Critical Review Jurnal Tugas Geografi Tr
TUGAS MATA KULIAH
GEOGRAFI TRANSPORTASI
CRITICAL REVIEW
Dibuat oleh:
Nama
: Henny Mulandari
NIM
: 14/369067/GE/07921
Departemen
: Geografi Lingkungan
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
Judul: Sistem Informasi Transportasi Jalur Angkutan Kota untuk Penataan Ruang
Wilayah Kota Semarang Guna Membantu Pengambilan Keputusan
(Studi Kasus: Bagian Wilayah Kota III dan IV Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang)
Penulis: Sarita Yuniarti Hanum (Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank
Semarang)
Sistem Informasi Transportasi dan Jalur Ankutan Kota menurut penulis memiliki
tujuan untuk menyajikan suatu pilihan yang lebih baik dan lebih efisien pada bidang
informasi dalam membantu pengambilan keputusan penanganan jalur angkutan kota atau
angkot di wilayah kajian yaitu Semarang khususnya bagian wilayah kota III dan IV
Kotamadya tingkat II. Melalui kajian ini penulis berharap agar altermatif ataupilihan ini
dapat dikelola dengan baik agar tidak terjadi tumpang tindih antar fisik wilayah. Selain
itu juga dapat digunakan sebagai landasan pembuatan keputusan di bidang Rencana Tata
Ruang Kota. Penggunaan Sistem Informasi Geografis dalam penyajian data diharapkan
menjadi hal yang menarik sehingga memudahkan pengguna untuk mengankses informasi
dengan proses yang tidak rumit dengan penyajiannya yang secara digital. Database
spasial tentang Rencaa Jaringan Jalan Baru, Jalur atau trayek angkutan kota atau angkot,
serta rencana sistem transportasi yang berisi Peta Tata Guna Lahan pada wilayah Kajian
yaitu Semarang bagian wilayah kota III dan IV termuat dalam Sistem Transportasi dan
Jalur Angkutan Kota berbasi Sistem Informasi Geografis. Wilayah kajian dipilih dengan
pertimbangan bawha bagian wilayah III dan Iv merupakan daerah yang memiliki
kepadatan penduduk dengan arus lalu lintas yang cukup padat bahkan sangat padat.
Database terdiri dari dua, yaitu database internal dan database eksternal. Database
internal terbentuk dari hasil rancangan data spasial, sedangkan database eksternal
digabungkan dengan database Sistem Informasi Geografi yang baru.
Penentuan sarana dan prasarana transportasi sangat ditentukan oleh adanya
penggunaan lahan dan distribusi keruangannya atau spasialnya. Penggunaan lahan dan
distribusi spasial berkaitan dengan pola pergerakan yang sangat dipengaruhi oleh
perencanaan pembangunan suatu kawasan. Adanya pengadaan prasaran dan sarana
transportasi akan menimbulkan interaksi yang dapat mendukung aktifitas interaksi pusat
kota, pusat perdagangan dan industri, serta pendidikan. Roda perekonomian memiliki
peran kunci yang menggerakannya yaitu transportasi. Sistem jaringan lalu lintas atau
manajemen lalu lintas yang kurang tepat dapat mengganggu jalannya perekonomian dan
dapat menimbulkan permasalahan lingkungan seperti adanya kemacetan, polusi,
gangguan kebisingan maupun kenyamanan dan keamanan. Penulis mengatakan bahwa
dari hasil pengamatannya, Indonesia memiliki masalah pada lalu lintasnya. Hal tersebut
dikarenakan belum adanya optimalisasi perencanaan sistem jaringan lalu lintas dan
sistem transportasi.
Penulis mengungkapkan bahwa perlu adanya pertimbangan penyediaan sarana
dan prasarana dibidang transportasi pada Kota Semarang dengan mempertimbangkan
keanekaragaman yang berkaitan dengan pola pergerakan yang menyebabkan terjadinya
perkembangan kepadatan kegiatan lalu lintas barang dan manusia yang terus mengalami
perkembangan. Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan pada keanekaragaman sistem
transportasi dan jalur angkutan kota di Kota Semarang. Hal tersebut perlu dilakukan agar
pada laju pergerakan mendapat komposisi dan proporsi yang sesuai. Jika penanganan
pengaturan lalu lintas tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan menibulkan
permasalahan baru yang semakin kompleks. Menurut penulis, Sistem Informasi Geografi
merupakan sarana pendukung yang dapat mengoptimalkan sistem kerja secara efektifitas
waktu, dana, maupun tenaga. Alasan penulis mengatakan seperti itu bahwa Sistem
Informasi Geografi memiliki kemampuan untuk menggabungkan beberapa jenis data
yang diperlukan dalam sistem kerja. Sistem Informasi Geografi yang digunakan dalam
pembuatan Sistem Informasi Transportasi dan Jalur Angkutan Kota dikatakan sebagai
salah satu sarana dalam upaya membuat sistem informasi yang cepat dan akurat yang
nantinya dapat memudahkan dalam pengembangan rencana tata ruang serta dalam
pengambilan keputusan oleh para pelaku pembangunan wilayah.
Kemajuan teknologi, pertumbuhan penduduk, ekonomi dan mobilitas masyarakat
semakin membuat masalah transportasi dan lalu lintas menjadi kompleks. Menurut
penulis, masalah transportasi dan lalu lintas di Kota Semarang disebabkan karena
pertumbuhan penduduk di Kota Semarang yang cukup pesat, perkembangan kota yang
tidak diimbangi dengan struktur pemanfaatan tata guna lahan yang serasi, tumbuhan
permukiman kumuh di Kota Semarang karena semakin banyaknya penduduk yang
menyebabkan kepadatan, menumpuknya alat-alat transportasi, serta bertambahnya sarana
transportasi yang tidak diimbangi dengan perkembangan jaringan jalan dan transportasi
yang sesuai. Data mengenai kondisi lapangan dan data-data mengenai jaringan jalan dan
transportasi belum tersedia dengan baik, sehingga menurut penulis dibutuhkan sistem
informasi yang memvisualisasikan data yang digunakan untuk merencanakan jaringan
jalan dan transportasi untk waktu dekat maupun untuk perancang yang akan datang.
Perencanaan tatanan sistem infromasi jaringan jalan dan transportasi membutuhkan
teknologi yang maju, sehingga penggunaan Sistem Informasi Geografi dianggap sebagai
salah satu alternatif yang dapat membantu dalam pembuatan sistem informasi transportasi
dan jalur angkutan kota untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang.
Landasan teori yang digunakan penulis diantaranya yaitu mengenai sistem
transportasi, sistem jaringan jalan, jalur, Sistem Informasi Geografi, Peta Digital serta
data spasial. Jaringan dikatakan sebagai serangkaian persimpangan atau terminal yang
dihubungkan dengan ruas-ruas jalan atau trayek. Simpul-simpul tersebut diberi nomor
atau nama tertentu yang dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat dikenali dengan
mudah. Penghubung pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam
pengaruhnya adalah sistem jaringan jalan yang dimiliki oleh jalan. Sedangkan jalur
dikatana sebagai jalan yang mengubungkan antara tempat satu dengan tempat yang lain
dan dapat dilewati. Salah satunya adalah jalur lalu lintas yang dibagi menjadi tiga, yatiu
jalur lalulintas darat, jalur lalulintas udara, serta jalur lalulintas air. Landasan teori yang
dipakai oleh penulis juga menjelaskan tentang Sistem Informasi Geografi yang
merupakan sistem informasi berbasis komputer secara digital yang menggambarkan dan
menganalisis ciri-ciri geografi pada permukaan bumi. Selain itu dijelaskan pula mengenai
peta digital dan data spasial. Peta Digital yaitu peta pada kertas yang dipindahkan
kedalam format yang dapat dibaca oleh komputer, mengingat bahwa sistem kerja yang
digunakan menggunakan komputer. Sedangkan data spasial dikatakan sebagai data yang
berhubungan dengan jarak dan keruangan yang merepresentasikan berbagai objek di
permukaan bumi dalam bentuk model data raster dan data vektor. Data raster
menampilkan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang
membentuk grid. Sedangkan data vektor menampilkan data spasial dengan menggunakan
titik, garis, poligon serta atribut-atributnya.
Metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya menentukan
obyek penelitian, mengumpulkan data yang diperlukan, dan merancang bangun sistem
informasi geografi. Obyek penelitian yang digunakan adalah wilayah Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang Bagian Wilayah Kota III dan Bagian Wilayah Kota IV. Data yang
digunakan bersumber dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Semarang Tahun 1995-2005, serta literatur yang mendukung pembuatan Sistem
Informasi Geografi. Kemudian dijelaskan juga oleh penulis tentang metode
pengembangan sistem informasi berbasis Sistem Informasi Geografi. Pengembangan
yang dilakukan dimulai dengan penaksiran fungsi-fungsi Sistem Informasi Geografi baru
kemudian dilakukan survei mengenai perangkat keras dan lunak, dan data yang
diperlukan.
Rancang bangun Sistem Informasi Geografi yang pertama kali dilakukan yaitu
survey data kemudian perencanaan sistem transportasi untuk mendapatkan segi efisiensi
dan efektifitas pelayanan. Salah satunya adalah perencanaan sistem transportasi jalan
raya dengan sistem perencanaan pola jaringan jalan dengan berbagai dasar sehingga
dipilihlah pola lingkar dan jari-jari sebagai sistem transportasi dasar. Penulis juga
menjelaskan mengenai perancangan Graphical User Interface yang dapat menyediakan
sarana kominukasi antara manusia dengan sistem komputer yang efisien, efektif dan
bersifat user friendly. Penulis juga mengilustrasikan proses pembuatan peta tematik peta
ke ArcView dan user interface Sistem Infromasi Geografi.
Hasil dan pembahasan dari penulis diantaranya meliputi visualisasi dan analisa
dengan Sistem Infromasi Geografi, gambaran Sistem Infromasi Geografi Transportasi
dan jalur angkutan umum, implementasi, dan tampilan program. Visualisasi dan analisa
dengan Sistem Informasi Geografi berisi tentang kebijakan sistem jaringan jalan yang
menghubungkan antar kota maupun jaringan jalan penghubung pergerakan dalam kota.
Pengaturan fungsi dan peranan pengaturan jalan atau kebijakan sistem jaringan jalan
diperlukan sebagai upaya meningkatkan efisiensi pergerakan, meningkatkan pengaturan
lalulintas dan pembinaan jalan. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan primer
dan sistem jaringan sekunder.
Perencanaan yang dilakukan meliputi rencana fasilitas transportasi, rencana pola
sirkulasi, dan rencana rute kendaraan umum dan kendaraan angkutan kota. Dalam
perencanaan jaringan jalan dibedakan menjadi dua, yaitu rencana jaringan pembuatan
jaringan jalan baru dan rencana peningkatan jaringan jalan. Serta kesimpulan yang
didapat diantaranya adalah kemampuan membangun Sistem Transportasi dan Jalur
Angkutan Kota berbasis Sistem Informasi Geografi yang baik akan menghasilkan
perolehan informasi keruangan yang lengkap dan dinamis, selain itu penggunaan Sistem
Infromasi Geografi memudahkan dalam menentukan lokasi-lokasi sesuai kajian dan
membantu dalam penentuan kebijaksanaan perencanaan pada lokasi kajian.
Jurnal yang ditulis oleh Sarita Yuniarti Hanum ini memberikan penjelasan yang
cukup rinci, sehingga pembaca dapat memahami dengan baik maksud dari penulis.
Berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan tulisan tersebut juga dijelaskan dengan baik
dan cukup lengkap. Selain itu penulis juga menggunakan bahasa yang cukup mudah
untuk dipahami. Namun terdapat kekurangan dari tulisan ini, diantaranya adalah kurang
jelasnya mengenai pengertian sistem jaringan jalan. Selain itu tidak diberikan contoh
yang berkaitan dengan perencanaan sistem jaringan jalan dan transportasi. Apabila
diberikan contoh maka pembaca akan lebih mudah dalam memahami perencanaanperencanaan atau pemutusan kebijakan yang dapat diambil sesuai tujuan dari tulisan ini.
Data-data yang diperlukan juga kurang dijelaskan secara rinci. Alangkah lebih baik jika
data yang diperlukan dijelaskan secara lebih rinci macam-macamnya sehingga lebih
akurat. Selain itu perlu adanya pengembangan mengenai anilisis untuk proses
pengambilan keputusan, karena dikatakan bahwa kapasitas informasi hanya berupa
kawasan perencanaan tanpa pengembangan analisis untuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan keruangan.
Daftar Pustaka
Giyarsih, S. R. (2003). Peran koridor perkotaan terhadap pembangunan wilayah
perdesaan: studi transformasi struktur wilayah perdesaan di koridor perkotaan
Yogyakarta-Solo-Semarang: laporan penelitian hibah bersaing XI/1 perguruan
tinggi, tahun anggaran 2003. Lembaga Penelitian, Universitas Gadjah Mada.
Giyarsih, S. R. (2011). IDENTIFIKASI TIPOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN
PRASARANA DAN SARANA DASAR PEKERJAAN UMUM DI PROPINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Jurnal Perencanaan Wilayah dan
Kota, 11(3), 115-124.
Giyarsih, S. R. (2012). DAMPAK TRANSFORMASI WILAYAH TERHADAP
KONDISI KULTURAL PENDUDUK (TINJAUAN PERSPEKTIF GEOGRAFIS).
Giyarsih, S. R. (2012). PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG JOGOYUDAN DAN
RATMAKAN DI BANTARAN SUNGAI CODE KOTA YOGYAKARTA (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Giyarsih, S. R., & Alfana, M. A. F. (2013). The Role of Urban Area as the Determinant
Factor of Population Growth. Indonesian Journal of Geography,45(1).
Giyarsih, S. R., & Kurniawan, A. (2011). Regionalisasi Wilayah Kabupaten Bantul
(Suatu Kajian untuk Kepentingan Perencanaan Pengembangan Wilayah). Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, 12(4), 189-199.
Giyarsih, S.R, L. Muta’ali, R.W.D. Pramono. 2003. Peran Koridor Perkotaan Dalam
Pembangunan Wilayah Perdesaan di Koridor Segitiga Pertumbuhan Joglosemar.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing XI. Pusat Studi Perencanaan Pembangunan
Regional UGM. Yogyakarta (Tidak dipublikasikan).
Giyarsih, S.R. 2003. Transportasi dan Aksesibilitas Perdesaan, Prosiding Seminar
Nasional Geografi Perdesaan Peluang dan Tantangan Pembangunan di Indonesia.
15 Desember 2003
Giyarsih, S.R. 2010a. Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor YogyakartaSurakarta dimuat dalam Jurnal Forum Geografi, Fakultas Geografi UMS, 24(1) :
28-38.
Giyarsih, S.R. 2010b. Urban Sprawl of The City of Yogyakarta, Special Reference to The
Stage of Spatial Transformation, Indonesian Journal of Geography, 42 (1) : 49-60.
Giyarsih, S.R. 2010c. Pemetaan Kelembagaan dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis
DAS Bengawan Solo Hulu, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Universitas
Islam Indonesia, 2 (2): 90-96.
Giyarsih, S.R. 2011. Regional Transformation in the Yogyakarta-Surakarta Corridor,
International Conference on the Future of Urban and Peri-Urban Area, Yogyakarta,
July 11th – 12th
Giyarsih, S.R. 2012a. Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian
Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota, Prosiding, Seminar
Nasional, Informasi Geospasial untuk Kajian Kebencanaan dalam Mendukung
Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial
(Spatial Thinking) Masyarakat, Surakarta 22 Maret 2012.
Giyarsih, S.R. 2012b. Koridor Antar Kota sebagai Penentu Sinergisme Spasial : Kajian
Geografi yang Semakin Penting, Jurnal Tata Loka,. 1(2): 90-97.
Giyarsih, S.R. 2012c. Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural
Penduduk (Tinjauan Perspektif Geografis) dimuat dalam Jurnal Forum Geografi, 26
(2) : 120-131.
Giyarsih, S.R., Z. Abdi, S. Ma’mun, S. Hasanati, L. L. Sitohang, I. A. Junaidi. 2011.
Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi dan Sinergisme Kelembagaan Sebagai
Bentuk Pengelolaan DAS Terpadu dalam Potensi dan Permasalahan Lingkungan di
Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Wilayah Pesisir, Biro Penerbitan Fakultas
Geografi UGM.
Gyarsih, S. R., & Listyaningsih, U. (2002). DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI
TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL.text.
Hanum, Sarita Yuniarti. 2009. Sistem Informasi TRansportasi dan Jalur Angkutan Kota
untuk Penataan Ruang Wilayah Kota Semarang Guna Membantu Pengambilan
Keputusan (Studi Kasus: Bagian Wilayah Kota III dan IV Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang). Jurnal Dinamika Informatika. Vol I No 1 (2085-3343).
Ma’mun, S., Giyarsih, S. R., & Marfai, M. A. PARTICIPATION OF COASTAL
COMMUNITIES IN MANGROVE FORESTS CONSERVATION IN PASEKAN
SUB DISTRICT, INDRAMAYU DISTRICT.
PERKOTAAN, P. D. P., CEKUNGAN, D. D. L. D. K., JALAN, P. P. P., HULU, P. D. G.,
VAN, S. T. R. K. R., PIJL, D., ... & DAN, I. K. TATALOKA VOL. 14 NO. 2
HALAMAN 90-170.
RIDWAN, U. H., & Giyarsih, S. R. (2010). Kajian kualitas lingkungan permukiman
masyaraakt pesisir Suku Bajo di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi
Tenggara (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Ridwan, U. H., & Giyarsih, S. R. (2012). Kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat
Suku Bajo di Daerah yang Berkarakter Pinggiran Kota dan Daerah Berkarakter
Pedesaan di Kabupaten Muna. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH &
KOTA, 8(2), 118-125.
Sumiyati, S., & Giyarsih, S. R. MODEL SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
UNTUK LOKASI TUTORIAL DAN UJIAN MAHASISWA DENGAN GOOGLE
MAP (KAJIAN DI UNIT PROGRAM BELAJAR JARAH JAUH UNIVERSITAS
TERBUKA-SERANG).
GEOGRAFI TRANSPORTASI
CRITICAL REVIEW
Dibuat oleh:
Nama
: Henny Mulandari
NIM
: 14/369067/GE/07921
Departemen
: Geografi Lingkungan
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
Judul: Sistem Informasi Transportasi Jalur Angkutan Kota untuk Penataan Ruang
Wilayah Kota Semarang Guna Membantu Pengambilan Keputusan
(Studi Kasus: Bagian Wilayah Kota III dan IV Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang)
Penulis: Sarita Yuniarti Hanum (Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank
Semarang)
Sistem Informasi Transportasi dan Jalur Ankutan Kota menurut penulis memiliki
tujuan untuk menyajikan suatu pilihan yang lebih baik dan lebih efisien pada bidang
informasi dalam membantu pengambilan keputusan penanganan jalur angkutan kota atau
angkot di wilayah kajian yaitu Semarang khususnya bagian wilayah kota III dan IV
Kotamadya tingkat II. Melalui kajian ini penulis berharap agar altermatif ataupilihan ini
dapat dikelola dengan baik agar tidak terjadi tumpang tindih antar fisik wilayah. Selain
itu juga dapat digunakan sebagai landasan pembuatan keputusan di bidang Rencana Tata
Ruang Kota. Penggunaan Sistem Informasi Geografis dalam penyajian data diharapkan
menjadi hal yang menarik sehingga memudahkan pengguna untuk mengankses informasi
dengan proses yang tidak rumit dengan penyajiannya yang secara digital. Database
spasial tentang Rencaa Jaringan Jalan Baru, Jalur atau trayek angkutan kota atau angkot,
serta rencana sistem transportasi yang berisi Peta Tata Guna Lahan pada wilayah Kajian
yaitu Semarang bagian wilayah kota III dan IV termuat dalam Sistem Transportasi dan
Jalur Angkutan Kota berbasi Sistem Informasi Geografis. Wilayah kajian dipilih dengan
pertimbangan bawha bagian wilayah III dan Iv merupakan daerah yang memiliki
kepadatan penduduk dengan arus lalu lintas yang cukup padat bahkan sangat padat.
Database terdiri dari dua, yaitu database internal dan database eksternal. Database
internal terbentuk dari hasil rancangan data spasial, sedangkan database eksternal
digabungkan dengan database Sistem Informasi Geografi yang baru.
Penentuan sarana dan prasarana transportasi sangat ditentukan oleh adanya
penggunaan lahan dan distribusi keruangannya atau spasialnya. Penggunaan lahan dan
distribusi spasial berkaitan dengan pola pergerakan yang sangat dipengaruhi oleh
perencanaan pembangunan suatu kawasan. Adanya pengadaan prasaran dan sarana
transportasi akan menimbulkan interaksi yang dapat mendukung aktifitas interaksi pusat
kota, pusat perdagangan dan industri, serta pendidikan. Roda perekonomian memiliki
peran kunci yang menggerakannya yaitu transportasi. Sistem jaringan lalu lintas atau
manajemen lalu lintas yang kurang tepat dapat mengganggu jalannya perekonomian dan
dapat menimbulkan permasalahan lingkungan seperti adanya kemacetan, polusi,
gangguan kebisingan maupun kenyamanan dan keamanan. Penulis mengatakan bahwa
dari hasil pengamatannya, Indonesia memiliki masalah pada lalu lintasnya. Hal tersebut
dikarenakan belum adanya optimalisasi perencanaan sistem jaringan lalu lintas dan
sistem transportasi.
Penulis mengungkapkan bahwa perlu adanya pertimbangan penyediaan sarana
dan prasarana dibidang transportasi pada Kota Semarang dengan mempertimbangkan
keanekaragaman yang berkaitan dengan pola pergerakan yang menyebabkan terjadinya
perkembangan kepadatan kegiatan lalu lintas barang dan manusia yang terus mengalami
perkembangan. Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan pada keanekaragaman sistem
transportasi dan jalur angkutan kota di Kota Semarang. Hal tersebut perlu dilakukan agar
pada laju pergerakan mendapat komposisi dan proporsi yang sesuai. Jika penanganan
pengaturan lalu lintas tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan menibulkan
permasalahan baru yang semakin kompleks. Menurut penulis, Sistem Informasi Geografi
merupakan sarana pendukung yang dapat mengoptimalkan sistem kerja secara efektifitas
waktu, dana, maupun tenaga. Alasan penulis mengatakan seperti itu bahwa Sistem
Informasi Geografi memiliki kemampuan untuk menggabungkan beberapa jenis data
yang diperlukan dalam sistem kerja. Sistem Informasi Geografi yang digunakan dalam
pembuatan Sistem Informasi Transportasi dan Jalur Angkutan Kota dikatakan sebagai
salah satu sarana dalam upaya membuat sistem informasi yang cepat dan akurat yang
nantinya dapat memudahkan dalam pengembangan rencana tata ruang serta dalam
pengambilan keputusan oleh para pelaku pembangunan wilayah.
Kemajuan teknologi, pertumbuhan penduduk, ekonomi dan mobilitas masyarakat
semakin membuat masalah transportasi dan lalu lintas menjadi kompleks. Menurut
penulis, masalah transportasi dan lalu lintas di Kota Semarang disebabkan karena
pertumbuhan penduduk di Kota Semarang yang cukup pesat, perkembangan kota yang
tidak diimbangi dengan struktur pemanfaatan tata guna lahan yang serasi, tumbuhan
permukiman kumuh di Kota Semarang karena semakin banyaknya penduduk yang
menyebabkan kepadatan, menumpuknya alat-alat transportasi, serta bertambahnya sarana
transportasi yang tidak diimbangi dengan perkembangan jaringan jalan dan transportasi
yang sesuai. Data mengenai kondisi lapangan dan data-data mengenai jaringan jalan dan
transportasi belum tersedia dengan baik, sehingga menurut penulis dibutuhkan sistem
informasi yang memvisualisasikan data yang digunakan untuk merencanakan jaringan
jalan dan transportasi untk waktu dekat maupun untuk perancang yang akan datang.
Perencanaan tatanan sistem infromasi jaringan jalan dan transportasi membutuhkan
teknologi yang maju, sehingga penggunaan Sistem Informasi Geografi dianggap sebagai
salah satu alternatif yang dapat membantu dalam pembuatan sistem informasi transportasi
dan jalur angkutan kota untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang.
Landasan teori yang digunakan penulis diantaranya yaitu mengenai sistem
transportasi, sistem jaringan jalan, jalur, Sistem Informasi Geografi, Peta Digital serta
data spasial. Jaringan dikatakan sebagai serangkaian persimpangan atau terminal yang
dihubungkan dengan ruas-ruas jalan atau trayek. Simpul-simpul tersebut diberi nomor
atau nama tertentu yang dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat dikenali dengan
mudah. Penghubung pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam
pengaruhnya adalah sistem jaringan jalan yang dimiliki oleh jalan. Sedangkan jalur
dikatana sebagai jalan yang mengubungkan antara tempat satu dengan tempat yang lain
dan dapat dilewati. Salah satunya adalah jalur lalu lintas yang dibagi menjadi tiga, yatiu
jalur lalulintas darat, jalur lalulintas udara, serta jalur lalulintas air. Landasan teori yang
dipakai oleh penulis juga menjelaskan tentang Sistem Informasi Geografi yang
merupakan sistem informasi berbasis komputer secara digital yang menggambarkan dan
menganalisis ciri-ciri geografi pada permukaan bumi. Selain itu dijelaskan pula mengenai
peta digital dan data spasial. Peta Digital yaitu peta pada kertas yang dipindahkan
kedalam format yang dapat dibaca oleh komputer, mengingat bahwa sistem kerja yang
digunakan menggunakan komputer. Sedangkan data spasial dikatakan sebagai data yang
berhubungan dengan jarak dan keruangan yang merepresentasikan berbagai objek di
permukaan bumi dalam bentuk model data raster dan data vektor. Data raster
menampilkan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang
membentuk grid. Sedangkan data vektor menampilkan data spasial dengan menggunakan
titik, garis, poligon serta atribut-atributnya.
Metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya menentukan
obyek penelitian, mengumpulkan data yang diperlukan, dan merancang bangun sistem
informasi geografi. Obyek penelitian yang digunakan adalah wilayah Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang Bagian Wilayah Kota III dan Bagian Wilayah Kota IV. Data yang
digunakan bersumber dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Semarang Tahun 1995-2005, serta literatur yang mendukung pembuatan Sistem
Informasi Geografi. Kemudian dijelaskan juga oleh penulis tentang metode
pengembangan sistem informasi berbasis Sistem Informasi Geografi. Pengembangan
yang dilakukan dimulai dengan penaksiran fungsi-fungsi Sistem Informasi Geografi baru
kemudian dilakukan survei mengenai perangkat keras dan lunak, dan data yang
diperlukan.
Rancang bangun Sistem Informasi Geografi yang pertama kali dilakukan yaitu
survey data kemudian perencanaan sistem transportasi untuk mendapatkan segi efisiensi
dan efektifitas pelayanan. Salah satunya adalah perencanaan sistem transportasi jalan
raya dengan sistem perencanaan pola jaringan jalan dengan berbagai dasar sehingga
dipilihlah pola lingkar dan jari-jari sebagai sistem transportasi dasar. Penulis juga
menjelaskan mengenai perancangan Graphical User Interface yang dapat menyediakan
sarana kominukasi antara manusia dengan sistem komputer yang efisien, efektif dan
bersifat user friendly. Penulis juga mengilustrasikan proses pembuatan peta tematik peta
ke ArcView dan user interface Sistem Infromasi Geografi.
Hasil dan pembahasan dari penulis diantaranya meliputi visualisasi dan analisa
dengan Sistem Infromasi Geografi, gambaran Sistem Infromasi Geografi Transportasi
dan jalur angkutan umum, implementasi, dan tampilan program. Visualisasi dan analisa
dengan Sistem Informasi Geografi berisi tentang kebijakan sistem jaringan jalan yang
menghubungkan antar kota maupun jaringan jalan penghubung pergerakan dalam kota.
Pengaturan fungsi dan peranan pengaturan jalan atau kebijakan sistem jaringan jalan
diperlukan sebagai upaya meningkatkan efisiensi pergerakan, meningkatkan pengaturan
lalulintas dan pembinaan jalan. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan primer
dan sistem jaringan sekunder.
Perencanaan yang dilakukan meliputi rencana fasilitas transportasi, rencana pola
sirkulasi, dan rencana rute kendaraan umum dan kendaraan angkutan kota. Dalam
perencanaan jaringan jalan dibedakan menjadi dua, yaitu rencana jaringan pembuatan
jaringan jalan baru dan rencana peningkatan jaringan jalan. Serta kesimpulan yang
didapat diantaranya adalah kemampuan membangun Sistem Transportasi dan Jalur
Angkutan Kota berbasis Sistem Informasi Geografi yang baik akan menghasilkan
perolehan informasi keruangan yang lengkap dan dinamis, selain itu penggunaan Sistem
Infromasi Geografi memudahkan dalam menentukan lokasi-lokasi sesuai kajian dan
membantu dalam penentuan kebijaksanaan perencanaan pada lokasi kajian.
Jurnal yang ditulis oleh Sarita Yuniarti Hanum ini memberikan penjelasan yang
cukup rinci, sehingga pembaca dapat memahami dengan baik maksud dari penulis.
Berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan tulisan tersebut juga dijelaskan dengan baik
dan cukup lengkap. Selain itu penulis juga menggunakan bahasa yang cukup mudah
untuk dipahami. Namun terdapat kekurangan dari tulisan ini, diantaranya adalah kurang
jelasnya mengenai pengertian sistem jaringan jalan. Selain itu tidak diberikan contoh
yang berkaitan dengan perencanaan sistem jaringan jalan dan transportasi. Apabila
diberikan contoh maka pembaca akan lebih mudah dalam memahami perencanaanperencanaan atau pemutusan kebijakan yang dapat diambil sesuai tujuan dari tulisan ini.
Data-data yang diperlukan juga kurang dijelaskan secara rinci. Alangkah lebih baik jika
data yang diperlukan dijelaskan secara lebih rinci macam-macamnya sehingga lebih
akurat. Selain itu perlu adanya pengembangan mengenai anilisis untuk proses
pengambilan keputusan, karena dikatakan bahwa kapasitas informasi hanya berupa
kawasan perencanaan tanpa pengembangan analisis untuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan keruangan.
Daftar Pustaka
Giyarsih, S. R. (2003). Peran koridor perkotaan terhadap pembangunan wilayah
perdesaan: studi transformasi struktur wilayah perdesaan di koridor perkotaan
Yogyakarta-Solo-Semarang: laporan penelitian hibah bersaing XI/1 perguruan
tinggi, tahun anggaran 2003. Lembaga Penelitian, Universitas Gadjah Mada.
Giyarsih, S. R. (2011). IDENTIFIKASI TIPOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN
PRASARANA DAN SARANA DASAR PEKERJAAN UMUM DI PROPINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Jurnal Perencanaan Wilayah dan
Kota, 11(3), 115-124.
Giyarsih, S. R. (2012). DAMPAK TRANSFORMASI WILAYAH TERHADAP
KONDISI KULTURAL PENDUDUK (TINJAUAN PERSPEKTIF GEOGRAFIS).
Giyarsih, S. R. (2012). PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG JOGOYUDAN DAN
RATMAKAN DI BANTARAN SUNGAI CODE KOTA YOGYAKARTA (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Giyarsih, S. R., & Alfana, M. A. F. (2013). The Role of Urban Area as the Determinant
Factor of Population Growth. Indonesian Journal of Geography,45(1).
Giyarsih, S. R., & Kurniawan, A. (2011). Regionalisasi Wilayah Kabupaten Bantul
(Suatu Kajian untuk Kepentingan Perencanaan Pengembangan Wilayah). Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, 12(4), 189-199.
Giyarsih, S.R, L. Muta’ali, R.W.D. Pramono. 2003. Peran Koridor Perkotaan Dalam
Pembangunan Wilayah Perdesaan di Koridor Segitiga Pertumbuhan Joglosemar.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing XI. Pusat Studi Perencanaan Pembangunan
Regional UGM. Yogyakarta (Tidak dipublikasikan).
Giyarsih, S.R. 2003. Transportasi dan Aksesibilitas Perdesaan, Prosiding Seminar
Nasional Geografi Perdesaan Peluang dan Tantangan Pembangunan di Indonesia.
15 Desember 2003
Giyarsih, S.R. 2010a. Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor YogyakartaSurakarta dimuat dalam Jurnal Forum Geografi, Fakultas Geografi UMS, 24(1) :
28-38.
Giyarsih, S.R. 2010b. Urban Sprawl of The City of Yogyakarta, Special Reference to The
Stage of Spatial Transformation, Indonesian Journal of Geography, 42 (1) : 49-60.
Giyarsih, S.R. 2010c. Pemetaan Kelembagaan dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis
DAS Bengawan Solo Hulu, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Universitas
Islam Indonesia, 2 (2): 90-96.
Giyarsih, S.R. 2011. Regional Transformation in the Yogyakarta-Surakarta Corridor,
International Conference on the Future of Urban and Peri-Urban Area, Yogyakarta,
July 11th – 12th
Giyarsih, S.R. 2012a. Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian
Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota, Prosiding, Seminar
Nasional, Informasi Geospasial untuk Kajian Kebencanaan dalam Mendukung
Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial
(Spatial Thinking) Masyarakat, Surakarta 22 Maret 2012.
Giyarsih, S.R. 2012b. Koridor Antar Kota sebagai Penentu Sinergisme Spasial : Kajian
Geografi yang Semakin Penting, Jurnal Tata Loka,. 1(2): 90-97.
Giyarsih, S.R. 2012c. Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural
Penduduk (Tinjauan Perspektif Geografis) dimuat dalam Jurnal Forum Geografi, 26
(2) : 120-131.
Giyarsih, S.R., Z. Abdi, S. Ma’mun, S. Hasanati, L. L. Sitohang, I. A. Junaidi. 2011.
Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi dan Sinergisme Kelembagaan Sebagai
Bentuk Pengelolaan DAS Terpadu dalam Potensi dan Permasalahan Lingkungan di
Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Wilayah Pesisir, Biro Penerbitan Fakultas
Geografi UGM.
Gyarsih, S. R., & Listyaningsih, U. (2002). DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI
TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL.text.
Hanum, Sarita Yuniarti. 2009. Sistem Informasi TRansportasi dan Jalur Angkutan Kota
untuk Penataan Ruang Wilayah Kota Semarang Guna Membantu Pengambilan
Keputusan (Studi Kasus: Bagian Wilayah Kota III dan IV Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang). Jurnal Dinamika Informatika. Vol I No 1 (2085-3343).
Ma’mun, S., Giyarsih, S. R., & Marfai, M. A. PARTICIPATION OF COASTAL
COMMUNITIES IN MANGROVE FORESTS CONSERVATION IN PASEKAN
SUB DISTRICT, INDRAMAYU DISTRICT.
PERKOTAAN, P. D. P., CEKUNGAN, D. D. L. D. K., JALAN, P. P. P., HULU, P. D. G.,
VAN, S. T. R. K. R., PIJL, D., ... & DAN, I. K. TATALOKA VOL. 14 NO. 2
HALAMAN 90-170.
RIDWAN, U. H., & Giyarsih, S. R. (2010). Kajian kualitas lingkungan permukiman
masyaraakt pesisir Suku Bajo di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi
Tenggara (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Ridwan, U. H., & Giyarsih, S. R. (2012). Kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat
Suku Bajo di Daerah yang Berkarakter Pinggiran Kota dan Daerah Berkarakter
Pedesaan di Kabupaten Muna. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH &
KOTA, 8(2), 118-125.
Sumiyati, S., & Giyarsih, S. R. MODEL SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
UNTUK LOKASI TUTORIAL DAN UJIAN MAHASISWA DENGAN GOOGLE
MAP (KAJIAN DI UNIT PROGRAM BELAJAR JARAH JAUH UNIVERSITAS
TERBUKA-SERANG).