Pengujian Hipotesis dalam Model Regresi Linier Sederhana Transformasi Box Cox Untuk Mengatasi Heteroskedastisitas

2.6 Pengujian Hipotesis dalam Model Regresi Linier Sederhana

Model regresi yang baik diperoleh akan diperiksa setelah variabel respon Y ditransformasikan sesuai dengan model transformasi. Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis. Jika pada percobaan akan dilakukan pengujian terhadap yang sama dengan sebuah konstanta misalkan , maka pada umumnya hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut: Dan akan diduga alternatifnya dua arah, maka satistik uji yang digunakan pada pengujian hipotesis ini adalah: Kaidah pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut: ditolak jika . Dalam hal lain terima . Dengan cara yang sama dapat juga digunakan untuk menguji intercept , dan hipotesisnya adalah sebagai berikut: Statistik ujinya adalah: Kaidah pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut: ditolak jika . Dalam hal lain terima . Nilai dapat diperoleh dari tabel t dengan menggunakan dengan derajat kebebasan n-2. Universitas Sumatera Utara Dalam persamaan 2.35 dan 2.36 di atas dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: 7 Dengan adalah koreksi atau perbaikan jumlah kuadrat X. Pengujian hipotesis dalam model regresi tersebut dilakukan secara parsial yang bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel respon. Sehingga, masalah khusus dari pengujian hipotesis dalam model regresi linier sederhana adalah: Apabila hipotesis ditolak, maka variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel respon Y. Dengan demikian, model analisis regresi signifikan dan layak digunakan untuk mengestimasi atau memprediksi nilai Y. Universitas Sumatera Utara BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Transformasi Box Cox Untuk Mengatasi Heteroskedastisitas

Apabila asumsi homoskedastisitas tidak terpenuhi atau terdapat heteroskedastisitas maka tidak akan mempengaruhi ketakbiasan dan konsistensi dari penduga parameter, tetapi penduga tersebut menjadi tidak efisien karena tidak memiliki varian yang minimum, dengan demikian tidak lagi merupakan penduga tak bias linier terbaik atau disebut juga Best Linear Unbiased Estimator BLUE. Akibat tidak memiliki varian yang minimum, maka akan mempengaruhi pengujian hipotesis terhadap parameter baik menggunakan pendekatan uji signifikan maupun pendekatan selang kepercayaan. Oleh karena itu tindakan perbaikan perlu dilakukan yaitu dengan mengatasi masalah heteroskedastisitas. Salah satunya yaitu dengan Transformasi Box Cox yang mentransformasikan variabel responnya dengan mempertimbangkan kelas transformasi berparameter tunggal, yaitu yang dipangkatkan pada variabel respon Y. Dengan demikian, model transformasinya menjadi . Dengan mentransformasikan variabel responnya sesuai dengan model transformasinya, maka akan diperoleh model regresi yang baik dengan memenuhi asumsi homoskedastisitas yaitu masalah heteroskedastisitas akan teratasi. Model transformasi akan terbentuk, apabila penduga parameter diperoleh dengan menghitung nilai maksimum likelihoodnya yaitu nilai , dengan persamaan: Universitas Sumatera Utara Persamaan 3.1 dapat juga dituliskan menjadi: Jika persamaan 3.1 direduksi terhadap konstanta, maka: Sehingga memaksimalkan nilai yang ditetapkan sama dengan meminimalkan , yaitu meminimalkan Jumlah Kuadrat Sesatan yang diperoleh dari pengepasan model regresinya. Misalnya apabila diperoleh penduga parameter pada Transformasi Box Cox mendekati 0 nol atau berada pada interval -0, 0, , maka model transformasinya adalah . Dengan mentranformasikan variabel responnya sesuai model transformasi yang telah diperoleh maka akan memperkecil skala pengukuran variabel – variabel yang asli. Oleh karena itu mampu mengurangi perbedaan di antara nilai – nilai. Contohnya, apabila terdapat nilai asli 10 dan 100; dimana diketahui bahwa 100 adalah sepuluh kali dari nilai 10 tetapi melalui transformasi logaritma natural akan menjadi: ln 00 , 0 hanya sekitar dua kali dari ln 0 , 0 . Untuk memperjelas prosedur Transformasi Box Cox dalam mengatasi masalah heteroskedastisitas pada variabel – variabel bebas, maka dalam penelitian ini digunakan data simulasi dengan membangkitkan bilangan acak dengan menggunakan program Minitab 16. Dan data yang dibangkitkan berdasarkan distribusi yang telah ditentukan yaitu berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Data simulasi ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas X dan variabel respon Y. Dan dengan menggunakan program Minitab 16 akan dibahas setiap data simulasi berdasarkan distribusi normal dengan parameter rata – rata dan standard deviasi yang telah ditentukan. Kemudian dilakukan analisis regresi untuk mendapatkan estimator dari model regresi dan dilakukan pengujian adanya heteroskedastisitas. Dengan adanya masalah heteroskedastisitas dalam model regresi maka akan diatasi dengan menggunakan Transformasi Box Cox yang dapat dianalisis dengan menggunakan program Minitab 16. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dan Analisis Transformasi Box Cox Pada Model Regresi Linier Sederhana No n Estimator Pengujian Heteroskedastisitas Analisis Transformasi Box Cox Kesimpulan Interval Kepercayaan 1 20 -1,0 0,119 0,609 3,25 Tolak 2 0, 2 20 12,5 -0,115 0,683 3,969 Tolak 2 , 3 20 -6,27 0,226 0,485 2,353 Tolak -0,99 4 20 11,4 0,00418 0,54 2,72 Tolak -0,48 , 5 20 10,7 -0,00161 0,5323 2,622 Tolak -0,17 , , 6 20 9,4 0,0094 0,5041 2,475 Tolak 0,17 0,7 , 7 20 37,4 0,00793 2,692 4,066 Tolak -0,18 , 0, 8 20 51,0 -0,00016 0,505 2,483 Tolak 1,95 0, 9 20 84,8 0,0167 0,672 3,853 Tolak 0,64 0, , 10 20 80,5 0,0115 0,647 2,742 Tolak 0,45 0, , Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Hasil Analisis Dalam Model Penentuan Regresi Linier Sederhana Setelah Variabel Respon Ditransformasikan Sesuai dengan Model Transformasi Box Cox No Model Transformasi Box Cox Estimator Model Regresi Pengujian Hipotesis Pengujian Heteroskedastisitas Kesimpulan 1 -10,4 0,308 Tolak 0,3023 1,346 Terima 2 8,65 -0,0770 Tolak 0,1744 0,751 Terima 3 -5,29 0,206 Tolak -0,14 -0,399 Terima 4 11,3 0,00293 Tolak 0,28 1,23 Terima 5 10,6 -0,00426 Tolak -0,26 -1,142 Terima 6 9,67 0,00383 Tolak 0,155 0,6656 Terima 7 36,6 0,00431 Tolak 0,2812 1,243 Terima 8 51,5 83,0 Tolak -0,308 -1,374 Terima 9 83 0,0102 Tolak 0,226 0,984 Terima 10 77,9 0,00771 Tolak 0,0086 0,03687 Terima Universitas Sumatera Utara Hasil analisis Transformasi Box Cox untuk data yang berdistribusi normal yang juga mengandung masalah heteroskedastisitas yaitu diperolehnya penduga yang didapat pada setiap contoh data simulasinya. Penduga yang diproleh dapat juga dituliskan dalam selang kepercayaan. Dengan diperolehnya penduga ini maka akan terbentuk model transformasi Box Cox sesuai dengan nilai penduga seperti yang ditunjukkan dalam tabel 3.2. Sehingga dengan mentransformasikan variabel responnya sesuai dengan model transformasi maka akan diperoleh model regresi baru. Dan apabila model regresi tersebut dilakukan uji signifikansi terhadap model regresi maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel respon. Dengan demikian model regresi tersebut signifikan. Kemudian apabila dilakukan pengujian heteroskedastisitas dengan uji Korelasi Rank Spearmen maka hipotesis adanya heteroskedastisitas ditolak atau asumsi homoskedastisitas terpenuhi dalam model regresi yang telah didapat. . Universitas Sumatera Utara BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan