Adapun fungsi pokok divisi syariah sebagai divisi bank BNI adalah: 1.
Melakukan aktivitas-aktivitas antara divisi. 2.
Menunjang penyediaan logistik dan materi cabang syariah bekerjasama dengan unit-unitdivisi terkait.
3. Mengelola kebijakan manajemen sumber daya manusia cabang syariah
bekerjasama dengan unit-unitdivisi terkait. 4.
Mengkoordinasi pengelolaan anggaran usaha syariah. 5.
menyusun laporan keuangan usaha syariah dan mengkoordinasi dengan divisi pengendalian keuangan PKU.
6. menunjang pengelolaan system teknologi usaha syariah bekerjasama
dengan teknologi. Sedangkan fungsi divisi syariah sebagai kantor cabang-cabang syariah
adalah: 1.
sebagai kantor pusat cabang-cabang syariah. 2.
melaksanakan fungsi treasury likuiditas, placement, pricing usaha syariah.
3. menyelia organisasi bisnis cabang syariah bekerjasama dengan satuan
pengawas intern SPI. 4.
memantau kualitas bisnis cabang syariah sesuai dengan rencana kerja dan anggaranRKA.
5. mengelola system akutansi dan pembukuan keuangan usaha syariah.
6. Mengembangkan produk atau jasa bank syariah sesuai tuntutan pasar.
Di bawah divisi syariah terdapat kelompok perbankan syariah yang langsung membawahi pengelolaan pengembangan bisnis syariah, pengelolaan
treasury dan investment dan pengelolaan penunjang bisnis syariah. Sedangkan divisi syariah juga langsung membawahi pengelolaan
penyeliaan bisnis syariah dan bisnis umum cabang syariah berada di bawah pengelolaan penyeliaan bisnis syariah. Cabang syariah membawahi bisnis
operasional dan bertanggungjawab terhadap kontrol intern dan unit pemasaran bisnis. Bisnis operasional bertanggungjawab terhadap unit operasional dan unit
umum dan akutansi. Adapun fungsi pokok unit-unit tersebut adalah:
1. pengelolaan treasury dana internasional
a. melaksanakan fungsi treasury dalam rangka penempatan dan usaha
syariah. b.
mengelola bisnis internasional usaha syariah. 2.
pengelolaan pengendalian dan teknologi a.
mengkoordinasikan pengelolan anggaran usaha syariah b.
mengelola system akutansi pembukuan usaha keuangan syariah. c.
Menyusun laporan keuangan usaha syariah dan mengkoordinasikan dengan PKU.
d. Menunjang pengelolaan system teknologi usaha syariah bekerjasama
dengan teknologi. 3.
pengelolaan penunjang operasional
a. menunjang penyeliaan logistik dan material cabang syariah dan
bekerjasama dengan unit-unit terkait. b.
Mengelola kebijakan manajemen sumberdaya manusia cabang syariah.
c. Menunjang pengembangan system manajemen cabang syariah
4. pengelolaan penyeliaan bisnis usaha syariah
a. mementau kualitas bisnis cabang syariah sesuai dengan KKA.
b. Memantau system opresional sesuai dengan prinsip syariah
bekerjasama dengan dewan pengawas syariah. c.
Menyelesaikan operasional bisnis cabang syariah bekerjasama dengan satuan pengawas intern SPI.
BAB IV ANALISIS BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP DANA
PIHAK KETIGA A. Pembahasan
Konsep pemasaran pada bank pada dasarnya tidak berbeda dengan konsep pemasaran sector bisnis lainnya. Perbankan merupakan salah satu jenis
industri jasa sehingga konsep pemasarannya lebih cenderung mengikuti konsep produk jasa, yang membedakan perbankan dan industri jasa lainnya adalah
banyaknya ketentuan dan peraturan pemerintah yang membatasi penggunaan konsep pemasaran, mengingat industri perbankan merupakan industri yang
sangat di pengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat.
50
Bank BNI Syariah dalam melaksanakan aktivitas promosi mengacu pada konsep pemasaran yang terpadu, artinya konsep promosi yang di terapkan di
Bank BNI secara keseluruhan sangat terkoordinasi atau terorganisir baik itu untuk Bank BNI konvensional maupun Bank BNI Syariah dengan
menggunakan seluruh sumberdaya yang dimiliki untuk mendorong aktivitas pemasaran produk atau jasa bank tersebut.
51
BNI Syariah juga secara optimal mengunakan jaringan promosi melalui cabang-cabang termasuk dukungan pemasaran melalui kerjasama aliansi
dengan nasabah-nasabah corporat yang dimiliki bank BNI sebagai induknya. Berbagai fasilitas bank BNI dapat di manfaatkan oleh nasabah Bank BNI
50
Lukman denda wijaya,manajemen perbankan jakarta: ghalia indonesia 2003 cet. ke-2 h. 71
51
Laporan tahunan 2005 Bank BNI
Syariah, sehingga saat ini BNI Syariah merupakan bank yang memiliki jaringan cukup luas.
Jadi bisa di katakan promosi jasa Bank BNI Syariah lebih menekankan pada total marketing konsep pemasaran jasa seutuhnya yang melibatkan,
bukan saja personil yang langsung melakukan pemasaran dan penjualan seperti account officer, kepala cabang, kepala urusan pembiayaan, melainkan segenap
perangkat lunak lainnya banhkan ditunjang dengan perangkat-perangkat kerasnya. Ini berarti bukan hanya teller, costumer service, public relation,
satpam tetapi juga melibatkan interior gedung bank, logo bank, perilaku karyawan dan sebaginya.
Orientasi BNI Syariah yaitu penghimpunan dana dan juga kepuasan nasabah. Untuk saat ini orientasi system lebih diperhatikan untuk
mengantisifasi hal-hal yang dapat merugikan Bank BNI Syariah sebagai salah satu hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa bobolnya dana Bank BNI
konvensional akibat kasus LC yang fiktif. Pada saat sekarang seiring dengan perkembangan teknologi dan
telekomonukasi banyak diperkenalkan metode-metode promosi bisnis perbankan yang menggunakan teknologi modern untuk menarik minat calon
nasabah. Pada intinya menurut hemat penulis konsep promosi itu memberikan informasi secara efektif dan efisien untuk menarik minat calon nasabah dan
mendatangkan keuntungan bagi bank itu sendiri serta dapat dipertanggung
jawabkan secara umum kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
B. Analisis Biaya Promosi dan Pengaruhnya Terhadap Dana Pihak Ketiga
Analisis Strategi pemasaran dan pengaruh terhadap dana pihak ketiga yang dilakukan Bank BNI Syariah dengan menggunakan persamaan Teknik
analisis korelasi sederhana.
Meskipun dana yang dialokasikan untuk promosi ini terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun, namun hal ini di lakukan PT. Bank BNI
Syariah guna menunjukkan keberadaan bank kepada masyarakat luas bahwa bank tersebut, merupakan salah satu bank yang berkompeten dan patut
diperhitungkan oleh masyarakat luas dalam memilih bank syariah. Promosi ini harus dilakukan secara benar guna tercapainya tujuan yang
telah direncanakan. Jika promosi yang dilakukan tidak tepat maka hal itu hanya mengeluarkan beban biaya yang tidak mendatangkan hasil yang optimal,
untuk itu maka penerapannya harus benar-benar direncanakan, dilakukan dan dikelola sedemikian rupa guna mncapai sasaran yang diharapkan. Berikut ini
dissajikan tabel disajikan tabel perkembangan biaya promosi dan jumlah dana pihak ketiga yang dapat di himpun PT. Bank BNI Syariah.
Tabel 4.1 Perkembangan Biaya Promosi Bank Bni Syariah
dalam jutaan Tahun 2003-2007
tahun biaya promosi kenaikan persentase 2003
12.142 -
- 2004
12.782 640
5,27 2005
15.338 2556
20 2006
17.256 1918
12,5 2007
19.787 2513
14,67
Perhitungan perubahan persentase biaya promosi adalah sebagai berikut :
• Persentase biaya promosi tahun 2003-2004
Rp 12.782 – Rp 12.142 x 100 = 5,27
Rp 12.142
•
Persentase biaya promosi tahun 2004-2005 Rp 15.338 – Rp 12.782 x 100 =
20 Rp 12.782
•
Persentase biaya promosi tahun 2005-2006
Rp 17.256– Rp 15.338x 100 =
12,5 Rp 15.338
•
Persentase biaya promosi tahun 2006-2007
Rp
19.787– Rp 17.256x 100 = 14,67 Rp 17.256
Bila dilihat dari perkembangan masing-masing periode, maka biaya promosi yang dikeluarkan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini di
karenakan promosi merupakan sesuatu yang penting, sehingga PT. Bank BNI Syariah, merasa perlu menambah alokasi dana untuk promosi tersebut. Biaya
promosi yang dikeluarkan meningkat dari tahun ke tahun peningkatan yang sangat tajam terjadi pada tahun 2005 dimana bank mengeluarkan biaya
promosi lebih besar dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 15.338 juta dengan selisih 20 dari tahun 2004.
Tabel 4.2 Perincian Dana Pihak Ketiga
dalam jutaan PT. Bank BNI Syariah
Tahun Dana
simpanan Tabungan
Deposito Jumlah Dana
wadiah Mudharobah mudharobah Pihak Ketiga
2003 46.521
200.657 158.009
405.187 2004
74.242 334.094
371.722 780.058
2005 69.091
397.469 390.087
856.647
2006 221.752
513.367 389.249
1.124.368 2007
210.548 833.492
755.207 1.799.247
Tabel 4.3 Perkembangan Keseluruhan Dana Pihak Ketiga
dalam jutaan PT. Bank BNI Syariah
Tahun Jumlah Dana Pihak
Ketiga
Kenaikan Persentase 2003
405.187 -
- 2004
780.058 374.871
92,52 2005
856.647 76.589
9,82 2006
1.124.368 267.721
31,25 2007
1.799.247 674.879
60,02
Bertambahnya pengeluaran biaya promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah dana pihak ketiga khususnya pada
tabungan mudharabah , dana simpanan wadiah, deposito. Meskipun secara secara statistic belum teruji memiliki tingkat pengaruh yang signifikan, oleh
karenanya hal tersebut akan dibuktikan dalam analisis korelasi dan regresi linier sederhana.
Tabel 4.4 Perkembangan dan persentase giro wadiah
dalam jutaan Pada PT. Bank BNI Syariah
Tahun Dana simpanan
wadiah
Kenaikanpenurunan Persentase 2003
46.521 -
- 2004
74.242 27.721
59,59 2005
69.091 - 5.151
6,94 2006
221.752 152.634
220,92 2007
210.548 - 11.204
5,05
Tabel 4.5 Perkembangan dan persentase Tabungan Mudharobah
dalam jutaan Pada PT. Bank BNI Syariah
Tahun Tabungan
Mudharobah
Kenaikanpenurunan Persentase 2003
200.657 -
- 2004
334.094 133.437
66,5 2005
397.469 63.375
18,97 2006
513.367 115.898
29,16 2007
833.492 370.125
72,1 Tabel 4.6
Perkembangan dan persentase Deposito Mudharobah dalam jutaan
Pada PT. Bank BNI Syariah Tahun
Deposito Mudharabah
Kenaikanpenurunan Persentase 2003
158.009 -
- 2004
371.722 213.713
135,25 2005
390.087 18.365
4,94 2006
389.249 1.838
0,47 2007
755.207 365.958
94,02
Tabel 4.4 – 4.6 menyajikan perkembangan dan persentase jumlah keseluruhan dana pihak ketiga berdasarkan jenisnya : giro wadiah, tabungan
mudharabah, dan deposito mudharabah. Dari aspek dana yang dihimpun pada ketiga produk bank menurut jenisnya, maka peningkatan yang cukup signifikan
dapat terlihat pada dana pihak ketiga jenis tabungan mudharabah. Pengujian hipotesa
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dan nilai signifikan variable independent terhadap variabel
dependent. Uji hipotesis ini terdiri dari empat hipotesis sebagai berikut : 1
Hipotesis pertama : pengaruh biaya promosi X terhadap jumlah keseluruhan dana pihak ketiga Y
2 Hipotesis kedua : pengaruh biaya promosi X terhadap giro wadiah Y
3 Hipotesis ketiga : pengaruh biaya promosi X terhadap tabungan
mudharabah Y 4
Hipotesis keempat : pengaruh biaya promosi X terhadap deposito mudharabah Y
Adapun metode analisis data yang digunakan adalah 1.
Analisis Korelasi Analisis korelasi ini berfungsi untuk mengukur kuat tidaknya hubungan
antara variabel .
52
Gambaran Umum Analisis Korelasi Tabel 4.7 menyajikan data tentang korelasi antara variabelsub variabel
yang dianalisis, secara umum hubungan antara variabel X biaya promosi dan jumlah dana pihak ketiga variabel y sebesar 0,95 yang terdiri dari dana
simpanan wadiah variabel
1
y sebesar 0,88 tabungan mudharabah variabel
2
y sebesar 0,96 dan deposito mudharabah variabel
3
y sebesar 0,88
52
Mauludi, Ali,statistika 1 : peneletian ekonomi islam dan sosial, h 133.
memiliki hubungan sangat kuat, hal ini disebabkan karena interval koefisiennya + antara 0,80 – 1,000 tabel 1.1
Tabel 4.7 Koefisien Korelasi Product-Moment Dengan SPSS
Correlations
1 .885
.962 .880
.952 .
.046 .009
.049 .012
5 5
5 5
5 .885
1 .833
.693 .834
.046 .
.080 .194
.079 5
5 5
5 5
.962 .833
1 .968
.998 .009
.080 .
.007 .000
5 5
5 5
5 .880
.693 .968
1 .974
.049 .194
.007 .
.005 5
5 5
5 5
.952 .834
.998 .974
1 .012
.079 .000
.005 .
5 5
5 5
5 Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
PROMOSI
WADIAH
TABUNGAN
DEPOSITO
DPK PROMOSI WADIAH TABUNGAN DEPOSITO
DPK
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. .
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. .
Dari tabel 4.7 yang memiliki hubungan sangat kuat adalah jumlah, dana pihak ketiga pada tabungan mudharabah karena pearson correlation mendekati
1 yaitu sebesar 0,96 secara probabilitas hubungan antara x dan y dengan taraf signifikan 0,05 maka biaya promosi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap jumlah dana pihak ketiga. Hal ini dikarenakan nilai frobabilitas variabel x lebih kecil dari taraf signifikan 0,05.
2. Least Square Analysis Analisis Korelasi dan Regresi
Analisis regresi dan korelasi disebut juga Least Square Analysis. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh dan hubungan antar variabel.
53
penulis mencoba mengkombinasikan dua cara penghitungan untuk mencari hasil
koefisien korelasi dan regresi , yaitu menggunakan dan penghitungan rumus koefisien korelasi dan regresi, hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
valid. a
Hipotesis pertama : biaya promosi x dan jumlah keseluruhan dana pihak ketiga y
Analisis Korelasi Nilai koefisien korelasi bertanda positif dan mendekati 1 0,952 artinya
antara biaya promosi dengan jumlah dana pihak ketiga memiliki hubungan yang sangat kuat, lihat tabel 4.8 dan sinifikan, hal ini dapat dijelaskan pula
dengan nilai
hitung
r
yang lebih besar dari
tabel
r taraf signifikan 5 dengan n =
5, yaitu sebesar 0,952 › 0,878 . Tabel 4.8