Penilaian secara kuantitatif terhadap manfaat hutan yang bersifat tidak langsung merupakan kendala bagi pembangunan dan pengembangan hutan
sebagai tempat rekreasi alam sebagai bagian dari industri pariwisata, pengembangan rekreasi alam memerlukan modal, tenaga kerja, dan
manajemen yang baik. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian yang dapat menilai secara obyektif dan kuantitatif terhadap suatu manfaat rekreasi
dengan mengetahui karakteristik dan biaya perjalanan pengunjung terhadap manfaat rekreasi yang pada akhirnya berguna sebagai pertimbangan untuk
menentukan alternatif pengembangan dan pembangunan serta perhitungan besarnya investasi yang realistis dan juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
konservasi di taman wisata alam alam tersebut.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui karakteristik pengunjung dilihat dari segi daerah asal, tujuan berkunjung, cara berkunjung, motivasi kunjungan, lama kunjungan, dan
kondisi sosial ekonomi yang meliputi tingkat pendidikan terakhir dan tingkat pendapatan.
2. Menduga besarnya biaya perjalanan rata-rata pengunjung di Taman Wisata
Alam Punti Kayu. 3.
Mengetahui penilaian pengunjung terhadap Taman Wisata Alam Punti. 4.
Menduga besarnya total nilai kesediaan membayar pengunjung di Taman Wisata Alam Punti Kayu.
C. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut : 1.
Penilaian manfaat rekreasi yang bersifat kuantitatif dapat dijadikan dasar bagi perencanaan alokasi sumber daya alam dan dana pembangunan
Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang secara optimum. 2.
Meningkatkan pengetahuan para peneliti tentang aplikasi metode kuantitatif untuk menilai manfaat hutan yang intangible.
3. Memberikan informasi dan masukan kepada instansi terkait dalam hal ini
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan sebagai penentu kebijakan dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Punti Kayu.
D. Kerangka Pemikiran
Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Taman Wisata Alam adalah kawasan
pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Pasal 31 dari Undang-Undang No. 5 tahun 1990 menyebutkan bahwa
dalam Taman Wisata Alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya dan
wisata alam. Pasal 34 menyebutkan pula bahwa pengelolaan taman wisata dilaksanakan oleh Pemerintah.
Keberadaan Taman Wisata Alam Punti Kayu sangat penting bagi Kota
Palembang contohnya dalam penggunaan lahan diantaranya sebagai tempat wisata alam. Wisata alam merupakan salah satu bentuk rekreasi yang
memiliki manfaat yang dapat dihasilkan oleh kawaan konservasi melalui pengelolan yang sesuai dengan asas pelestarian dan pemanfaatan. Penilaian
terhadap manfaat kawasan konservasi khususnya mengenai wisata alam sangat sulit dilakukan karena sifatnya intangible, sehingga manfaat yang dihasilkan
dari Taman Wisata Alam berupa wisata alam masih dinilai secara rendah, sehingga menimbulkan terjadinya eksploitasi sumberdaya hutan yang
berlebih. Hal tersebut disebabkan karena masih banyak pihak yang belum memahami nilai dari manfaat Taman Wisata Alam secara komperehensif.
Penentuan nilai manfaat suatu tempat rekreasi alam dapat dilakukan dengan
menghitung besarnya nilai manfaat melalui biaya perjalanan pengunjung terhadap rekreasi tersebut. Biaya perjalanan pengunjung adalah suatu cara
menilai suatu barangjasa yang tidak memiliki harga pasar, termasuk dalam hal ini adalah nilai dari wisata alam. Selain itu juga perlu diketahui
karakteristrik, penilaian, dan kesediaan membayar WTP pengunjung domestik sebagai sumber informasi dalam pertimbangan untuk menentukan
alternatif pengembangan dan pembangunan serta perhitungan besarnya investasi yang realistis dan juga dapat dimanfaatkan untuk dana kegiatan
konservasi khususnya di Taman Wisata Alam Punti Kayu.
Gambar 1. Kerangka pemikiran Taman Wisata Alam
Penelitian Ilmu Pengetahuan
-
Pembangunan -Pengembangan
-Besarnya Investasi Manfaat
Intangible
Dinilai Rendah
Eksploitasi SDH Secara Berlebih
-Biaya perjalanan -Karakteristrik
-penilaian -WTP
Pendidikan
Budidaya Wisata
Alam
Perhitungan Nilai Manfaat
Kegiatan Konservasi Budaya