Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

72 30. Area ini sebelumnya merupakan hutan, namun pada tahun 2010 telah berubah menjadi pertanian lahan kering dan tanah terbukakosong. Mempertimbangkan lahan permukiman Kota Bima yang terletak di daerah hilir, maka kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Rusak atau berkurangnya daerah tangkapan air di kawasan hulu mulai dirasakan dampak buruknya, antara lain dengan kejadian banjir yang terjadi setiap tahun. 5. Kecenderungan perubahan penggunaan lahan yang terjadi adalah hutan menjadi lahan budidaya serta lahan budidaya menjadi permukiman. Luasan lahan budidaya mengalami peningkatan secara signifikan, yang berpengaruh pada meningkatnya nilai produksi. Hal ini menyebabkan berubahnya status daya dukung lahan berbasis produktivitas, dimana pada tahun 2005 status daya dukung lahan adalah defisit, namun pada tahun 2010 status daya dukung lahan menjadi surplus. 6. Berdasarkan kemampuan lahan, terdapat 16.342 hektar atau 74,8 dari wilayah Kota Bima yang dapat dijadikan sebagai lahan budidaya berupa pertanian intensif, 2.752 hektar 12,5 sebagai hutan produksi, dan 2.768 hektar 12,7 yang perlu dipertahankan sebagai kawasan lindung.

5.2 Saran

Salah satu kelemahan dari metode penghitungan daya dukung lahan ini adalah karena hanya berbasis nilai produksi, tanpa memperhatikan fungsi kawasan konservasi dan penyangga. Dalam perspektif daya dukung lahan berbasis produktivitas, konversi lahan hutan menjadi lahan budidaya dianggap memberikan keuntungan karena meningkatkan nilai produksi. Namun berdasarkan hasil penelitian ini, peningkatan status daya dukung lahan tersebut diikuti oleh peningkatan luasan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan. Hal ini merupakan salah satu indikasi adanya perencanaan dan pengembangan wilayah yang tidak memperhatikan aspek keberlanjutan. Penggunaan suatu lahan seharusnya sesuai dengan kemampuan atau sesuai daya dukung. Untuk memanfaatkan lahan yang baik, maka diperlukan suatu perencanaan yang baik. Perencanaan ruang biasanya diletakkan dalam peta RTRW, yang di dalamnya terdapat ruang yang direncanakan untuk penggunaan 73 tertentu. Perencanaan penggunaan ruang yang baik adalah perencanaan yang berbasis kemampuan, yang berarti berbasis daya dukung.