Wrinkle’s Depth kedalaman keriput

41

4.2.5 Wrinkle’s Depth kedalaman keriput

Tabel 4.9 Hasil rata-rata kedalaman keriput pada kulit marmut kelompok blanko, krim ekstrak kulit manggis 2, 3, 4 dan 5 pada saat sebelum penyinaran, setelah penyinaran, serta pemulihannya pada minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat. Hasil rata-rata pengukuran No Sebelum penyinaran mm Setelah penyinaran mm Pemulihan minggu I mm Pemulihan minggu II mm Pemulihan minggu III mm Pemulihan minggu IV mm 1 - 0,877 0,783 0,762 0,711 0,695 2 - 0,985 0,931 0,833 0,798 0,716 3 - 0,665 0,592 0,515 0,472 - 4 - 0,785 0,611 0,531 0,396 - 5 - 0,735 0,603 0,48 0,321 - Keterangan: 1. Marmut kelompok blanko 2. Marmut kelompok krim ekstrak kulit manggis 2 3. Marmut kelompok krim ekstrak kulit manggis 3 4. Marmut kelompok krim ekstrak kulit manggis 4 5. Marmut kelompok krim ekstrak kulit manggis 5 Berdasarkan data pada tabel 4.9diatas, dapat dilihat bahwa sebelum penyinaran tidak dilakukan pengukuran perhadap kedalaman keriput, hal ini dikarenakan pada pengukuran jumlah keriput tidak didapatkan keriput pada semua kelompok marmut. Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 4.5 Hasil rata-rata kedalaman keriput pada kulit marmut kelompok blanko, krim ekstrak kulit manggis 2, 3, 4 dan 5 pada saat sebelum penyinaran, setelah penyinaran, serta pemulihannya pada minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat. Dapat dilihat pada gambar 4.5 diatas, setelah dilakukan penyinaran, didapatkan jumlah keriput seperti pada data diatas, oleh karena itu dilakukan pengukuran kedalaman keriput yang hasilnya dapat dilihat pada data diatas. Dari data diperoleh, dalam proses pemulihan semua kelompok menunjukkan penurunan kedalaman keriput. Kelompok blanko juga mengalami penurunan kedalaman keriput, hal ini dapat dipengaruhi oleh aktivitas dan nutrisi yang diberikan kepada marmut tersebut. Dengan demikian pemberian krim ekstrak kulit manggis mampu memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok blanko. Pada kelompok krim ekstrak kulit manggis 4 dan 5 tidak ada lagi ditemukan keriput sehingga pengukuran kedalaman keriput tidak diukur. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 sebelum setelah minggu I minggu II minggu III minggu IV penyinaran penyinaran Pemulihan Pemulihan Pemulihan Pemulihan blanko ekstrak 2 ekstrak 3 ekstrak 4 ekstrak 5 mm pemulihan K e da la m an ke ri put Universitas Sumatera Utara 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Ekstrak kulit manggis dalam sediaan krim terbukti dapat berfungsi sebagai anti-aging. 2. Dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak kulit manggis dalam sediaan krim maka aktivitas anti-aging semakin meningkat. 3. Waktu efektif yang dibutuhkan sediaan krim ektrak kulit manggis dalam memulihkan kulit yang telah dituakan adalah 1 bulan dengan konsentrasi minimal 5.

5.2 Saran

Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat membandingkan ekstrak kulit manggis sebagai anti-aging dengan bahan alam lainnya sehingga dapat membandingkan aktivitas anti-aging mana yang paling efektif untuk digunakan. Serta perbedaan terhadap bentuk sediaan ekstrak kulit manggis. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenil-2-Picril Hidrazil).

7 47 93