PENUTUP PERLINDUNGAN KESELAMATAN KERJA BAGI REPORTER PT.RAJAWALI TELEVISI (RTV) YANG BERTUGAS PADA LOKASI ZONA BERBAHAYA.
59
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis data yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Perlindungan Keselamatan Kerja reporter di PT.RTV belum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang mengatur tentang perlindungan keselamatan kerja karena PT.RTV tidak menyediakan alat perlindungan keselamatan kerja (APD) seperti: baju pelindung (kevlar vest), safety shoes, pelindung kepala dan muka, pelindung pernafasan beserta perlengkapannya. Mengingat keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hak dari para reporter yang seharusnya menjadi tanggung jawab PT.RTV. Hal ini perlu diperhatikan agar mengurangi resiko kecelakaan kerja pada saat bertugas.
2. Peran PT.RTV sebagai pemberi pekerjaan terhadap Keselamatan Kerja bagi reporter yang bertugas di rawan bencana dan konflik, PT.RTV memberikan pelatihan kerja pekerja hanya dilakukan diawal reporter yang baru diterima bekerja di PT.RTV di berikan pelatihan sebelum diterjunkan ke lapangan untuk meliput berita namun hal ini yang kurang diperhatikan oleh PT.RTV karena setiap peliputan berita reporter diterjunkan ke lokasi yang
(2)
berbeda-60
beda dan resiko yang berbeda pula tergantung pada berita apa yang akan diliput di lapangan khusus nya bagi reporter yang sedang meliput berita di rawan konflik dan bencana. Perlindungan keselamatan kerja diberikan ketika telah terjadi kecelakaan kerja atau disebut dengan upaya kuratif, tapi belum mengarah pada tindakan upaya preventif atau pencegahan terjadinya kecelakaan kerja PT.RTV
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data penelitian diatas, maka saran ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan PT.RTV agar Alat Perlindungan Diri guna untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja harus disediakan mengingat para reporter yang bekerja dilapangan khususnya yang bekerja di zona berbahaya sewaktu-waktu bisa saja mengalami kecelakaan kerja saat meliput berita. Diharapkan dengan adanya peraturan yang mengatur tentang Alat Perlindungan Diri yaitu Pasal 2 Ayat (1) PER.08/MEN/VII/2010 PT.RTV dapat lebih memperhatikan keselamatan kerja reporter. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan seharusnya tidak hanya memberikan santunan setelah terjadi kecelakaan kerja namun perlu diperhatikan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.
(3)
D R
H K .J ! "# $ G %&!
'( ) '( S*+ , *- *., K*/, +, (T*,, P 0 ,gm 1 d / Di+2* +
T /*- *., K* /, + , di M +3 4)J 56 ! 7
G& (8
9$ (:; $ < = >P /i /?@A #B.J C G %
A C ( & DH P+0 , I/0 */ +,EJ ! "# C 8
F( GDH P /. /4 H K4 / . / I/0 */+ , 1 A #B ID
J ! "#$ )%&!
7&; & )GJ JK M4 *0 *-*., P /-i4i /?-i44iL.' () #&
C 5 C 8 M N J/-i+ I/O+4ig + ,. J P QR&
S&
C "! DT8 ) Imp-m /4 +, P -i/0 /. / H T U0 V
W 4 W / Y /. M/.- i K + / D- M- / Kgi4 /
J /-i+4i P& ) X B: J
C ( & 7 & ( (:& DNND M /. /- H YC R ( ! ) Z
P& ) G R
C (; & & DTS / /./3[ /0 , W4 W /EP& ) C $! :
C ( NH P\U /J C G%
W C9 N C8 ) Imp-m /4 + , Km 0 / P + D-
J /-i+4i B ,4 / D /. / P,O + , S +* /.. P&)
(4)
] ^ _` ab Lcde:
fghij ik lm ngmj gop qgm lr l fg os l tlm qolmk up r olk p v ghiwxp y zmt{ m gkpl |{u { o
f}~ n }| z j gmjlmrfgjgmj ilm~gxlyklmllm~ goslmsplmfg os l
~golj iolm n g mjgop q gm lr l fg os l |{u { o ~}v n} | j gmjlmr p k j gu
n lmlsgu gmf gkgx lu ljlmtlmfgk g lj lmf gosl
mtlmrmt lmr lkl o| gr lolf gk lj i lmv ghiwxp yzmt{ m gk p lq lim
mtlmrmt lmr vghiwx py zmt{ mgkpl |{u{ o q lim j gmjlmr fgk gxlulj lm
fgos l
mtlmrmt lmr v ghiwxp y zmt{ mgkpl |{u{ o q lim tlm ~ golj iolm
~gu gop mj lv ghiwx pyzmt { mgk plqlim j gmjl mrf gj gmlr ly gosl lm
mtlmrmt lmrv ghiwxpyzmt{ mgkpl|{u { o qlim ~ lklx 7 j gmj lmrf{ tg }jpyiomlx pkjp y
mtlmrmt lmrv ghiwx pyzmt{ m gkpl|{u{ o qlim j gmj lmr~ }v
jj h s iuhigmrwx {rk h{ j{ujgom ljl goklw gtl tgmrlm mgk k gm ju x
q lip yxniw l oly
c_^
ghlojgugm~gmtptpy lm tlmf gw itl l lm K B¡ ¢B£ I¤d¥¤¡ ¦ §
Jly loj l¨lx lp~ik j ly l
(1)
59
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis data yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Perlindungan Keselamatan Kerja reporter di PT.RTV belum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang mengatur tentang perlindungan keselamatan kerja karena PT.RTV tidak menyediakan alat perlindungan keselamatan kerja (APD) seperti: baju pelindung (kevlar vest), safety shoes, pelindung kepala dan muka, pelindung pernafasan beserta perlengkapannya. Mengingat keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hak dari para reporter yang seharusnya menjadi tanggung jawab PT.RTV. Hal ini perlu diperhatikan agar mengurangi resiko kecelakaan kerja pada saat bertugas.
2. Peran PT.RTV sebagai pemberi pekerjaan terhadap Keselamatan Kerja bagi reporter yang bertugas di rawan bencana dan konflik, PT.RTV memberikan pelatihan kerja pekerja hanya dilakukan diawal reporter yang baru diterima bekerja di PT.RTV di berikan pelatihan sebelum diterjunkan ke lapangan untuk meliput berita namun hal ini yang kurang diperhatikan oleh PT.RTV karena setiap peliputan berita reporter diterjunkan ke lokasi yang
(2)
berbeda-60
beda dan resiko yang berbeda pula tergantung pada berita apa yang akan diliput di lapangan khusus nya bagi reporter yang sedang meliput berita di rawan konflik dan bencana. Perlindungan keselamatan kerja diberikan ketika telah terjadi kecelakaan kerja atau disebut dengan upaya kuratif, tapi belum mengarah pada tindakan upaya preventif atau pencegahan terjadinya kecelakaan kerja PT.RTV
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data penelitian diatas, maka saran ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan PT.RTV agar Alat Perlindungan Diri guna untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja harus disediakan mengingat para reporter yang bekerja dilapangan khususnya yang bekerja di zona berbahaya sewaktu-waktu bisa saja mengalami kecelakaan kerja saat meliput berita. Diharapkan dengan adanya peraturan yang mengatur tentang Alat Perlindungan Diri yaitu Pasal 2 Ayat (1) PER.08/MEN/VII/2010 PT.RTV dapat lebih memperhatikan keselamatan kerja reporter. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan seharusnya tidak hanya memberikan santunan setelah terjadi kecelakaan kerja namun perlu diperhatikan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.
(3)
D R
H K .J ! "# $ G %&!
'( ) '( S*+ , *- *., K*/, +, (T*,, P 0 ,gm 1 d / Di+2* +
T /*- *., K* /, + , di M +3 4)J 56 ! 7
G& (8
9$ (:; $ < = >P /i /?@A #B.J C G %
A C ( & DH P+0 , I/0 */ +,EJ ! "# C 8
F( GDH P /. /4 H K4 / . / I/0 */+ , 1 A #B ID
J ! "#$ )%&!
7&; & )GJ JK M4 *0 *-*., P /-i4i /?-i44iL.' () #&
C 5 C 8 M N J/-i+ I/O+4ig + ,. J P QR&
S&
C "! DT8 ) Imp-m /4 +, P -i/0 /. / H T U0 V
W 4 W / Y /. M/.- i K + / D- M- / Kgi4 /
J /-i+4i P& ) X B: J
C ( & 7 & ( (:& DNND M /. /- H YC R ( ! ) Z
P& ) G R
C (; & & DTS / /./3[ /0 , W4 W /EP& ) C $! :
C ( NH P\U /J C G%
W C9 N C8 ) Imp-m /4 + , Km 0 / P + D-
J /-i+4i B ,4 / D /. / P,O + , S +* /.. P&)
(4)
] ^ _` ab Lcde:
fghij ik lm ngmj gop qgm lr l fg os l tlm qolmk up r olk p v ghiwxp y zmt{ m gkpl |{u { o
f}~ n }| z j gmjlmrfgjgmj ilm~gxlyklmllm~ goslmsplmfg os l
~golj iolm n g mjgop q gm lr l fg os l |{u { o ~}v n} | j gmjlmr p k j gu
n lmlsgu gmf gkgx lu ljlmtlmfgk g lj lmf gosl
mtlmrmt lmr lkl o| gr lolf gk lj i lmv ghiwxp yzmt{ m gk p lq lim
mtlmrmt lmr vghiwx py zmt{ mgkpl |{u{ o q lim j gmjlmr fgk gxlulj lm
fgos l
mtlmrmt lmr v ghiwxp y zmt{ mgkpl |{u{ o q lim tlm ~ golj iolm
~gu gop mj lv ghiwx pyzmt { mgk plqlim j gmjl mrf gj gmlr ly gosl lm
mtlmrmt lmrv ghiwxpyzmt{ mgkpl|{u { o qlim ~ lklx 7 j gmj lmrf{ tg }jpyiomlx pkjp y
mtlmrmt lmrv ghiwx pyzmt{ m gkpl|{u{ o qlim j gmj lmr~ }v
jj h s iuhigmrwx {rk h{ j{ujgom ljl goklw gtl tgmrlm mgk k gm ju x
q lip yxniw l oly
c_^
ghlojgugm~gmtptpy lm tlmf gw itl l lm K B¡ ¢B£ I¤d¥¤¡ ¦ §
Jly loj l¨lx lp~ik j ly l