Hubungan Struktur Pasar dan Kinerja Pasar

commit to user 38 Pendapatan dapat terlihat dari upah, gaji dan pembayaran bonus kepada pekerja. Dalam perusahaan yang mempunyai kekuatan pasar mampu membayar lebih kepada pekerja. Pembayaran yang lebih dapat diberikan pada waktu lembur. Kekuatan monopoli biasanya mengurangi kesempatan berusaha dan menyebabkan pengurangan jumlah perusahaan hanya tinggal menjadi satu. Selain itu kekuatan monopoli mengurangi variasi dan tanggung jawab perusahaan sebagai penjual kepada konsumen dan kepada pekerja dalam hal memilih pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya Shepered, 1997 : 130-134.

D. Hubungan Struktur Pasar dan Kinerja Pasar

Seperti yang telah diuraikan di atas, dimana struktur pasar mempengaruhi perilaku seperti kebijakan-kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Perilaku tersebut pada akhirnya mempengaruhi tingkat keuntungan dan efisiensi. Dalam penelitian Wisnu 2004, disebutkan bahwa beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan tersebut, khususnya antara struktur pasar dengan kinerja, seperti : 1. Konsentrasi dengan tingkat keuntungan Berdasar penelitian Bain, menemukan hubungan antara rate of return dengan tingkat konsentrasi. Rate of return rata-rata dari industri yang terkonsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan industri yang tidak commit to user 39 terkonsentrasi, sementara Leonard Weiss mendapatkan hubungan positif antara keuntungan dengan produk dari industri konsentrasi tinggi dan hambatan masuk yang tinggi. 2. Konsentrasi dengan tingkat harga Menurut Stigler dan Chamberlin menyatakan bahwa kolusi yang efektif, yang diukur dari price-cost margins, akan meningkat dengan konsentrasi. Perbedaan antara harga dan biaya untuk rata-rata produksi akan tinggi di pasar monopoli daripada di pasar persaingan sempurna. Sejumlah peneliti melihat hubungan antara rasio konsentrasi dengan price- cost margins di pasar, dimana price-cost margins lebih tinggi di dalam industri yang terkonsentrasi daripada industri yang tidak terkonsentrasi. 3. Konsentrasi dengan perubahan teknologi Penelitian yang menyangkut hubungan konsentrasi dengan perubahan teknologi dilakukan oleh Stigler dan Philips. Stigler menunjukkan adanya hubungan yang berkebalikan antara konsentrasi dengan peningkatan produktivitas sementara Philips menemukan hubungan yang positif. Hal ini dikarenakan Stigler menggunakan metode firm concentration ratio , sedang Philips menggunakan plant concentration ratio. Hubungan antara struktur pasar dan kinerja pasar dilihat dari hubungan rasio konsentrasi semua industri kerajinan tangan atas variabel pendapataan dengan kinerja kerajinan tangan yang diwakili oleh Rentabilitas Ekonomi dan Profit Margin untuk menganalisis hubungan commit to user 40 antara struktur dan kinerja menggunakan metode koefisien korelasi. Koefisien korelasi merupakan ukuran besar kecilnya atau kuat lemahnya suatu hubungan antara variabel-variabel apabila bentuk hubungan tersebut linier. Dalam analisis korelasi, dua variabel diperlakukan secara simetris, tidak ada perbedaan antara variabel yang menerangkan. Metode koefisien korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment : r = 2 2 ∑ ∑ ∑ Yi Xi XiYi r = [ ][ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 Yi Yi N Xi Xi N Yi Xi XiYi N Keterangan , r = koefisien korelasi sample X = variabel struktur industri kerajinan tangan di Kota Surakarta Y = variabel kinerja industri kerajinan tangan di Kota Surakarta N = jumlah industri kerajinan tangan Apabila r mendekati 1 atau -1 berarti terdapat hubungan yang kuat, sebaliknya apabila r mendekati nol maka hubungan lemah atau tidak ada hubungan. Apabila r sama dengan 1 atau -1, berarti terdapat hubungan yang positif sempurna. Beberapa sifat r adalah sebagai berikut Gujarati, 1995 : 46-47 : 1. r dapat positif atau negatif, tandanya tergantung pada tanda faktor pembilang, yang mengukur kovariansi sample kedua variabel. 2. Terletak antara batas -1 dan +1, yaitu -1 ≤ r ≤ 1. commit to user 41 3. Sifat dasarnya simetris, yaitu koefisisen korelasi antara X dan Y r xy sama dengan koefisien korelasi antara Y dan X r yx . 4. Tidak tergantung pada titik asal origin dan skala. 5. Apabila ada X dan Y bebas secara statistik, koefisien korelasi antara keduanya 0 nol, tetapi kalau r = 0, ini tidak berarti kedua variabel adalah bebas. Dengan kata lain, korelasi nol tidak perlu berarti kebebasan. 6. r hanyalah hubungan linier atau ketergantungan linier saja, tidak mempunyai arti untuk menggambarkan hubungan non linier. 7. Meski r adalah hubungan linier antara dua variabel, tetapi tidak perlu berarti adanya hubungan sebab akibat.

E. Kerangka Pemikiran