120
23
A. 0.748 Kunci jawaban A dipilih oleh 7,48
peserta tes. Pengecoh D berfungsi
dengan baik, tetapi pengecoh B dan pengecoh
C harus digantidirevisi.
B. 0,045 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 4,5
peserta tes. C. 0,034
Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,4 peserta tes.
D. 0,168 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
1,68 peserta tes.
24 A. 0,297
Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,97 peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi dengan baik.
B. 0,154 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
1,54 peserta tes.
C. 0.427 Kunci jawaban C dipilih oleh 4,27
peserta tes.
D. 0,118 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
1,18 peserta tes.
25 A. 0,029
Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,9 peserta tes.
Pengecoh A berfungsi dengan baik, tetapi
pengecoh B dan pengecoh D harus digantidirevisi.
B. 0,047 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 4,7
peserta tes.
C. 0.720
Kunci jawaban C dipilih oleh 7,20 peserta tes.
D. 0,205 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
2,05 peserta tes.
26
A. 0,037 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 3,7
peserta tes. Pengecoh B dan pengecoh
C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A harus
digantidirevisi. B. 0,148
Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,48 peserta tes.
C. 0,061 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 6,1
peserta tes.
D. 0.755 Kunci jawaban D dipilih oleh 7,55
peserta tes.
27
A. 0.771 Kunci jawaban A dipilih oleh 7,71
peserta tes. Pengecoh B dan pengecoh
D berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus
B. 0,130 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
1,30 peserta tes. C. 0,030
Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,0 peserta tes.
121
D. 0,069 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 6,9
peserta tes. digantidirevisi.
28 A. 0,223
Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,23 peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi dengan baik.
B. 0.455 Kunci jawaban B dipilih oleh 4,55
peserta tes.
C. 0,098 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 9,8
peserta tes. D. 0,216
Pengecoh jawaban D dipilih oleh 2,16 peserta tes.
29
A. 0,069 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 6,9
peserta tes. Semua pengecoh berfungsi
dengan baik. B. 0,057
Pengecoh jawaban B dipilih oleh 5,7 peserta tes.
C. 0,065 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 6,5
peserta tes.
D. 0.807
Kunci jawaban D dipilih oleh 8,07 peserta tes.
30
A. 0.618
Kunci jawaban A dipilih oleh 6,18 peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi dengan baik.
B. 0,086 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 8,6
peserta tes. C. 0,249
Pengecoh jawaban C dipilih oleh 2,49 peserta tes.
D. 0,046 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 4,6
peserta tes.
Tabel 4.13 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom Prop. Endorsing, kolom hasil dalam persentase , dan kolom keputusan. Kolom yang
pertama adalah kolom butir soal. Pada kolom butir soal itu berisi nomor urut butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA
pada kelas IV SD di Kecamatan Depok. Kolom kedua adalah kolom Prop. Endorsing proporsi jawaban butir soal. Kolom Prop. Endorsing ini berisi hasil
122
pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok.
Diketahui bahwa dari setiap butir soal UAS memiliki empat pilihan jawaban yaitu jawaban A, B, C dan D dimana salah satu dri pilihan jawaban
tersebut merupakan kunci jawaban suatu butir soal sedangkan tiga pilihan jawaban lain sebagai pengecoh. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui
keberfungsian setiap pengecoh melalui presentase efektivitas pengecoh yang telah dianalisis menggunakan bantuan software iteman versi 3,00 for windows.
Pada butir soal 1, pengecoh A menunjukkan hasil 0,022 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,2 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,015 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,5 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,047 yang telah dipilih sebesar 4,7 peserta tes. Kunci
jawaban D menunjukkan hasil 0,916 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih sebesar 9,16 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh A, pengecoh B, dan pengecoh C harus digantidirevisi.
Pada butir soal 2, pengecoh B menunjukkan hasil 0,132 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,32 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan
hasil 0,040 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,0 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,031 yang telah dipilih sebesar 3,1 peserta tes.
Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,796 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 7,96 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh A PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
pada butir soal 2 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B, C, dan pengecoh D harus digantidirevisi.
Pada butir soal 3, pengecoh A menunjukkan hasil 0,300 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 3,00 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,388 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,88 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,072 yang telah dipilih sebesar 7,2 peserta tes.
Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,288 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 2,88 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 3 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 4, pengecoh A menunjukkan hasil 0,300 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 3,00 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan
hasil 0,288 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,88 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,041 yang telah dipilih sebesar 4,1 peserta tes.
Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,657 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 6,57 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh A dan B pada butir soal 4 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus
digantidirevisi. Pada butir soal 5, pengecoh A menunjukkan hasil 0,019 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 1,9 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,032 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,2 peserta tes. Pengecoh D
menunjukkan hasil 0,013 yang telah dipilih sebesar 1,3 peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,934 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih
124
sebesar 9,34 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh
pada butir soal 5 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 6, pengecoh A menunjukkan hasil 0,128 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 1,28 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,066 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,6 peserta tes.
Pengecoh C menunjukkan hasil 0,042 yang telah dipilih sebesar 4,2 peserta tes. Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,762 yang berarti kunci jawaban D telah
dipilih sebesar 7,62 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh A
dan B pada butir soal 6 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C harus digantidirevisi.
Pada butir soal 7, pengecoh A menunjukkan hasil 0,047 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 4,7 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,286 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,86 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,098 yang telah dipilih sebesar 9,8 peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,539 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 5,39 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh B dan D pada butir soal 7 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A harus
digantidirevisi. Pada butir soal 8, pengecoh A menunjukkan hasil 0,096 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 9,6 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,222 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,22 peserta tes. Pengecoh
125
D menunjukkan hasil 0,057 yang telah dipilih sebesar 5,7 peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,621 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih
sebesar 6,21 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh
pada butir soal 8 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 9, pengecoh A menunjukkan hasil 0,402 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 4,02 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,033 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,3 peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,146 yang telah dipilih sebesar 1,46 peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,481 yang berarti kunci jawaban B
telah dipilih sebesar 4,81 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka
pengecoh A dan D pada butir soal 9 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C harus digantidirevisi.
Pada butir soal 10, pengecoh A menunjukkan hasil 0,029 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,9 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,035 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 3,5 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,116 yang telah dipilih sebesar 1,16 peserta tes. Kunci
jawaban D menunjukkan hasil 0,818 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih sebesar 8,18 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh C pada butir soal 10 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A dan B harus
digantidirevisi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Pada butir soal 11, pengecoh A menunjukkan hasil 0,071 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 7,1 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,095 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 9,5 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,192 yang telah dipilih sebesar 1,92 peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,638 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 6,387 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka maka semua pengecoh pada butir soal 11 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 12, pengecoh A menunjukkan hasil 0,094 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 9,4 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,164 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,64 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,689 yang telah dipilih sebesar 6,89 peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,054 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 0,054 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 12 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 13, pengecoh A menunjukkan hasil 0,159 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 1,59 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,204 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 2,04 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,222 yang telah dipilih sebesar 2,22 peserta
tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,412 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 4,12 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 13 dapat fungsi dengan baik.
127
Pada butir soal 14, pengecoh B menunjukkan hasil 0,150 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,50 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,056 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 5,6 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,033 yang telah dipilih sebesar 3,3 peserta tes.
Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,756 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 7,56 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh B dan C pada butir soal 14 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D
harus digantidirevisi. Pada butir soal 15, pengecoh A menunjukkan hasil 0,206 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,06 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,164 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,64 peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,281 yang telah dipilih sebesar 2,81 peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,340 yang berarti kunci jawaban B
telah dipilih sebesar 3,40 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka
semua pengecoh pada butir soal 15 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 16, pengecoh A menunjukkan hasil 0,113 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 1,33 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,087 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 8,7 peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,368 yang telah dipilih sebesar 3,68 peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,430 yang berarti kunci jawaban C
telah dipilih sebesar 4,30 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 16 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 17, pengecoh B menunjukkan hasil 0,247 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,47 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,043 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,3 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,070 yang telah dipilih sebesar 7,0 peserta tes.
Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,590 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 5,90 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh B dan D pada butir soal 17 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C
harus digantidirevisi. Pada butir soal 18, pengecoh B menunjukkan hasil 0,112 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 1,12 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,043 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 4,3 peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,025 yang telah dipilih sebesar 2,5 peserta tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,817 yang berarti kunci jawaban C telah
dipilih sebesar 8,17 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh B
pada butir soal 18 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C dan D harus digantidirevisi.
Pada butir soal 19, pengecoh A menunjukkan hasil 0,271 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,71 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,178 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,78 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,204 yang telah dipilih sebesar 2,04 peserta
129
tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,343 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 3,43 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 19 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 20, pengecoh A menunjukkan hasil 0,161 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 1,61 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan
hasil 0,069 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,9 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,085 yang telah dipilih sebesar 8,5 peserta tes.
Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,682 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih sebesar 6,82 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 20 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 21, pengecoh A menunjukkan hasil 0,064 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 46 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,066 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,6 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,031 yang telah dipilih sebesar 3,1 peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,838 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 8,38 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh A dan B pada butir soal 21 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus
digantidirevisi. Pada butir soal 22, pengecoh A menunjukkan hasil 0,038 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 3,8 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,049 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,9 peserta tes. Pengecoh D
130
menunjukkan hasil 0,034 yang telah dipilih sebesar 3,4 peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,878 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih
sebesar 8,78 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh C pada
butir soal 22 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus digantidirevisi.
Pada butir soal 23, pengecoh B menunjukkan hasil 0,045 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 4,5 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil
0,034 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,4 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,168 yang telah dipilih sebesar 1,68 peserta tes. Kunci
jawaban A menunjukkan hasil 0,748 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 7,48 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh D pada butir soal 23 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B dan C harus
digantidirevisi. Pada butir soal 24, pengecoh A menunjukkan hasil 0,297 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,97 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,154 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,54 peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,118 yang telah dipilih sebesar 1,18 peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,427 yang berarti kunci jawaban C
telah dipilih sebesar 4,27 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka
semua pengecoh pada butir soal 24 dapat fungsi dengan baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Pada butir soal 25, pengecoh A menunjukkan hasil 0,029 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,9 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,047 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 4,7 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,205 yang telah dipilih sebesar 2,05 peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,720 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 7,20 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh A pada butir soal 25 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B dan D harus
digantidirevisi. Pada butir soal 26, pengecoh A menunjukkan hasil 0,037 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 3,7 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,148 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,48 peserta tes. Pengecoh
C menunjukkan hasil 0,061 yang telah dipilih sebesar 6,1 peserta tes. Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,755 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih
sebesar 7,55 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh B dan C
pada butir soal 26 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A harus digantidirevisi.
Pada butir soal 27, pengecoh B menunjukkan hasil 0,130 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,30 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,030 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 3,0 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,069 yang telah dipilih sebesar 46,9 peserta
tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,771 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 7,71 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
132
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka pengecoh B dan D pada butir soal 27 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan
pengecoh C harus digantidirevisi. Pada butir soal 28, pengecoh A menunjukkan hasil 0,223 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,23 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,098 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 9,8 peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,261 yang telah dipilih sebesar 2,61 peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,455 yang berarti kunci jawaban B
telah dipilih sebesar 4,55 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka
semua pengecoh pada butir soal 28 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 29, pengecoh A menunjukkan hasil 0,069 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 6,9 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,057 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 5,7 peserta tes. Pengecoh C
menunjukkan hasil 0,065 yang telah dipilih sebesar 6,5 peserta tes. Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,807 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih
sebesar 8,07 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh
pada butir soal 29 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 30, pengecoh B menunjukkan hasil 0,086 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 8,6 peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,249 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 2,49 peserta tes. Pengecoh
D menunjukkan hasil 0,046 yang telah dipilih sebesar 4,6 peserta tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,618 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih
133
sebesar 6,18 peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5 peserta tes, maka semua pengecoh
pada butir soal 30 dapat fungsi dengan baik. Dari tabel 4.13 dan uraian mengenai hasil analisis efektivitas pengecoh
butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV tersebut, maka didapatkan persentase hasil analisis efektivitas
pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, yang disajikan ke dalam tabel
4.14 sebagai berikut. Tabel 4.14 Persentase Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal
No. Kategori
Nomor Butir Soal Jumlah
Butir Soal
Persentase
1. Berfungsi
1, 3, 5, 8, 11, 12, 13, 15, 16, 19, 20, 24, 28, 29, 30
15 50
2. Tidak Berfungsi
2, 4, 6, 7, 9, 10, 14, 17, 18, 21, 22, 23, 25, 26, 27
15 50
Tabel 4.14 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom persentase. Kolom
pertama adalah kolom nomor. Kolom ini berisikan nomor urut. Kolom kedua adalah kolom kategori. Kolom kedua ini berisikan kategori efektivitas pengecoh
butir soal. Kolom ketiga adalah kolom nomor butir soal. Kolom ketiga ini berisikan nomor butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal.
Kolom keempat adalah kolom jumlah butir soal. Kolom keempat ini berisikan jumlah butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal. Kolom
134
kelima adalah kolom persentase. Kolom kelima ini berisikan persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal.
Dari tabel 4.14 didapatkan data bahwa terdapat 15 butir soal yang seluruh pengecohnya dapat berfungsi dengan baik dengan persentase sebesar 50,
sehinggal 15 butir soal tersebut dapat diterima, dan terdapat 15 butir soal yang sebagian pengecohnya tidak dapat berfungsi baik dengan persentase sebesar 50,
sehingga 15 butir soal dapat direvisi. Tabel 4.14 tersebut, makan peneliti menyajikan data menggunakan diagram lingkaran pie chart mengenai persentase
jumlah butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP sebagai berikut.
Berfungsi = 50 Tidak Berfugsi = 50
Gambar 4.7 Persentase Efektivitas Pengecoh Butir Soal
Dari diagram lingkaran pie chart di atas maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat 15 butir soal yang seluruh pengecohnya dapat berfungsi dengan baik
dengan pesentase sebesar 50, sehingga 15 soal tersebut dapat diterima, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
terdapat 15 butir soal yang sebagian pengecohnya tidk dapat berfungsi baik
dengan persentase sebesar 50, sehingga 15 butir soal dapat direvisi. C.
Pembahasan
Pada bagian pembahasan akan dipaparkan mengenai kesesuaian antara tiga hal yaitu kajian pustaka yang telah diuraikan pada Bab II, hasil analisis data
mengenai lima hal pokok yaitu hasil analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, dan hasil penelitian terdahulu yang telah dijelaskan pada Bab
sebelumnya.
1. Validitas Isi
Siregar 2014: 46 yang mengemukakan bahwa validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Uno dan Koni 2012: 151 validitas tes berhubungan dengan ketepatan terhadap
apa yang mesti diukur oleh tes dan seberapa cermat tes melakukan pengukurannya. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan validitas
menunjukkan bahwa sejauh mana alat ukur atau suatu tes dapat mengukur yang seharusnya diukur, sehingga mendapatkan atau menghasilkan
instrumen tes yang valid. Arikunto 2012: 82 yang menyatakan bahwa validitas isi
menunjukkan suatu kondisi butir soal yang disusun berdasarkan isi materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
pelajaran yang diujikan. Kesesuaian tersebut dapat dilihat berdasarkan kesesuaian materi setiap butir soal dengan indikator pembelajaran yang
hendak diukur. Peneliti melakukan analisis validitas isi dengan cara menganalisis kesesuaian antara butir soal dengan Standar Kompetensi SK
dan Kompetensi Dasar KD yang telah disusun. Hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang telah dilaksanakan oleh peneliti tersebut,
menunjukkan bahwa 30 butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada
25 SD
di Kecamatan
Depok, Sleman,
Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dinyatakan valid, hal ini dikarenakan 30 butir soal
tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD.
Pengujian validitas isi tidak perlu menggunakan analisis statistik, tetapi menggunakan analisis rasional dengan membandingkan butir soal apakah
telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan Azwar, 2015: 175. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Arifin 2009: 248
yang mengatakan bahwa dalam penilaian hasil belajar, validitas isi digunakan untuk menentukan apakah materi tes relevan dengan kurikulum
yang sudah ditentukan dan untuk menentukan apakah aspek-aspek dalam tes PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
sudah benar-benar tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur. Hasil penelitian ini juga berhubungan dengan pendapat Jihad dan
Haris 2012: 179 yang mengemukakan bahwa validitas isi bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dan tujuan yang ingin
diukur. Hal ini dikarenakan seluruh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tersebut telah mengandung materi yang sesuai
dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD.
Penggunaan validitas isi dalam penyusunan suatu tes sering digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar 2015: 175 yang
mengatakan bahwa dalam penyusunan dan pengembangan tes prestasi belajar, jenis validitas yang sering digunakan adalah validitas isi. Hal ini
juga dilakukan dalam penelitian Darini, Martha, dan Artawan 2012. Hasil penelitian tersebut yaitu tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8
Denpasar memiliki validitas isi yang bervariasi. Selain itu, hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada
2008. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 20072008 dihasilkan 30
soal valid dari 35 soal Hasil penelitian yang menunjukkan hasil analisis validitas isi juga sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan Bagus 2011.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa validitas isi soal UAS pada suatu mata pelajaran kelas VII SMP di Kabupaten Gianyar validitas
didapatkan 53 butir soal 88 valid dan 7 butir soal 8 tidak valid. .
138
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis validitas butir soal yang ditinjau berdasarkan
validitas isi butir soal seperti yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan tiga penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan
tersebut terletak pada hasil analisis validitas isi butir soal yang menunjukkan bahwa belum semua butir soal dapat dinyatakan valid dari segi validitas
isinya. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang diujikan atau yang terdapat pada butir soal belum sesuai dengan materi yang telah diajarkan seperti
yang telah diuraikan pada SK, dan KD pembelajaran. 2.
Reliabilitas Reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil pengukuran,
yaitu seberapa konsistensi skor tes dari satu pengukuran kepengukuran. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar 2009: 7 sebagai suatu hasil yang
memiliki toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi di antara hasil pengukuran yang dilakukan beberapa kali. Pendapat senada
juga dikemukakan oleh Arikunto 2012: 91 menyatakan bahwa suatu soal dapat dinyatakan baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal tersebut
menunjukkan hasil yang relatif sama pada beberapa kali pengujian. Berpedoman dengan pendapat yang telah diuraikan mengenai reliabilitas
soal maka dapat disimpulkan bahwa suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap atau relatif sama apabila telah
dilakukan tes berkali-kali. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh
peneliti untuk mengetahui tingkat reliabilitas butir soal pilihan ganda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tersebut memiliki koefisien tingkat
reliabilitas sebesar
0.794
. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015
mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan KTSP memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Hasil penelitian mengenai tingkat reliabilitas soal ini sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada 2008. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang
studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 20072008 memiliki reliabilitas yang tinggi dengan koefisien Apha sebesar 0,78. Penelitian
terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini terkait dengan tingkat reliabilitas soal dilakukan oleh Bagus 2011. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa koefisien reabilitas Alpha pada suatu mata pelajaran kelas VII SMP di Kabupaten Gianyar didapatkan 0,860. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tersebut tinggi. Berdasarkan uraian pembahasan dapat diketahui bahwa hasil
penelitian mengenai analisis tingkat reliabilitas soal yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan beberapa penelitian terdahulu.
Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis tingkat reliabilitas soal yang menunjukkan bahwa koefisien Alpha terletak pada
140
rentang 0,70 – 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti memiliki persamaan dengan beberapa penelitian terdahulu yaitu soal yang diteliti memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa soal yang diujikan dapat menujukkan hasil yang relatif sama apabila diujikan kembali pada siswa yang sama namun
pada kesempatan yang berbeda 3.
Tingkat Kesulitan
Arikunto 2012: 222 menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Pendapat senada juga
dikemukakan oleh Azwar 2015: 134 berpendapat bahwa tingkat kesulitan butir soal adalah perbandingan antara peserta tes yang menjawab benar pada
suatu butir soal dengan banyaknya peserta tes. Sudjana 2009: 135 mengemukakan bahwa tingkat kesulitan soal adalah penentuan kriteria soal
yang termasuk ke dalam kategori mudah, sedang, atau sulit. Untuk dapat mengetahui tingkat kesulitan butir soal, maka dilakukan analisis tingkat
kesulitan butir soal. Djiwandono 2008: 218 menjelaskan bahwa analisis tingkat kesulitan butir soal digunakan untuk mengetahui seberapa sulit atau
mudahnya tes yang diujikan, baik tes secara keseluruhan maupun setiap butir soalnya. Dari keempat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
analisis tingkat kesulitan butir soal adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui seberapa mudah atau sulit soal yang diujikan, serta dapat
digunakan untuk mengetahui kualitas soal tersebut baik atau tidak untuk diberikan kepada peserta didik.
141
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda UAS
genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok menunjukkan bahwa soal UAS tersebut memiliki tingkat
kesulitan yang beragam. Keberagaman tingkat kesulitan tersebut ditunjukkan melalui hasil penghitungan tingkat kesulitan pada setiap butir
soal yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu soal UAS memiliki 14 butir soal 46,7 dengan kategori tingkat kesukaran mudah dan 15 butir soal
50 dengan kategori tingkat kesukaran sedang dan 1butir soal 3,33 dengan kategori tingkat kesukaran sulit.. Hal ini menunjukkan bahwa
proporsi tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV yang telah disusun oleh
guru dan tim penyusun soal Dinas Pendidikan Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta belum sesuai dengan pendapat Kunandar 2014: 201 yang
berpendapat bahwa proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang baik terdiri dari 30 butir soal dengan tingkat kesukaran kategori mudah, 50
sedang, dan 20 sulit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada 2008. Penelitian tersebut menganalisis tingkat kesulitan soal UAS bidang studi Kimia kelas
X SMA Negeri 1 Pati yang menunjukkan hasil tingkat kesukaran yang belum proporsional. Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini telah dilakukan oleh Bagus 2011. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesulitan soal pada suatu mata pelajaran kelas
142
VII SMP di Kabupaten Gianyar memiliki tingkat kesulitan adalah 23 butir soal kategori soal mudah, 62 butir sedang, dan 15 butir sukar. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesulitan soal belum sesuai dengan proporsi tingkat kesulitan.
4. Daya Pembeda
Arikunto 2012: 226 menjelaskan bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai
kemampuan tinggi kelompok tinggi dengan siswa berkemampuan rendah kelompok rendah. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Arifin
2009: 273 yang menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut dalam
membedakan antara siswa yang menguasai kompetensi dengan siswa yang kurang menguasai kompetensi. Sementara itu Basuki dan Hariyanto 2014:
140 memaparkan adanya hubungan antara daya pembeda dengan kategori butir soal. Kategori butir soal yang dimaksud adalah daya pembeda dengan
kategori butir soal baik, sedang, dan jelek. Butir soal dengan daya pembeda yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan antara siswa yang telah
memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi yang diujikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui daya pembeda pada butir soal
pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV menunjukkan bahwa butir soal UAS memiliki kategori daya
pembeda yang beragam. Dari hasil penghitungan dapat diketahui Terdapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
26 butir soal dengan daya pembeda sangat baik 86,67, 1 butir soal baik 3,33, dan 3 butir soal sedang 10. Tindak lanjut yang dapat dilakukan
adalah memperbaiki 3 butir soal dengan daya pembeda sedang, sementara tidak ada soal dengan daya pembeda jelek yang akan dibuang dan
digantikan dengan soal lain. Sedangkan 26 butir soal dengan daya pembeda sangat baik dan 1 butir soal dengan daya beda baik dapat diterima dan
diujikan kembali pada ujian berikutnya, karena butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan
dengan siswa yang belum memahami materi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada 2008. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi Kimia kelas X
SMA Negeri 1 Pati memiliki kuaitas daya pembeda cukup. Selain itu, hasil penelitian mengenai daya pembeda butir soal juga sejalan dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bagas 2012. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa daya pembeda butir soal pada suatu mata
pelajaran kelas VII SMP di Kabupaten Gianyar memiliki Daya beda, 82 diterima, daya beda kurang baik 13 dan yang buruk harus dibuang 34,5.
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis daya pembeda butir soal yang telah dilakukan
oleh peneliti memiliki kesamaan dengan tiga penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis daya pembeda butir soal
yang menunjukkan bahwa terdapat daya pembeda butir soal yang bergam, yaitu daya pembeda dengan kategori sangat baik, baik, dan sedang. Hal ini
144
menunjukkan bahwa belum semua butir soal yang dianalisis pada penelitian ini memiliki daya pembeda yang baik. Sejalan dengan hasil penelitian ini,
penelitian terdahulu juga menunjukkan hasil analisis daya pembeda dengan kategori yang beragam atau belum semua butir soal memiliki daya pembeda
yang baik. Tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah butir soal yang memiliki
daya pembeda baik dapat diterima dan disimpan pada buku kumpulan soal, sehingga dapat diujikan lagi pada ujian serupa yang akan dilaksanakan
berikutnya. Sementara itu, butir soal yang memiliki daya pembeda sedang perlu diperbaiki, sedangkan butir soal dengan daya pembeda jelek perlu
dibuang atau ditolak dan digantikan dengan butir soal yang lain. 3.
Efektivitas Pengecoh Basuki dan Hariyanto 2014: 144 yang mengemukakan bahwa
pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5 peserta tes, pengecoh yang tidak berfungsi dengan
baik direkomendasikan untuk diganti atau direvisi. Pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila minimal dipilih oleh 5 dari
peserta tes. Hal ini sesuai dengan pendapat Uno dan Koni 2012: 157 mengemukakan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk
menentukan apakah pengecoh distractor sudah berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Dari kedua pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk mengetahui apakah pengecoh sudah berfungsi dengan baik atau tidak,
145
dengan minimal dipilih oleh 5 dari peserta tes, dan apabila pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk diganti atau direvisi.
Dari hasil pengolahan data efektivitas pengecoh yang telah dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV tersebut, menunjukkan bahwa butir soal tersebut
memiliki efektivitas pengecoh yang beragam. Keberagaman efektivitas pengecoh butir soal tersebut ditunjukkan melalui hasil perhitungan
efektivitas pengecoh pada setiap butir soal yang telah dilakukan oleh peneliti, yaitu terdapat 15 butir soal yang seluruh pengecohnya dapat
berfungsi baik dengan persentase sebesar 50 dan terdapat 15 butir soal yang sebagian pengecohnya tidak dapat berfungsi baik dengan persentase
sebesar 50. Perhitungan terhadap efektivitas pengecoh butir soal ini berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto 2014: 144 yang
mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5 peserta tes.
Hasil penelitian terhadap analisis efektivitas pengecoh juga terlihat pada penelitian yang telah dilakukan oleh Nurinda, Rudyatmi, dan Ridlo
2014, dengan judul penelitian “Analisis Butir Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat KabupatenKota Tahun 2013.” Hasil penelitian menunjukkan
bahwa soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat KabupatenKota Tahun 2013 tersebut memiliki efektivitas pengecoh yang beragam. Hasil analisis
efektivitas pengecoh dengan program ITEMAN dapat diketahui 74,16 pengecoh sudah efektif dan sisanya 25,83 pengecoh belum efektif.
146
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis efektivitas pengecoh butir soal yang telah
dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan dua penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis efektivitas
pengecoh butir soal yang menunjukkan bahwa belum semua pengecoh pada masing-masing butir soal dapat berfungsi. Guru sebagai tim penyusun soal
perlu melakukan perbaikan terhadap penyusunan alternatif jawaban yang berperan sebagai pengecoh, sehingga setiap pengecoh pada masing-masing
butir soal dapat berfungsi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
BAB V PENUTUP
Bab V pada penelitian ini membahas tentang tiga sub bab yaitu, A kesimpulan, B keterbatasan penelitian, C saran. Kesimpulan merupakan
jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah dan pembuktian hipotesis. Batasan penelitian merupakan hal-hal yang menjadi keterbatasan
peneliti dalam melakukan penelitian. Saran merupakan sumbangan peneliti untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab I maka jawaban atas rumuan masalah tersebut diuraikan dalam kesimpulan sebagai
berikut. Hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap
tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, menunjukkan bahwa: 1.
Validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran 20142015 di
Kecamatan Depok memiliki 30 butir soal 100 dinyatakan valid dengan persentase sebesar 100. Hal ini dikarenakan, 30 butir soal
tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan materi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI