sehingga diperoleh strategi pengembangan dan arah pengembangan tata ruang.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar III.1 berikut ini.
Menurut Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1993 tentang RUTRW Propinsi Dati-I Sumatera Utara yakni Kota Medan pusat : pemerintahan propinsi,
distribusikolektor antar propinsi, pendidikan tinggi, pelabuhan internasional, perhubungan, perindustrian, pariwisata. Berdasarkan pertumbuhan fisik dan
pengaruhnya dikembangkan dengan 3 sistem ruang yaitu, 1
Sistem kota pusat lingkungan kota pusat kegiatan utamakutub pertumbuhan. 2
Sistem produksi industri dan pertanian termasuk wilayah cadangan. 3
Sistem ruang kota sebagai wilayah pemukiman ideal. Perubahan model Kota Medan dari satu pusat dengan enam sub pusat versi
Rencana Induk Kota Medan tahun 1974-2000 menjadi satu pusat dengan empat sub pusat versi Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan tahun 1995-2005. Untuk
jelasnya dapat dilihat pada Gambar III.2 berikut ini.
2. Perkembangan Kawasan Perbatasan dan Perkotaan Rencana Umum Tata
Ruang Wilayah Kota Medan 20082016
Kecenderungan perkembangan kegiatan perkotaan kekawasan perbatasan, perkembangan perumahan, perdaganganindustri. Untuk jelasnya dapat dilihat pada
Gambar III.3 berikut ini Perkembangan kawasan permukiman kearah timur, barat, selatan, utara Kota Medan. Pemanfaatan lahan industri ke Percut Sei Tuan dan
Tanjung Morawa. Kegiatan perdagangan ke Pancur Batu, Belawan, Tanjung Morawa,
Ida Sitti Masnur : Evaluasi Peruntukan Lahan Setelah Pelebaran Jalan Studi Kasus : Kecamatan Medan Sunggal Tiap Kelurahan, 2008
Sunggal. Ditimur, utara, selatan pusat pelayanan berkembang alamiah. Sehingga terjadi perpindahan penduduk dari pusat kota ke pinggiran kota akibatnya berubah
fungsi lahan dengan nilai ekonomis rendah ke nilai lahan yang lebih tinggi.
III.2 Konsep Struktur Tata Ruang Kota Medan
Pembentukan struktur wilayah fungsional Kota Medan berdasarkan kecendrungan, pengarahan kegiatan, potensi masalah fisik, dan alternatif
pengembangan bagian-bagian wilayah Kota Medan. Adapun konsep dasar struktur
tata ruang kota yakni :
1 Membatasi perkembangan secara linier ribbon development dengan jalur jalan
arteri primer utara-selatan. 2
Mengembangkan kota ke arah Barat, Timur dan Utara yang terkendali ekologi dan ekosistem lingkungan hidup kota dengan fasilitas sosial.
3 Pengembangan utama ke arah Utara dengan daya tarik jalan Medan-Belawan pada
kegiatan komersial industri skala luas kawasan industri KIM dan KIB, kawasan berikat dan pelabuhan laut.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar III.4 berikut ini. Secara umum, konsep pembentukan struktur wilayah fungsional Kota Medan dengan
hubungan fungsional terdiri atas 5 wilayah Pengembangan dan Pembangunan WPP.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar III.5 berikut ini.
Perkembangan mengarah pada struktur wilayah fungsional atas 5 WPP yaitu WPP A,
B, C, D dan E. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar III.6 berikut ini.
Ida Sitti Masnur : Evaluasi Peruntukan Lahan Setelah Pelebaran Jalan Studi Kasus : Kecamatan Medan Sunggal Tiap Kelurahan, 2008
Sebagai acuan mempertegas konsep struktur kota diperlukan berbagai konsep pendukung antara lain :
1. Konsep Struktur Tataguna Lahan