BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari pengujian kadar gliseril guaiakolat secara spektrofotometri UV diperoleh kadar rata-rata gliseril guaiakolat sebagai berikut Tabel 1 .
Tabel 1: No
Nomor Batch Berat
Rata‐Rata Sampel
mg Absorbansi
yang di
peroleh Kadar
Kadar Rata
‐Rata
1 30096
T 303,7
0.54347 103,67
103,71 103,69
0,54365 2
30097 T
299,5 0,44782
99,77 99,80
99,79 0,44795
3 30098
T 298,3
0,44196 97,26
97,39 97,33
0,44252
4.2 Pembahasan
Penetapan kadar secara spektrofotometri ultraviolet merupakan salah satu prosedur tetap metode yang digunakan sebagai penetapan kadar untuk produk
gliseril guaiakolat pada industri farmasi PT Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan. Gliseril guaiakolat dalam sediaan tablet yang digunakan PT Kimia Farma
Persero Tbk. Plant Medan perlu diperiksa kadarnya, karena merupakan salah
Universitas Sumatera Utara
satu bentuk uji dalam rangka pemastian mutu produk tablet yang dikonsumsi oleh masyarakat. Dari hasil percobaan penetapan kadar gliseril guaiakolat dalam
sediaan tablet dengan menggunakan spektrofotometri UV, diketahui kadar rata- ratanya sebagai berikut:
1. Batch 30096 T: 103,69
2. Batch 30097 T: 99,79
3. Batch 30098 T: 97,33
Menurut Farmakope Indonesia Edisi ke-IV, rentang kadar yang diperbolehkan untuk gliseril guaiakolat adalah tidak kurang dari 90,0 dan tidak
lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. Maka kadar gliseril guaiakolat dalam sediaan tablet PT Kimia Farma Persero Tbk Plant Medan
memenuhi persyaratan. Perbedaaan kadar dapat terjadi karena masing-masing tablet yang
ditimbang tidak tepat sama, sehingga perhitungan kadar memperoleh hasil yang berbeda. Selain itu, perbedaan kadar dapat terjadi apabila sampel yang digunakan
tidak tercampur homogen. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot untuk menjamin keseragaman bobot tiap tablet
yang dibuat. Tablet yang bobotnya seragam diharapkan memiliki kandungan bahan obat yang sama, sehingga mempunyai efek terapi yang sama. Selain uji
keseragaman bobot yang dimaksudkan untuk mengetahui keseragaman sediaaan, juga dilakukan uji penetapan kadar zat berkhasiat untuk memastikan bahwa setiap
tablet mengandung jumlah obat atau bahan aktif dengan takaran yang tepat dan
Universitas Sumatera Utara
merata. Penyimpangan yang terjadi dapat mempengaruhi dosis bahan obat tiap tablet Martin, dkk., 1983.
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, tablet gliseril guaiakolat ditetapkan dengan metode KCKT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Namun
penetapan kadar tablet gliseril guaiakolat pada industri PT Kimia Farma Tbk. Plant Medan dilakukan dengan metode spektrofotometri UV. Hasil yang diperoleh
ternyata memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN