Map Object 2.0 LANDASAN TEORI

21 ArcInfo merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi Geografis yang digunakan untuk mengoptimasi, menganalisa, dan menampilkan data geografi dalam bentuk digital. ArcInfo dapat mengubah koordinat data peta ke dalam bentuk digital dan menyimpan data tersebut sebagai coverage. Bentuk coverage ArcInfo berupa direktori yang berisi file-file data grafis dan non grafis. Unsur-unsur peta yang telah diorganisasikan ke dalam sekumpulan layer akan disimpan masing-masing dalam coverage.

2.5 Map Object 2.0

MapObject adalah komponen atau perangkat lunak pemetaan yang mengijinkan kita untuk menambah pemetaan dalam aplikasi yang kita buat. Kita dapat menggabungkan MapObject dengan komponen lainnya seperti grafik, multimedia, dan object database. Aplikasi yang dibangun dapat dikerjakan dengan persyaratan yang khusus dari pengguna. MapObject terdiri dari ActiveX Control CX yang disebut Map Control atau Tmap dalam Delphi dan sekumpulan ActiveX Automation Object yang jumlahnya lebih dari 45 buah. Ini digunakan dalam industri standar Windows. Program yang dibangun dengan MapObject dapat dijalankan pada Windows95, 98, dan NT versi 4.0 atau lebih. Kita dapat mengimplementasikan hal tersebut diatas ataupun fungsi yang lainnya dalam program yang dibangun dengan MapObject.s 22

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Seiring dengan keinginan PT. Koryo Internasional Indonesia yang menginginkan pemrosesan pembuatan data yang lebih cepat dan lebih akurat dalam merencanakan kebutuhan bahan baku yang makin lama makin meningkat karena semakin bertambahnya tingkat permintaan konsumen. Maka dalam rangka penyusunan MRP secara komputerisasi yang baik dilakukan serangkaian proses observasi dan survey untuk melakukan langkah-langkah penyusunan sistem ini.

3.1 Identifikasi Masalah

Pembuatan perhitungan MRP selama ini pada PT.Koryo Internasional Indonesia masih dilakukan secara manual sehingga memerlukan banyak waktu dalam penyusunan MRP, dan juga karena proses penyusunan MRP masih manual terkadang banyak perhitungan-perhitungan yang tidak akurat sehingga nantinya dapat menghambat pada proses produksi. Terkadang dalam tahap penyusunan MRP, pihak manajemen mengalami kesulitan-kesulitan dikarenakan harus mencari dahulu data-data yang dibutuhkan secara satu-persatu karena data-data tesebut berbentuk Hard Copy sehingga semakin membuat kewalahan pihak manajemen. Data-data yang dibutuhkan oleh bagian pembuat MRP adalah laporan data penjualan, laporan data BOM, laporan data produksi dan laporan data persediaan. Laporan-laporan tersebut berada pada bagian yang berbeda-beda sehingga menyulitkan pihak pembuat MRP untuk memprosesnya.