Masalah eksistensi atau keujudan limit barisan
Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar
Kompetensi Dasar Dan Pengalaman Belajar
Diagonal Bidang, Diagonal Ruang, Bidang Diagonal,
dan Penerapannya
Bab
4
Melalui pembelajaran diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal
siswa memperoleh pengalaman belajar: 0HQJLGHQWL¿NDVLNDQGLDJRQDO
ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam bangun ruang
dimensi tiga. 2.
Menemukan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang
diagonal dalam ruang dimensi tiga. 3.
Menerapkan konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang,
dan bidang diagonal dalam memecahkan masalah.
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menghayati perilaku disiplin, sikap kerjasama, sikap kritis dan cermat
dalam bekerja menyelesaikan masalah kontekstual.
2.2 Memiliki dan menunjukkan rasa ingin tahu, motivasi internal, rasa
senang dan tertarik dan percaya diri dalam melakukan kegiatan belajar
ataupun memecahkan masalah nyata.
3.6 Menganalisis konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan
bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta menerapkannya
dalam memecahkan masalah.
4.6 Menggunakan berbagai prinsip dan sifat diagonal ruang, diagonal
bidang, dan bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta
menerapkannya dalam memecahkan masalah.
Euclid merupakan seorang matematikawan yang hidup sekitar
tahun 300 SM di Alexandria dan sering disebut sebagai
“Bapak Geometri”. Dialah yang mengungkapkan bahwa:
1. titik adalah 1 dimensi 2. garis adalah 1 dimensi yaitu garis
itu sendiri 3. persegi dan bangun datar lainnya
adalah 2 dimensi yaitu panjang dan lebar
4. bangun ruang adalah 3 dimensi yaitu panjang lebar tinggi
5. tidak ada bangun geometri 4 dimensi
Dalam bukunya “ The Element “, ia menyatakan 5 postulat yang menjadi landasan dari semua teorema yang ditemukannya. Semua postulat dan
teorema yang beliau ungkapkan merupakan landasan teori tentang kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang yang hingga kini masih digunakan
dengan hampir tanpa perubahan yang prinsipil. Euclid menulis 13 jilid buku tentang geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan aksioma pernyataan-
pernyataan sederhana dan membangun semua dalil tentang geometri berdasarkan aksioma-aksioma tersebut. Contoh dari aksioma Euclid adalah,
Ada satu dan hanya satu garis lurus, di mana garis lurus tersebut melewati dua titik. Buku-buku karangannya menjadi hasil karya yang sangat penting dan
menjadi acuan dalam pembelajaran Ilmu Geometri. Bagi Euclid, matematika itu penting sebagai bahan studi dan bukan sekedar alat untuk mencari nafkah.
Ketika ia memberi kuliah geometri pada seorang raja, baginda bertanya, Tak adakah cara yang lebih mudah bagi saya untuk mengerti dalam mempelajari
geometri?. Euclid menjawab, Bagi raja tak ada jalan yang mudah untuk mengerti geometri. Setiap orang harus berpikir ke depan tentang dirinya
apabila ia sedang belajar.
Sumber : Hosch, W.L. 2011. The Britannica Guide to Geometry. New York : Britannica Educational Publishing
Beberapa hikmah yang mungkin bisa kita petik, adalah : 1. Ilmu bukanlah sekedar alat untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan
hidup, tetapi untuk mencari nafkah seseorang harus mempunyai ilmu 2. Jalan pintas bukanlah suatu hal yang baik untuk seseorang yang memang
benar-benar ingin belajar.
LRJUD¿XFOLG
Sumber: The Britannica Guide To Geometry