Standar Profesi Asisten Apoteker

610.69
Ind
K

セ u

Z n@

n :KI Kt:St II ATil N
i@ L Gゥ ャ |ャ セ@ t " ,\

RIU' UIII.I K

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 573/MENKES/SKVI/2008

セ@ セ o NVY@

nd

PERPUSTAKAAN

DEPARTEMEN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

III"III""'
111111 1111" III
002002819

MENTERl KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PROFESI

ASISIlN APOIlKER
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 573/MENKES/SKVI/2008

6Io '6r
OSlJ/I-MJO
N[コイ


M i@ M セ@

ltd
Jc

If

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
PUSAT PEMBERDAYAAN PROFESI DAN TENAGA KESEHATAN lUAR NEGERI
TAHUN 2008

b
injoセa

_AT

101.

.\ It::rtJ1:lIl lrrJ.lt lf;\ I,"

IUrf l'1I 4'" i セ iIuセ
i@ G i|@

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 573/MENKES/SKNI/2008
TENTANG
STAN DAR PROFESI ASISTEN APOTEKER
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 21 Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, dipandang perlu menetapkan Standar Profesi bagi
Asisten Apoteker dengan Keputusan Menteri Kesehatan ;

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495).
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana

telah diubah de-ngan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548).

610.69
Ind
K

Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
Indonesia. Oepartemen Kesehatan. Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
573/MENKES/SKM/200B tentang Standar Protesi Radiograter
- Jakarta : Departemen Kesehatan RI. 2009
I Judul

1. HEALTH MAN POWER
2. LEGISLATION AND JURISPRUDENSI
3. PHARMACIES


3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3637).

.'-1f:"' TERI ... 1-!.....:ItAT.\. :"i
Iltt'I' IU .IK t .... I)O:"f ES U

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 3781).

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan
pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593).
7.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah KabupateniKota

(ILembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Repubnk Indonesia Nomor
4737);

8. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 07/KEP/K.PAN/1211999 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker Dan Angka Kreditnya.
9. Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 413/MenkesJSKBJ1111
2000 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Petunjuk Pelaksanaannya.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 004/Menkes ISKlI/2003
tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 579/Menkes ISKN/2003
ten tang Registrasi dan Izin kerja Asisten Apoteker;
12. Keputusan Mente'; Kesehatan Nomor 1457/Menkes ISKIXI2003
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;

:W1.";;-lf-IUIU ..tll .\I A'
IH r t '1\1 II.: ' '''i FlH:''''fS ,,\.

13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Perl

XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kesehatan Sebaga imana tetah di ubah dengan Peraturan
Menteri Kesehalan Nomor 1295/Menkes/Per/X1II2007;

ML"O"ERI KL'i[H.'TA."i
R..(.UBLIK INDONblA

\I.,,,

n :RI エN[ヲGェui
aイ
セ | N B@
Ilt:I'IIIU .II'; 1"I)o:"\r.S,1.l

MEMUTUsKAN

lampiran
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : 573/MENKEsfSKN1/2008
Tanggal : 30 Juni 2008


Menetapkan
Kesatu

: KEPUTUsAN MENTERI KEsEHATAN TENTANG STAN DAR
PROFEsl AslsTEN APOTEKER

Kodua

: Standar Protesi Asisten Apoteker dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga

: Standar Protesi Asisten Apoteker sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kedua wajib digunakan sebagai Acuan bagi
Asisten Apoteker dalam menjalankan protesinya.

Keempat

: Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupa-ten/Kota melakukan pembinaan dan pengawasan

pelaksanaan keputusan ini dengan mengikutsertakan organisasi protesi terkait, sesuai tugas dan tungsi masing-masing,
demi kepentingan publik dan kepentingan terbaik Pasien/Klien
yang dilayani

Kelima

: Keputusan in; berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pad a tanggal 30 Juni 2008

4

STAN DAR PROFEsl ASlsTEN A POTEKER

I. PENDAHULUAN
A. lATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan nasional dititik beratkan pad a peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan terkait dengan kualitas Sumber Oaya Manusia (SDM) yang
mampu memberikan pelayanan secara profesionaL Profesionali sme

menjadi tuntutan utama bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan
tugas protesi. Sementara itu masyarakat berkembang menjadi semakin kritis dalam menyikapi pelayanan kesehatan secara nasional.
• Mengingat keadaan terse but maka kebutuhan akan pelayanan prima d j
bidang kesehatan menjadi kebutuhan penting bagi masya rakat.
Sebagai salah satu anggota mata rantai pelayanan kesehatan nasianal , tenaga kesehatan Asisten Apoteker dituntut protesianal dalam
bekerja. Dalam melaksanakan tugas prafesinya , Asisten Apateker
「・ォ
セ 。@ berdasarkan standar pratesi dan kode etlk profesi yang telah ditentukan. Melalui profesionalis me diharapkan Asisten Apoteker
ma mpu memberikan perlindungan kepada para pengguna jasa tenaga kesehatan , diantaranya adalah pasien yang memerluka n pelayanan dengan baik. De ngan pemikiran di atas maka Persatuan Ahl i
Farmasi Indonesia menyusun standar prates; dan kode etik profesi
yang digu nakan sebagai pedoman bagi seluruh Asisten Apoteker
dalam melaksanakan tugas prof,esin ya. Asisten Apoteker yang profesional adalah Ten aga Kesehatan yang kompeten, memiliki dasar
ilmu pengetahuan sesuai dengan pratesinya, memiliki kemauan untuk trampil melaku'kan protesinya dan memiliki sikap yang menampilkan pratesinya. Ketiga komponen kompetensi tersebut berkembang
sesuai perkembangan zaman.
Perkembangan secara global ditandai dengan masuknya perdagangan bebas tingkat Asean tahun 2008 / AFTA dan perd agangan bebas
tingkat dunia tahun 2010 (WTO) yang memungkin:kan masuknya tenaga asing dengan bebas ke Indonesia. Dengan demikian persain'gan
5

Mr.:-rTE k l kes
エ Z ヲi N ョ

aLN セ@
Rt;, t illllK INIIOM :!'I1/\

SOM secara global telah mulai memasuki kehidupan profesi di Indonesia. Pemenang kompetisi adalah SOM yang mampu bekerja secara
profesional di tingkat global. Profesionalisme SOM Asisten Apoteke r,
menjadi tuntutan yang tidak dapat ditawar lagi sehingga penyusunan
standar profesi dan etika protesi Asisten Apoteker menjadi sebuah kebutuhan penting sebagai landasan awal bagi seluruh kegiatan profesi.
Asisten Apoteker yang ada di Indonesia saat ini berlatar belakang
lulusan pendidikan Sekolah Asisten Apoteker I Sekolah Menengah
Farmasi, Politeknik Kesehatan Jurusan Farmasi, Akademi Farmasi,
Politeknik Kesehatan Jurusan Analisa Farmasi dan Makanan (ANAFARMA) serta Akademi Analisa Farmasi dan Makanan (AKAFARMA).
Perbedaan jenjang pendidikan tersebut menghasilkan Asisten Apoteker dengan kompetensi berbeda pula.
Standar profesi Asisten Apoteker ini disusun oleh TIM Penyusun yang ditetapkan oleh Persatuan Ahli Farmasi Indonesia. Oalam proses penyusunan standar profesi ini, tim penyusun menerima masukkan dari berbagai
kalangan terutama profesi serum pun kefarmasian yaitu Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia IISFI sehingga keharmonisan dalam pelayanan dapat
ditata dan dilaksanakan sesuai dengan kompetensi masing-masing.
Kompetensi Asisten Apoteker digunakan sebagai acuan untuk menyusun kurikulum pendidikan pada lembaga pendidikan yang meluluskan Asisten Apoteker maupun untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaannya. Perbedaan kompetensi mendasari
perbedaan jenjang pendidikan dan senioritas yang melatar belakangi
profesi masing-masing.
Oengan tersusunnya standar profesi dan kode etik Asisten Apoteker, diharapkan seJuruh Asisten Apoteker mampu 「 ・ォセ
。@ secara protesional.

B. TUJUAN
I. Tujuan Umum
Terdapatnya Standar Profesi Asisten Apoteker untuk digunakan sebagai pedoman bagi peningkatan mutu peJayanan kesehatan bidang
kefarmasian di Indonesia. Selanjutnya diharapkan agar pedoman
tersebut dapat turut serta menjadi bagian dari program pembangunan kesehatan nasional.
II. Tujuan Khusus
1. Terdapatnya Standar Kompetensi dan Kode Etik Profesi Asisten
Apoteker di Indonesia
6

セャエ

ZOャゥte

ス u@

"":.,.pkan
GケL」ャエォウ。ョセAゥ@

,

8

9

jセiャ



reracika:-. ウAZ H A Z セ コ[ ZL@
farmas! !:eW3i perml":taan cokter

.. IK08,(,6

Meroulis etiket dan menempelkannya pad a
kemasan sediaan
fannasi

,IlAFK.C9.09

Zセ。ョ@

;Ir:)se:

I:::,

ヲ。イュセゥ@

セL・、ゥᄋ@

.0

KODE UNIT

"',;
r.",


セ@

セBo

UNIT & ELEMEN KOMPETENSIBIDANG FAR·
MASIKOMUNITAS. RUMAH SAKfT, INDUSTRI,
PENGAWASAN & PEN ELmAN

:,: ''V
セZGエ

'" セ@

«-

..j

s€5uai
..
セ・[。M」
セ ォ@ '!;odiaa'l
f
' d'b
h
armasl I awe . •
pen::;awasan A;Jc,eker I pimpinan unit
,.... ッMZBGSセオ@



fJi '::"

セイョ@

'iii

e'"

- :5

UNIT & ELEMEN KOMPETENSIBIDANG FARMASIKOMUNITAS, RUMAH SAKIT, INDUSTRI,
PENGAWASAN & PENELITIAN

« ro

"oc

セBo@

"'c

en

N@ セ@

Hゥェセ

:H « E

1. Veriflkasi dokumen
permfnlaan barang
2. Menyiapkan sedlaan
fannasll perbekalan
kesehatan
3. Pelaksanaan dlstribusi (sesuai protap)
4. Membua! dokumentasi (sesuai protap)
5. Membimblng
AA
Muda dalam pelaksanaan
ー ・ ォ・セ。
。 ョ@
tersebut di atas

1. Melakukan
rekam
farmasi
2. Melakukan pencatatan semua data
3. Penyimpanan dokumen

PELAKSANA



,J

-.J

I

..J

-.J

I "

"j

.J

I

.J

..J

I .J

".J

" I "
.J I -.J

..J

-.J

I

..j

.J

-.J

I

..j

..j

..j

I

-.J

-.J

-.J

-.J

-.J



セMKT@

-.J

-.J

-.J
I

-.J

II

セᆪGッアrj@

.

セu ZGvt
eri@
K£.'I::II.\ TA..'"
RUt.:ILIK II"OQ!,fES It\

kZe

IlUIJ8UK

Ace
セesi

iat

セ@
Z N@

PELAKSANA

PELAKSANA

·iii

.(ii

KODE UNIT

UNIT & ELEMEN KOMPETENSIBIDANG FARMASIKOMUNITAS, RUMAH SAKIT. INDUSTRI,
PENGAWASAN & PENELITIAN

-

AA.FI.OS.33

33

AA.FI.06.34

34

AA.FI.07.35

35

I

36

. AA.FI.08.36

Membantu QC melakukan monitoring barang
expired, barang obsolet
dan pemusnahannya

1. melaksanakan prosedur monitoring
barang expired
2. melaksanakan prosedur monitoring
barang obsolet

Melaksanakan prosedur penerimaan dan
barang
penanganan
kembalian

1. melaksanakan prosedur penerimaan
barang kembalian
2. melaksanakan prosedur monitoring
barang kembalian

bahan
Menimbang
baku yang dibutuhkan
uniuk proses produksi

Melaksanakan prosedur penyimpanan dan
bah an
pemindahan
baku, bahan pengemas, produk ruahan,
produK antara, dan
produk jadi selama
produksi sesuai protap

22

1. menyiapkan tempat
dan peralatan untuk
penimbangan
2. melaksanakan penimbangan
1. mengidentifikasi sifat fisika dan kimia
bahan berdasarkan
informasi pada label
kemasan/wadah
2. melakukan penyimpanan bahan awal,
produk antara, produk ruahan dan
produk jadi sesuai
prosedur
3. melakukan pemindahan bahan awal ,
produk antara, produk ruahan dan
produk jadi sesuai
orosedur

'" セ@ c'"
BGセ@
E

::,;;'"
Ul.2
セZ^@

",.J
Ol

.-"0

"Oc

c1l::,;;

::';;"0

COl

"0::>
セ@

::';;'"

セ\d@

"'c

セ@
セ@

KODE UNIT

"''''

UNIT & ELEMEN KOMPETENSIBIDANG FARMASIKOMUNITAS, RUMAH SAKIT, INDUSTRI,
PENGAWASAN & PENELlTIA'N

"""
"""
""
"""
"""
"""
"""
"""
"""

37

Melaksanakan ketentuan GLP di laboratorium
sesuai protap

1. melaksanakan prosedur validasi metode analisis
2. melaksanakan prosedur analisis terhadap bahan awal,
produk setengah jadi
dan produk jadi
3. mencatat, melapor,
dan mendokumentasikan hasil analisis

AA.FI.10.38

Memeriksa kualitas bahan pengemas

1. melaksanakan
prosedur pemeriksaan kualitas bahan
pengemas (karton,
plastik, alu foil, galas, dan aluminium)

AA.FI.11.39

Melaksanakan pemanlingkondisi
tauan
laboratorium
kungan
dibawah supervisi apoteker

1. melaksanakan
prosedur pemantauan kondisi
laboratorium (suhu,
tekanan, kelembaban dan jumlah
partikel)

AA.FI.09.37

-.J

38

39

40

,

AA.FI.12.40

analiMelaksanakan
sis sampel uji sesuai
prosedur

23

1. melaksanakan
prosedur pemeriksaan sampel uji
2. melaksanakan
prosedur pemeriksaan Ipembuatan
reagen

!!l",
",u.

Ul.2

Nqセ

セoャ@

ttI.J
"O::J
Z^セ@

セ\d@

セ@

OlE

::,;;'"

::';;'"

= -;;;
.r::",


53

AA.FI.2S.S3

M

AA.FI.26.S4

:l"
セ@

1. menyiapkan alat
bahan dan ruangan
sesuai protap
2. melaksanakan
proses pencampuran sesuai prosedur
3. melaksanakan
pengisian ke dalam
kemasan sesuai
prosedur

..j

.
..J

27

セZe

セ@

Melaksanakan prosedur pembuatan sediaan cair non steril
sesuai protap di bawah
supervisi apoteker

Melaksanakan prosedur pembuatan sediaan setengah padat
sesuai protap di bawah
supervisi apoteker

c"

E

'" '"セ@
-"'LL

セGB "0
,2
c::>

11>::;;

"'セ@
セ@

55

56

57

58

AA.Fl.27.55

AA.FI.28.56

AA.FI.29.57

AA.FI.30.58

Melaksanakan prosedur pembuatan sediaan cair dan setengah
padal steril sesuai protap di bawah supervisi
apoteker

1. menyiapkan produk
ruahan dan bahan
pengemas
sesuai
prosedur
2. melaksanakan pengemasan primer dan
sekunder sesuai prosedur

Berperan serla dalam
penyusunan sampling
p/an/rencana pengambiIan contoh yang benar.

1. memberikan usulan
untuk penyusunan
rencana pengambilan
contoh yang benar

Melaksanakan prosedur kalibrasi dan pemeliharaan peralalan di
laboratorium

1. mempersiapkan dan
melakukan pemeriksaan peralatan laboratorium sebelum
digunakan
2. melaksanakan prosedur kalibrasi peralatan sesuai protap
3. melaksanakan
prosedur pemeliharaan
peralatan
4. melaksanakan
prosedur pencatatan pelaksanaan ー ・ ォ・ セ。 。ョ@

セ@

'iii

.,

..

KODE UNIT

"O c

::;; u

= ';';;
.c ",
セe@

セ@

UNIT & ELEMEN KOMPETENSIBIDANG FARMASIKOMUNITAS. RUMAH SAKIT. INDUSTRI.
PENGAWASAN & PENELITIAN

::>E
セGB@ "'LL

セZ^@

Z^セ@

::;;'"

セ@

セ@

'"

セZ[

"'c
::;;'"
"''''
:':"c;;

c::>

セZ[@

e'"

セM^\

N qセ@

"'-'
"'::>
セoャ@

Hゥェ@

me

.:cu
",e

'"

iL
::;;'"
",2

セゥ@

:t'"

.J

1. menyiapkan alat bahan dan ruangan sesuai protap
2. melaksanakan proses
pencampuran sesuai
prosedur
3. melaksanakan pengisian ke dalam kemasan sesuai prosedur
4. melaksanakan proses
sterilisasi sesuai prosedur

Melaksanakan prosedur
pengemasan unluk sediaan lablet, kapsul, kapsui lunak, cairan/setengah padat non steril,
cairanl setengah padat
steril sesual prolap

セGB@

-J

-J

50

AA.FI.31 .59

-J

-J

.J

Melaksanakan prosedur
pemeriksaan
kualitas dan kuantitas
bahan yang dibeli sesuai dengan spesifikasi
yang ditetapkan

"
.J
no

AA.FI.32.60

-J

Berperan serta dalam
tim inspeksi diri

...j
...j

...j

.J I

"

AA.FI.33.61

Melaksanakan prosedur perbaikan terhadap
lemuan dari Inspeksi
Oiri

=
28
29

1. melaksanakan
prosedur
pemeriksaan
kualitas bahan baku
sesuai protap
2. melaksanakan
prosedur
pemeriksaan
kuantitas bahan baku
sesuai prolap
3. membuat penandaan
sesuai protap
4. mencatat,
melapor
dan
mendokumen
-tasikan hasil pemeriksaan

1. mempelajari rujukan
protap atau daftar
periksa inspeksi diri
2. mengamati kesesuaian antara protap
dan pelaksanaannya
3. mencatat ketidak sesuaian yang terjadi
4. melaporlum
hasil
pengamatan kepada
ketua tim inspeksi din
1. melaksanankan
prosedur tindak
perbaikan terhadap
temuan
2. mencalal pelaksanaan lindak perbaikan
3. melapor1c:an pelaksanaan tindak perbaikan kepada yang
berwenang

...j

..J

...j

-oj

"

...j

..;

-oj

..;

"

..;

-..J

..;

..;
I

..;

..;

..;

..;

セilャヲョNH@

. . IK....TUU エh
R.l r\ lI' U K

Zs

ヲNi

iZBッpHIGャ

t(U[IfA r.A.S

kttu1ll .lK Q セiwjAGゥ@
atセ@

N Zsia

Z セ i L |@

PELAKSANA

PELAKSANA
·iii
Ol

KODE UNIT

UNIT & ELEMEN KOMPETENSIBIDANG FARMASIKOMUNITAS. RUMAH SA KIT. INDUSTRI.
PENGAWASAN & PENELITIAN

-

52

63

AA.FI.34.52

AA.Fl.35.53

Melaksanakan prosedur uji keseragaman
sediaan . ukuran . kekerasan. waktu hancur.
disolusi. kerapuhan dan
volume terpindahkan

Melaksanakan
dur analisis
instrumental
protap

prosesecara
sesuai

1. melakukan sampling & memproses
sesuai form ulir perminlaan
2. melakukan persiapan pengujian sesuai protap
3. melakukan pengujian sesuai prosedur
pengujian
4. membuat laporan
sesuai protap
1. mempersiapkan
sampel sesuai
prosedur
2. mengkondisikan instrumen yang akan
dipergunakan
3. mempersiapkan
reagen yang akan
digunakan
4. melakukan prosedur
an alisis sesuai protap
5. mencatat. melaporkan dan mendokumentasikan hasll
analisis

LL

::oE
oャ@

::;;Vl
en :J
-:J

Ol-'
"':J
Z^セ@

::;;Ol

セHャj@



Ol

.r:ro