusaha mencapai tujuan-tujuan, baik sadar ataupun tidak sadar. Dorongan ini pula
yang menyebabkan seseorang berprilaku, yang dapat mengendalikan dan memelihara
kegiatan-kegiatan, dan yang menetapkan arah umum yang harus ditempuh oleh
seseorang tersebut.

Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang

melaksanakan upaya substansial, guna mendukung tujuan-tujuan produksi kesatuan
kerjanya, dan tempat ia bekerja.

Seseorang yang tidak termotivasi, hanya

memberikan upaya minimum dalam hal bekerja.

Konsep motivasi merupakan

sebuah konsep penting dalam studi tentang kinerja individual (Winardi, 2002).

6

SESEORANG
DENGAN
DORONGAN

RANGSANGAN

FAKTOR
INTRINSIK

FAKTOR
EKSTRINSIK

ALTERNATIF
PERILAKU

PENENTUAN
PERILAKU

PERILAKU

Gambar 2. Motivasi sebagai Proses Psikologis (Wahjosumidjo, 1987)
Teori Abraham H. Maslow
Maslow berpendapat bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang bersifat
hierarkis yang memotivasi individu untuk berupaya memenuhi atau memuaskan
kebutuhan tersebut.

Seseorang akan termotivasi selama kebutuhan-kebutuhan

tersebut belum terpenuhi. Rakhmat (2000) mengutip pendapat Abraham Maslow
menyebutkan lima kelompok kebutuhan yang disusun dalam tangga hirarkhis dari
kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan pemenuhan diri (Gambar 3). Kebutuhankebutuhan tersebut adalah : fisiologis, rasa aman, sosial atau afiliasi, prestasi, atau
rasa dihargai dan aktualisasi diri.

7

Kebutuhan akan
Aktualisasi Diri
Kebutuhan akan Harga Diri
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan akan Rasa Aman
Kebutuhan Fisiologis
Gambar 3. Hierarki Kebutuhan Maslow (Panuju, 2000)

Teori Herzberg
Teori Herzberg dikenal dengan “model dua faktor” dari motivasi, yaitu faktor
motivasional dan faktor higiene atau “pemeliharaan”.

Faktor motivasional

merupakan hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti
bersumber dari dalam diri seseorang.

Faktor higiene atau pemeliharaan adalah

faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang,
misalnya dari organisasi, tetapi turut menentukan prilaku seseorang dalam kehidupan
kekaryaannya (Siagian , 2001).
Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain
ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh,
kemajuan dalam berkarier dan pengakuan orang lain.

Sedangkan faktor-faktor

higiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi,
hubungan seseorang dengan karyawan dan atasannya, hubungan seseorang dengan
rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang dilakukan oleh para penyelia,
kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem
imbalan yang berlaku. Selanjutnya dijelaskan bahwa salah satu tantangan dalam
memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat
faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan kekaryaan seseorang,
apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik (Siagian, 2001).

8

Teori Harapan
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom.

Berdasarkan teori ini,

motivasi seseorang ke arah suatu tindakan pada suatu waktu tertentu ditentukan oleh
antisipasinya terhadap nilai dari hasil tindakan itu (baik negatif maupun positif) yang
digandakan oleh harapan orang yang bersangkutan bahwa hasil tersebut akan
mewujudkan tujuan yang diinginkan (Koonz, et al., 1989). Teori Vroom dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Daya = valensi x ekspektansi
Daya adalah kekuatan motivasi seseorang, valensi adalah kekuatan preferensi
seseorang akan suatu hasil, dan ekspektansi adalah tingkat kemungkinan bahwa
tindakan tertentu akan mengarah pada hasil yang diinginkan. Valensi nihil terjadi
apabila seseorang tidak peduli akan pencapaian tujuan tertentu, dan terdapat suatu
valensi negatif apabila orang yang bersangkutan lebih suka tidak mencapai tujuan
tersebut (tidak ada motivasi). Demikian juga halnya, seseorang tidak akan memiliki
motivasi untuk mencapai tujuan apabila ekspektansinya adalah nihil atau negatif.
Vroom menyebutkan, produktivitas atau hasil yang dapat dicapai merupakan
alat pemuasan bagi seseorang. Produktivitas adalah alat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

Keinginan seseoang untuk menghasilkan (berproduksi) sangat

tergantung atas tujuan khusus yang ingin dicapainya dan persepsinya atas tindakantindakan untuk mencapai tujuan tersebut (Wahdjosumidjo, 1987).

Teori ERG
Teori motivasi ERG dimunculkan oleh Clayton Alderfer. Menurut Alderfer,
sama halnya dengan teori Maslow, kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki
berjenjang. Perbedaannya adalah jenjang tersebut tidak bersifat kaku sehingga unsur
keterkaitan akan selalu dominan dalam mengerahkan individu untuk selalu
memenuhi kebutuhannya, baik yang sudah terpenuhi maupun yang terhambat
pemenuhannya (Mosher, 1991).

Jenjang kebutuhan manusia menurut Alderfer

adalah sebagai berikut :
1. Eksistensi, merupakan bentuk kebutuhan manusia yang dapat terpuasi oleh
ketersediaan kebutuhan dasar, seperti makanan, air, upah, dan kondisi kerja.

9

2. Hubungan, merupakan bentuk kebutuhan manusia yang terpuasi oleh
hubungan antara individu dan lingkungan sosial yang bermanfaat.
3. Pertumbuhan, adalah bentuk kebutuhan manusia yang terpuasi dengan cara
melakukan peran atau kontribusi yang kreatif dan produktif.

Teori McClelland
David C. McClelland memberikan kontribusi bagi pemahaman motivasi
dengan mengidentifikasi tiga jenis kebutuhan dasar, yakni kebutuhan untuk berkuasa,
kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan untuk berprestasi (Koontz, et al., 1989).
Ketiga kebutuhan dasar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.

Kebutuhan akan kekuasaan. Orang-orang yang memiliki kebutuhan yang
tinggi untuk berkuasa menaruh perhatian besar untuk dapat mempengaruhi
dan mengendalikan.

Orang-orang seperti ini pada umumnya berusaha

mencari posisi pimpinan; mereka penuh daya, keras kepala, dan sangat
menuntut; serta senang mengajar dan berbicara di depan umum.
2.

Kebutuhan berafiliasi. Orang-orang yang memiliki kebutuhan yang tinggi
untuk berafiliasi biasanya memperoleh kesenangan dari kasih sayang dan
cenderung menghindari kekecewaan karena ditolak oleh suatu kelompok
sosial.

3.

Kebutuhan berprestasi. Orang-orang dengan kebutuhan yang tinggi untuk
berprestasi memilki keinginan besar untuk berhasil dan juga memiliki rasa
khawatir akan kegagalan. Mereka ingin ditantang, menetapkan tujuan yang
cukup sulit, tetapi masih mungkin dicapai bagi diri mereka sendiri,
melakukan pendekatan yang realistis terhadap resiko (menganalisis dan
menilai masalah), menyukai umpan balik yang spesifik dan segera atas
prestasi mereka, cenderung gelisah, suka bekerja hingga larut malam, sama
sekali tidak khawatir gagal, dan cenderung untuk melakukan semuanya
seorang diri.
Berbagai kebutuhan, keinginan, dan harapan yang terdapat di dalam diri

seseorang dapat membentuk motivasi intrinsik.

Sedangkan pembentuk motivasi

ekstrinsik dapat berupa insentif, perolehan keuntungan dari suatu program/kegiatan,
pembagian hasil, tersedianya barang dan jasa yang ingin dibeli, dan penghargaan

10

masyarakat terhadap prestasi dapat mendorong bagi petani/peternak untuk
meningkatkan produksi dan produktivitasnya (Mosher, 1991).

Motivasi Beternak Domba
Terdapat sejumlah kebutuhan yang mendorong peternak untuk beternak
domba.
(1)

Kebutuhan-kebutuhan tersebut menurut Clayton Alderfer

kebutuhan

akan

keberadaan

(existence),

(2)

kebutuhan

adalah :

berhubungan

(relatedness), dan (3) kebutuhan untuk berkembang (growth need) (Mosher, 1991).
Tiga kebutuhan tersebut dikenal dengan teori ERG.
(1)

Kebutuhan akan keberadaan (existence), yaitu kebutuhan peternak
untuk memperoleh tambahan pendapatan dari beternak domba.

(2)

Kebutuhan berhubungan (relatedness), yaitu kebutuhan peternak
untuk diterima dalam pergaulan di lingkungan masyarakat tempat
mereka tinggal.

(3)

Kebutuhan untuk berkembang (growth need), yaitu kebutuhan
peternak untuk meningkatkan skala usaha ternak, memperoleh
penghargaan dan pengakuan dari masyarakat terhadap keberhasilan
usaha ternaknya.

Masing-masing kebutuhan tersebut tidak sama kekuatan tuntutan-tuntutan
pemenuhannya.

Tumbuhnya kekuatan itu satu sama lain juga berbeda-beda

waktunya. Seluruh kebutuhan tidak timbul dalam waktu yang bersamaan. Walaupun
kadang-kadang beberapa kebutuhan dapat muncul sekaligus, sehingga seorang
peternak harus menentukan pilihannya yang mana yang harus dipenuhinya terlebih
dahulu.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Beternak Domba
Porter dan Miles berpendapat terdapat tiga variabel penting yang dapat
mempengaruhi motivasi seseorang, yaitu (1) karaktersitik individu (individual

characteristics),

(2)

karakteristik

pekerjaan

(job

characteristics),

dan

(3) karakteristik situasi kerja (work situation characteristics) (Wahjosumidjo, 1987).
Salah satu faktor yang memotivasi peternak adalah karakteristik individu.
Sebagai seorang individu, setiap peternak memiliki hal-hal khusus mengenai sikap,
tabiat, dan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan dibentuk oleh keadaan lingkungan
dan pengalaman yang khusus pula. Hal ini akan menyebabkan para peternak tersebut
11

memiliki motivasi kerja yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Mereka membawa harapan, kepercayaan, keinginan, dan kebutuhan personalnya
kedalam lingkungan kerja mereka sehingga memungkinkan mereka untuk berupaya
memenuhinya melalui beternak domba.
Karakteristik individu adalah sifat atau ciri-ciri yang dimiliki seseorang.
Karakteristik terbentuk oleh faktor-faktor biologis dan faktor sosiopsikologis
(Suprayitno, 2004). Faktor biologis mencakup genetik, sistem syaraf dan sistem
hormonal.

Sedangkan faktor sosiopsikologis terdiri dari komponen-komponen

kognitif (intelektual), konatif yang berhubungan dengan kebiasaan dan afektif (faktor
emosional).
Karakteristik individu yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah umur,
pendidikan, lama beternak domba, pekerjaan pokok, jumlah tanggungan keluarga
(faktor internal), keterjangkauan harga sapronak dan pengetahuan akan informasi
pasar domba.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menyimpulkan bahwa ada keterkaitan
antara karakteristik individu dengan motivasi. Winardi (2002) mengatakan bahwa
ada sejumlah variabel penting dan menarik yang digunakan orang untuk
menerangkan perbedaan-perbedaan motivasi, antara lain : umur, pendidikan dan latar