3. Indikator lingkungan, yaitu pengelolaan yang mampu mempertahankan kondisi lingkungan untuk tidak terdegradasi.
4. Indikator teknologi, yaitu pengelolaan yang mampu memberikan nilai tambah bagi penggunaan sumberdaya alam.
2.2. Sistem Hidrologi dan Sumberdaya Air
Pada sistem hidrologi, DAS mempunyai karakteristik yang spesifik serta berkaitan dengan komponen utamanya seperti jenis tanah, tataguna lahan,
topografi, kemiringan dan panjang lereng. Karakteristik DAS tersebut dapat merespon curah hujan yang jatuh di tempat tersebut dan dapat memberikan
pengaruh terhadap besar kecilnya evapo-transpirasi, infiltrasi, perkolasi, aliran permukaan, kandungan air tanah, dan aliran sungai Ffolliot, 1981. Pengetahuan
tentang proses-proses hidrologi yang berlangsung dalam ekosistem DAS bermanfaat bagi pengembangan sumber daya air. Dalam sistem hidrologi ini
peranan vegetasi sangat penting artinya karena kemungkinan intervensi manusia terhadap komponen lingkungan tersebut sangat besar. Vegetasi dapat merubah
sifat tanah dalam hubungannya dengan air, dapat mempengaruhi kondisi permukaan tanah, dan dengan demikian, mempengaruhi besar kecilnya aliran air
permukaan Asdak, 2004. Penelitian mengenai aspek kelembagaan dan partisipasi dalam pengelolaan
DAS secara terpadu telah dilakukan oleh Kolopaking 1998. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara pengelolaan DAS terpadu
dengan perhutanan sosial berdimensi skala ekonomi yang melibatkan tiga pihak yaitu pemerintah Departemen Kehutanan, swasta dan masyarakat dalam upaya
penanggulangan kemiskinan. Walaupun telah terjadi pengurangan curah hujan global, tetapi dengan adanya pemanasan suhu permukaan laut akan terjadi
peningkatan penguapan dan tentunya diikuti oleh peningkatan curah hujan. Pengaruh peningkatan gas rumah kaca terutama gas CO
2
dan penggundulan hutan akibat konversi ke penggunaan lahan lainnya, telah menimbulkan dinamika
sumberdaya air dunia saat ini.
Salah satu indikator penting yang dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan iklim global adalah dari kecenderungan data aliran DAS yang ada di
dunia. Sulandari 2005 menyatakan bahwa Chief dan McMahon telah melakukan pengujian statistik terhadap data historis debit puncak dan volume aliran dari 142
sungai di dunia dengan data 50 sampai dengan 162 tahun dan luas DAS seribu km² sampai delapan juta km², dan sampai pada kesimpulan bahwa walau
didapatkan terjadinya kecenderungan dan perubahan nyata dalam sejumlah lokasi, namun tidak diperoleh konsistensi untuk seluruh wilayah. Dalam sejumlah kasus
dimana kecenderungan tersebut terjadi, perubahan kondisi biofisik DAS akan dapat menyebabkan adanya ketidakpastian ketersediaan air di masa depan dalam
kaitannya dengan perubahan iklim global Boer, 2003. Secara umum sistem
hidrologi suatu DAS disajikan pada Gambar 4.
Menurut Sanim 2003 air memiliki nilai sebagai barang instrumental value dan juga memiliki nilai lain seperti sosial, kultural dan lingkungan
intrinsic value. Air memiliki sifat terbuka open access dan menjadi milik umum public good, maka sumberdaya air mudah sekali mengalami perubahan
dalam kuantitas dan kualitas sebagai akibat dari ketidakjelasan hak-hak atas pengelolaan dan pemanfaatannya. Di daerah hilir, air digunakan sebagai sumber
daya dalam berbagai bentuk penggunaan dengan skala yang bervariasi, diantaranya sebagai sumberdaya pembangkit listrik tenaga air PLTA dan
sebagai sumber bahan baku air minum PDAM. Di daerah hulu, air digunakan sebagai sumber air minum rumahtangga dan kebutuhan irigasi pertanian dan
perikanan. Menurut Anwar 1995 sumberdaya air memiliki karakteristik- karakteristik khusus sebagai berikut :
1. Mobilitas, air yang bersifat cair mudah mengalir, menguap dan meresap di berbagai media, sehingga sangat sulit untuk melaksanakan penegasan hak atas
sumberdaya ini secara ekslusif agar dapat dipertukarkan dalam sistem ekonomi pasar.
Gambar 4. Sistem hidrologi dan sumberdaya air Sumber : Asdak, 2004. 2. Sifat skala ekonomi yang melekat dalam penyimpanan, penyampaian dan
distribusi air. 3. Penawaran air berubah-ubah menurut waktu, ruang dan kualitas dalam
keadaan kekeringan dan banjir sumberdaya air ini hanya dapat ditangani oleh pemerintah untuk kepentingan umum.
4. Kapasitas dan asimilasi dari badan air, zat cair mempunyai daya larut untuk mengasimilasikan berbagai zat padat tertentu selama daya asimilasinya tidak
terlampaui. 5. Penggunaannya bisa dilakukan secara beruntun ketika mengalir dari hulu ke
hilir sampai ke laut, dan dengan beruntunnya penggunaan air selama perjalanan alirannya akan merubah kuantitas dan kualitasnya.
6. Penggunaannya yang serba guna, dengan kegunaannya yang banyak tersebut maka pihak individu dapat memanfaatkannya dan sisanya menjadi barang
umum. 7. Nilai-nilai kultural yang melekat pada sumberdaya air, sebagian besar
masyarakat masih mempunyai nilai-nilai yang menganggap air sebagai barang anugerah Tuhan yang tidak patut dikomersilkan.
2.3. Kerusakan Ekosistem DAS