PENDAHULUAN PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA TEGAL PANGGUNG YOGYAKARTA.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang pesat diiringi dengan pertambahan jumlah
penduduk yang semakin lama semakin meningkat. Kenyataan ini mengakibatkan
tuntutan akan ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan manusia juga
semakin meningkat. Demikian halnya dengan kebutuhan manusia akan bangunan
gedung, yang berfungsi sebagai tempat tinggal, perkantoran, pertokoan, hotel,
rumah sakit, tempat ibadah dan sebagainya.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan bangunan-bangunan
tersebut, ketersediaan lahan yang dibutuhkan kini semakin sedikit. Untuk itu salah
satu cara atau solusi yang dapat dilakukan untuk dapat memanfaatkan lahan yang
terbatas

tersebut

dengan

seoptimal


mungkin

yaitu

dengan

melakukan

pembangunan secara vertikal, yakni dengan pembangunan gedung bertingkat.
Dalam perancangan struktur suatu bangunan gedung bertingkat ada
banyak faktor yang harus diperhatikan, antara lain meliputi fungsi gedung,
keamanan, kekuatan, kekakuan, kestabilan, keindahan serta pertimbangan
ekonomis. Jadi, suatu bangunan harus didesain sehingga memenuhi kriteria
bangunan yang kuat, aman, nyaman tetapi tetap ekonomis.
Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan
suatu gedung bertingkat tinggi tersebut, keamanan merupakan faktor yang paling
utama. Gaya lateral maupun gaya aksial harus diperhitungkan agar struktur

1


2

memiliki kemampuan untuk dapat menahan gaya-gaya tersebut. Di dalam
perencanaan suatu struktur gedung, perlu dilakukan analisis terhadap reaksi yang
ditimbulkan oleh gaya-gaya yang bekerja terhadap struktur gedung.
Struktur bangunan gedung secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu struktur atas (upper structure) dan struktur bawah (sub structure).
Struktur atas adalah bangunan yang berada diatas permukaan tanah, perancangan
struktur atas terdiri dari portal-portal-portal pendukung meliputi balok, kolom,
pelat lantai dan juga atap, yang berfungsi untuk mendukung beban yang bekerja
pada suatu bangunan. Sedangkan struktur bawah adalah bangunan yang berada di
bawah permukaan tanah, perancangan sstruktur bawah terdiri dari pondasi, yang
berfungsi untuk menahan dan menyalurkan beban dari struktur atas ke bawah dan
sloop. Struktur bangunan yang akan ditinjau dalam tugas akhir ini adalah struktur
atas gedung “Rusunawa” Tegal Panggung Yogyakarta.
Untuk penulisan tugas akhir, dalam melaksanakan analisis struktur dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual maupun dengan menggunakan
bantuan komputer. Untuk lebih mempermudah perhitungan struktur atau
menghitung gaya-gaya yang terjadi di dalam struktu gedung “Rusunawa” Tegal
Panggung Yogyakarta ini, serta guna menghemat waktu dan tenaga, maka dalam

penulisan tugas akhir ini digunakan program ETABS.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan pada tugas akhir ini bagaimana merencanakan struktur
bangunan yang aman terhadap beban-beban yang terjadi, tanpa mengabaikan
faktor

keamanan

yang

menyangkut

kekuatan

dan

kestabilan

struktur


3

pendukungnya yang meliputi struktur atas. Perancangan struktur meliputi
perencanaan pendimensiaan struktur, analisis struktur, perencanaan penulangan
pelat lantai, balok dan kolom
1.3. Batasan Masalah
Agar penulisan tugas akhir ini dapat terarah dan terencana, maka penulis
membuat suatu batasan masalah sebagai berikut:
1. Struktur bangunan yang ditinjau adalah gedung “Rusunawa” Tegal
Panggung Yogyakarta, jumlah tingkat 5 (lima) lantai dengan dua gedung
denah terlampir.
2. Perancangan meliputi struktur atas yaitu balok, kolom, pelat lantai yang
menggunakan struktur beton bertulang.
3. Struktur balok dan kolom direncanakan hanya sebagai balok kolom
konvensional dengan tampang persegi.
4. Bangunan didirikan diwilayah gempa 3 dengan tingkat resiko gempa
menengah dan direncanakan dengan daktilitas penuh.
5. Perancangan elemen struktur menggunakan analisis yang mengacu pada
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI 032847-2002.
6. Analisis perencanaan ketahanan gempa mengacu pada tata Cara

Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-17262002.
7. Analisis pembebanan menggunakan beban mati, beban hidup dan beban
gempa sesuai Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983

4

8. Disain struktur dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen
Khusus (SRPMK).
9. Analisis beban gempa menggunakan metode analisis dinamik.
10. Analisis struktur dengan bantuan Program ETABS v8.4.5.
11. Spesifikasi material yang digunakan :
a. Beton bertulang dengan f’c = 25 MPa
b. Baja tulangan dengan
fy = 240 MPa untuk diameter

12 mm (BjTP).

fy = 400 MPa untuk diameter > 12 mm (BjTD).
1.4. Keaslian Tugas Akhir
Berdasarkan pengamatan dan pengecekan yang telah dilakukan penulis

tentang judul tugas akhir Perancangan Struktur Gedung “Rusunawa” Tegal
Panggung Yogyakarta belum pernah digunakan sebelumnya.
1.5. Tujuan Tugas Akhir
Tugas akhir ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merencanakan dimensi
elemen struktur serta melakukan analisis terhadap struktur menggunakan program
sehingga diperoleh hasil yang aman terhadap beban-beban yang terjadi.
1.6. Manfaat Tugas Akhir

Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memperoleh pengalaman,
pengetahuan dan wawasan perancangan struktur bangunan gedung, disamping itu
juga sebagai usaha untuk merealisasikan semua ilmu yang berkaitan dengan teori
dan perancangan struktur yang diperoleh selama di bangku kuliah dengan data
gedung yang nyata.