BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Penelitian ini mengambil fokus tentang “Komunikasi Antar Pribadi Ayah dan Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja”. Berdasarkan penyajian
dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Komunikasi antar pribadi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi untuk kontak sosial dengan orang lain karena
melalui komunikasi antar pribadi kita bisa mengenal diri sendiri dan juga orang lain. Dalam hubungan komunikasi antar pribadi dibutuhkan adanya
keterbukaan yang akan mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting saling mengembangkan kualitas
hubungan antar pribadi tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada remaja di SMA Swasta Al-Ulum Medan, peneliti
menyimpulkan kemampuan untuk berkomunikasi antar pribadi yang dimiliki oleh remaja dengan ayahnya sudah cukup baik walaupun
komunikasi antara mereka tidak berlangsung lama hanya kurang dari 1 jam karena kesibukan ayah yang bekerja di luar rumah lebih dari 8 jam .
Diantara waktu luang yang mereka miliki, mereka sering mengobrol tentang kejadian sehari-hari yang dialami sang anak selama anak mereka
berada diluar rumah. Komunikasi antar pribadi antara ayah dan anak yang cukup baik ini dapat dilihat dari jawaban-jawaban responden pada
Universitas Sumatera Utara
kuesioner yang berhubungan dengan komunikasi antar pribadi, mayoritas jawaban berada pada skala baik, seperti remaja mampu untuk bersikap
terbuka pada ayahnya, mampu mendengarkan masukan dan nasihat dari ayah atas perilaku mereka yang salah, dan kemampuan komunikasi antar
pribadi ayah yang cukup baik dengan melihat sikap positif ayah ketika mendengarkan anaknya bercerita tentang apa yang terjadi pada mereka
selama seharian, sikap mendukung ayah pada anaknya yang dapat membuat anak menjadi termotivasi.
2. Perkembangan kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan
pribadi, emosi dan sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan.
Berdasarkan data penelitian, disimpulkan bahwa umumnya remaja di SMA Swasta Al-Ulum Medan memiliki perkembangan emosional yang
cukup baik dan positif, mayoritas jawaban kuesioner mengenai kecerdasan emosional dijawab pada skala baik. Seperti mereka mampu untuk
mengenali emosi yang sedang mereka rasakan, mampu untuk mengetahui penyebab emosi yang ada, mampu mengendalikan emosi dan bertanggung
jawab atas pekerjaan yang sedang mereka kerjakan. Mereka juga mampu untuk menjadi pendengar yang baik dan mampu untuk berkomunikasi
dengan baik dalam lingkungan baru. 3.
Hasil dari uji hipotesa pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi antar pribadi ayah dengan
perkembangan kecerdasan emosional anak remaja di SMA Swasta Al-
Universitas Sumatera Utara
Ulum Medan dengan hasil t
hitung
nilai t
tabel
yakni t
hitung
pada tingkat signifikansi 0,05 yang hasilnya adalah 3, 863 sementara nilai t
tabel
yaitu 1,980. Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil r
s
= 0,412 berada pada skala 0,40 – 0,70 yang menunjukkan adanya hubungan yang cukup berarti
antara komunikasi antar pribadi ayah dengan perkembangan kecerdasan emosional anak remaja di SMA Swasta Al-Ulum Medan. Hal ini
menunjukkan bahwa H
o
ditolak dan H
a
diterima, dimana H
o
adalah tidak terdapat pengaruh komunikasi antar pribadi ayah dan anak remaja terhadap
perkembangan kecerdasan emosional anak dan H
a
adalah terdapat pengaruh komunikasi antar pribadi ayah dan anak remaja terhadap
perkembangan kecerdasan emosional anak. Dan besarnya pengaruh komunikasi antar pribadi ayah dan perkembangan kecerdasan emosional
anak remajanya adalah 17, selebihnya 83 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang di luar dari penelitian ini, seperti kehadiran sosok seorang
ibu yang selalu ada, lingkungan sekolah, teman-teman sebaya dan lain sebagainya.
V.2 Saran