Usulan Topik-Topik Layanan Bimbingan Pribadi yang Sesuai Untuk

dapat membuat siswa akan terus mempertahankan kreativitas yang dimilikinya ataupun bahkan mereka dapat lebih mengembangkan kreativitasnya. Berbeda dengan siswa yang memiliki tingkat kreativitas sangat rendahrendah, mereka masih mengalami perbedaan perlakuan yang disebabkan karena jenis kelamin, siswa juga kurang mendapatkan fasilitas untuk mendukung mereka dalam mengembangkan kreativitasnya, siswa juga menjadi anak yang selalu penurut karena mendapatkan perlakuan yang otoriter dari kedua orang tuanya dan mereka juga berada di dalam kategori siswa yang memiliki akademik kurang baikinteligensinya kurang. Dilihat dari kondisi-kondisi seperti ini dapat dinyatakan bahwa siswa memang menjadi kurang untuk berkembang secara optimal dalam menunjukkan kreativitasnya karena keadaan yang mereka alami.

C. Usulan Topik-Topik Layanan Bimbingan Pribadi yang Sesuai Untuk

Mengembangkan Kreativitas Siswa Kelas V dan VI SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016. Berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan sebelumnya, ditemukan 2 item kuesioner yang masuk ke dalam kategori rendah. Item-item kuesioner tersebut yaitu: 1. Saya kesulitan dalam membuat rencana kegiatanjadwal kegiatan. item nomor 23 dengan skor item 30. 2. Saya menuruti kemauan orang tua saya karena takut dimarahi apabila saya melawan. item nomor 34 dengan skor item 26. Oleh sebab itu, item yang teridentifikasi ke dalam kategori rendah akan digunakan untuk menjadi dasar bagi peneliti membuat usulan topik-topik layanan bimbingan pribadi. Adapula usulan topik-topik bimbingan pribadi yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 13 Usulan Topik-Topik Layanan Bimbingan Pribadi Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V dan VI SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta No Pernyataan Topik Tujuan Materi Kegiatan Waktu Referensi 1. Saya kesulitan dalam membuat rencana kegiatan jadwal kegiatan. Apa Rencanaku? Siswa mampu membuat suatu rencana gambaran kegiatan dan menilai sendiri untuk dapat dijalankan di masa depan.  Pengertian pembuatan rencana kegiatanjadwal kegiatan.  Pengertian rencana masa depan.  Menjelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk merencanakan masa depan.  Contoh membuat jadwal kegiatan rencana kegiatan yang akan dijalankan.  Ceramah singkat  Tanya jawab  Siswa diajak membuat rencana kegiatan mingguan dan harian yang nantinya akan digunakandijalankan oleh siswa dan menyediakan kolom reward dengan pemberian stiker bintang sebagai tanda apabila siswa dapat menjalankan dengan baik rencana yang sudah dibuat mereka sendiri.  Sharing.  Refleksi. 1 x 30 menit 1. http:www.mari belajarbk.web.id 201501cara- merencanakan- masa- depan.html, diakses tanggal 30 Oktober 2015 pada pukul 08.30 WIB. 2. Saya menuruti kemauan orang tua saya karena takut dimarahi apabila saya melawan. Berani mengambil resiko Siswa memiliki keberanian dalam mengambil resiko pada pilihan yang diambilnya sendiri.  Pengertian pengambil resiko.  Contoh halangan- halangan yang membuat individu mengurungkan niatnya untuk menjadi seorang pengambil resiko.  Menyebutkan cara untuk menjadi seorang pengambil resiko yang cerdas.  Menyebutkan pesan positif yang dapat diberikan kepada diri sendiri untuk mengatasi halangan di sepanjang jalan menuju tujuan  Ceramah singkat  Tanya jawab  Mengajak siswa untuk melakukan permainan dengan judul “Tangkap Aku”. Benda yang akan ditangkap anak adalah benda seperti bintang, dll yang telah diletakkan ditempat-tempat tertentu dan siswa harus mengambilnya dari jarak yang ditentukan. Benda tersebut diibaratkan sebagai suatu pilihan yang diinginkan anak. Permainan ini dimaksudkan agar anak berani mengambil resiko dalam melakukan apapun untuk bisa mendapatkan sesuatu yang sudah dipilihnya.  Sharing 1 x 30 menit 1. DePorter, Bobbi Mike Hernacki. 2009. Quantum Learning . Bandung: Penerbit Kaifa. 2. http:www.andri ewongso.comarti clesdetails3549 Menjadi- Seorang- Pengambil- Risiko. oleh Andrie Wongso tim, diakses pada tanggal 30 Oktober 2015 pukul 08.00 WIB diri.  Melakukan permainan dengan judul “Tangkap Aku”.  Refleksi. 83

BAB V PENUTUP

Dokumen yang terkait

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

8 93 83

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Analisis kesalahan huruf kapital dan tanda baca pada paragraf deskriptif siswa kelas V SD Negeri Sampay Rumpin-Bogor

1 20 151

Pengaruh metode drilling dan ekspositori dalam pembelajaran remedial terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V MI Plus Asy-Syukriyyah Tangerang-Banten

1 18 103

Aplikasi pengenalan dan pembelajaran alat musik tradisional dan aksara Sunda berbasis android bagi siswa kelas VI di SDN Mekar Biru

1 3 1

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 20172018 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. 3.3 Waktu Penelitian

0 0 12

Studi tentang identifikasi bakat olahraga pada siswa kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Surakarta tahun 2008

0 0 47

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 28

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 14