85 0,70 – 0,899 : Hubungan tinggikuat
0,90 : Hubungan tinggikuat sekali
Maka dengan hasil koefisien korelasi yang diperoleh Rxy = 0,278, mengandung makna bahwa hubungan rendah tapi pasti. Karena nilai 0,278
terletak diantara 0,20 – 0,399. Untuk mengetahui bahwa hipotesa diterima atau ditolak, maka hasil Rxy
hitung harus dibandingkan dengan Rxy tabel, dan biasanya menggunakan taraf signifikan 5. Bila N = 95 maka diperoleh Rx tabelnya adalah 0,201.
Kriteria pengujian hipotesa dan korelasi: 1.
Terima Ha dan tolak Ho jika Rxy hitung Rxy tabel 2.
Terima Ho dan tolak Ha jika Rxy hitung Rxy tabel Setelah dilakukan pengolahan data, maka hasil yang diperoleh adalah Rxy
tabel lebih besar dari pada Rxy hitung 0,278 0,201. Hal yang menunjukkan bahwa hipotesa alternatif Ha yang menyatakan “ada pengaruh sosial ekonomi
terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga” dapat diterima. Sedangkan hipotesa nol Ho yang menyatakan “tidak ada pengaruh sosial ekonomi terhadap
kekerasan dalam rumah tangga” ditolak.
5.4. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau pengaruh sosial ekonomi terhadap kekerasan dalam rumah tangga, maka penulis menggunakan
rumus koefisien determinasi berikut ini: D = r² x 100
Universitas Sumatera Utara
86 = 0,278² x 100
= 0,077 x 100 = 7,7
Dari hasil perhitungan pada koefisien determinasi dapat dilihat bahwa hasilnya 7,7. Artinya besarnya pengaruh yang ditimbulkan variabel bebas
terhadap variabel terikat adalah 7,7, selebihnya 92,3 adalah pengaruh faktor lain.
Universitas Sumatera Utara
87
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini penulis akan berupaya mengemukakan jesimpulan hasil penelitian. Kemudian penulis akan memberikan beberapa saran yang sifatnya
berupa sumbangan pemikiran mengenai pengaruh sosial ekonomi terhadap kekerasan dalam rumah tangga di Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur
Kota Medan.
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan interpretasi data dari penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapat beberapa kesimpulan sebagai
berikut. 1.Suami atau istri yang menjadi responden pada penelitian ini sebagian besar
tingkat pendidikannya SMA. Selebihnya tingkat pendidikannya responden hanya sampai SD dan SMP, ada hanya beberapa yang tingkat pendidikannya
sampai Perguruan Tinggi. 2. Tingkat penghasilan rumah tangga responden paling dominan berkisar antara
Rp.1.000.000 sd Rp.3.000.000. Penhasilan tersebut dapat dikategorikan sedang. 3.Kekerasan dalam rumah tangga yang paling sering diterima oleh responden
adalah kekerasan ekonomi. Hal tersebut terjadi akibat timpangnya pengeluaran dengan penghasilan yang didapat sebagian besar responden.
4. Pengaruh sosial ekonomi terhadap kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di daerah penelitian sangat minim. Hal tersebut dapat diketahui setelah
Universitas Sumatera Utara
88 dilakukan uji hipotesa melalui analisa rumus product moment. Didapat hasil
0,278 melalui perhitungan dengan rumus product moment. Hal tersebut terjadi akibat masyarakat masih menganggap bahwa kekerasan dalam rumah tangga
masih sebagai kekerasan yang bersifat domestik, sehingga sangat sulit terdeteksi kekerasan yang trjadi di suatu rumah tangga. Sesuai dengan pendapat Guilford,
apabila hasilnya 0,20 – 0,399 maka hubungan rendah tapi pasti. Hipotesa Alternatif Ha pada penelitian ini yang dapat diterima karena koefisien hitung
lebih besar dari pada koefisien product moment. 5. Pengaruh sosial ekonomi rumah tangga terhadap kekerasan dalam rumah
tangga adalah 7,7. Hal tersebut diketahui melalui penghitungan koefisien determinasi. Selebihnya adalah pengaruh dari faktor-faktor lain
6.2. Saran