Penggunaan validitas isi dalam penyusunan suatu tes memang sering digunakan. Hal ini seiring dengan pendapat Azwar, 1996: 175 yang
menyatakan bahwa validitas isi merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penyususnan tes prestasi belajar. Cara analisis validitas ini juga
dilakukan oleh
Muslih 2013.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan
berulangkali Oemar, 2003: 72. Reliabilitas merupakan instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2014: 173. Suatu instrumen atau alat ukur dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap instrumen itu
ajeg atau stabil. Berpegangan pada pendapat para ahli sebelumnya dapat peneliti simpulkan bahwa reliabilitas adalah suatu instrumen alat ukur
penilaian yang digunakan untuk mengukur suatu obyek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama pula yang digunakan berulang kali dan
menghasilkan hasil yang sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengetahui reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran PKn kelas V tahun pelajaran 20142015 nilai Alfa menunjukkan
angka 0,749 dari 30 butir soal yang diujikan. Koefisien reliabilitas sebesar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0,70 sampai dengan 0,89 menunjukkan koefisien dengan tingkat reliabilitas tinggi
Basuki Hariyanto, 2014: 119. Hasil ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas sebesar 0,749 sudah dapat dikatakan tinggi atau
reliabel. Reliabilitas yang tinggi juga muncul dalam jurnal-jurnal analisis butir
soal yang peneliti anggap baik, yakni jurnal penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningrum 2014 dengan hasil reliabilitas butir soal pilihan ganda
memiliki korelasi yang tinggi. Selain itu jurnal penelitian dari Suminarsih 2012 dengan hasil reliabilitas sebesar 0,88 yang menunjukkan reliabilitas
penelitian ini sangat tinggi. Hasil jurnal penelitian yang dilakukan oleh tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningrum
2014 Rini Suminarsih 2012 sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
3. Daya beda
Daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang
belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu Azwar, 1996: 137. Semakin tinggi koefisien daya beda suatu butir soal,
semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara siswa yang yang sudah menguasai kompetensi dan siswa yang belum atau kurang menguasai
kompetensi. Dapat peneliti simpulkan bahwa daya beda merupakan pengukuran suatu instrumen penilaian dimana suatu soal dapat membedakan
antara siswa yang memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi atau soal tersebut dapat membedakan siswa yang sudah memahami
materi dengan siswa yang belum memahami materi. Hasil olah data yang dilakukan oleh peneliti mengetahui daya beda
butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran PKn kelas IV tahun pelajaran 20142015 memiliki daya beda dengan kategori baik sebesar 66,
67, kategori cukup sebesar 33,33 . Berdasarkan hasil persentase daya beda tersebut, menunjukkan bahwa sebagian besar soal memiliki daya beda
dengan kategori baik dengan persentase sebesar 66,67. Daya beda yang baik juga ditunjukkan oleh jurnal penelitian yang