Kesimpulan JARINGAN KOMUNIKASI PARTISIPAN KELOMPOK GONDHEZ’S

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan penulis di bab-bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa poin kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola jaringan komunikasi partisipan kelompok GDZ di Kota Solo dalam mensukseskan pasangan Bibit-Rustri pada pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2008 lebih cenderung memusat pada satu orang yaitu responden 1. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan diantaranya karena responden yang terkait merupakan orang yang waktu itu didatangi tim sukses Bibit-Rustri untuk meminta GDZ mendukung pasangan tersebut, sehingga mau tidak mau responden 1 ikut dalam beberapa kali pembahasan bersama tim sukses. Oleh karenanya, responden 1 dianggap memiliki informasi yang lebih. Alasan lainnya, responden tersebut merupakan salah satu orang dekat ketua kelompok GDZ. Dan termasuk cukup vokal dalam memberikan pendapat atau pandangannya. 2. Penyebaran informasi atau alur informasi mengenai jatuhnya pilihan GDZ di Kota Solo pada pasangan Bibit-Rustri ternyata terjadi secara mengalir. Artinya untuk orang-orang yang berada di beberapa daerah wilayah GDZ 41 dihubungi lewat telepon atau saat bertemu, namun untuk masyarakat sekitar tidak ada perlakuan khusus. Sebab, disadari atau tidak, diakui atau tidak masyarakat dalam hal ini partisipan GDZ secara tidak langsung sudah mengetahui bila kelompok ini adalah pendukung PDIP. Hal ini seakan sudah menjadi rahasia umum. Apalagi solo merupakan salah satu basis suara PDIP. 3. Dalam penelitian jaringan komunikasi ini ada beberapa peran individu yang muncul. Diantaranya peran Star dipegang oleh responden 1. Selain memegang perannya sebagai star, individu 1 juga memegang peran sebagai opinion leader. Hal ini seperti dikatakan Rogers bila minimal harus ada pilihan komunikasi sebesar 10 dari jumlah keseluruhan yang ada. Sedangkan individu 1 mendapat pilihan komunikasi dari 8 responden dari 11 responden yang ada yaitu 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10. Selain individu 1, peran opinion leader juga dipegang oleh 2 dan 3. Responden 2 mendapat pilihan komunikasi dari 5 responden lainnya yaitu 1, 4, 5, 6, 11. Sedangkan responden 3 mendapat pilihan komunikasi sebanyak 4 dari responden lainnya yaitu 1, 2, 5, 11. Untuk peran neglectee dan bridges tidak ditemukan dalam penelitian ini. Demikian juga dengan peran liaison dan juga isolate tidak ditemukan. Dari sosiogram yang terbentuk dapat dilihat bila hanya ada satu klik besar yang menyusun terbentuknya jaringan tersebut. 4. Peran-peran yang dijalankan dari tiap individu berkaitan dengan derajat tingkat keterhubungan individu. Sedangkan derajat tingkat keterhubungan kelompok GDZ kurang bisa dikatakan memiliki tingkat keterhubungan yang tinggi. Sebab, hanya ada satu individu yang memiliki tingkat keterhubungan yang tinggi yang berpeluang melakukan perubahan sebesar 110 yaitu individu 1 sebesar 1,1. Sedangkan yang lainnya hanya berkisar 30-50 saja. Selain itu luas jaringan komunikasi kelompok GDZ yang terbentuk sebesar 0,464. Ini berarti tiap individu rata-rata berhubungan dengan individu lain sebanyak 5 orang dari 11 individu yang ada.

B. Saran