Universitas Kristen Maranatha
5.3 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain sebagai berikut.
•
Mahasiswa manajemen angkatan 2009 selaku responden mungkin kurang mewakili sebagai orang-orang yang memiliki tuntutan dan tekanan yang berat.
• Setiap orang memiliki tuntutan dan tekanan yang relatif berbeda sehingga
tidak bisa disama ratakan.
•
Tidak menjelaskan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan appraisal focused coping, emotion focused coping
dan problem focused coping. Padahal menurut Weiten, Lloyd, 2009:114, ketiga coping tersebut termasuk dalam the
nature of constructive coping cara mengatasi yang sehat.
• Keterbatasan waktu dalam pembuatan penelitian yaitu dari bulan oktober
hingga desember 2009.
5.4 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dibuat oleh penulis dari keseluruhan pembahasan yang dilakukan, maka penulis memberikan saran-saran yang dapat
berguna sehubungan dengan kecerdasan emosional dan problem focused coping. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut.
•
Problem focused coping mungkin lebih tepat diteliti bagi responden yang
kemungkinan mengalami tekanan sangat tinggi. Misalkan mahasiswa tingkat akhir
Universitas Kristen Maranatha
dan sales kemungkinan resiko penolakan atau target tidak tercapai yang dapat menimbulkan tekanan.
•
Problem focused coping berbicara tentang cara-cara mengatasi masalah.
Mungkin problem focused coping berhubungan dengan kecerdasan mengatasi masalah adversity quotient AQ sehingga penelitian berikutnya dapat
mengangkat hubungan antara adversity quotient dengan problem focused coping.
•
Penelitian selanjutnya, sebaiknya membahas kapan sebaiknya tiga pendekatan coping tepat digunakan.
•
Penambahan waktu penelitian.
82
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Arbadiati, Catur Wahyu dan Kurniati, Ni Made Taganing. 2007. Proceeding PESAT Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek Sipil. Hubungan antara
Kecerdasan Emosi dengan Problem Focused Coping pada Sales. Vol 2, hal. 24-27.
Campbell, Alistair dan Ntobedzi, Alice. 2007. Emotional Intelligence, Coping and Psycological Distress. Electronic Journal of Applied Psychology, 31, hal.
39-54.
Cooper, Robert. K. dan Sawaf, Ayman. 1997. Executive EQ : emotional intelligence in leadership and organization. Advanced Intelligence
Technologies, LLC.
Covey, Stephen. R. 2006. The 8
th
Habit : Personal Workbook. Free Press, New York.
Eysenck, H. J. 1981. Inteligence : The Battle for The Mind. The Macmillan Press Ltd, London.
Folkman, Susan dan Lazarus, Richard. S. 1991. Stress and Coping an anthology : Coping and Emotion. Columbia University Press, New York.
Gardner, Howard. 2003. Kecerdasan Majemuk Multiple Intelligence : Teori dalam Praktek. Penerbit Interaksa, Batam Centre.
Goleman, Daniel. 1995. Emotional Intelligence. Irving Perkins Associates, USA. Goleman, D. et.al, 2002. Primal Leadership. Boston, MA: Harvard Business
School Publishing. Kusuma, Pungki M. 2006. Hubungan Manajemen Karir dengan Kinerja Karyawan
pada Bagian Unit Produksi Studi Kasus pada PT. LEN Industri Bandung. Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
83
Universitas Kristen Maranatha
Makin, E. Peter., dan Lindley, A. Patricia. 1994. Mengatasi Stress Secara Positif. Diterjemahkan oleh : Gatot Triharso dan Marcus Prihminto Widodo. P.T.
Gramedia Pustaka Utama IKAPI, Jakarta.
Martin, Anthony Dio. 2003. Emotional Quality Management : Refleksi, Revisi, dan Revitalisasi Hidup Melalui Kekuatan Emosi. Penerbit Arga, Jakarta.
Moos, Rudoplh H. dan Billings, Andrew G. 1982. Handbook of Stress : Theoritical and Clinical Aspect. Collier Macmillan Canada Inc., USA.
Nicholls, Adam. R. dan Polman, Remco. C. J. 2007. Coping in Sport : A Systematic Review. Journal of Sport Science, 25 1 Januari, hal. 11-31.
Nugoroho, Sigit. 2007. Dasar-dasar Metode Statistika. PT. Grasindo, Jakarta. Peale, Norman Vincent. 1992. Berpikir Positif : Kunci Sukses. Diterjemahkan oleh
: Antonius Wuisan. P.T. BPK Gunung Mulia, Jakarta. Pratisto, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan
Percobaan dengan SPSS 12. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Richardson, Tommye Lou. 2002. Middle School Journal. The Importance of
Emotional Intelligence During Transition into Middle School. January 2002. Vol.33. Number. 3. Hal55-58.
Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Diterjemahkan oleh : Drs. Benyamin Molan. PT. Indeks, Jakarta.
Sadi, Saparinah. 1986. Inteligensi Bakat dan “Test IQ”. P.T. Gaya Favorit Press Anggota IKAPI, Jakarta.
Sarafino, E. P. 1994. Health Psychology : Biopsychosocial Interactions. John Willey Sons, Inc, New York.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta.
84
Universitas Kristen Maranatha
Sojka, Jane. Z. dan Deeter-Schmelz, Dawn. R. 2002. American Journal of Business. Enhancing The Emotional of Salespeople. Spring, vol. 17 no. 1, hal
43-50.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. CV. Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2009. Statistik Nonparametris untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Jogjakarta. Wahyudi, Josua Iwan. 2009. Life is like a rollercoaster. Get Your Wisdom
Publishing, Jakarta. Weiten, W. dan MN. Lloyd. 2009. Psychology Applied to Modern Life. Edisi
Kesembilan. BrooksCole Publishing Com, California. http:id.wikipedia.orgwikiKecerdasanDefinisi_Kecerdasan
85
Universitas Kristen Maranatha
Anyone can become angry – that is easy. But to be angry with the right person, to the right
degree, at the right time, for the right purpose, and in the right way – this is not easy.”
Aristotle