SELEKSI BAHAN PUSTAKA Seleksi Pemilihan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB II SELEKSI BAHAN PUSTAKA

2.1 Jenis Koleksi Berbicara masalah bahan pustaka, maka sebuah perpustakaan harus diketahui oleh masyarakat luas bahwa perpustakaan adalah sebuah institusi budaya yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat kebudayaan dan peradaban suatu bangsa. Selain kondisi fisik perpustakaan adalah salah satu faktor yang sangat penting, maka perpustakaan juga harus memiliki koleksi atau biasa disebut dengan bahan pustaka antara lain : 1. Koleksi Umum Koleksi umum menempati porsi terbesar koleksi perpustakaan yang meliputi buku-buku text monographic text, hasil penelitian, dan bahan bacaan tambahan dari berbagai macam disiplin ilmu. 2. Koleksi Referensi Koleksi referensi menempati jenis dari kamus, ensiklopedia, direktori, biografi, kumpulan data numerik, handbook, manual, bibliografi, yearbook, atlas, index dan abstrak. 3. Koleksi dengan Akses Terbatas Controlled Access Collection Koleksi ini terdiri dari materi yang selalu digunakan pemakai seperti tesis, laporan penelitian dan karya tulis, publikasi pemerintah yang resmi Official Publication, brosur-brosur instansilembaga. 4. Koleksi SerialJurnal Koleksi ini terdiri dari seluruh jurnal baik dalam dan luar negeri, surat kabar, buletin dan majalah populer baik yang lama maupun yang baru 5. Koleksi Multimedia dan Elektronik Koleksi ini terdiri dari audio dan video, kaset, mikrofilm, mikrofice, slides, transparancies, CD, VCD dan DVD termasuk di dalamnya CD-ROM database, e-journal, website dan pangkalan data terpasang online database yang dapat juga diakses di luar perpustakaan dengan internet. Universitas Sumatera Utara 6. Koleksi Spesial Koleksi ini terdiri dari koleksi yang sangat berbeda seperti koleksi sastra melayu, sastra jawa, sastra nusantara, seni suara, seni tari dan sebagainya. 2.2 Fasilitas dan Sarana Fasilitas dan sarana adalah proses pelayanan dan informasi pengguna perpustakaan diantaranya adalah : 1. Pintu masuk perpustakaan 2. Ruang baca yang terbuka dan memadai 3. Ruang diskusi 4. Ruang research 5. Ruang akses komputer, internet dan wifi hotspot 6. Pelayanan photocopy, scan, fax dan printer 7. Ruang konferensi 8. Ruang penitipan tas 9. Toilet dan gudang 10. Ruang yang ber AC 11. Penerangan dan pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang lancar 12. Tempat parkir yang luas 13. Lokasi yang strategis, bebas banjir, mudah mendapatkan tranportasi yang aman Dengan idealnya perpustakaan dan kelengkapan perpustakaan di dalamnya maka perpustakaan masa depan harus menyediakan fasilitas yang mudah dikenal orang atau masyarakat pemakainya. Manfaat dan keberadaan perpustakaan itu sendiri untuk masyarakat adalah mempunyai citra atau image yang baik dan positif, pengguna mudah mengggunakannya, dan memahami kebutuhan pemakai. Undang- undang Perpustakaan No.432007 adalah sebagai pengayom ataupun sebagai penyelenggara hukum perpustakaan di Indonesia yang memberi semangat untuk memperhatikan kelangsungan perpustakaan dan pemberdayaannya. Peran perpustakaan perguruan tinggi dapat diartikan untuk menyediakan koleksi guna menunjang tujuan Universitas. Koleksinya harus meliputi Universitas Sumatera Utara permatakuliahan yang diselenggarakan dan materi pendampingnya. Juga untuk mendukung riset baik tingkat fakultas maupun universitas. Oleh karena itu perpustakaan-perpustakaan harus menyediakan materi berupa buku, jurnal, koran dan lain-lain. Oleh karena itu peran utama perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menyediakan materi guna menunjang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berfungsi sebagai pendidikan dan pengajaran, riset dan pengembangan ilmu dan teknologi serta pengabdian kepada masyarakat. Kebijaksanaan pengembangan koleksi di perpustakaan perguruan tinggi sebagai suatu proses untuk mengetahui kondisi koleksi perpustakaan, sehingga dengan demikian akan tercipta sebuah perencanaan untuk memperbaiki kondisi koleksi perpustakaan. Edward Evans memberikan penjelasan bahwa ”Collection Development” atau pengembangan koleksi adalah merupakan pernyataan tertulis yaitu berupa dokumen yang berisi rincian rencana kegiatan berupa informasi yang digunakan oleh pustakawan sebagai dasar dalam berfikir dan menentukan kebijaksanaan saat mengambangkan koleksi perpustakaan. Hal ini digunakan sebagai tempat untuk berkonsultasi saat pustakawan akan menentukan bidang-bidang koleksi apa yang akan dibeli dan berapa banyak untuk masing-masing bidang tersebut. Pernyataan yang tertulis akan terjadi perbedaan pandangan dalam mengembangkan koleksi perpustakaan. Oleh karena itu pengambangan koleksi itu akan melibatkan sejumlah orang dari tiap-tiap fakultasjurusan. Sebagai contoh, Fakultas Sastra akan mengembangkan koleksinya tentang sastra, sementara untuk Fakultas Pertanian jurusan Ekonomi Pertanian juga akan mengmbangkan ekonomi. Berdasarkan contoh tersebut di atas, akan terjadi perbedaan koleksi sehingga akan mengeluarkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu Edward Evans menyatakan kebijaksanaan sebagai berikut : 1. Sebagai alat untuk menyatukan pendapat dalam bidang apa yang diperlukan 2. Sebagai alat koordinasi antara orang-orang yang terlibatbertanggung jawab dalam pengembangan koleksi 3. Sebagai alat untuk mencapai konsentrasi pembinaan koleksi 4. Sebagai alat untuk mengurangi jumlah personil pengambil keputusan 5. Sebagai alat untuk menghindari perbedaan pendapat antara orang yang terlibat di dalam pengembangan koleksi dan para pengguna perpustakaan Universitas Sumatera Utara Di dalam pengembangan koleksi, para pengambil kebijaksanaan terlibat di dalam pembinaan koleksi yang berasal dari weeding, pembelian ataupun dari hadiah. Para pustakawan juga harus terlibat dalam tugas yang sama yaitu tentang pembinaan koleksi harus berjiwa suka membantu dan ramah. Serta menjalin keyakinan antar perpustakaan perguruan tinggi atau dengan perpustakaan kelas lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan saling tukar informasi mengenai tambahan koleksi, saling tukar menukar koleksi, saling mempunyai koleksi yang sesuai dengan permintaan. Pembinaan koleksi mencakup beberapa kegiatan survei kebutuhan pemakai, memproses data, membuat keputusan, evaluasi sampai kepada kebijaksanaan yang sesuai dengan tujuan. Dalam pembinaan koleksi perpustakaan akan melibatkan sejumlah orang dari berbagai fakultasjurusan, maka kerjasama antara perpustakaan sangat diperlukan. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang program perguruan tinggi yang salah satunya adalah bersifat edukasi. Dengan melihat faktor-faktor yang ada di lapangan, cara mahasiswa belajar pada perguruan tinggi adalah sangat aktif, hal ini terlihat dengan adanya kegiatan belajar terstruktur dan belajar mandiri sebagai tuntutan dari sistem SKS Sistem Kredit Semester. Peranan dosen dalam hal ini bukan ”mengajar” mahasiswa lagi, tetapi lebih tepat ”membelajarkan” mahasiswa. Seorang mahasiswa lebih dituntut untuk membaca sebanyak mungkin bahan bacaan yang ada di perpustakaan, terutama yang berhubungan dengan mata kuliah yang sedang diambil. Terkadang tidak mengherankan bila ada mahasiswa yang lebih banyak tahu daripada dosennya. Ini selalu terjadi dan merupakan kenyataan dimana seorang dosen terkadang kewalahan menghadapi mahasiswa yang bertipe pintar karena banyak membaca. Fungsi perpustakaan juga bisa dikatakan sebagai pusat informasi kepada pengguna user, walaupun terkadang memang tidak semua informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dipenuhi karena memang tidak semua perpustakaan dapat memenuhi semua kebutuhan informasi pemakai. Oleh karena itu peran pustakawan yang bisa memberikan arahan ke mana sebaiknya mencari informasi yang dibutuhkan, misalnya dengan menggunakan layanan rujukan dan media internet. Universitas Sumatera Utara Perpustakaan sebagai sarana pendidikan juga berfungsi sebagai tempat rekreasi yaitu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti menyajikan koleksi yang menghibur pembaca misalnya bacaan humor, ceritera perjalanan hidup seseorang, novel dan membuat kreasi keterampilan. Dengan adanya penerangan-penerangan tentang fungsi-fungsi perpustakaan maka perpustakaan harus melakukan tugas dan fungsinya secara optimal dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dan sarana dalam pelaksanaan tugas. Peraturan-peraturan yang panjang dalam rangka pengadaan sumber daya manusia Human Resource atau peralatan perpustakaan merupakan salah satu faktor utamanya. Selain itu, perbandingan antara pemakai yang dilayani dengan petugas yang ada belum sesuai. Seharusnya perpustakaan perguruan tinggi harus memiliki tenaga pengelola karena pada dasarnya perpustakaan bukan hanya melayani peminjaman dan pengembalian buku saja tetapi juga meliputi penanganan administrasipengadaan, pengelolaan, sirkulasi dan referensi. Apalagi dizaman teknologi informasi sekarang ini, informasi yang beredar begitu pesat perkembangannya. Perpustakaan dituntut untuk menyeimbangkan antara informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dengan informasi yang tersedia di perpustakaan. Di sinilah peran pustakawan yang terlatih dan profesional dibutuhkan untuk dapat menghadapi kondisi yang demikian. Universitas Sumatera Utara

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN