Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Pak Wayan Budana memiliki seorang istri bernama Ni Ketut Kopen. Ketut Kopen tidak memiliki latar belakang pendidikan apapun. Kondisi kesehatannya saat ini sangat buruk.
Sakit yang terdapat pada ginjal menyebabkan sulit untuk berjalan. Sudah 8 bulan Ibu Ketut Kopen terbaring lemas setiap hari dirumah karena tidak mampu beraktifitas. Setiap pagi, pak
Wayan Budana membawa ibu ke bale bengong di depan rumah agar ibu mendapat sedikitnya sinar matahari. Sebelum ia terbaring lemas di rumah, sudah mendapat perawatan medis di
Rumah Sakit Kapal hingga dua bulan lamanya. Namun belum juga membuahkan hasil. Selain perawatan medis, Pak Wayan juga banyak mencari pengobatan-pengobatan alternative untuk
mengobatinya. Pak I Wayan Budana memiliki tiga orang anak, anak yang pertama bernama I Wayan
Budiarta. Wayan Budiarta saat ini sedang mengenyam pendidikan di SMKN 1 Petang. Anak yang kedua bernama Ni Kadek Budiani yang saat ini masih sekolah di SMPN 3 Belok, dan
anak ke-tiga bernama Ni Nyoman Opikyani saat ini masih duduk di Sekolah Dasar tepatnya di SD No. 3 Belok.
Pak I Wayan Budana memiliki luas lahan rumah hanya sekitar 3 are. Luas lahan tersebut berisi bangunan seperti rumah, dapur, toilet, bale bengong, dan merajan. Selain itu
juga ada tanaman-tanaman sayur ditanam di rumah seperti buncis dan sayur labu yang bisa dipetik untuk dijual atau dimakan sendiri sehari-hari. Pak I Wayan Budana tidak memiliki
lading yang luas, hanya sekitar 15 are. Lahan tersebut bukanlah miliknya sendiri, melainkan juga dibagi dengan saudara-saudaranya.
Kondisi rumah Bapak I Wayan Budana sudah termasuk rumah yang layak huni namun masih terbilang kecil untuk keluarga ini. Semenjak istrinya sakit, ia dan keluarga pindah ke
rumah yang di pondok agar tidak menggangu tetangga yang ada di sekitarnya. Kondisi rumah tinggal sementaranya bisa dibilang cukup baik namun masih sangat tradisional. Luas rumah
hanya seluas 4x4m dan dapur seluas 4x3m.
2. Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
•
Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan didapat dari mejadi buruh pemetik kopi, memelihara sapi, menanam sayur, membuat keranjang, dll. Banyak usaha yang dilakukan oleh Bapak I
Wayan Budana agar kebutuhan keluarga terpenuhi. Pendapatan yang bisa dihasilkan rata-rata per hari
Membuat keranjang: 5000 x 10 = 50.000
Memanen Kopi : 30000kg x 1
= 30.000
Menjual sayur Kol ke tengkulak: 1000kg x 5 = 5.000 JUMLAH = 85.000
Sebagai catatan jumlah tersebut tidak tetap dan pasti karena tidak setiap hari ada yang memesan keranjang untuk memetik bunga dan tidak sayur tidak setiap hari bisa
dipetik. Dalam sebulannya pendapatan yang dihasilkan seringkali dibawah 1 juta rupiah.