Analytical Hierarchi Process Modelling Dalam Pendukung Keputusan Reward and Punishment Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah.

Analytical Hierarchi Process Modelling Dalam Pendukung Keputusan
Reward and Punishment Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah

Freza Surya Asrina
Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro

ABSTRAK
Tujuan penyusunan Laporan Tugas Akhir yaitu menganalisa dan merancang sistem
pendukung keputusan pada Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa
Tengah. Dalam laporan ini digambarkan sistem baru yang akan diusulkan melalui desain model data
flow diagram. Disamping itu juga meliputi tahapan desain yaitu analisa prosedur penilaian kinerja
pegawai lama dan perancangan sistem baru. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah meliputi
studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi lapangan meliputi pengamatan dan wawancara. Sedang
studi kepustakaan dilakukan dengan penelitian kepustakaan yang relevan dengan masalah tersebut.
Pengelolaan data penilaian karyawan dalam pelaksanaanya memerlukan suatu sistem yang dapat
mengelola data penilaian karyawan secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Dalam Laporan Tugas
Akhir ini akan melaporkan garis besar perancangan sistem pendukung keputusan reward and
punishment di instansi pemerintah tersebut dan secara khusus akan membahas cara pengelolaan data
penilaian karyawan tersebut termasuk permasalahan yang dihadapi di instansi.


Kata Kunci
: Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Pengambilan Keputusan, Reward and
Punishment, Penilaian Kinerja Pegawai, AHP

Daftar Acuan : 9 (2000-2013)
penting bagi kelangsungan mutu untuk

1. Latar Belakang
Suatu perusahaan atau instansi baik

1

mengukur

keberhasilan

kegiatan

milik pemerintah maupun swasta selalu


sumber daya manusia. Namun kualitas

membutuhkan tenaga kerja yang sering

kerja dari beberapa karyawan tidak

disebut juga dengan karyawan atau

selamanya sesuai dengan standar mutu

pegawai guna pelaksanaan kegiatan

yang diberlakukan. Suatu situasi dan

operasionalnya. Hakekatnya karyawan

kondisi tidak memungkinkan untuk

adalah roda penggerak yang sangat


mencapai tujuan dan harapan instansi

penting bagi kelangsungan mutu untuk

tersebut,

sehingga

mengukur

menilaian

prestasi

keberhasilan

kegiatan

menyebabkan
kerja


menjadi

sumber daya manusia. Hakekatnya

menurun. Maka dari itu secara berkala

karyawan yang bekarja didalamnya

Kesbang Pol dan Linmas memberilan

merupakan roda penggerak yang sangat

penilaian

kerja

terhadap

pegawai-


pegawai berkualitas untuk di beri

dengan metode Analytical Hierarchi

hadiah serta sanksi atau hukuman bagi

Process

pegawai

pelayanan terbaik untuk pegawai ?.

yang

melanggar

aturan

instansi.


mampu

memberikan

3. Tujuan Penelitian

Penelitian

kinerja

Membuat suatu sistem pendukung

menentukan

keputusan yang dapat digunakan untuk

prioritas dari berbagai alternatif yang

mengelola data dalam penilaian kinerja


akan

pegawai

karyawan

terhadap

ini

untuk

diambil

sebagai

pendukung

serta


pemilihan

prioritas

memberikan

reward

keputusan pihak kepegawaian, maka

terbaik

diperlukan suatu metode yang dapat

(hadiah) pada karyawan teladan dan

memecahkan

pemberian


masalah

penentuan

dalam

punishment

(sanksi)

prioritas ini yaitu Analytical Hierarchy

terhadap karyawan yang melanggar

Process (AHP). AHP pada dasarnya

aturan yang berlaku di Badan Kesbang

adalah


Pol dan Linmas Prov Jateng secara

suatu

bentuk

metode

pengambilan keputusan yang menutupi
semua

kekurangan

sebelumnya.

dari

metode


Metode

AHP

menggunakan persepsi manusia yang
dianggap

expert

utamanya.

sebagai

Dengan

inputan

adanya

terkomputerisasi.
4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Universitas
Sebagai

referensi

yang

dapat

digunakan untuk bahan pengembangan

sistem

terutama

mengenai
dengan

hal-hal

yang

pendukung

keputusan

yang

berkaitan

menggunakan

AHP

maka

karyawan dan pemberian reward dan

diharapkan dapat mempercepat dan

punishment. Serta untuk menambah

mempermudah user dalam pengambilan

pembendaharaan

keputusan dalam menentukan hadiah

sekaligus

atau hukuman atas kinerja pegawai

laporan

sesuai kriteria yang telah ditetapkan.

masalah terkait, juga sebagai media

ini

Berdasarkan latar belakang diatas,
maka perumusan masalah pada tugas
akhir ini adalah bagaimana merancang
suatu sistem pendukung keputusan
reward

dan

punishment

kinerja

kepustakaan

sebagai
yang

masalah

acuan

dan

terhadap

behubungan

dengan

untuk menambah pengetahuan bagi

2. Perumusan Masalah

karyawan

Kesbang Pol dan Linmas Prov Jateng
2

agar

rekan-rekan mahasiswa dan pembaca
lainya.
b. Bagi Instansi
Membantu

bagian

kepegawaian

Kesbang Pol dan Linmas Prov Jateng
dalam

mengambil

keputusan

menggunakan

metode

kriteria-kriteria

yang

AHP

yang

menyediakan

informasi,

sehingga

permodelan dan pemanipulasian data.

pengawasan,

Sistem ini digunakan untuk membantu

pengecekan dan informasi mengenai

mengambil keputusan dalam situasi

kinerja

pemberian

yang semiterstruktur dan situasi yang

reward dan punishment sehingga dapat

tidak terstruktur dimana tak seorang

diketauhi dalam waktu yang relative

pun tahu secara pasti bagaimana

singkat dengan penyajian yang benar.

keputusan seharusnya dibuat.[2]

proses

ada

sesuai

pengoprasian,

karyawan

serta

5.2 Analytical Hierarchi Process (AHP)

5. Kerangka Pikir

Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) merupakan sebuah
hirarki

fungsional

dengan

input

utamanya persepsi manusia. Dengan
hirarki, suatu masalah yang kompleks
dan tidak terstruktur dipecahkan salah
satu model pengambilan keputusan
yang

Gambar 2 Kerangka Pikir

sering

digunakan.

6. Landasan Teori

digunakan

dengan

tujuan

5.1 Sistem Pendukung Keputusan.

menyusun

prioritas

dari

untuk
berbagai

Sistem pendukung keputusan

alternatif atau pilke dalam kelompok-

pertama kali diperkenalkan pada awal

kelompok tersebut diatur menjadi

tahun 1970-an oleh Michael S.Scott

suatu bentuk hirarki.[4]
Analytical

Morton dengan istilah Management
Decision

System.

Pendukung
dengan

Konsep

Keputusan

sistem

komputer

interaktif
yang

pengambilan

3

AHP

Sistem

Hierarchy

Process (AHP) merupakan salah

ditandai

satu

metode

berbasis

menyusun

untuk

suatu

membantu

berbagai

keputusan

menggunakan

membantu

prioritas

pilihan
beberapa

dari

dengan
kriteria

memanfaatkan data dan model untuk

(multi criteria). Karena sifatnya

menyelesaikan masalah-masalah yang

yang multi kriteria, AHP cukup

tidak terstruktur.

banyak

digunakan

dalam

Sistem Pendukung Keputusan

penyusunan prioritas. Disamping

merupakan sistem informasi interaktif

bersifat multi kriteria, AHP juga

didasarkan

pada

proses

yang

c. Membuat matriks perbandingan
setiap elemen terhadap masing-

terstruktur dan logis.[4]

masing tujuan atau kriteria yang

5.2.1 Langkah-langkah AHP

setingkat diatasnya.

Model AHP memakai persepsi
manusia yang dianggap ‘ekspert’

d. Melakukan

sebagai input utamanya. Kriteria

berpasangan sehingga diperoleh

ekspert disini lebih mengacu pada

judgmest seluruhnya sebanyak n

orang

bener

x [(n-1)/2] buah, dengan n

mempunyai

adalah banyaknya elemen yang

ayng

mengerti

permasalahnya

dan

dibandingkan.

kepentingan akan masalah tersebut.
Pengukuran

hal-hal

kualitatif

e. Menghitung nilai eigen dan

merupakan hal yang sangat penting

menguji

konsistensinya,

mengingat

tidak

konsisten

makin

kompleksnya

jika
maka

pengambilan data diulangi.

permasalahan didunia dan tingkat
ketidak pastian yang makin tinggi.

f. Mengulangi langkah 3,4 dan 5

Selain itu AHP juga mengguji

untuk seluruh tingkat hirarki.

konsistensi penilaian. Bila terjadi

g. Menghitung vektor eigen dari

penyimpangan yang terlalu jauh dari

setiap

nilai

berpasangan.

konsisten

penilaian

sempurna,

perlu

diperbaiki

maka

Langkah-langkah

menentukan

perbandingan
Nilai

vektor

h. Memeriksa konsistensi hirarki,
jika nilainya lebih dari 10 persen

dalam

maka penilaian data judgmest

metode AHP : [5]
a. Mendefinisikan

matriks

merupakan bobot setiap elemen.

atau

hirarki harus distruktur ulang.

masalah
solusi

harus diperbaiki.

dan
yang

diinginkan.

Menurut

Saaty,

untuk

berbagai persoalan, skala 1 sampai 9

b. Membuat struktur hirarki yang

adalah

skala

terbaik

dalam

diawali dengan tujuan umum,

mengkualifikasikan

dilanjutkan dengan subtujuan-

Berikut ini adalah nilai dan definisi

subtujuan,

pendapat

kriteria

kemungkinan

dan

alternatif-

alternatif pada tingkatan kriteria
yang paling bawah.

4

perbandingan

kualitatif

pendapat.

dalam

skala

perbandingan Saaty :
Table 1 : Tabel pelilaian kriteria dan alternatif
Saaty [6]

Nilai

Keterangan

9

A mutlak lebih penting dari B

1

Kriteria

sama

2,4,

Apabila ragu-ragu antara dua nilai

penting dengan kriteria / alternatif

6,8

yang berdekatan

/

alternatif

A

B
3

A sedikit lebih penting dari B

5

A jelas lebih penting dari B

7

A sangat jelas lebih penting dari B

7. Metodologi Pengembangan Sistem

nilai intensitas kriteria dan nilai

Metode yang digunakan kali ini

prioritas terpilihnya karyawan yang

adalah metode pengembangan sistem

akan

Waterfall

punishment.

atau

pengembangan

siklus
sistem

tahapan-tahapan

hidup

mendapatkan

reward

atau

merupakan

pekerjaan

yang

dilakukan oleh analisa sistem dan
programer dalam membangun suatu
sistem informasi.
Gambar 3 Context Diagram SPK
Reward dan Punishment
8.2 Implementasi Sistem
Langkah menjalankan aplikasi SPK
Reward
menggunakan

dan
metode

Punishment
Analytical

Hierarchi Process
Gambar 1 SDLC Waterfall menurut

a. Input data karyawan

Sommerville
Sumber : Sistem Informasi Konsep &
Aplikasi, Agus Mulyanto, 2009
8. Analisis dan Pembahasan
8.1 Perancangan Sistem
Context Diagram yang digambarkan
merupakan

alur

dari

Sistem

Pendukung Keputusan Reward dan
Punishment, prosesnya menggunakan
metode AHP ini untuk menghitung

5

b. Input nilai perbandingan kriteria

= 0,31/4
= 0,08
IR : 1,41
CR (CI/IR)

= (0,08/0,90)

CR

= 0,089

Oleh karena CR < 0,1 maka rasio
konsistensi

dari

perhitungan

tersebut diterima.
Input perbandingan berpasangan

c. Input nilai perbandingan alternatif
dan hasil proiritas

Membuat matriks kriteria Nilai
baris kolom baris = nilai baris /
jumlah kolom lama

Proses

ini

prioritas

mengalikan
dengan

nilai

matriks

perbandingan berpasangan

Penghitungan rasio konsistensi

Pada tahap ini masing-masing akan
diberi nilai skala tertentu untuk setiap
Dari table diatas, diperoleh nilai-

kriteria yang akan diberi bobot sesuai

nilai sebagai berikut:

dengan

Jumlah (jumlah dari seluruh nilai

penentuan nilai skala untuk setiap

hasil) = 5,00

alternatif

n (jumlah kriteria)

=4

λ maks (jumlah/n)

= 5,00/4

= 1,25
CI [(λ maks/n) /n]
6

= (1,25/4)/4

kriteria.

prioritas.

dan

Setelah

bobot

untuk

proses

setiap

dirancang lebih luas menggunakan
sistem berbasis visual basic 6.0.
Daftar Pustaka
d. Laporan hasil penilaian Reward

[1]

dan Punishment

Vikasari

Cahya.

2012.

Perancangan Sistem Pendukung
Keputusan

Untuk

Proses

Perekrutan Karyawan Studi Kasus
PT.Sumber Alfaria Trijaya Dengan
Metode AHP. Jurnal Volume 4
Edisi . Cilacap
[2]

Hafsarah Ratih Maharrani, Abdul
Syukur, Tyas
Penerapan

9. Kesimpulan dan Saran

Hierarchi

Kesimpulan dari hasil penelitian
diatas

adalah

Reward

SPK

Metode

P.

2010.

Analitical

Process

Dalam

Penerimaan Karyawan Pada PT.

dan

Punishment ini mampu mempermudah

Pasir

pengambil

keputusan

dalam

Volume 6 Nomer 1. Semarang

menetukan

kelayakan

seorang

[3]

Besi

Indonesia.

Jurnal

Erfaim Turban. (2005). Decision

karyawan dalam pemberian Reward

Support System and Expert

(hadiah) dan Punishment (sanksi)ini

System. United State: Prentice Hall

dapat menangani proses penilaian

International

kinerja pegawai dan proses pembuatan
laporan

sehingga

[4]

Turban, E., J. E. Aronson, T.
Liang. 2005. Sistem Pendukung

memiliki

dokumentasi perangkat lunak yang

Keputusan dan Sistem Cerdas,

cukup baik.

Andi Offset, Yogyakarta

Sedangkan

saran

untuk

[5]

Dr. Ir. Kadarsah Suryadi dan Ir. M.

penelitian ini adalah Sistem ini masih

Ali Ramadhani. M.T (2000).

dapat berubah-ubah sesuai perspektif

Sistem Pendukung Keputusan :

pengguna dan dengan ketentuan yang

Suatu Wacana Struktural Idealisasi

berlaku. Sistem ini juga masih berada

Konsep Pengambilan Keputusan.

pada lingkup jaringan lokal ( dalam

Remaja Rosdakarya. Bandung

lingkup

perusahaan

pengintegrasian

7

Catur

)

selanjutnya

untuk
dapat

[6]

Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc.,
(2004). Pengambilan Keputusan

Kriteria Majemuk. Grasindo.
Jakarta
[7]

http://ahmadcirebon.blogspot.com/
2011/11/penghargaan-reward-danhukuman.html, diakses tanggal 23
april 2013

[8]

Mulyanto Agus. (2009). Sistem
Informasi

Konsep

&

Aplikasi.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar
[9]

http://csuryana.wordpress.com/201
0/03/25/data-dan-jenis-datapenelitian/, diakses tanggal 29 april
2013

8