Biaya Produksi Tidak Langsung Biaya Overhead Pabrik Perhitungan Harga Pokok Metode KWT Turi

77 menghasilkan 10 Kg JJM cup sebesar Rp 73.500,00 sedangkan untuk total biaya pendukung 10 Kg JJM Botol sebesar Rp 339.000,00.

6.2.3. Biaya Tenaga Ke rja Langs ung

Biaya tenaga langsung di KWT Turi adalah biaya pekerja yang langsung menangani proses produksi JJM. Tenaga kerja yang dimiliki KWT Turi berjumlah lima orang yang terdiri dari satu orang pimpinan kelompok, satu orang bagian administrasi, dua orang bagian produksi dan satu orang bagian pemasaran. Sistem pemberian upah didasarkan atas jumlah hari kerja tenaga kerja atau berapa kali tenaga kerja melakukan pekerjaan produksi selama satu bulan. Pembayaran upah dilakukan setiap kali produksi. Jika ada pekerjaan tambahan atau ada order tambahan maka tenaga kerja akan diberikan bonus atau insentif. Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi 10 Kg JJM sebesar Rp 29.000,00.

6.2.4. Biaya Produksi Tidak Langsung Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik merupakan biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya yang termasuk ke dalam biaya overhead pabrik yaitu, biaya penyusutan mesin dan peralatan, biaya penyusutan bangunan, pemakaian listrik, pemakaian air dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Namun di KWT Turi saat ini hanya memperhitungkan biaya listrik saja, untuk memproduksi 10 Kg JJM maka biaya listrik yang dibebankan sebesar Rp 7.250,00.

6.2.5. Perhitungan Harga Pokok Metode KWT Turi

Metode penetapan harga pokok produksi yang digunakan oleh KWT Turi selama ini yaitu dengan menjumlahkan biaya bahan baku dengan biaya non bahan baku per 10 Kg JJM. Biaya bahan baku merupakan biaya atas pembelian bahan baku JJM yang terdiri dari buah jambu, gula, bahan tambahan pangan natrium benzoat, kalium sorbat, CMC, asam sitrat, dan air. Biaya non bahan baku terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Bia ya langsung merupakan penjumlahan dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan penolong. Biaya tidak langsung yang digunakan dalam perhitungan harga pokok yaitu biaya pemakaian listrik. Biaya bahan baku kemudian dijumlahkan dengan biaya non bahan baku sehingga didiperoleh harga pokok produksi JJM per 10 Kg. Setelah 78 itu, harga pokok JJM per cup atau per botolnya dibagi berdasarkan jumlah kemasan yang dihasilkan per 10 Kg JJM, untuk kemasan cup jumlah JJM yang dihasilkan sebanyak 290 cup, sedangkan untuk kemasan botol sebanyak 180 botol. Untuk lebih jelasnya perhitungan harga pokok metode yang digunakan KWT Turi selama ini dapat dilihat pada Tabel 47. Tabel 47. Perhitungan Harga Pokok JJM Metode KWT Turi Ite m Satuan Harga Rp Juml ah Total Rp Biaya Cup Biaya Botol A. Bahan-Bahan Jambu Merah Kg 5.000,00 15 75.000,00 25,97 13, 53 Gu la Kg 12.000,00 5 60.000,00 20,78 10,83 Air Ltr 300,00 50 15.000,00 5,20 2,70 Benzoat mg 2500 5.000,00 1,73 0,90 Ka liu m Sorbat mg 2500 7.500,00 2,60 1,36 CM C mg 3000 15.000,00 5,20 2,70 Asam Sit rat mg 1000 1.500,00 0,52 0,27

B. Sub Total

179.000,00 62,00 32,30 C. Produksi Cup Cup Pcs 125,00 290 36.250,00 12,55 Straw Pcs 25,00 290 7.250,00 2,51 Karton 2.500,00 12 30.000,00 10,39 Listrik 7.250,00 2,51 Upah 29.000,00 10,04 D. Sub Total 109.750,00 38,00 HPP Total B + D 288.750,00 100 HPP JJ M C up 10 Kg ProduksiJumlah Produksi Cup 996,00 E. Produksi Botol Botol Pcs 1.800,00 180 324.000,00 58,46 Karton 2.500,00 6 15.000,00 2,70 Listrik 7.250,00 1,31 Upah 29.000,00 5,23

F. Sub Total

375.250,00 67,70 HPP Total B + F 554.250,00 100 HPP JJ M B otol 10 Kg Pr oduksi Jumlah Pr oduksi Botol 3.079,00 6.2.6. Perhitungan Harga Pokok Metode Full Costing Metode full costing membebankan harga pokok produk dengan menjumlahkan biaya produksi dan biaya non produksi. Penetapan harga pokok 79 produksi JJM metode full costing yaitu dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang bersifat tetap maupun variabel. Penetapan harga pokok produksi per unit diperoleh dengan cara membagi biaya produksi dengan jumlah produksi. Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam Tabel 48. Tabel 48 . Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing Ite m Satuan Harga Rp Juml ah Total Rp Biaya Cup Biaya Botol Jambu Merah Kg 5.000,00 15 75.000,00 21,72 12,28 Gu la Kg 12.000,00 5 60.000,00 17,38 9,82 Air Ltr 300,00 50 15.000,00 4,34 2,46 Benzoat mg 2500 5.000,00 1,45 0,82 Ka liu m Sorbat mg 2500 7.500,00 2,17 1,23 CM C mg 3000 15.000,00 4,34 2,46 Asam Sit rat mg 1000 1.500,00 0,43 0,25

A. Bi aya B ahan Baku 179.000,00

51,85 29,30 Cup Pcs 125,00 290 36.250,00 10,50 Straw Pcs 25,00 290 7.250,00 2,10 Karton 2.500,00 12 30.000,00 8,69

B. Biaya Bahan Pendukung Cup

73.500,00 21,29

C. Bi ayaTenaga Kerja 29.000,00

8,40 4,75 Listrik 7.250,00 2,10 1,19 Penyusutan Peralatan 36.486,00 10,57 5,97 Biaya Bahan Baka r 20.000,00 5,79 3,27

D. Bi aya Over head Pabrik 63.736,00

18,46 10,44 Botol Pcs 1.800,00 180 324.000,00 53,05 Karton 2.500,00 6 15.000,00 2,46

E. Biaya Bahan Pendukung Botol 339.000,00

55,51 JJM CUP TOTAL B IAYA C UP A+B +C+D 345.236,00 TOTAL PRODUKS I 290 HPP 1.190,00 JJM B OTOL TOTAL B IAYA B OTOL A+B+D+E 610.376,00 TOTAL PRODUKS I 180 HPP 3.392,00 Selama ini mesin dan peralatan pengolahan produksi JJM masih dalam status pinjaman dari Dinas Pertanian Departemen Agribisnis Bogor, sehingga 80 untuk biaya penyusutan mesin dan peralatan tidak dilakukan dalam perhitungan metode full costing. Penetapan harga pokok produksi per unit diperoleh dengan cara membagi biaya produksi dengan jumlah produksi. Harga pokok produk JJM metode full costing untuk produksi 10 kg JJM kemasan cup Rp 1.190,00 per cup dan untuk kemasan botol Rp 3.392,00 per botol. Dari hasil perhitungan di atas, biaya bahan penolong pada produksi JJM botol terlalu besar melebihi biaya bahan baku yaitu sebesar 55,51 persen dari total biaya produksi, sehingga terjadi pembengkakan biaya produksinya. Efisiensi biaya atas biaya bahan pendukung pada produksi JJM botol bisa saja di minimalisir asalkan perusahaan mampu memproduksi dalam skala yang besar, namun saat ini KWT Turi hanya mampu memproduksi berdasarkan pesanan. Dalam hal pembelian bahan pendukung pada produksi JJM botol harga botol dalam pembelian partai kecil kurang dari 5.000 botol adalah Rp 1.000,00 per botol sedangkan untuk pembelian dalam partai besar 5.000 boto l harga botol Rp 700,00 per botol. 6.2.7. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Berdasarkan Metode Perusahaan dan Metode Full Costing Harga pokok JJM dengan menggunakan metode full costing lebih tinggi dibandingkan dengan harga pokok metode perusahaan. Selisih tersebut adalah Rp 194,00 untuk kemasan cup dan Rp 313,00 untuk kemasan botol. Selisih ini terjadi karena dalam perhitungan harga pokok yang dilakukan oleh KWT Turi tidak mengakumulasikan seluruh biaya yang menjadi bagian dari biaya produksi dan non produksi seperti biaya penyusutan peralatan, dan biaya bahan bakar untuk pemasaran. KWT Turi hanya mengakumulasikan biaya yang sifatnya variabel saja. Perhitungan harga pokok menggunakan metode perusahaan sebenasrnya masih memperoleh laba, karena harga jual masing- masing produk masih berada diatas harga pokok berdasarkan penggunaan metode full costing, namun margin harga yang diterima oleh perusahaan menjadi berkurang. Selama ini perusahaan sebenarnya hanya memperoleh laba sebesar Rp 310,00 kemasan cup dan Rp 108,00 untuk kemasan botol. 81

6.2.8. OP min