Pemeriksaan Keabsahan Data Pembahasan Temuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai hasil penelitian di siklus I, peneliti merasa penelitiannya harus dilanjutkan ke siklus II karena dirasakan belum berhasil menerapkan menerapkan pembelajaran kooperatif model group investigation pada pelajaran sosiologi, selain itu hasil belajar siswa pun masih perlu ditingkatkan. Meski demikian, sebagian besar siswa telihat senang dan semangat ketika belajar sosiologi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigasi . Pada siklus II, peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi di siklus II. Pelaksanaan pembelajaran di siklus II juga dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama disiklus II agak sedikit berbeda dengan pembelajaran disiklus I. dengan tujuan agar siswa tidak merasa bosan belajar sosiologi selalu dilakukan di ruangan tertutup. Jadi, pada pertemuan pertama ini proses pembelajaran diawali dengan melakukan pre-test selama 15 menit. Kemudian sebelum melaksanakan tugas, guru memberikan aprersepsi agar tugas observasi yang dilakukan tidak terjadi kekacauan dan siswa diharapkan fokus pada masalah yang ada, kemudian guru bersama dengan siswa membuat kelompok-kelompok belajar. setelah terbentuk sebuah kelompok belajar kemudian setiap kelompok mendiskusikan apa yang akan dilakukan selama observasi yang dilakukan di Taman al-Qur’an TQ untuk mengetahui proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian anak secara langsung. Observasi dilakukan pada pertemuan kedua, proses pembelajaran ini berlangsung selama 45 menit. Kemudian siswa mendiskusikan hasil temuannya dan mempresentasikan. Diakhiri oleh pos-test untuk mengukur pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran model group investigasi. Tahap terakhir adalah analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama guru pendamping menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus II, tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Kemudian hasil penelitian siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Proses pembelajaran kooperatif dengan memakai model group investigasi sudah berjalan dengan baik. Meskipun belum mencapai kesempurnaan, akan tetapi guru dianggap sudah berhasil. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar sosiologi siswa. Peneliti merasa tindakannya sudah mencapai indikator keberhasilan, shingga penelitian dihentikan di siklus II.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

44 Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar sosiologi siswa pada masing- masing siklus adalah 10 soal. Soal tersebut berasal dari 20 soal yang diujikan dahulu melalui validitas dan Reliabilitas. Proses pengambilan data hasil belajar pada masing-masing instrumen melalui pre-test dan pos-test diambil dalam dua kali dalam setiap siklus. Peneliti menguji cobakan soal yang telah dibuat pada kelas yang telah mempelajari materi yang akan diajarkan oleh peneliti pada saat penelitian, yaitu dengan menggunakan anates untuk mengetahui validitasnya. Pada siklus I, di dapatkan 10 soal yang valid yakni nomor 1, 2, 3, 4, 5, 9, 13, 14, 18, 19. Sedangkan pada siklus II didapatkan 10 soal juga yang valid yakni nomor 1, 3, 7, 9, 10, 15, 16, 17, 18, 20. sedangkan reabilitas pada instrumen di atas tergolong cukup, yaitu siklus I 0,45 dan siklus II 0,62.

C. Analisis Data 1. Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran sosiologi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model group investigasi pada materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa. Data hasil belajar pre-test dan post-test pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel.4.4 Hasil belajar siklus I No Siswa Pre-Test Post-Test N-Gain I Kategori 1 L 45 70 0.45 Sedang 2 L 20 45 0.31 Sedang 3 L 25 50 0.33 Sedang 4 L 30 60 0.43 Sedang 5 P 30 55 0.36 Sedang 6 L 50 70 0.40 Sedang 7 L 30 45 0.21 Rendah 8 P 50 70 0.40 Sedang 9 P 35 55 0.31 Sedang 10 P 50 60 0.20 Rendah 11 L 55 60 0.11 Rendah 12 L 50 60 0.20 Rendah 13 P 30 50 0.29 Rendah 14 L 20 45 0.31 Sedang 15 L 40 55 0.25 Rendah 16 L 30 55 0.36 Sedang 17 P 45 85 0.73 Tinggi 45 18 L 50 65 0.30 Sedang 19 P 55 70 0.33 Sedang 20 P 35 50 0.23 Rendah 21 P 40 75 0.58 Sedang 22 P 30 55 0.36 Sedang 23 P 40 60 0.33 Sedang 24 P 25 50 0.33 Sedang 25 L 30 50 0.29 Rendah 26 L 50 65 0.30 Sedang 27 P 50 80 0.60 Sedang jumlah 1040 1610 9.30 rata-rata 38.51 59.62 0.34 Hasil belajar siswa di siklus I masih harus ditingkatkan. Hal itu dapat dibuktikan Tabel.4.5 Hasil Belajar Siklus II No Siswa Pre-Test Post-Test N-Gain II Keterangan 1 L 30 75 0.64 Sedang 2 L 50 70 0.40 Sedang 3 L 50 85 0.70 Sedang 4 L 50 75 0.50 Sedang 5 P 40 85 0.75 Tinggi 6 L 55 95 0.89 Tinggi 7 L 45 85 0.73 Tinggi 8 P 60 85 0.63 Sedang 9 P 45 70 0.45 Sedang 10 P 60 80 0.50 Sedang 11 L 60 85 0.63 Sedang 12 L 50 95 0.90 Tinggi 13 P 55 80 0.56 Sedang 14 L 50 70 0.40 Sedang 15 L 45 85 0.73 Tinggi 16 L 55 75 0.44 Sedang 17 P 60 85 0.63 Sedang 18 L 50 95 0.90 Tinggi 19 P 45 85 0.73 Tinggi 20 P 55 75 0.44 Sedang 21 P 55 90 0.78 Tinggi 22 P 50 85 0.70 Sedang 23 P 45 95 0.91 Tinggi 24 P 30 90 0.86 Tinggi 25 L 35 85 0.77 Tinggi 26 L 55 85 0.67 Sedang 27 P 60 95 0.88 Tinggi 46 jumlah 1340 2260 18.09 rata- rata 49.62 83.70 0.67 Berdasarkan tabel di atas agar lebih jelas hasil belajar sosiologi yang diperoleh siswa, maka dapat dilihat grafik di bawah ini dengan perbandingan siklus I dan siklus II. Grafik. 4.1 2 4 6 8 10 12 14 16 18 JUMLAH SISWA TINGGI SEDANG RENDAH KATEGORI PERBANDINGAN N-GAIN SIKLUS I DAN SIKLUS II SIKLUS I SIKLUS II

2. Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Tindakan

Wawancara dilakukan pada hari Senin, 15 Februari 2010 tepatnya setelah melakukan penelitian siklus II, setelah diberikan tindakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigasi. Siswa terlebih dahulu dikelompokkan menjadi criteria rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan test hasil belajar di setiap akhir siklus. Tabel. 4.6 Hasil Wawancara Responden Siswa Siswa dengan Hasil Belajar Tinggi Peneliti : Apakah anda suka pelajaran sosiologi Siswa : “Sangat suka karena materinya menyenangkan, banyak membicarakan tentang keadaan yang nyata yang ada di masyarakat” Peneliti : Apakah anda suka apabila guru menuliskan judul dan tujuan pembelajaran Siswa : “Suka karena akan mengingatkan kita apa yang akan dipelajari” 47 Peneliti : Apakah anda merasa senang diajar dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigation Siswa : “Senang karena belajarnya keluar ruangan dan melihat dengan nyata seperti pembelajaran anak-anak TQ yang kita amati” Peneliti : Apakah anda menyukai cara kerja kelompok? Siswa : Suka karena rame dan banyak teman peneliti: Bagaimana kerja kelompok anda saat melakukan pembelajaran? Siswa: Kompak tapi kadang ada teman yang tidak mengerjakan, itu yang membuat saya kurang suka kerja kelompok. peneliti: apakah anda menyukai cara belajar berdiskusi? Siswa : Suka karena menambah pengetahuan Peneliti : Apakah anda menyukai jika guru membimbing kerja kelompok? Sisiwa : Suka, karena kalo tidak dibimbing nanti mau tanya sama siapa. Peneliti : Apakah anda memahami materi yang di ajarkan sosialisai dan pembentukan kepribadian dengan mengunakan pembelajaran kooperatif group investigation dan bagaimana dengan hasil nilaimu. Siswa : Paham dan mudah dimengerti, bisa dibuktikan dengan nilai saya kok.hehe… Siswa dengan Hasil Belajar Sedang Peneliti : Apakah anda suka pelajaran sosiologi Siswa : “Suka karena mudah dimengeti” Peneliti : Apakah anda suka apabila guru menuliskan judul dan tujuan pembelajaran Siswa : “iya saya senang karena biar mudah dimengeti” Peneliti : Apakah anda merasa senang diajar dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigation Siswa : “senang, karena mengasikkan” Peneliti : Apakah anda menyukai cara kerja kelompok? Siswa : “Saya suka tapi kalo ada teman yang hanya numpang nama saya kurang suka” Peneliti : Bagaimana kerja kelompok anda saat melakukan pembelajaran? Siswa : “kompak tapi ada juga teman yang tidak mau bekerja” peneliti: apakah anda menyukai cara belajar berdiskusi? Siswa : “Suka karena saling memberi tau” 48 Peneliti : Apakah anda menyukai jika guru membimbing kerja kelompok? Sisiwa : “Suka, karena kalo tidak dibimbing nanti mau tanya sama siapa”. Peneliti : Apakah anda memahami materi yang di ajarkan sosialisai dan pembentukan kepribadian dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigation dan bagaimana dengan hasil nilaimu. Siswa : “Paham, dan saya menyukai belajar seperti ini karena membuat nilai saya naik” Siswa dengan Hasil Belajar Rendah Peneliti : Apakah anda suka pelajaran sosiologi Siswa : “Saya senang karena mudah dimengerti” Peneliti : Apakah anda suka apabila guru menuliskan judul dan tujuan pembelajaran Siswa : “Suka” Peneliti : Apakah anda merasa senang diajar dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigation Siswa : “Senang karena menambah wawasan saya” Peneliti : Apakah anda menyukai cara kerja kelompok? Siswa : “Suka karena rame dan banyak teman” peneliti: Bagaimana kerja kelompok anda saat melakukan pembelajaran? Siswa: “Kompak bu” Peneliti : Apakah anda menyukai cara belajar berdiskusi? Siswa : “Suka karena menambah pengetahuan” Peneliti : Apakah anda menyukai jika guru membimbing kerja kelompok? Sisiwa : “Suka, karena kalo tidak ada guru kita suka bingung” Peneliti : Apakah anda memahami materi yang di ajarkan sosialisai dan pembentukan kepribadian dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigation dan bagaimana dengan hasil nilaimu. Siswa : Saya paham dan belajar dengan lingkungan sangat mengasikkan, nilai saya alhamdulillah naik. Berdasarkan wawancara pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Cooperatif Learning Model Group Investigation lebih memudahkan siswa dalam memahami materi sosiologi. Dengan begitu siswa tidak merasa bosan selam 49 proses pembelajaran sosiologi. Siswa dapat menemukan konsep-konsep baru dalam pembelajaran ini, dan siswa juga lebih kritis dalam melihat lingkungan belajarnya. Dengan menggunakan metode ini siswa merasa senang dan ingin melakukannya kembali dalam pembelajran selanjutnya. Hasil nilai siswapun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal itu menunjukkan bahwa penelitian tindakan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan model group investigation telah berhasil dilaksanakan oleh peneliti, karena implikasinya positif terhadap proses pembelajaran sosiologi dan hasil belajar siswa.

3. Analisis dan Interpretasi Data Beradsarkan Hasil Angket

Angket diberikan kepada siswa setelah berakirnya penelitian, tujuannya adalah untuk mengetahui respon siswa setelah belajar sosiologi dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model group investigation. Hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel. 4.7 No Responden Nilai 1 01` 39 2 02 41 3 03 41 4 04 38 5 05 42 6 06 34 7 07 37 8 08 40 9 09 43 10 10 45 11 11 44 12 12 35 13 13 33 14 14 31 15 15 42 16 16 47 50 17 17 44 18 18 48 19 19 46 20 20 45 21 21 30 22 22 31 23 23 38 24 24 44 25 25 42 26 26 41 27 27 48 Berdasarkan tabel 4. di atas, diperoleh data berikut Tabel. 4.8 Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation Respon Interval Nilai Jumlah Siswa Baik 35-50 23 Sedang 18-34 4 Buruk 1-17 0 Jumlah 27 23 4 5 10 15 20 25 JUMLAH KORESPONDEN 35-50 18-34 1-17 Baik Sedang Buruk KATEGORI RESPON TERHADAP PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGASI Grafik. 4.2 Dari grafik di atas, dapat 51 disimpulkan bahwa respon siswa setelah belajar sosiologi dengan pembelajaran kooperatif model group investigation adalah baik.

D. Interpretasi Hasil Analisis

Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahap yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar mengajar KMB di kelas. Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Berikut adalah pemaparan.

1. Siklus I

Siklus ini terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta replanning perencanaan kembali, seperti berikut ini. a. Perencanaan 1. penelitian selaku guru mata pelajaran sosiologi membuat rancangan penelitian yang kemudian diperiksa oleh kepala sekolah. 2. Menyiapkan instrumen test, lembar observasi, catatan lapangan, angket. 3. Melakukan uji instrumen. b. Pelaksanaan Satu siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama pelaksaan pembelajaran belum sesuia dengan rencana. Hal ini disebabkan a. Siswa belum bisa melakukan kerja kelompok dengan baik, disebabkan masih ada anggota- anggota kelompok yang belum bertanggung jawab dengan tugasnya. b. Siswa belum mengetahui secara baik langkah-langkah pembelajaran denan model group investigasi. Ketika membuat hasil temuannya masih kebingungan untuk membuat intisarinya. Masalah tersebut harus segera ditanggulangi oleh peneliti yang bertindak sebagai guru, karena tujuan dari penerapan pembelajaran kooperatif model Group Investigasi selain untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa juga untuk membiasakan siswa bekerja sama dengan baik dan bertanggung jawab. Maka dari itu, peneliti melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut, yakni dengan cara: a. Memberikan penjelasan mengenai pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigation. 52 b. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan intisari dari hasil temuan. Pada pertemuan kedua, siswa mulai terbiasa belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigation. Hal itu terlihat dengan meningkatnya aktivitas siwa dalam proses pembelajaran. Ketika dilakukan tugas kelompok, siswa dengan mudah mendapat pemahaman konsep-konsep sosiologi yang sedang dipelajarinya. c. Observasi 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Selama Siklus I Dapat Dilihat Pada Tabel Berikut. Tabel. 4.9 PBM Siklus I No Aktivitas Siswa Ya Tidak Jumlah 1 Melaksanakan test awal pre-test √ 27 2 Telah mempelajari materi yang akan diajarkan √ 2 3 Membuat kelompok belajar √ 4 Melakukan diskusi kelompok √ 5 Mempresentasikan hasil diskusi √ 6 Aktif dan bertanggungjawab dalam kerja kelompok √ 5 7 Membuat laporan akhir √ 8 Melaksanakan test akhir post test √ 27 2. Hasil Observasi Siklus I Mengenai Aktivitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Hasil observasi guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang memperhatikan jalannya diskusi kelompok dan cenderung memperhatikan kelompok putri, kurang memberikan pengarahan tentang jalannya pembelajaran kooperatif model group investigasi akirnya siswa merasa kesusahan dalam menulis hasil temuannya. 3. Hasil Evaluasi Siklus I Mengenai Penguasaan Konsep Siswa Terhadap Materi Pembelajaran. 53 Penguasaan konsep siswa terhap materi pembelajaran masih tergolong rendah. Dari skor ideal hasil belajar 100 skor perolehan rata-rata pretes hanya 38, 5 dan saat postes rata-ratanya 59,6 N-gain siklus I hanya 0, 34. d. Refleksi Pada siklus I ini, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki ketika memberi tindakan di siklus II. Adapun kegagalan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut. 1. Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah kepada pendekatan pembelajaran dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigasi 2. Suasana belajar masih kurang tertib, dengan adanya siswa yang belum melakukan pembelajaran kelompok dengan baik. 3. Guru kurang memberi bimbingan kepada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam melaksanakan tugasnya dan menulis hasil temuannya. 4. Siswa kurang serius untuk mengikuti proses pembelajaran kooperatif dengan model group investigasi 5. Penguasaan konsep siswa mengenai materi pembelajaran masih rendah. 6. Pemusatan perhatian belajar siswa harus lebih ditingkatkan. Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus diperbaiki dalam pemberian tindakan guru kepada siswa. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada pelaksanaan siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. 2.Siklus II Seperti pada siklus I, siklus ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan di siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilannya tercapai, perencanaannya adalah sebagai berikut: 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Meningkatkan aktivitas pengajaran yang mengarah kepada pembelajaran kooperatif dengan model group investigation 54 3. Memberi motivasi kepada siswa baik secara individu maupun kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. 4. Untuk meningkatkan pemusatan perhatian siswa pada saat pembelajaran di siklus II ini, setelah melakukan pretest sebelum memulai aktivitas observasi siswa ke TQ Fajar Hidayah guru sebagai peneliti memberikan brefing kepada kelompok- kelompok siswa dan memberi pengarahan serta kisi-kisi observasi. 5. Lebih intensif dalam memberikan bimbingan kepada setiap kelompok, tujuannya agar seluruh siswa mudah untuk memahami materi sehingga dapat membuat hasil penemuannya dengan benar. 6. Mengamati kesulitan belajar agar siswa mudah memahami materi pembelajaran, dengan begitu pemahaman konsep siswa pun akan meningkat. b. Pelaksanaan 1. Suasana pembelajaran sudah lebih mengarah kepada pembelajaran kooperatif dengan model group investigation. Siswa lebih antusias, aktif, dan kerjasama kelompoknya mulai membaik sehingga tanggung jawab setiap anak tumbuh dan pemahaman terhadap materi semakin baik. 2. Laporan penemuan siswa sudah lebih baik dari sebelumnya. 3. Suasana pembelajaran yang kooperatif dan efektif sudah mulai terlihat. 4. Sebagian besar siswa merasa termotovasi belajar dengan pembelajaran kooperatif model group investigation. c. Observasi 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Selama Siklus I Dapat Dilihat Pada Tabel Berikut. Tabel. 4.10 PBM Siklus II No Aktivitas Siswa Ya Tidak Jumlah 1 Melaksanakan test awal pre-test √ 27 2 Telah mempelajari materi yang diajarkan √ 6 3 Membuat kelompok √ 4 Melakukan observasi √ 26 5 Menganalisis hasil observasi √ 55 6 Mempresentasikan hasil observasi √ 7 Aktif dan bertanggungjawab dalam kerja kelompok √ 15 8 Membuat laporan akhir √ 9 Melaksanakan test akhir post test √ 27 2. Hasil Observasi Siklus I Mengenai Aktivitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Setelah mengalami kegagalan di siklus I, pada siklus II ini aktivitas guru mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan terciptanya pembelajaran kooperatif dengan model group investigation yang efektif dan menyenangkan, walaupun guru harus mengeluarkan kekuatan yang ekstra karena para siswa terlalu aktif sehingga perlu banyak bimbingan. Sehingga siswa merasa lebih semangat mengikuti pembelajaran sosiologi. 3. Hasil Evaluasi Siklus I Mengenai Penguasaan Konsep Siswa Terhadap Materi Pembelajaran. Di siklus II ini, siswa mengalami peningkatan penguasaan materi yang signifikan. Terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pada saat pretes dan postes. Rata-rata pretes siklus II 49,7 dan postes 83,6. peningkatan penguasaan materi siswa dapat dilihat dengan adanya peningkatan nilai Normal gain di setiap siklus. N-gain I 0,34 sedangkan N-gain II 0,67. d. Refleksi Keberhasilan siswa yang dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Aktivitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih meningkatkan suasana pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran kooperatif model group investigation. b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mengarah ke pembelajaran kooperatif model group investigation secara lebih baik. Siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga tingkat penguasaan materinya meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai N-gain di siklus II yakni 0, 67 selain itu, siswa pun semakin aktif, antusias, lebih berani, dan juga lebih kreatif dalam membuat laporan penumannya. c. Meningkatkan nilai N-gain di siklus I yakni 0,34 menjadi 0,67 disiklus II. 56 d. Pada siklus II peningkatan penguasaan materi siswa sangat tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya siswa yang memperoleh hasil belajar dengan skor ideal. Nilai pretesnya 60 dan nilai postesnya 95 sehingga N-gain yang diperoleh adalah 0,88, termasuk kategori tinggi. Di bawah ini dapat dilihat dokumentasi kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung, yakni dua siklus sebanyak empat kali pertemuan. Proses Pembelajaran di Siklus I Proses Pembelajaran di Siklus I 57 Proses Pembelajaran di Siklus II Proses Pembelajaran di Siklus II

E. Pembahasan Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan langsung, ditemui beberapa masalah dalam pembelajaran sosiologi termasuk hasil belajarnya. Di antaranya adalah kondisi kelas yang gaduh mengurangi daya konsentrasi siswa, sebagian siswa menganggap tidak penting pelajaran sosiologi, sehingga banyaknya istilah-istilah dalam sosiologi sulit untuk membedakannya, pada akhirnya siswa merasa kebinggungan. Masalah-masalah tersebut akan menghambat siswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pada akhirnya hasil belajar yang diperoleh pun tidak maksimal. Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengerti membuat laporan penemuannya. Siswa tidak mempunyai inisiatif dan kreativitas untuk membuat sebuah laporan dan mempresentasikannya di depan teman-teman. Dalam kerja kelompok siswa belum maksimal dalam mengerjakan tugasnya dan masih ada anggota kelompok yang belum 58 59 bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya sehingga ia tidak memahami keseluruhan proses pembelajaran yang berlangsung. Hal itu terjadi karena siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran kooperatif dengan model group investigation. Berdasarkan hasil penghitungan Normal Gain, hasil belajar disiklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar di siklus I. hal ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation berhasil meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata - Cibubur. Rata-rata N-gain siklus I adalah 0,34 sedangkan rata-rata N-gain siklus II adalah 0,67. Hasil wawancara dengan siswa setelah tindakan juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dengan menggunakan model group investigation lebih memudahkan siswa memahami materi sosiologi, dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung, bahkan siswa merasa senang belajar dengan pembelajaran kooperatif model group investigation. Siswa menjadi lebih aktif dan mudah menganalisis lingkungan sosial. Sementara berdasarkan hasil analisis angket, respon siswa setelah belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigation adalah baik. Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan pemahaman materi siswa yang dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh dan hasil laporan yang dibuat. Belajar sosiologi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigation berhasil menigkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Selain itu, motivasi belajar pun meningkat dalam pembelajaran sosiologi.

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa kelas X di SMA SIT Fajar Hidayah Kota Wisata – Cibubur, dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar sosiologi siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata N-gain siklus I adalah 0,34. sedangkan siklus II rata-rata N-gainnya mencapai 0,67 2. Setelah belajar dengan pembelajaran kooperatif model group investigation, siswa menjadi lebih aktif dan mudah menganalisis lingkungan sosialnya. Dapat dilihat pada hasil respon siswa dan hasil wawancara siswa yang mana menunujukkan bahwa siswa lebih aktif dan hasil belajarnya meningkat.

B. Saran

Dengan telah terbuktinya pembelajaran kooperatif model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa, maka penulis sarankan hal-hal sebagai berikut. 61

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KONSEPTUAL PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA YAYASAN PERGURUAN AL-HIDAYAH MEDAN T.P 2015/2016.

0 2 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

1 8 21

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKYIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI KETENEGAKERJAAN KELAS XI IPS3 SMA AL-HIDAYAH MEDAN.

0 0 30

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-HIDAYAH MEDAN T.A 2012/2013.

0 5 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN SETRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Setrategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 01 Ngunut

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 6

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BRYOPHYTA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DI SMA KELAS X

0 0 10