Penetapan Nilai LC HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Penetapan Nilai LC

50 Tabel 4.3. Perhitungan LC 50 dengan Metode Probit Perhitungan LC 50 dengan metode manual yaitu dengan menggunakan rumus : Nilai slope m dihitung dengan rumus : ∑X∑Y - n∑XY= 1.497 ∑X 2 - n∑X 2 Nilai Intersep b dihitung dengan rumus : ∑X∑XY -∑X 2 ∑Y = 2.206 ∑X 2 - n∑X 2 Sehingga didapatkan persamaan garis lurus hubungan antara Y nilai probit dari persentase kematian dengan X log konsentrasi adalah Y=mX+b Y =1.497x + 2.206 5 =1.497x + 2.206 2.794= 1.497x X = 1.8659 LC 50 = antilog X= antilog 1.8659 = 73.43 ppm Perhitungan LC 50 menggunakan Microsoft Office Excel dengan membuat grafik untuk mendapatkan persamaan garis lurus Y=mX+b. Didapatkan hasil grafik sebagai berikut : 40 Gambar 4.2 Grafik Regresi Linier Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Nilai Probit Dari grafik di atas menunjukkan log konsentrasi terhadap nilai probit yang didapat dari persen mortalitas larva. Didapatkan persamaan garis lurus Y=1,497X+2,206. Dapat dilihat juga hubungan korelasi yang positif karena nilai R 2 = 0,982. 32 Uji toksisitas dengan metode BSLT dapat mengetahui efek toksik dari suatu senyawa yang ditentukan dalam waktu singkat, yaitu rentang waktu selama 24 jam setelah pemberian ekstrak sehingga disebut uji toksisitas akut. Efek toksik diketahui dengan menentukan nilai LC 50 dari aktivitas komponen aktif tanaman terhadap larva Artemia salina Leach. Suatu ekstrak dikatakan toksik berdasarkan metode BSLT jika harga LC 50 1000 ppm, sehingga memiliki korelasi antara uji toksisitas akut ini dengan uji sitotoksik. Metode ini menghubungkan jumlah kematian larva udang dengan konsentrasi uji. 42 Dalam penelitian ini dilakukan variasi konsentrasi yang berbeda yaitu konsentrasi 5, 10, 20, 50, dan 100 ppm untuk membandingkan efek toksik yang ditimbulkan masing-masing konsentrasi tersebut dan untuk melihat pada konsentrasi berapakah larva udang mengalami LC 50 . Digunakan air laut sebagai kontrol dimaksudkan untuk melihat apakah respon kematian dari sampel dan 41 bukan dari air laut. Air laut yang digunakan telah dilakukan pengukuran pH dan hasilnya sesuai untuk media pertumbuhan larva yaitu pH sekitar 8-9. Larva udang digunakan dalam metode ini karena hewan ini merupakan general bioassay sehingga semua zat dapat menembus masuk ke dinding sel larva tersebut dan hewan ini memiliki kepekaan yang cukup tinggi terhadap zat toksik. 36 Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode manual dan Microsoft Office Excel menunjukkan nilai LC 50 yaitu 73,43 ppm, sehingga terdapat kesamaan nilai LC 50 setelah dihitung dengan dua metode perhitungan. Selain itu, peneliti juga mencoba menggunakan program analisis probit dengan SPSS 16.0 for windows sehingga didapatkan nilai LC 50 sebesar 69,64 ppm dan tidak berbeda signifikan dengan hasil metode manual maupun Microsoft Office Excel. Suatu spesies tumbuhan dalam satu genus umumnya akan menunjukkan kandungan kimia yang serupa. Garcinia memiliki kandungan kimia diantaranya senyawa fenol tipe flavonoid, xanton dan benzofenon yang memiliki aktivitas biologi. 43 Berdasarkan penelitian lain mengenai uji toksisitas akut pada salah satu spesies Garcinia yaitu ekstrak metanol daun Garcinia parvifolia Miq. didapatkan hasil LC 50 adalah 78,25 ppm dengan metode BSLT terhadap larva Artemia salina Leach. 44 Penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan ini memiliki kesamaan dalam penggunaan daun dari genus Garcinia yang diekstraksi dengan pelarut metanol dan metode BSLT terhadap larva udang Artemia salina Leach. Nilai LC 50 pada penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan yaitu tidak jauh berbeda dan memiliki potensi toksisitas akut. Pengujian terhadap ekstrak metanol daun Garcinia benthami Pierre didapatkan bahwa konsentrasi untuk mematikan 50 larva udang Artemia salina L atau LC 50 adalah 73,43 ppm sehingga dapat dikatakan ekstrak metanol daun Garcinia benthami Pierre pada penelitian ini memiliki potensi toksisitas akut menurut metode BSLT yaitu pada perlakuan dengan hewan coba larva Artemia salina Leach. Validitas pada penelitian ini dijaga dengan 33 :  Menyamakan kondisi larva Artemia salina Leach.  Mengambil secara random.  Menggunakan kriteria standar dalam menilai kematian larva. Reliabilitas data dijaga dengan replikasi tiga kali pada tiap uji. 33 42

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etil Asetat Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Braine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 29 67

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 26 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN Plantago lanceolata L. TERHADAP LARVA Artemia salina Leach. DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).

0 0 14

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 1 70