Berdasarkan penjelasan di atas mengenai hasil penelitian di siklus I, peneliti merasa penelitiannya harus dilanjutkan ke siklus II karena dirasakan belum berhasil menerapkan
menerapkan pembelajaran kooperatif model group investigation pada pelajaran sosiologi, selain itu hasil belajar siswa pun masih perlu ditingkatkan. Meski demikian, sebagian besar
siswa telihat senang dan semangat ketika belajar sosiologi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigasi .
Pada siklus II, peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi di siklus II. Pelaksanaan pembelajaran di siklus II
juga dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama disiklus II agak sedikit berbeda dengan pembelajaran disiklus I. dengan tujuan agar siswa tidak merasa bosan belajar
sosiologi selalu dilakukan di ruangan tertutup. Jadi, pada pertemuan pertama ini proses pembelajaran diawali dengan melakukan pre-test selama 15 menit. Kemudian sebelum
melaksanakan tugas, guru memberikan aprersepsi agar tugas observasi yang dilakukan tidak terjadi kekacauan dan siswa diharapkan fokus pada masalah yang ada, kemudian guru
bersama dengan siswa membuat kelompok-kelompok belajar. setelah terbentuk sebuah kelompok belajar kemudian setiap kelompok mendiskusikan apa yang akan dilakukan selama
observasi yang dilakukan di Taman al-Qur’an TQ untuk mengetahui proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian anak secara langsung. Observasi dilakukan pada pertemuan kedua,
proses pembelajaran ini berlangsung selama 45 menit. Kemudian siswa mendiskusikan hasil temuannya dan mempresentasikan. Diakhiri oleh pos-test untuk mengukur pemahaman siswa
setelah melakukan pembelajaran model group investigasi. Tahap terakhir adalah analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama guru pendamping
menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus II, tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Kemudian hasil penelitian
siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Proses pembelajaran kooperatif dengan memakai model group investigasi sudah berjalan dengan baik. Meskipun belum mencapai
kesempurnaan, akan tetapi guru dianggap sudah berhasil. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar sosiologi siswa. Peneliti merasa tindakannya sudah mencapai
indikator keberhasilan, shingga penelitian dihentikan di siklus II.
B. Pemeriksaan Keabsahan Data
44
Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar sosiologi siswa pada masing- masing siklus adalah 10 soal. Soal tersebut berasal dari 20 soal yang diujikan dahulu melalui
validitas dan Reliabilitas. Proses pengambilan data hasil belajar pada masing-masing instrumen melalui pre-test dan pos-test diambil dalam dua kali dalam setiap siklus.
Peneliti menguji cobakan soal yang telah dibuat pada kelas yang telah mempelajari materi yang akan diajarkan oleh peneliti pada saat penelitian, yaitu dengan menggunakan
anates untuk mengetahui validitasnya. Pada siklus I, di dapatkan 10 soal yang valid yakni nomor 1, 2, 3, 4, 5, 9, 13, 14, 18, 19. Sedangkan pada siklus II didapatkan 10 soal juga yang
valid yakni nomor 1, 3, 7, 9, 10, 15, 16, 17, 18, 20. sedangkan reabilitas pada instrumen di atas tergolong cukup, yaitu siklus I 0,45 dan siklus II 0,62.
C. Analisis Data 1. Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran sosiologi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model group investigasi pada materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa. Data hasil belajar pre-test dan post-test pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel.4.4 Hasil belajar siklus I
No Siswa
Pre-Test Post-Test N-Gain I
Kategori 1
L 45
70 0.45
Sedang 2
L 20
45 0.31
Sedang 3
L 25
50 0.33
Sedang 4
L 30
60 0.43
Sedang 5
P 30
55 0.36
Sedang 6
L 50
70 0.40
Sedang 7
L 30
45 0.21
Rendah 8
P 50
70 0.40
Sedang 9
P 35
55 0.31
Sedang 10
P 50
60 0.20
Rendah 11
L 55
60 0.11
Rendah 12
L 50
60 0.20
Rendah 13
P 30
50 0.29
Rendah 14
L 20
45 0.31
Sedang 15
L 40
55 0.25
Rendah 16
L 30
55 0.36
Sedang 17
P 45
85 0.73
Tinggi
45
18 L
50 65
0.30 Sedang
19 P
55 70
0.33 Sedang
20 P
35 50
0.23 Rendah
21 P
40 75
0.58 Sedang
22 P
30 55
0.36 Sedang
23 P
40 60
0.33 Sedang
24 P
25 50
0.33 Sedang
25 L
30 50
0.29 Rendah
26 L
50 65
0.30 Sedang
27 P
50 80
0.60 Sedang
jumlah 1040
1610 9.30
rata-rata 38.51
59.62 0.34
Hasil belajar siswa di siklus I masih harus ditingkatkan. Hal itu dapat dibuktikan
Tabel.4.5 Hasil Belajar Siklus II
No Siswa Pre-Test Post-Test N-Gain II
Keterangan 1
L 30
75 0.64
Sedang 2
L 50
70 0.40
Sedang 3
L 50
85 0.70
Sedang 4
L 50
75 0.50
Sedang 5
P 40
85 0.75
Tinggi 6
L 55
95 0.89
Tinggi 7
L 45
85 0.73
Tinggi 8
P 60
85 0.63
Sedang 9
P 45
70 0.45
Sedang 10
P 60
80 0.50
Sedang 11
L 60
85 0.63
Sedang 12
L 50
95 0.90
Tinggi 13
P 55
80 0.56
Sedang 14
L 50
70 0.40
Sedang 15
L 45
85 0.73
Tinggi 16
L 55
75 0.44
Sedang 17
P 60
85 0.63
Sedang 18
L 50
95 0.90
Tinggi 19
P 45
85 0.73
Tinggi 20
P 55
75 0.44
Sedang 21
P 55
90 0.78
Tinggi 22
P 50
85 0.70
Sedang 23
P 45
95 0.91
Tinggi 24
P 30
90 0.86
Tinggi 25
L 35
85 0.77
Tinggi 26
L 55
85 0.67
Sedang 27
P 60
95 0.88
Tinggi
46
jumlah 1340
2260 18.09
rata- rata 49.62
83.70 0.67
Berdasarkan tabel di atas agar lebih jelas hasil belajar sosiologi yang diperoleh siswa, maka dapat dilihat grafik di bawah ini dengan perbandingan siklus I dan siklus II.
Grafik. 4.1
2 4
6 8
10 12
14 16
18
JUMLAH SISWA
TINGGI SEDANG
RENDAH KATEGORI
PERBANDINGAN N-GAIN SIKLUS I DAN SIKLUS II
SIKLUS I SIKLUS II
2. Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Tindakan
Wawancara dilakukan pada hari Senin, 15 Februari 2010 tepatnya setelah melakukan penelitian siklus II, setelah diberikan tindakan pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif model group investigasi. Siswa terlebih dahulu dikelompokkan menjadi criteria rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan test hasil belajar di setiap akhir
siklus.
Tabel. 4.6 Hasil Wawancara Responden Siswa
Siswa dengan Hasil Belajar Tinggi
Peneliti : Apakah anda suka pelajaran sosiologi
Siswa : “Sangat suka karena materinya menyenangkan, banyak membicarakan tentang
keadaan yang nyata yang ada di masyarakat” Peneliti
: Apakah anda suka apabila guru menuliskan judul dan tujuan pembelajaran Siswa
: “Suka karena akan mengingatkan kita apa yang akan dipelajari”
47
Peneliti : Apakah anda merasa senang diajar dengan mengunakan pembelajaran
kooperatif model group investigation Siswa
: “Senang karena belajarnya keluar ruangan dan melihat dengan nyata seperti pembelajaran anak-anak TQ yang kita amati”
Peneliti : Apakah anda menyukai cara kerja kelompok?
Siswa : Suka karena rame dan banyak teman
peneliti: Bagaimana kerja kelompok anda saat melakukan pembelajaran? Siswa: Kompak tapi kadang ada teman yang tidak mengerjakan, itu yang membuat saya
kurang suka kerja kelompok. peneliti: apakah anda menyukai cara belajar berdiskusi?
Siswa : Suka karena menambah pengetahuan
Peneliti : Apakah anda menyukai jika guru membimbing kerja kelompok?
Sisiwa : Suka, karena kalo tidak dibimbing nanti mau tanya sama siapa.
Peneliti : Apakah anda memahami materi yang di ajarkan sosialisai dan pembentukan
kepribadian dengan mengunakan pembelajaran kooperatif group investigation dan bagaimana dengan hasil nilaimu.
Siswa : Paham dan mudah dimengerti, bisa dibuktikan dengan nilai saya kok.hehe…
Siswa dengan Hasil Belajar Sedang
Peneliti : Apakah anda suka pelajaran sosiologi
Siswa : “Suka karena mudah dimengeti”
Peneliti : Apakah anda suka apabila guru menuliskan judul dan tujuan pembelajaran
Siswa : “iya saya senang karena biar mudah dimengeti”
Peneliti : Apakah anda merasa senang diajar dengan mengunakan pembelajaran
kooperatif model group investigation Siswa
: “senang, karena mengasikkan” Peneliti
: Apakah anda menyukai cara kerja kelompok? Siswa
: “Saya suka tapi kalo ada teman yang hanya numpang nama saya kurang suka” Peneliti
: Bagaimana kerja kelompok anda saat melakukan pembelajaran? Siswa
: “kompak tapi ada juga teman yang tidak mau bekerja” peneliti: apakah anda menyukai cara belajar berdiskusi?
Siswa : “Suka karena saling memberi tau”
48
Peneliti : Apakah anda menyukai jika guru membimbing kerja kelompok?
Sisiwa : “Suka, karena kalo tidak dibimbing nanti mau tanya sama siapa”.
Peneliti : Apakah anda memahami materi yang di ajarkan sosialisai dan pembentukan
kepribadian dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigation dan bagaimana dengan hasil nilaimu.
Siswa : “Paham, dan saya menyukai belajar seperti ini karena membuat nilai saya naik”
Siswa dengan Hasil Belajar Rendah
Peneliti : Apakah anda suka pelajaran sosiologi
Siswa : “Saya senang karena mudah dimengerti”
Peneliti : Apakah anda suka apabila guru menuliskan judul dan tujuan pembelajaran
Siswa : “Suka”
Peneliti : Apakah anda merasa senang diajar dengan mengunakan pembelajaran
kooperatif model group investigation Siswa
: “Senang karena menambah wawasan saya” Peneliti
: Apakah anda menyukai cara kerja kelompok? Siswa
: “Suka karena rame dan banyak teman” peneliti: Bagaimana kerja kelompok anda saat melakukan pembelajaran?
Siswa: “Kompak bu” Peneliti
: Apakah anda menyukai cara belajar berdiskusi? Siswa
: “Suka karena menambah pengetahuan” Peneliti
: Apakah anda menyukai jika guru membimbing kerja kelompok? Sisiwa
: “Suka, karena kalo tidak ada guru kita suka bingung” Peneliti
: Apakah anda memahami materi yang di ajarkan sosialisai dan pembentukan kepribadian dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigation
dan bagaimana dengan hasil nilaimu. Siswa
: Saya paham dan belajar dengan lingkungan sangat mengasikkan, nilai saya
alhamdulillah naik.
Berdasarkan wawancara pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Cooperatif Learning Model Group Investigation lebih memudahkan
siswa dalam memahami materi sosiologi. Dengan begitu siswa tidak merasa bosan selam
49
proses pembelajaran sosiologi. Siswa dapat menemukan konsep-konsep baru dalam pembelajaran ini, dan siswa juga lebih kritis dalam melihat lingkungan belajarnya. Dengan
menggunakan metode ini siswa merasa senang dan ingin melakukannya kembali dalam pembelajran selanjutnya. Hasil nilai siswapun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Hal itu menunjukkan bahwa penelitian tindakan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan model group investigation telah berhasil dilaksanakan oleh peneliti,
karena implikasinya positif terhadap proses pembelajaran sosiologi dan hasil belajar siswa.
3. Analisis dan Interpretasi Data Beradsarkan Hasil Angket
Angket diberikan kepada siswa setelah berakirnya penelitian, tujuannya adalah untuk mengetahui respon siswa setelah belajar sosiologi dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif model group investigation. Hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 4.7 No Responden
Nilai
1 01` 39
2 02 41
3 03 41
4 04 38
5 05 42
6 06 34
7 07 37
8 08 40
9 09 43
10 10 45
11 11 44
12 12 35
13 13 33
14 14 31
15 15 42
16 16 47
50
17 17 44
18 18 48
19 19 46
20 20 45
21 21 30
22 22 31
23 23 38
24 24 44
25 25 42
26 26 41
27 27 48
Berdasarkan tabel 4. di atas, diperoleh data berikut
Tabel. 4.8 Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Respon Siswa Terhadap Pembelajaran
Kooperatif Model Group Investigation Respon
Interval Nilai Jumlah Siswa
Baik 35-50 23
Sedang 18-34 4
Buruk 1-17 0
Jumlah 27
23
4 5
10 15
20 25
JUMLAH KORESPONDEN
35-50 18-34
1-17 Baik
Sedang Buruk
KATEGORI
RESPON TERHADAP PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGASI
Grafik. 4.2
Dari grafik di
atas, dapat
51
disimpulkan bahwa respon siswa setelah belajar sosiologi dengan pembelajaran kooperatif model group investigation adalah baik.
D. Interpretasi Hasil Analisis
Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahap yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar mengajar KMB di kelas. Dalam penelitian ini
pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Berikut adalah pemaparan.
1. Siklus I
Siklus ini terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta replanning perencanaan kembali, seperti berikut ini.
a. Perencanaan 1.
penelitian selaku guru mata pelajaran sosiologi membuat rancangan penelitian yang kemudian diperiksa oleh kepala sekolah.
2. Menyiapkan instrumen test, lembar observasi, catatan lapangan, angket.
3. Melakukan uji instrumen.
b. Pelaksanaan Satu siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama pelaksaan
pembelajaran belum sesuia dengan rencana. Hal ini disebabkan a.
Siswa belum bisa melakukan kerja kelompok dengan baik, disebabkan masih ada anggota- anggota kelompok yang belum bertanggung jawab dengan tugasnya.
b. Siswa belum mengetahui secara baik langkah-langkah pembelajaran denan model
group investigasi. Ketika membuat hasil temuannya masih kebingungan untuk membuat intisarinya.
Masalah tersebut harus segera ditanggulangi oleh peneliti yang bertindak sebagai guru, karena tujuan dari penerapan pembelajaran kooperatif model Group Investigasi selain untuk
meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa juga untuk membiasakan siswa bekerja sama dengan baik dan bertanggung jawab.
Maka dari itu, peneliti melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut, yakni dengan cara:
a. Memberikan penjelasan mengenai pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif model group investigation.
52
b. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan intisari dari hasil temuan.
Pada pertemuan kedua, siswa mulai terbiasa belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigation. Hal itu terlihat dengan meningkatnya aktivitas siwa
dalam proses pembelajaran. Ketika dilakukan tugas kelompok, siswa dengan mudah mendapat pemahaman konsep-konsep sosiologi yang sedang dipelajarinya.
c. Observasi 1.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Selama Siklus I Dapat Dilihat Pada Tabel Berikut.
Tabel. 4.9 PBM Siklus I
No Aktivitas Siswa
Ya Tidak Jumlah
1 Melaksanakan test awal pre-test
√ 27 2
Telah mempelajari materi yang akan diajarkan √ 2
3 Membuat kelompok belajar
√ 4 Melakukan
diskusi kelompok
√ 5 Mempresentasikan
hasil diskusi
√ 6
Aktif dan bertanggungjawab dalam kerja kelompok √ 5
7 Membuat laporan akhir
√ 8
Melaksanakan test akhir post test √ 27
2. Hasil Observasi Siklus I Mengenai Aktivitas Guru dalam Proses Belajar
Mengajar. Hasil observasi guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih rendah.
Hal ini terjadi karena guru kurang memperhatikan jalannya diskusi kelompok dan cenderung memperhatikan kelompok putri, kurang memberikan pengarahan
tentang jalannya pembelajaran kooperatif model group investigasi akirnya siswa merasa kesusahan dalam menulis hasil temuannya.
3. Hasil Evaluasi Siklus I Mengenai Penguasaan Konsep Siswa Terhadap Materi
Pembelajaran.
53
Penguasaan konsep siswa terhap materi pembelajaran masih tergolong rendah. Dari skor ideal hasil belajar 100 skor perolehan rata-rata pretes hanya 38, 5 dan
saat postes rata-ratanya 59,6 N-gain siklus I hanya 0, 34. d. Refleksi
Pada siklus I ini, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki ketika memberi tindakan di siklus II. Adapun kegagalan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut.
1. Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah kepada
pendekatan pembelajaran dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigasi
2. Suasana belajar masih kurang tertib, dengan adanya siswa yang belum melakukan
pembelajaran kelompok dengan baik. 3.
Guru kurang memberi bimbingan kepada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam melaksanakan tugasnya dan menulis hasil temuannya.
4. Siswa kurang serius untuk mengikuti proses pembelajaran kooperatif dengan model
group investigasi 5.
Penguasaan konsep siswa mengenai materi pembelajaran masih rendah. 6.
Pemusatan perhatian belajar siswa harus lebih ditingkatkan. Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus diperbaiki dalam pemberian
tindakan guru kepada siswa. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada pelaksanaan siklus II perlu dibuat
pengembangan perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. 2.Siklus II
Seperti pada siklus I, siklus ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan di siklus II ini lebih
dikembangkan agar indikator keberhasilannya tercapai, perencanaannya adalah sebagai berikut:
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Meningkatkan aktivitas pengajaran yang mengarah kepada pembelajaran kooperatif
dengan model group investigation
54
3. Memberi motivasi kepada siswa baik secara individu maupun kelompok agar lebih
aktif lagi dalam pembelajaran. 4.
Untuk meningkatkan pemusatan perhatian siswa pada saat pembelajaran di siklus II ini, setelah melakukan pretest sebelum memulai aktivitas observasi siswa ke TQ
Fajar Hidayah guru sebagai peneliti memberikan brefing kepada kelompok- kelompok siswa dan memberi pengarahan serta kisi-kisi observasi.
5. Lebih intensif dalam memberikan bimbingan kepada setiap kelompok, tujuannya
agar seluruh siswa mudah untuk memahami materi sehingga dapat membuat hasil penemuannya dengan benar.
6. Mengamati kesulitan belajar agar siswa mudah memahami materi pembelajaran,
dengan begitu pemahaman konsep siswa pun akan meningkat. b. Pelaksanaan
1. Suasana pembelajaran sudah lebih mengarah kepada pembelajaran kooperatif
dengan model group investigation. Siswa lebih antusias, aktif, dan kerjasama kelompoknya mulai membaik sehingga tanggung jawab setiap anak tumbuh dan
pemahaman terhadap materi semakin baik. 2.
Laporan penemuan siswa sudah lebih baik dari sebelumnya. 3.
Suasana pembelajaran yang kooperatif dan efektif sudah mulai terlihat. 4.
Sebagian besar siswa merasa termotovasi belajar dengan pembelajaran kooperatif model group investigation.
c. Observasi 1.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Selama Siklus I Dapat Dilihat Pada Tabel Berikut.
Tabel. 4.10 PBM Siklus II
No Aktivitas Siswa
Ya Tidak Jumlah
1 Melaksanakan test awal pre-test
√ 27 2
Telah mempelajari materi yang diajarkan √ 6
3 Membuat kelompok
√ 4 Melakukan
observasi √ 26
5 Menganalisis hasil observasi
√
55
6 Mempresentasikan hasil
observasi √
7 Aktif dan bertanggungjawab dalam kerja kelompok
√ 15 8
Membuat laporan akhir √
9 Melaksanakan test akhir post test
√ 27
2. Hasil Observasi Siklus I Mengenai Aktivitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar.
Setelah mengalami kegagalan di siklus I, pada siklus II ini aktivitas guru mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan terciptanya pembelajaran kooperatif
dengan model group investigation yang efektif dan menyenangkan, walaupun guru harus mengeluarkan kekuatan yang ekstra karena para siswa terlalu aktif sehingga
perlu banyak bimbingan. Sehingga siswa merasa lebih semangat mengikuti pembelajaran sosiologi.
3. Hasil Evaluasi Siklus I Mengenai Penguasaan Konsep Siswa Terhadap Materi
Pembelajaran. Di siklus II ini, siswa mengalami peningkatan penguasaan materi yang signifikan.
Terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pada saat pretes dan postes. Rata-rata pretes siklus II 49,7 dan postes 83,6. peningkatan penguasaan materi
siswa dapat dilihat dengan adanya peningkatan nilai Normal gain di setiap siklus. N-gain I 0,34 sedangkan N-gain II 0,67.
d. Refleksi Keberhasilan siswa yang dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih
meningkatkan suasana pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran kooperatif model group investigation.
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mengarah ke pembelajaran kooperatif
model group investigation secara lebih baik. Siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga tingkat penguasaan materinya meningkat. Hal ini
terbukti dengan adanya peningkatan nilai N-gain di siklus II yakni 0, 67 selain itu, siswa pun semakin aktif, antusias, lebih berani, dan juga lebih kreatif dalam
membuat laporan penumannya. c.
Meningkatkan nilai N-gain di siklus I yakni 0,34 menjadi 0,67 disiklus II.
56
d. Pada siklus II peningkatan penguasaan materi siswa sangat tinggi, hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya siswa yang memperoleh hasil belajar dengan skor ideal. Nilai pretesnya 60 dan nilai postesnya 95 sehingga N-gain yang diperoleh
adalah 0,88, termasuk kategori tinggi. Di bawah ini dapat dilihat dokumentasi kegiatan pembelajaran selama penelitian
berlangsung, yakni dua siklus sebanyak empat kali pertemuan.
Proses Pembelajaran di Siklus I
Proses Pembelajaran di Siklus I
57
Proses Pembelajaran di Siklus II
Proses Pembelajaran di Siklus II
E. Pembahasan Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan langsung, ditemui beberapa masalah dalam pembelajaran sosiologi termasuk hasil belajarnya. Di antaranya adalah kondisi kelas yang gaduh
mengurangi daya konsentrasi siswa, sebagian siswa menganggap tidak penting pelajaran sosiologi, sehingga banyaknya istilah-istilah dalam sosiologi sulit untuk membedakannya,
pada akhirnya siswa merasa kebinggungan. Masalah-masalah tersebut akan menghambat siswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pada akhirnya hasil belajar
yang diperoleh pun tidak maksimal. Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengerti membuat laporan penemuannya. Siswa
tidak mempunyai inisiatif dan kreativitas untuk membuat sebuah laporan dan mempresentasikannya di depan teman-teman. Dalam kerja kelompok siswa belum maksimal
dalam mengerjakan tugasnya dan masih ada anggota kelompok yang belum
58
59 bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya sehingga ia tidak memahami
keseluruhan proses pembelajaran yang berlangsung. Hal itu terjadi karena siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran kooperatif dengan model group investigation.
Berdasarkan hasil penghitungan Normal Gain, hasil belajar disiklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar di siklus I. hal ini membuktikan bahwa
penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation berhasil meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata - Cibubur. Rata-rata N-gain
siklus I adalah 0,34 sedangkan rata-rata N-gain siklus II adalah 0,67. Hasil wawancara dengan siswa setelah tindakan juga menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif dengan menggunakan model group investigation lebih memudahkan siswa memahami materi sosiologi, dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama proses
pembelajaran berlangsung, bahkan siswa merasa senang belajar dengan pembelajaran kooperatif model group investigation. Siswa menjadi lebih aktif dan mudah menganalisis
lingkungan sosial. Sementara berdasarkan hasil analisis angket, respon siswa setelah belajar dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigation adalah baik. Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan pemahaman materi siswa yang dapat dilihat dari hasil
belajar yang diperoleh dan hasil laporan yang dibuat. Belajar sosiologi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigation berhasil menigkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Selain itu, motivasi belajar pun meningkat dalam pembelajaran sosiologi.
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa kelas X di SMA SIT Fajar
Hidayah Kota Wisata – Cibubur, dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar sosiologi siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata N-gain siklus I adalah 0,34.
sedangkan siklus II rata-rata N-gainnya mencapai 0,67 2. Setelah belajar dengan pembelajaran kooperatif model group
investigation, siswa menjadi lebih aktif dan mudah menganalisis lingkungan sosialnya. Dapat dilihat pada hasil respon siswa dan hasil
wawancara siswa yang mana menunujukkan bahwa siswa lebih aktif dan hasil belajarnya meningkat.
B. Saran
Dengan telah terbuktinya pembelajaran kooperatif model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa, maka penulis
sarankan hal-hal sebagai berikut.
61