Kontrol + HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kontrol + B. Sampel pedagang 1 C. Sampel pedagang 2 Gambar 15. Hasil pengecatan Gram bakteri sampel jamu beras kencur Keterangan : anak panah menunjukkan ciri-ciri bakteri yang tampak pada mikroskop berwarna merah muda dan berbentuk batang Rangkuman keseluruhan hasil uji biokimia dan pengecatan Gram pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel III dan tabel IV. Tabel IV. Hasil uji biokimia dan pengecatan Gram dalam sampel jamu beras kencur Pedagang 1 Uji Hasil Kontrol + Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Glukosa + + + + Laktosa + + + + Manitol + + + + Maltosa + + + + Sukrosa + + + + Sulfur H 2 S _ _ _ _ Indol + + + + Motilitas + + + + Metil Merah + + + + V. Proskauer _ _ _ _ Sitrat _ _ _ _ Pengecatan Gram Berwarna merah muda, bentuk batang Berwarna merah muda, bentuk batang Berwarna merah muda, bentuk batang Berwarna merah muda, bentuk batang Tabel V. Hasil uji biokimia dan pengecatan Gram dalam sampel jamu beras kencur Pedagang 2 Uji Hasil Kontrol + Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Glukosa + + + + Laktosa + + + + Manitol + + + + Maltosa + + + + Sukrosa + + + + Sulfur H 2 S _ _ _ _ Indol + + + + Motilitas + + + + Metil Merah + + + + V. Proskauer _ _ _ _ Sitrat _ _ _ _ Pengecatan Gram Berwarna merah muda, bentuk batang Berwarna merah muda, bentuk batang Berwarna merah muda, bentuk batang Berwarna merah muda, bentuk batang Hasil uji biokimia dan pengecatan Gram yang diperoleh dapat menegaskan dugaan bahwa sampel jamu beras kencur dari Pedagang 1 maupun Pedagang 2 positif telah tercemar bakteri Escherichia coli. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil uji biokimia dan pengecatan Gram yang juga dilakukan pada kontrol positif E.coli ATCC 25922. Hasil uji biokimia dan pengecatan Gram dari sampel kemudian dibandingkan dengan hasil uji biokimia dan pengecatan Gram kontrol positif, didapatkan kesamaan sifat biokimia dan sifat morfologi sel yang spesifik untuk bakteri Escherichia coli. Adanya cemaran bakteri E.coli pada sampel jamu beras kencur disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang berkaitan dengan higienitas dan sanitasi diantaranya akibat kualitas bakteriologis air yang digunakan. Penggunaan air yang tercemar dalam proses peracikan memiliki risiko menyebabkan kontaminasi pada jamu beras kencur. Bahan baku, alat dan kemasan yang tidak dicuci dengan bersih memungkinkan terjadinya kontaminasi akibat cemaran mikroba yang masih menempel pada bahan baku, alat maupun wadah yang digunakan. Perilaku penjual jamu yang tidak memperhatikan kebersihan selama proses peracikan seperti tidak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyajikan jamu beras kencur kepada konsumen juga dapat menyebabkan kontaminasi karena tangan merupakan salah satu sumber kontaminasi pada tubuh manusia. Data kebersihan lingkungan berupa sanitasi alat, wadah dan air yang digunakan serta data kebersihan diri seperti prilaku penjual jamu selama peracikan diperoleh dari hasil wawancara dan observasi ditempat produksi dan penjualan jamu beras kencur yaitu di Pasar Sambilegi. Cemaran bakteri E.coli dalam jamu beras kencur apabila dikonsumsi secara terus-menerus dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, diare dan penyakit intestin lainnya Radji, 2010. Kurangnya pengawasan pemerintah terhadap kualitas produk obat tradisional yang beredar terutama obat tradisional yang lingkup pemasarannya sempit serta rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat konsumen maupun penjual jamu terhadap Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB menjadi salah satu penyebab rendahnya mutu dan kualitas jamu beras kencur yang dijual. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa pedagang jamu di Pasar Sambilegi belum pernah mengikuti penyuluhan terkait hal tersebut. Nilai ALT sampel jamu beras kencur yang melebihi persyaratan keamanan berdasarkan peraturan KBPOM RI No.12 tahun 2014 dan ditemukannya cemaran bakteri E.coli pada 2 pedagang, menunjukkan bahwa kebersihan, sanitasi dan higienitas dalam proses pembuatan jamu beras kencur perlu ditingkatkan sehingga keamanan konsumen dalam mengkonsumsi jamu dapat lebih terjamin. 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN