Hasil Perhitungan HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, kadar Fe pada molten dalam furnace tercantum pada tabel 4.1: Table 4.1 Kadar Fe pada molten dalam furnace No. Lot Grd sch Fe Input kg Standar TPM In Bahan dasar Molten Ingot Out Molten In 192876 G1 0,195 0,206 0,113 0,192 36.813 4.205 4.390 192886 G1 0,194 0,198 0,183 0,196 35.930 11.962 5.910 192889 G1 0,193 0,200 0,157 0,190 30.360 - 5.970 192927 G1 0,157 0,212 0,183 0,182 27.698 - 5.110 192960 G1 0,193 0,212 0,163 0,184 36.682 2.600 5.000 192966 S1B 0,051 0,062 0,102 0,103 26.690 - 4.190 192975 G1 0,193 0,194 0,186 0,194 27.780 - 11.657 192980 G1 0,192 0,195 0,170 0,195 36.560 4.166 6.560 192983 G1 0,197 0,205 0,166 0,181 36.104 7.274 7.440

4.2 Perhitungan

Dari data pada Tabel 4.1 dapat dilakukan bermacam-macam pengendalian yaitu dengan cara menggunakan perhitungan-perhitungan yang telah ditetapkan oleh PT.INALUM. Contoh perhitungan yang dilakukan seperti dibawah ini: 1. Penambahan molten No. Lot : 192886 Universitas Sumatera Utara Grade sch : G1 dan Grade hasil : G1 Fe std : 0,194 Fe 1 TPM : 0,198 Hasil analisa kadar Fe pada data diatas menyatakan bahwa kadar Fe masih tinggi sehingga dilakukan pengendalian dengan penambahan molten dengan kadar Fe yang rendah. Namun, dikarenakan kapasitas furnace tidak memungkinkan lagi untuk ditambah molten, maka dilakukan pencetakan sebagian spect out molten sebanyak 11.962 kg. Setelah dicetak sebagian ditambahkan molten dengan kadar Fe yang rendah dengan perhitungan sebagai berikut: Fe = 0,194 = 0,194 = 5.796,332 = 7.114,14 - 2.368,476 + 5.910 Fe 3 5.910 Fe 3 = 5.796,332 – 7.114,14 + 2.368,476 Fe 3 = Fe 3 = 0,178 Maka, kadar Fe yang harus ditambahkan ke dalam 5.910 kg molten adalah sebanyak 0,178 untuk mendapatkan hasil dengan grade yang sama yaitu grade G1. 2. Pencetakan sebagian spect out Universitas Sumatera Utara No. Lot : 192983 Grade sch : G1 dan Grade hasil : G1 Fe std : 0,197 Fe TPM : 0,205 Perhitungan data ini memiliki kadar Fe yang tinggi sehingga dilakukan pengendalian dengan cara pencetakan sebagian molten, karena kapasitas furnace tidak cukup lagi untuk ditambahkan molten. Dari hasil TPM menyatakan bahwa molten yang berada didalam furnace tersebut mempunyai kadar Fe yang tinggi, sehingga dilakukan pengendalian dengan cara penambahan 7.440 kg molten dengan kadar Fe 0,166 . Namun, dikarenakan kapasitas furnace tidak memungkinkan lagi untuk ditambahkan molten, maka dilakukan pengendalian dengan cara pencetakan sebagian molten dengan perhitungan sebagai berikut: Fe = 0,197 = 0,197 = 8.578,168 – 0,197 = 8.636,36 – 0,205 0,205 - 0,197 = 8.636,36 – 8.578,168 0,008 = 58,192 Universitas Sumatera Utara = = 7.274 kg. Dengan perhitungan di atas, maka molten yang harus dicetak sebagian adalah sebanyak 7.274 kg untuk mendapatkan ingot yang sesuai dengan standar yang sudah direncanakan. 3. Penurunan Grade down grade No. Lot : 192966 Grade sch : S1-B dan Grade hasil : G1 Fe std : 0,051 Fe TPM : 0,062 Perhitungan data ini terjadi penurunan grade, karena setelah dilakukan penambahan molten sebanyak 4.190 kg ternyata hasil TPM menyatakan bahwa kadar Fe didalam molten masih tinggi sehingga dilakukan langkah akhir yaitu penurunan grade, dari grade S1-B menjadi grade G1. Untuk menurunkan kadar Fe yang tinggi dalam molten, dilakukan dengan penambahan molten dengan kadar Fe 0,268 dengan perhitungan sebagai berikut: Fe = Fe = Fe = Universitas Sumatera Utara Fe = Fe = 0,089 Maka, apabila di pot reduksi ada molten dengan kadar Fe 0,628, maka langkah pengendaliannya adalah dengan penurunan grade.

4.3 Pembahasan