HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P. 2015/2016.

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P. 2015/2016

Oleh :
Widya Nugra Pangestika
4113141090
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i

iii


HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P. 2015/2016
Widya Nugra Pangestika (NIM 4113141090)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
kecerdasan
emosional dan minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasinya seluruh
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran
2015/2016 berjumlah 322 orang. Sampel ditentukan dengan menggunakan design
of experiment yang difokuskan untuk penelitian yang menggunakan sampel acak,
dimana sampel berjumlah 90 orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan angket (kuesioner)
sebanyak 20 butir dan tes biologi sebanyak 25 soal sebagai alat pengumpul data
penelitian. Dari hasil uji persyaratan data diketahui bahwa hubungan kecerdasan
emosional dan minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa yang dihitung
dengan uji koefisien determinasi, diperoleh persentase kontribusi sebesar 2,90%
untuk kecerdasan emosional, 1,10% untuk minat belajar, dan 14,80% untuk

kecerdasan emosional dan minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa.
Kata Kunci: kecerdasan emosional, minat belajar, hasil belajar biologi

iv

THE RELATIONSHIP OF EMOTIONAL QUOTIENT AND LEARNING
WITH INTERESTS OF BIOLOGY STUDY RESULT OF STUDENT
AT XI IPA CLASS SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR
ACADEMIC YEAR 2015/2016
Widya Nugra Pangestika (NIM 4113141090)
ABSTRACT
This research aims to determine the relationship of emotional quotient and
learning with interests of biology study result of student at XI IPA Class SMA
Negeri 2 Pematangsiantar Academic Year 2015/2016. The population were all of
student at XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Academic Year 2015/2016 as
many as 322 students. The sample is determined by using design of experiment
that used for random sampling experiment, as many as 90 students. Kind of
research that used in this research is descriptive, with questionnaire counted 20
items and biology test counted 25 items as means of compiler of research data.
From the results of the test data requirements known that the relationship of

emotional quotient and the interest of learning biology, the result of biological
studies was calculated by testing the coefficient of determination, percentage of
contribution obtained 2,90% for the emotional quotient of students data, 1,10%
for the interest of learning, and 14,80% for the emotional quotient and learning
with interest of biology study result.
Keywords: emotional quotient, interest of learning, biology study result

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Hubungan Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar
dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2
Pematangsiantar T.P. 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Bapak Prof. Dr.
Herbert Sipahutar, MS., M.Sc., dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si,
Apt sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Nusyirwan,
M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik serta kepada Bapak dan Ibu Dosen
maupun Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu
penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Hasbiansyah
selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pematangsiantar, Bapak Restar Revolita
Tambunan, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pematangsiantar,
dan Ibu Junita Saragih selaku guru bidang studi Biologi SMA Negeri 2
Pematangsiantar yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada
penulis selama melakukan penelitian di sekolah.
Teristimewa dan penuh kasih penulis sampaikan terima kasih yang tiada
akhir kepada Ayahanda tercinta (Simun) dan Ibunda tercinta (Yenny Nila Wati)
atas doa dan kasih sayang yang tiada henti, serta dukungan baik moril maupun


vi

materil yang selalu diberikan kepada penulis demi penyelesaian studi di
Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada abangda
tersayang (Oska Hadinata, Imam Suhada, dan Satya Yuda) serta sanak saudara
penulis yang telah mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis. Ucapan
terima kasih yang terindah untuk para sahabat, khususnya dari Pendidikan Kelas
B Biologi 2011, yang tidak pernah lelah mendukung penulis. Untuk Abangda
Mhd. Rizki Sumantri, terima kasih.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Februari 2016


Penulis,

Widya Nugra Pangestika
NIM. 4113141090

vii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian

Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii
ix

x
xi
1
1
4
5
5
5
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kecerdasan
2.2.
Emosi
2.3.
Hakikat Kecerdasan Emosional
2.4.
Faktor Kecerdasan Emosional
2.5.

Hakikat Minat Belajar
2.6.
Unsur-Unsur Minat Belajar
2.7.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
2.8.
Hasil Belajar Biologi
2.9.
Hubungan Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar dengan
Hasil Belajar Biologi
2.10.
Kerangka Konseptual
2.11.
Hipotesis

7
7
8
9
12

17
19
21
22
26
29
30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
3.3.
Variabel Penelitian
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1.
Prosedur Penelitian
3.5.

Teknik Pengumpulan Data
3.5.1.
Angket
3.5.2.
Instrumen Soal
3.5.2.1. Validitas Tes
3.5.2.2. Reliabilitas Tes

32
32
32
32
33
33
34
34
37
38
39

viii

3.5.2.3.
3.5.2.4.
3.6.

Indeks (Tingkat) Kesukaran
Daya Beda Soal (Indeks Diskriminan)
Teknik Analisis Data

40
41
41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1.
Deskripsi Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Deskripsi Data Kecerdasan Emosional (X1)
4.1.1.2. Deskripsi Data Minat Belajar (X1)
4.1.1.3. Deskripsi Data Hasil Belajar (Y)
4.1.2.
Tingkat Kecenderungan Data Penelitian
4.1.2.1. Tingkat Kecenderungan Data Kecerdasan Emosional (X1)
4.1.2.2. Tingkat Kecenderungan Data Minat Belajar (X2)
4.1.2.3. Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar (Y)
4.1.3.
Uji Persyaratan Analisis
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi
4.1.4.
Pengujian Hipotesis Penelitian
4.1.4.1. Korelasi Parsial
4.1. 4.1.1. Hubungan antara Kecerdasan Emosional (X1) dengan Hasil
Belajar (Y)
4.1.4.1.2. Hubungan antara Minat Belajar (X2) dengan Hasil Belajar (Y)
4.1.4.1.3. Korelasi Ganda dan Analisis Regresi Ganda antara Kecerdasan
Emosional (X1) dan Minat Belajar (X2) dengan Hasil Belajar (Y)
4.1.4.1.4. Uji Koefisien Determinasi
4.2.
Pembahasan

47
47
47
47
49
50
51
51
53
54
55
55
56
56
58
58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran `

68
68
68

DAFTAR PUSTAKA

70

LAMPIRAN

73

59
60
60
61
62

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hubungan Tujuan Pembelajaran (Instruksional),
Pengalaman Belajar (Proses Belajar-Mengajar),
dan Hasil Belajar
Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Kecerdasan
Emosional
Gambar 4.2. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Minat Belajar
Gambar 4.3. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar
Gambar 4.4. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Data Kecerdasan
Emosional
Gambar 4.5. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Data Minat Belajar
Gambar 4.6. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar
Gambar 4.7. Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

26
48
49
51
52
53
54
59

x

DAFTAR TABEL
Halaman
15

Kerangka Kerja Kecerdasan Emosional
Penentuan Kategori Emotional Quotient (EQ) dan Minat
Belajar Siswa Berdasarkan Skor Angket
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket yang Digunakan Untuk Mengukur
Kecerdasan Emosional Siswa
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket yang Digunakan Untuk Mengukur
Minat Belajar Siswa
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Biologi Siswa pada Materi Pokok
Sel dan Jaringan
Tabel 3.5. Skala Tingkat Reliabilitas Tes
Tabel 3.6. Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi
Tabel 3.7. Interpretasi Nilai r
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Kecerdasan Emosional Siswa (X1)
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Minat Belajar Siswa (X2)
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Biologi Siswa (Y)
Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Data Kecerdasan Emosional
Siswa
Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Data Minat Belajar Siswa
Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Penelitian
Tabel 4.8. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi Variabel
Y Atas Variabel X1
Tabel 4.9. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi Variabel
Y Atas Variabel X2
Tabel 4.10. Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial Variabel Penelitian
Tabel 4.11. Uji Keberartian Persamaan Regresi Ganda
Tabel 2.1.
Tabel 3.1.

35
35
36
37
39
45
46
47
49
50
52
53
54
55
56
57
58
60

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.

Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.

Halaman
Angket untuk Mengukur Kecerdasan Emosional Siswa
73
Angket untuk Mengukur Minat Belajar Siswa
76
Instrumen Soal
79
Kunci Jawaban Instrumen Soal
84
Tabel Validitas Soal
85
Tabel Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal
87
Deskripsi Hasil Penelitian
89
Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi
92
Mengidentifikasi Tingkat Kecenderungan
94
Distribusi Frekuensi Data Hasil Penelitian
96
Pengujian Normalitas
99
Uji Homogenitas
110
Perhitungan Uji Linieritas
112
Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Variabel Penelitian 124
Perhitungan Uji Keberartian Regresi Ganda Antara Variabel
Kecerdasan Emosional (X1) dan Variabel Minat Belajar
(X2) dengan Hasil Belajar (Y)
128
Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian
Korelasi Ganda
131
Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial
132
Perhitungan Uji Keberartian Koefisien Korelasi Parsial
133
Tabel r Product Moment
134
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
135
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
136
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
137
138
Tabel Distribusi X2
Dokumentasi Penelitian
139

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya dasar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan pengajar dan pelatihan. Pendidikan dalam UU RI No.
20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Hal ini lebih
menekankan dalam hal praktek, yaitu menyangkut kegiatan belajar mengajar
(Ahmadi, 2007).
Mekanisme institusional yang fundamental untuk mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan manusia adalah pendidikan. Manusia dan
pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan merupakan kunci dari masa
depan manusia yang dibekali dengan akal pikiran (Goleman, 2006).
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang
sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan,
dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi
belajarnya. Namun dalam upaya meraih hasil belajar yang memuaskan dibutuhkan
proses belajar. Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan
menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang
tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang
tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan
dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang
optimal (Goleman, 2006).

1

2

Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang
penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan belajar, siswa dapat
mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Belajar akan menghasilkan perubahanperubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai berapa jauh perubahan
yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang
siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil
belajarnya (Firdaus, 2012).
Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah ditemukan siswa
yang tidak dapat meraih hasil belajar yang setara dengan kemampuan
inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi
memperoleh hasil belajar yang relatif rendah, begitu juga sebaliknya. Hal ini
mengakibatkan taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang
menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi
(Firdaus, 2012).
Goleman melalui penelitiannya mengatakan, kecerdasan intelektual (IQ)
hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan
faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau
Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan motivasi diri sendiri, mengatasi
frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta
kemampuan bekerja sama. Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu
sangat diperlukan (Goleman, 2006).
Kemunculan istilah kecerdasan emosional dalam pendidikan, bagi
sebagian orang yang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan
tersebut. Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan
definisi baru terhadap kata cerdas. Walaupun EQ merupakan hal yang relatif baru
dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa
kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan IQ. Kecerdasan emosional
adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi
(to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan
pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui

3

keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan
keterampilan sosial (Goleman, 2006).
Fenomena lain yang kini menggejala di kalangan sebagian besar siswa di
SMA adalah rendahnya minat belajar mereka di sekolah. Misalnya dalam mata
pelajaran Biologi. Mereka pada umumnya menempatkan Biologi sebagai suatu
mata pelajaran yang sulit dipelajari karena Biologi mencakup alam semesta yang
memerlukan pemikiran yang mendalam dan kritis mempelajari unsur-unsur
kehidupan yang menggunakan nama latin atau nama ilmiah, sehingga cenderung
kurang memperhatikannya. Hal inilah yang menjadi penyebab utama sehingga
mereka tidak dapat memperoleh hasil belajar yang diharapkan, tanpa
mengesampingkan faktor-faktor lain, baik yang bersifat internal maupun eksternal
(Slameto, 2008).
Biologi sebagai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sekaligus bagian dari
pendidikan yang ada di Indonesia merupakan salah satu wahana untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia. Namun pada kenyataannya
beberapa siswa masih memperoleh nilai rendah pada bidang studi Biologi. Seperti
yang terjadi di SMA Negeri 2 Pematangsiantar pada dokumentasi daftar nilai
semester kelas XI, hampir 50% siswa mendapat nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) Biologi kelas XI IPA SMA Negeri Pematangsiantar
adalah B- (75-80).
Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi Biologi kelas XI
IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar diketahui masih ada beberapa siswa yang
kurang berminat dengan mata pelajaran Biologi, terbukti dengan kurang aktifnya
siswa dalam mengerjakan soal latihan dan menyelesaikan pekerjaan rumah yang
diberikan. Minat belajar dapat berkurang disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya kemampuan kognitif, cita-cita, lingkungan belajar, fasilitas belajar
dan cara guru mengajar. Sehubungan dengan itu dari hasil wawancara dan
observasi di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar dengan siswa dapat
diperoleh informasi, bahwa siswa menganggap Biologi sebagai ilmu hafalan,
siswa sering menghafal tanpa membentuk suatu pengertian tentang materi yang
diajarkan, Biologi sebagai ilmu yang sulit karena terdapat banyak bahasa latin dan

4

praktek di laboratorium sangat jarang dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan
masih terpaku pada metode belajar yang konvensional.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Winarni (2014) bahwa
terdapat pengaruh positif yang signifikan kecerdasan emosional terhadap prestasi
belajar Biologi siswa SMA Negeri 2 Bantul, apabila kecerdasan emosional tinggi
maka prestasi belajar Biologi cenderung tinggi dimana besarnya sumbangan
relatif sebesar 17,74% dan sumbangan efektif 10,55%. Selanjutnya Mubarok
(2015) menunjukkan ada sumbangan yang positif dan signifikan secara bersamasama antara kecerdasan emosional dan minat belajar sebesar 25,90% terhadap
prestasi belajar bahasa Jawa siswa kelas X SMA Negeri 1 Klirong Kabupaten
Kebumen tahun ajaran 2013/2014.
Dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional dan minat belajar pada diri
siswa sebagai salah satu faktor penting untuk meraih hasil belajar dan prestasi
akademik maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kecerdasan
Emosional dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI
IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Sistem pendidikan di Indonesia yang umumnya masih tetap menekankan IQ
sebagai simbol kecerdasan.
2. Hal yang menyebabkan kecerdasan emosional siswa pada mata pelajaran
Biologi rendah.
3. Cara belajar siswa yang kurang serius dalam mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar.
4. Hubungan antara kecerdasan emosional dan minat belajar dengan hasil belajar
Biologi siswa.

5

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan dengan melihat kemampuan
peneliti, maka masalah dalam penelitian dibatasi hanya pada kecerdasan
emosional yang mencakup kecakapan diri dan kecakapan sosial dan untuk
mengetahui minat siswa dalam belajar Biologi dan hubungannya dengan hasil
belajar.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar Biologi
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran
2015/2016?
2. Apakah terdapat hubungan minat belajar dengan hasil belajar Biologi siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016?
3. Bagaimana hubungan kecerdasan emosional dan minat belajar dengan hasil
belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui apakah terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan hasil
belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
2. Mengetahui apakah terdapat hubungan minat belajar dengan hasil belajar
Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
3. Mengetahui bagaimana hubungan kecerdasan emosional dan minat belajar
dengan hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2
Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016.

6

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
pendidikan di sekolah, khususnya bagi para pendidik. Secara khusus diharapkan
penelitian ini dapat dijadikan:
1. Bagi siswa, untuk mengoptimalkan kecerdasan emosional dan minat belajar
guna meningkatkan hasil belajar Biologi siswa.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan ataupun bahan pertimbangan untuk
memberikan perhatian dan pendekatan kepada siswa, khususnya dalam hal
meningkatkan kecerdasan emosional dan minat belajar siswa di SMA Negeri 2
Pematangsiantar.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa melalui pengembangan kecerdasan emosional
dan minat belajar siswa, khususnya dalam pelajaran Biologi.
4. Bagi penulis, sebagai bahan masukan yang relevan untuk penelitian-penelitian
di masa yang akan datang.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan namun tergolong sangat rendah
antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.P. 2015/2016 yang ditunjukkan melalui
koefisien korelasi yang didapat sebesar 0,173 dan persentase kontribusi
(sumbangan efektif) sebesar 2,90%.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan namun tergolong sangat rendah
antara minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 2 Pematangsiantar T.P. 2015/2016 yang ditunjukkan melalui koefisien
korelasi yang didapat sebesar 0,108 dan persentase kontribusi (sumbangan
efektif) sebesar 1,10%
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan yang tergolong rendah atau
kecil antara kecerdasan emosional dan minat belajar dengan hasil belajar
biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar 2015/2016 yang
ditunjukkan melalui persentase koefisien korelasi yang didapat sebesar 0,386
dan persentase kontribusi (sumbangan efektif) sebesar 14,80%.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, berikut ini diuraikan saran
penelitian sebagai berikut:
1. Bagi guru dan pihak sekolah hendaknya terus berupaya secara kreatif mencari
terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan minat
belajar siswa sehingga dapat memperbaiki kualitas hasil belajar siswa.
2. Kepada siswa disarankan agar melakukan refleksi diri untuk memiliki
kecerdasan emosional dan minat belajar yang semakin baik.

68

69

3. Dalam penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambahkan
variabel-variabel yang berpotensi berpengaruh terhadap pemahaman mata
pelajaran biologi.

70

DAFTAR PUSTAKA
Agustian, A.G., (2012), ESQ – Emotional Spiritual Quotient, Arga Wijaya
Perkasa, Jakarta.
Ahmadi, A., (2007), Psikologi Sosial, Rineka Cipta, Jakarta.
Ahmadi, I. K., (2011), Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Prestasi Pustaka,
Jakarta.
Anonim, (2003), Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Depdikbud, Jakarta.
Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta.
Aritonang, (2008), Minat dan Motivasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik, Jurnal Pendidikan Penabur, No. 10 Tahun ke-7.
Asmin, (2012), Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar dengan Analisis Klasik
dan Modern, Larispa Indonesia, Medan.
Cooper dan Sawaf, (2002), Excecutive EQ: Kecerdasan Emosional Dalam
Kepemimpinan dan Organisasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dixon, W.J., and Massey, F.J., (1983), Introduction to Statistical Analysis, USA,
McGraw-Hill.
Djaali, (1991), Konsep dan Strategi Pengajaran Ekonomi di SD dalam Rangka
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, Jurnal Alumni,
1(1), IKA IKIP Ujungpandang.
Djamarah dan Zain, (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Fenichel, E., (1992), Improving The Training of Infant/Family Practitioners
Through Supervision and Mentorship: An Action Agenda. In Learning
Through Supervision and Mentorship: A Source Book. E. Fenichel, ed.
Arlington, VA: Zero to Three/National Center of Clinical Infant Programs,
pp. 27-34.
Firdaus, D., (2012), Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Palopo, Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, 19(2): 243-246.

71

Fong dan Yeo, (2007), Influence of Emotional Intelligence on Learning Style: An
Exploratory Study on Management Undergraduates in Malaysia and Saudi
Arabia, Enhancing Higher Education, Theory and Scholarship,
Proceedings of the 30th HERDSA Annual Conference (Adelaide, 8-11 July
2007), pp. 167.
Gardner, H., (2003), Kecerdasan Majemuk, Interaksara, Batam.
Goleman, D., (2006), Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional Mengapa
Emotional Intelligence Lebih Penting daripada Intelligence Quotient (IQ),
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Goleman, D., (2009), Emotional Intelligence (Terjemahan), PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Gottman, J., (2008), Kiat-Kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan
Emosional (Terjemahan), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hamalik, O., (2011), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.
Herlina, (2007), Minat Belajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hurlock, (2010), Child Development: Sixty Edition International Students,
Kogakusa, McGraw-Hill.
Ishak, P., (2010), Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan
Minat Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi, Jurnal Program Studi
Akuntansi Universitas Brawijaya Malang.
Jahja, (2011), Psikologi Perkembangan, Kencana, Jakarta.
Mubarok, (2015), Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Bahasa Jawa Siswa Kelas X SMA N 1 Klirong Kebumen,
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas
Muhammadiyah Purworejo, 6(5): 8-12.
Mubayidh, (2006), Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak, Pustaka AlKautsar, Jakarta.
Nasution, S., (2010), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,
Bumi Aksara, Bandung.
Ormrod, J. E., (2009), Psikologi Pendidikan, Erlangga, Jakarta.
Pamungkas, R., Suhartono, dan Kartika Chrysti, (2014), Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD
Se-Kecamatan Prembun, Jurnal FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

72

Patton, (2000), EQ: Pengembangan Sukses Lebih Bermakna, Mitra Media,
Jakarta.
Purnaningtyas, (2010), Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Mata Pelajaran Seni Budaya SMP, Jurnal Sendratasik, Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Sagala, S., (2006), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Shapiro, (2003), Mengajarkan Emotional Intelligence pada Anak (Alih Bahasa
Alex Tri Kantjono), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Slameto, (2008), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Soedijarto, (2009), Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional, Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Sudijono, A., (2009), Pengantar Statistik, Rajawali Press, Jakarta.
Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sukardi, (2009), Analisis Tes Psikologi Teori dan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Sunarti, E., Tanmelia, L. dan Yulisinta, F., (2004), Pengembangan Alat Ukur
Kecerdasan Emosi Remaja, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Syah, M., (2011), Psikologi Pendidikan Dengan Pendidikan Baru, Remaja Rosda
Karya, Bandung.
Thomas, A., (2013), Kecerdasan Multipel di Dalam Kelas, Permata Putri Media,
Jakarta.
Uno, Hamzah B., (2010), Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, PT
Bumi Aksara, Jakarta.
Winarni, (2014), Pengaruh Perhatian Guru, Motivasi Belajar, dan Kecerdasan
Emosional Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa SMA Negeri 2 Bantul,
Jurnal Bioedukatika, 2(1): 42-45.
Winkel, W.S., (2009), Psikologi Pengajaran, PT Grasindo, Jakarta.