HEMODIALISIS .1 Definisi Perubahan Kadar Ureum dan Serum Kreatinin Pada Pasca Hemodialisis Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2014

i. Magnesium: 200-300 mghari j. Asam folat pasien HD: 5mg k. Air: jumlah urin 24 jam + 500ml insensible water loss Terapi Farmakologis a. Kontrol tekanan darah - Penghambat kalsium - Diuretik b. Pada pasien DM, kontrol gula darah hindari pemakaian metformin dan obat-obat sulfonilurea dengan masa kerja panjang c. Koreksi anemia dengan target Hb 10-12 gdl d. Koreksi asidosis metabolik dengan target HCO3 20-22 mEql e. Koreksi hiperkalemia f. Kontrol dislipidemia dengan target LDL,100 mgdl dianjurkan golongan statin g. Terapi pengganti ginjal 2.2 HEMODIALISIS 2.2.1 Definisi Hemodialisis HD merupakan terapi pengganti ginjal yang dilakukan dengan mengalirkan darah ke dalam suatu tabung ginjal buatan dialiser yang bertujuan untuk mengeliminasi sisa-sisa metabolisme protein dan koreksi gangguan keseimbangan elektrolit antara kompartemen darah dengan kompartemen dialisat melalui membrane semipermeabel. Aliran konstan darah dari satu sisi membrane dan larutan dialisat pembersih di sisi lain menyebabkan penyingkiran produk buangan serupa dengan filtrasi glomerulus. Hemodialisa perlu dilakukan untuk menggantikan fungsi eskresi ginjal sehingga tidak terjadi gejala uremia yang lebih berat. Pada pasien dengan fungsi ginjal yang minimal, hemodialisa dilakukan Universitas Sumatera Utara untuk mencegah komplikasi membahayakan yang dapat menyebabkan kematian. Dewi, 2011 Pada PGK Penyakit Ginjal Kronik hemodialisa harus dilakukan secara rutin biasanya 2 kali seminggu selama 4 5 jam perkali terapi sampai mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan yang berhasil. Pasien memerlukan terapi hemodialisa yang kronis, sebab terapi ini diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengendalikan kerja uremia. Pasien akan melakukan 2-3 kali dialisis perminggu selama 3-4 jam perkali terapi. Cecilia, 2011 2.2.2 Indikasi Hemodialisis Hemodialisis diindikasikan pada pasien keadaan akut yang memerlukan terapi dialisis jangka pendek beberapa hari hingga beberapa minggu atau pasien dengan gagal ginjal tahap akhir yang memerlukan terapi jangka panjang atau permanen.Secara umum indikasi dilakukan hemodialisis pada penderita gagal ginjal adalah: 1. Laju filtrasi glomerulus kurang dari 15mlmenit 2. Hiperkalemia 3. Kegagalan terapi konservatif 4. Kadar ureum lebih dari 200mgdl 5. Kreatinin lebih dari 65mEqL 6. Kelebihan cairan 7. Anuria berkepanjangan lebih dari 5 kali Dewi, 2014 2.2.3. Waktu Hemodialisis Time of Dialisis Hemodialisis yang tidak adekuat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bersihan ureum yang tidak optimal, waktu hemodialisis yang kurang dan kesalahan dalam pemeriksaan laboratorium ureum darah. Untuk mencapai adekuasi hemodialisis maka salah satu hal yang harus diperhatikan yaitu lama waktu hemodialisis. Time of dialisis adalah lama waktu pelaksanaan hemodialisis yang idealnya 10-12 jam perminggu. Bila hemodialisis dilakukan 2xminggu Universitas Sumatera Utara maka lama waktu tiap kali hemodialisis adalah 5-6 jam, sedangkan bila dilakukan 3xminggu maka waktu tiap kali hemodialisis adalah 4-5 jam. Lama waktu hemodialisis sangat penting dalam usaha untuk mencapai adekuasi hemodialisis. Sebagaimana yang dikemukan oleh Sathvik 2008 dalam penelitiannya bahwa makin panjang durasiwaktu sesi hemodialisis akan makin mengoptimalkan bersihan ureum sehingga adekuasi dapat tercapai dan kualitas hidup pasien meningkat. Nilai KtV yang rendah dapat disebabkan karena jumlah mesin yang tidak memadai dan durasi hemodialisis yang kurang dari 4 jam. Sebagai kesimpulannya, salah satu faktor yang mempengaruhi kadar ureum dan kreatinin merupakan lama waktu hemodialisa dilakukan. Cahyu, 2010

2.3 PROSEDUR PELAKSANAAN HEMODIALISA - Pelaksanaan terbagi 3 fase: