30
Ul t ra Ungu
Cahaya Tampak
Inf ra Merah
10
14
– 10
16
Hz 3. 10
-4
– 3. 10
-6
cm Kabel kawat
ganda, gel om-bang
panj ang Audio, t el epon,
t ransmisi dat a, navigasi j arak
j auh
Gel ombang radio memil iki sif at mendekat i cahaya. Dengan demikian akan merambat l urus dan dapat dipant ul kan. Cepat
rambat gel ombang V adal ah 300. 000 met er det ik. Hubungan ant ara Cepat rambat V, Frekuensi f dan panj ang gel ombang
Ũ adal ah :
Ũ = V f .
4. Siaran Televisi
Pada sist em t el evisi, ada t iga bagian yang sal ing t erkait , yait u st udio TV, pemancar TV dan penerima TV. Adapun sinyal yang
dipancarkan dit ransmisikan adal ah sinyal suara audi o dan
gambar vi deo. Diagram bl ok prinsip dari suat u sist em siaran
t el evisi dapat digambarkan secara diagram bl ok
Di unduh dari : Bukupaket.com
31
Gambar 22. Prinsip sederhana dari suatu sistem siaran televisi
Di dal am St udio TV, gambar kej adian dit angkap ol eh Kamera TV yang sebagai t randuser yang merubah energi cahaya menj adi
energi l ist rik sinyal gambar vi deo. Sedangkan suara dit angkap ol eh
mikropon yang berf ungsi sebagai t randuser yait u merubah energi suara menj adi energi l ist rik sinyal
audi o suara. Keluaran out put
Loudspeaker
Penguat R.F.
Detektor Penguat
suara Penguat
video Antena penerima
Tabung TV
Penerima Televisi sederhana
Penguat
video
Penguat suara
Penguat video
Saluran
Saluran
Penguat suara
Modula- tor
video
Modulato r suara
Penguat daya
Penguat daya
Unit penggabung
Sumber pembawa
video
Sumber pembaw
a suara
Antena pemancar
Studio televisi Stasiun pemancar
TV
Kamera
ttelevisi
Mikrofon
Di unduh dari : Bukupaket.com
32
dari kamera dan mikropon yait u sinyal video dan sinyal audio dihubungkan ke Video Tape Recorder VTR unt uk direkam dan at au
secara l angsung disal urkan ke unit pemancar TV. Pada unit pemancar TV, sinyal Video diperkuat ol eh rangkaian
penguat video dan sel anj ut nya dimodul asikan dengan gel ombang pembawa video yang diperol eh dari rangkaian pembangkit
gel ombang pembawa video. Sel anj ut nya sinyal modul asi vi deo
diperkuat ol eh rangkaian penguat daya agar memil iki daya yang cukup besar. Sedangkan sinyal
audi o diperkuat ol eh rangkaian penguat
audi o dan dimodul asikan dengan gel ombang pembawa audi o yang diperol eh dari rangkaian pembangkit gel ombang
pembawa audi o. Sel anj ut nya sinyal modul asi audi o diperkuat ol eh
rangkaian penguat daya audi o agar memil iki daya yang cukup besar.
Set el ah sinyal modul asi audi o dan vi deo memiliki daya yang cukup
keduanya digabungkan pada rangkaian unit penggabung dan dipancarkan ol eh ant ena pemancar ke udara.
Pada penerima TV, sinyal gabungan audi o dan vi deo yang
dipancarkan ke udara dit angkap ol eh ant ena penerima TV set el ah mel al ui penal aan sesuai prinsip f rekuensi resonansi. Sel anj ut nya
diperkuat ol eh rangkaian penguat RF dan di det eksi ol eh rangkaian det ect or unt uk dipisahkan dari f rekuensi pembawanya. Sinyal
vi deo sel anj ut nya diperkuat ol eh rangkaian penguat
vi deo dan dikirim ke t abung gambar TV yang berf ungsi sebagai t randuser yang merubah
energi l ist rik menj adi energi cahaya gambar kembal i dengan sist em
scani ng perabaan. Demikian pul a sinyal audi o diperkuat ol eh rangkaian penguat
audi o dan dikirim ke l oadspeaker yang berf ungsi sebagai t randuser yait u merubah energi l ist rik menj adi
energi audi o kembal i. Dengan demikian audi o dan gambar kej adian
di dal am st udio dapat dil ihat pada pesawat penerima TV. Sehubungan dengan banyaknya st asiun pemancar TV, pesawat
penerima TV t el ah didisain dengan menyediakan sal uran at au kanal . Unt uk pesawat TV yang l ama t erdapat 8 – 12 sal uran, t et api unt uk
pesawat TV yang baru t el ah menyediakan sampai 100 sal uran. Pembedaan sal uran ini dimaksudkan agar t idak ada sal ing
int erf erensi dari st asiun pemancar. Pembagian sal uran TV di Indonesia dapat diperhat ikan pada Tabel 2. sebagai berikut .
Di unduh dari : Bukupaket.com
33
Tabel . 2. Pembagian Kanal Sal uran TV di Indonesia
Band No. Saluran
Frek. Saluran
MHz Frek Gel
Pembw Video MHz
Frek Gel Pembw
Audio MHz
I 1
43 – 50 44, 25
49, 75 I
2 54 – 61
55, 25 60, 75
I 3
61 – 68 62, 25
67, 75 III
4 174 – 181
175, 25 180, 75
III 5
181 - 188 182, 25
187, 75 III
6 188 - 195
189, 25 194, 75
III 7
196 – 202 196, 25
201, 75 III
8 202 - 209
203, 25 208, 75
III 9
209 - 216 210, 25
215, 75
E. Komunikasi Melalui Satelit
Sat el it Komunikasi adal ah perangkat yang dil uncurkan ke orbit geost asioner bumi dan perangkat ini berf ungsi unt uk menerima
gel ombang inf ormasi yang t el ah dimodul asi dengan gel ombang mikro yang dikirimkan ol eh st asiun bumi, dan memancarkan kembal i
ke st asiun bumi-st asiun bumi l ain. Dengan demikian sat el it dapat dikat akan sebagai ref l ekt or gel ombang mikro. Sat el it digunakan
dal am sist em komunikasi unt uk memperl uas j angkauan daya pancar st asiun pemancar radio maupun t el evisi, bahkan j uga digunakan
pada sist em komunikasi t el epon dan dat a-dat a yang l ain.
Dal am hal usaha memperl uas j angkauan dengan menggunakan gel ombang mikro ada dua cara yait u:
Pertama, dengan membangun st asiun rel ay
Li nk St at i on pada set iap daerah dan gel ombang mikro dipancarkan secara est af et dari
st asiun pemancar pusat sampai daerah. Sist em ini banyak kendal a, karena harus membangun st asiun rel ay dengan j uml ah banyak dan
dengan ukuran t ower ant ene yang t inggi sehingga t idak ekonomis. Di samping it u j uga hambat an geograf is sangat besar, karena sif at
Di unduh dari : Bukupaket.com