PENGARUH KOMPOSISI MATERIAL PAPAN SEMEN ENCENG GONDOK TERHADAP KUAT LENTUR

PENGARUH KOMPOSISI MATERIAL PAPAN SEMENENCENG GONDOK
TERHADAP KUAT LENTUR
Oleh: ERLINDA SARI (02520004)
Civil Engeneering
Dibuat: 2007-01-30 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kuat Lentur, Eceng Gondok, Papan Semen
Penelitian mengenai pemanfaatan bahan buangan industri dan pertanian untuk diolah menjadi
bahan bangunan sebagian besar telah dilakukan. Hal tersebut mendorong kami untuk
memanfaatkan eceng gondok sebagai material papan semen, karena selain sebagai tanaman
pengganggu juga merupakan limbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat lentur
papan semen eceng gondok dan pengaruh variasi komposisi terhadap kuat lentur.
Papan semen eceng gondok yang dibuat berukuran 53cm x 5cm x 1cm, dan berjumlah 54 benda
uji yang terdiri dari enam variasi komposisi dengan perbandingan eceng gondok : lem : semen
yaitu 1:1:1, 1:1:1.5, 1:1:2, 1:1:2.5, 1:1:3, 1:1:3.5, yang masing-masing variasi berjumlah 9 benda
uji. Tahap pembuatan benda uji yaitu persiapan bahan yang meliputi eceng gondok yang sudah
menjadi bahan baku serat, lem, semen dan air. Selanjutnya bahan dicampur sesuai dengan
komposisi yang direncanakan. Kemudian memasukkan kedalam cetakan dan dipressing dengan
blok beton 24 jam. Kemudian mengeringkannya dibawah 300 Kg selama yang beratnya sinar
matahari 14 hari. Setelah itu tahap pengujian dengan menggunakan alat uji lentur sederhana.
Dari hasil penelitian didapatkan kuat lentur yaitu sebesar 15.858 kg/cm2 pada kompisisi 1:1:1,

22.710 kg/cm2 pada kompoisis 1:1:1.5, 22.998 kg/cm2 pada kompoisis 1:1:2, 38.342 kg/cm2
pada kompoisis 1:1:2.5, 24.528 kg/cm2 pada kompoisis 1:1:3, 27.083 kg/cm2 pada kompoisis
1:1:3.5. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh variasi komposisi terhadap kuat lentur.

Abstract
Research on the utilization of industrial waste and agricultural materials to be processed into building
materials has been largely done. This encouraged us to utilize water hyacinth as cement board material,
because other than as a nuisance plant is also a waste. The purpose of this study was to determine the
flexural strength of cement board water hyacinth and the influence of composition variation on flexural
strength.
Cement board made of water hyacinth measuring 53cm x 5cm x 1cm, and totaled 54 specimens
consisting of six variations of composition with a ratio of water hyacinth: glue: cement is 1:1:1, 1:1:1.5,
1:1:2 , 1:1:2.5, 1:1:3, 1:1:3.5, each variation of 9 specimens. Making samples stage of preparation
materials including water hyacinth which has become the raw materials of fibers, adhesives, cement and
water. Furthermore, mixed materials in accordance with the planned composition. Then insert into the
mold and dipressing with concrete block weighing 300 kg during   24 hours. Then dried under the sun
 14 days. After that phase of testing by using a simple bending test.
From the results, namely flexural strength of 15,858 kg/cm2 at the composition 1:1:1, 22 710 kg/cm2 at
kompoisis 1:1:1.5, 1:1:2 22 998 kg/cm2 at kompoisis, 38 342 kg/cm2 at kompoisis 1:1:2.5, 1:1:3 24 528


kg/cm2 at kompoisis, 27 083 kg/cm2 at kompoisis 1:1:3.5. This shows the influence of composition
variation on flexural strength.