Analisis Instrumen METODE PENELITIAN

47

D. Analisis Instrumen

Adapun analisis insstrumen yang digunakan dalam pengujian instrumen ini meliputi: taraf kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas butir soal. 1. Analisis taraf kesukaran butir soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Adapun langkah-langkah untuk menghitung taraf kesukaran butir tes adalah sebagai berikut. a. Skor tes hasil ujicoba diurutkan dari skor tertinggi sampai terendah. b. Mengelompokkan seluruh peserta tes menjadi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Rumus yang digunakan adalah: JS B P = Di mana: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran yang sering diklasifikasikan sebagai berikut. a. Soal dengan 0,00 ≤ 0,30 adalah soal sukar. b. Soal dengan 0,30 ≤ 0,70 adalah soal sedang. c. Soal dengan 0,70 ≤ 1,00 adalah soal mudah. Arikunto, 2002:207 48 2. Analisis daya pembeda Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kesanggupan soal tersebut dalam membedakan siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah: B A B B A A P P J B J B D − = − = Arikunto, 2002:213 di mana: D = indeks diskriminasi daya pembeda, J = jumlah peserta tes, J A = banyaknya peserta kelompok atas, J B = banyaknya peserta kelompok bawah, B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar, A A A J B P = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar, B B B J B P = = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Klasifikasi daya pembeda: 0,20 D 0,00 ≤ ≤ : jelek poor, 0,40 D 0,20 ≤ : cukup satisfactory, 49 0,70 D 0,40 ≤ : baik good, 1,00 D 0,70 ≤ : baik sekali excellent, D 0 : semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Arikunto, 2002:218 3. Analisis validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Rumus yang digunakan adalah: } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r XY Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Arikunto, 2002:72 keterangan: = koefisien korelasi antara X dan Y, XY r N = jumlah subyek atau siswa, = skor tiap butir, ∑ X = skor total. ∑ Y Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga product moment pada tabel, jika maka item soal tersebut dikatakan valid. tabel hitung r r 4. Analisis reliabilitas Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, artinya apabila tes dikenakan pada sejumlah subyek yang sama pada lain waktu, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Untuk mencari reliabilitas soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus KR- 20, yaitu: 50 ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ 2 11 1 1 s pq n n r di mana, = reliabilitas, 11 r p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar, q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah, = jumlah hasil perkalian antara p dan q, ∑ pq s = standar deviasi dari tes akar dari varians, n = banyaknya butir. Arikunto, 2002:100 Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,20 r 0,00 11 ≤ = sangat rendah, 0,40 r 0,20 11 ≤ = rendah, 0,60 r 0,40 11 ≤ = sedang, 0,80 r 0,60 11 ≤ = tinggi, 1,00 r 0,80 11 ≤ ≤ = sangat tinggi. Slameto,2001:210

E. Analisis Hasil Uji Coba