Gangguan Pendengaran sensorineural Gangguan Pendengaran Campuran

tes fungsi pendengaran, yaitu tes berbisik, dijumpai penderita tidak dapat mendengar suara berbisik pada jarak lima meter dan sukar mendengar kata-kata yang mengandung nada rendah Soetirto I., Hendarmin H., Bashiruddin J., 2007.

B. Gangguan Pendengaran sensorineural

Pada gangguan pendengaran sensorineural gelombang suara dapat disalurkan ke telinga dalam, tetapi tidak diterjemahkan menjadi sinyal saraf yang diinterpretasikan oleh otak sebagai sensasi suara yang disebabkan adanya kerusakan pada organ Corti Sherwood L., 2001. Gangguan pendengaran sensorineural dibagi dua, yaitu gangguan pendengaran sensorineural koklea dan retrokoklea. Gangguan pendengaran sensorineural koklea disebabkan oleh aplasia kongenital, labirinitis bakteri virus, intoksikasi streptomisin, kanamisin, garamisin, neomisin,kina, asetosal atau alkohol. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh tuli mendadak sudden deafness, trauma kapitis, trauma akustik, dan pajanan bising. Sedangkan gangguan pendengaran sensorineural retrokoklea disebabkan oleh neuroma akustik, tumor sudut pons serebellum, mieloma multiple, cedera otak, perdarahan otak, dan kelainan otak lainnya Soetirto, I; Hendarmin, H; Bashiruddin, J., 2007. Pada pemeriksaan fisik atau otoskopi dijumpai kanal telinga luar dan selaput gendang telinga tampak normal. Pada tes berbisik dijumpai penderita tidak dapat mendengar suara berbisik pada jarak lima meter dan sukar mendengar kata-kata yang mengandung nada tinggi Soetirto, I; Hendarmin, H; Bashiruddin, J., 2007. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Hasil pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan garpu tala Tes Rinne Tes Weber Tes Swabach Diagnosis Positif Tidak ada lateralisasi Sama dengan pemeriksa Normal Negatif Lateralisasi ke telinga yang sakit Memanjang Tuli konduktif Positif Lateralisasi ke telinga yang sehat Memendek Tuli sensorineural Catatan : pada tuli konduktif 30 dB, Rinne bisa masih positif Soetirto I., Hendarmin H., Bashiruddin J., 2007.

C. Gangguan Pendengaran Campuran

Gangguan pendengaran campuran merupakan kombinasi antara gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural. Gejala yang timbul juga merupakan kombinasi kedua gangguan pendengaran tersebut. Pada pemeriksaan fisik atau otoskopi dijumpai tanda-tanda seperti gangguan pendengaran sensorineural. Pada tes berbisik dijumpai penderita tidak dapat mendengar suara berbisik pada jarak lima meter dan sukar mendengar kata-kata bernada rendah maupun bernada tinggi. Tes garpu tala Rinne positif, Weber lateralisasi ke telinga yang sehat, dan Swabach memendek Bashiruddin J, 2009.

2.3.4 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gangguan pendengaran