Sistematika Penulisan Latar Belakang

31 b. Ketersedian finansial, dengan melihat kebutuhan dana, prediksi kekuatan dana dan besaran biaya.

4. Struktur Birokrasi

Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting pertama adalah standard operating procedur SOP dan struktur organisasi pelaksana sendiri. a. Ketersediaan SOP yang mudah dipahami. b. Struktur organisasi pelaksana yangmelihat rentang kendali antara pimpinan dan bawahan.

2.4 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami dan mengetahui isi yang terkandung dalam skripsi ini, maka diperlukan sistematika. Sistematika penulisan skripsi ini meliputi: BAB I : Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. BAB II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisikan kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional serta sistematika penulisan. BAB III : Metode Penelitian Universitas Sumatera Utara 32 Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV : Deskripsi Lokasi Penelitian Bab ini berisikan sejarah singkat gambaran umum lokasi penelitian dan data-data lain yang turut memperkaya karya ilmiah ini. BAB V : Penyajian Data Bab ini berisikan hasil data yang diperoleh dari lapangan dan atau berupa dokumen. BAB VI : Analisis Data Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta dengan analisisnya. BAB VII : Penutup Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terbentuknya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik semakin menegaskan pentingnya menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas. Dalam Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa pelayanan publik haruslah berasaskan kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, profesional, partisipatif, tidak diskriminatif, terbuka, akuntabel, tepat waktu, cepat, mudah, dan terjangkau. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang saat ini sangat membantu dalam meningkatkan efesiensi,efektivitas,transparansi,dan akuntabilitas penyelenggaraan pelayanan publik. Dukungan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas semakin bertambah dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik UU ITE. Dalam Undang-Undang tersebut juga mengatakan bahwa teknologi informasi ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik. Selain itu, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 menjelaskan bahwa negera diwajibkan untuk mengelola seluruh keuangan secara benar dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat. Hal itu juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik negaradaerah. Salah satu kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan publik seperti tertera pada pasal Undang-Undang tentang pelayanan Universitas Sumatera Utara 2 publik yaitu pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pemerintah sangat serius dalam memberikan perhatian terhadap proses pengadaan barang dan jasa pemerintah, hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Keppres tersebut menjadi standar regulasi di bidang pengadaan bagi seluruh lembaga di indonesia. Selama ini, pengadaan barang dan jasa pemerintah dilakukan dengan cara konvensional. Namun cara tersebut dinilai memiliki beberapa kelemahan yaitu kurang transparan, kurang efisien, dan kurang berfungsi sebagai perangkat untuk memajukan pembangunan. Melihat kelemahan tersebut memaksa pemerintah untuk melakukan inovasi dalam pengadaan barang dan jasa yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Inovasi tersebut dikenal dengan pengadaan barang atau jasa secara elektronik e-procurement. Pengadaan secara elektronik e-procurement bagi pemerintah diharapkan dapat meningkatkan trasnparansi dan juga memberikan efesiensi yaitu dalam hal harga yang lebih rendah, biaya transaksi yang lebih murah, layanan publik yang lebih baik dan siklus pengadaan yang lebih pendek . Selain bermanfaat bagi pemerintah, e-procurement juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kepada usaha kecil dan menengah. Pengadaan barang dan jasa pemerintah ini dilaksanakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah LKPP sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007. LKPP adalah Lembaga Non Kementerian LPNK yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden namun dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dikoordinasikan oleh Kementerian Universitas Sumatera Utara 3 Perencanaan Pembangunan Nasional. Selanjutnya, untuk memperluas peran serta dan kerjasama dengan berbagai pihak dibentuklah Layanan Pengadaan Secara Elektonik LPSE di berbagai instansi termasuk di Kota Medan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barangjasa pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Presiden ini, Pelaksanaan e-procurement dilakukan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE. LPSE dalam hal ini adalah unit kerja yang dibentuk untuk juga menemui berbagai masalah, baik itu masalah internal maupun eksternal. masalah tersebut menyelenggarakan Sistem Pelayanan Pengadaan BarangJasaSecara Elektronik yang selanjutnya disingkat dengan SPSE. Namun dalam pelaksanaan Sistem Pelayanan Pengadaan BarangJasa Secara Elektronik masih dapat berupa kurangnya kuantitas sumber daya manusia khususnya dalam pengelolaan balai LPSE sehingga dalam pengelolaannya relatif masih belum optimal, terbatasnya penyedia yang memiliki pengetahuan mendayagunakan informasi dan komunikasi, jaringan internet yang kurang baik, terbatasnya infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di masyarakat pelaku usaha, dan masih banyak masalah teknis maupun administrasi yang dapat menghambat proses pelaksaaan e-procurement di LPSE Kota Medan. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, penulis ingin membahas lebih dalam lagi mengenai “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK E- PROCUREMENT DI KANTOR LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK LPSE KOTA MEDAN”. Universitas Sumatera Utara 4

1.2 Rumusan Masalah