Analytical Hierarchi Process Modelling Dalam Pendukung Keputusan Reward and Punishment Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah.
Analytical Hierarchi Process Modelling Dalam Pendukung Keputusan
Reward and Punishment Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah
Freza Surya Asrina
Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro
ABSTRAK
Tujuan penyusunan Laporan Tugas Akhir yaitu menganalisa dan merancang sistem
pendukung keputusan pada Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa
Tengah. Dalam laporan ini digambarkan sistem baru yang akan diusulkan melalui desain model data
flow diagram. Disamping itu juga meliputi tahapan desain yaitu analisa prosedur penilaian kinerja
pegawai lama dan perancangan sistem baru. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah meliputi
studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi lapangan meliputi pengamatan dan wawancara. Sedang
studi kepustakaan dilakukan dengan penelitian kepustakaan yang relevan dengan masalah tersebut.
Pengelolaan data penilaian karyawan dalam pelaksanaanya memerlukan suatu sistem yang dapat
mengelola data penilaian karyawan secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Dalam Laporan Tugas
Akhir ini akan melaporkan garis besar perancangan sistem pendukung keputusan reward and
punishment di instansi pemerintah tersebut dan secara khusus akan membahas cara pengelolaan data
penilaian karyawan tersebut termasuk permasalahan yang dihadapi di instansi.
Kata Kunci
: Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Pengambilan Keputusan, Reward and
Punishment, Penilaian Kinerja Pegawai, AHP
Daftar Acuan : 9 (2000-2013)
penting bagi kelangsungan mutu untuk
1. Latar Belakang
Suatu perusahaan atau instansi baik
1
mengukur
keberhasilan
kegiatan
milik pemerintah maupun swasta selalu
sumber daya manusia. Namun kualitas
membutuhkan tenaga kerja yang sering
kerja dari beberapa karyawan tidak
disebut juga dengan karyawan atau
selamanya sesuai dengan standar mutu
pegawai guna pelaksanaan kegiatan
yang diberlakukan. Suatu situasi dan
operasionalnya. Hakekatnya karyawan
kondisi tidak memungkinkan untuk
adalah roda penggerak yang sangat
mencapai tujuan dan harapan instansi
penting bagi kelangsungan mutu untuk
tersebut,
sehingga
mengukur
menilaian
prestasi
keberhasilan
kegiatan
menyebabkan
kerja
menjadi
sumber daya manusia. Hakekatnya
menurun. Maka dari itu secara berkala
karyawan yang bekarja didalamnya
Kesbang Pol dan Linmas memberilan
merupakan roda penggerak yang sangat
penilaian
kerja
terhadap
pegawai-
pegawai berkualitas untuk di beri
dengan metode Analytical Hierarchi
hadiah serta sanksi atau hukuman bagi
Process
pegawai
pelayanan terbaik untuk pegawai ?.
yang
melanggar
aturan
instansi.
mampu
memberikan
3. Tujuan Penelitian
Penelitian
kinerja
Membuat suatu sistem pendukung
menentukan
keputusan yang dapat digunakan untuk
prioritas dari berbagai alternatif yang
mengelola data dalam penilaian kinerja
akan
pegawai
karyawan
terhadap
ini
untuk
diambil
sebagai
pendukung
serta
pemilihan
prioritas
memberikan
reward
keputusan pihak kepegawaian, maka
terbaik
diperlukan suatu metode yang dapat
(hadiah) pada karyawan teladan dan
memecahkan
pemberian
masalah
penentuan
dalam
punishment
(sanksi)
prioritas ini yaitu Analytical Hierarchy
terhadap karyawan yang melanggar
Process (AHP). AHP pada dasarnya
aturan yang berlaku di Badan Kesbang
adalah
Pol dan Linmas Prov Jateng secara
suatu
bentuk
metode
pengambilan keputusan yang menutupi
semua
kekurangan
sebelumnya.
dari
metode
Metode
AHP
menggunakan persepsi manusia yang
dianggap
expert
utamanya.
sebagai
Dengan
inputan
adanya
terkomputerisasi.
4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Universitas
Sebagai
referensi
yang
dapat
digunakan untuk bahan pengembangan
sistem
terutama
mengenai
dengan
hal-hal
yang
pendukung
keputusan
yang
berkaitan
menggunakan
AHP
maka
karyawan dan pemberian reward dan
diharapkan dapat mempercepat dan
punishment. Serta untuk menambah
mempermudah user dalam pengambilan
pembendaharaan
keputusan dalam menentukan hadiah
sekaligus
atau hukuman atas kinerja pegawai
laporan
sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
masalah terkait, juga sebagai media
ini
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka perumusan masalah pada tugas
akhir ini adalah bagaimana merancang
suatu sistem pendukung keputusan
reward
dan
punishment
kinerja
kepustakaan
sebagai
yang
masalah
acuan
dan
terhadap
behubungan
dengan
untuk menambah pengetahuan bagi
2. Perumusan Masalah
karyawan
Kesbang Pol dan Linmas Prov Jateng
2
agar
rekan-rekan mahasiswa dan pembaca
lainya.
b. Bagi Instansi
Membantu
bagian
kepegawaian
Kesbang Pol dan Linmas Prov Jateng
dalam
mengambil
keputusan
menggunakan
metode
kriteria-kriteria
yang
AHP
yang
menyediakan
informasi,
sehingga
permodelan dan pemanipulasian data.
pengawasan,
Sistem ini digunakan untuk membantu
pengecekan dan informasi mengenai
mengambil keputusan dalam situasi
kinerja
pemberian
yang semiterstruktur dan situasi yang
reward dan punishment sehingga dapat
tidak terstruktur dimana tak seorang
diketauhi dalam waktu yang relative
pun tahu secara pasti bagaimana
singkat dengan penyajian yang benar.
keputusan seharusnya dibuat.[2]
proses
ada
sesuai
pengoprasian,
karyawan
serta
5.2 Analytical Hierarchi Process (AHP)
5. Kerangka Pikir
Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) merupakan sebuah
hirarki
fungsional
dengan
input
utamanya persepsi manusia. Dengan
hirarki, suatu masalah yang kompleks
dan tidak terstruktur dipecahkan salah
satu model pengambilan keputusan
yang
Gambar 2 Kerangka Pikir
sering
digunakan.
6. Landasan Teori
digunakan
dengan
tujuan
5.1 Sistem Pendukung Keputusan.
menyusun
prioritas
dari
untuk
berbagai
Sistem pendukung keputusan
alternatif atau pilke dalam kelompok-
pertama kali diperkenalkan pada awal
kelompok tersebut diatur menjadi
tahun 1970-an oleh Michael S.Scott
suatu bentuk hirarki.[4]
Analytical
Morton dengan istilah Management
Decision
System.
Pendukung
dengan
Konsep
Keputusan
sistem
komputer
interaktif
yang
pengambilan
3
AHP
Sistem
Hierarchy
Process (AHP) merupakan salah
ditandai
satu
metode
berbasis
menyusun
untuk
suatu
membantu
berbagai
keputusan
menggunakan
membantu
prioritas
pilihan
beberapa
dari
dengan
kriteria
memanfaatkan data dan model untuk
(multi criteria). Karena sifatnya
menyelesaikan masalah-masalah yang
yang multi kriteria, AHP cukup
tidak terstruktur.
banyak
digunakan
dalam
Sistem Pendukung Keputusan
penyusunan prioritas. Disamping
merupakan sistem informasi interaktif
bersifat multi kriteria, AHP juga
didasarkan
pada
proses
yang
c. Membuat matriks perbandingan
setiap elemen terhadap masing-
terstruktur dan logis.[4]
masing tujuan atau kriteria yang
5.2.1 Langkah-langkah AHP
setingkat diatasnya.
Model AHP memakai persepsi
manusia yang dianggap ‘ekspert’
d. Melakukan
sebagai input utamanya. Kriteria
berpasangan sehingga diperoleh
ekspert disini lebih mengacu pada
judgmest seluruhnya sebanyak n
orang
bener
x [(n-1)/2] buah, dengan n
mempunyai
adalah banyaknya elemen yang
ayng
mengerti
permasalahnya
dan
dibandingkan.
kepentingan akan masalah tersebut.
Pengukuran
hal-hal
kualitatif
e. Menghitung nilai eigen dan
merupakan hal yang sangat penting
menguji
konsistensinya,
mengingat
tidak
konsisten
makin
kompleksnya
jika
maka
pengambilan data diulangi.
permasalahan didunia dan tingkat
ketidak pastian yang makin tinggi.
f. Mengulangi langkah 3,4 dan 5
Selain itu AHP juga mengguji
untuk seluruh tingkat hirarki.
konsistensi penilaian. Bila terjadi
g. Menghitung vektor eigen dari
penyimpangan yang terlalu jauh dari
setiap
nilai
berpasangan.
konsisten
penilaian
sempurna,
perlu
diperbaiki
maka
Langkah-langkah
menentukan
perbandingan
Nilai
vektor
h. Memeriksa konsistensi hirarki,
jika nilainya lebih dari 10 persen
dalam
maka penilaian data judgmest
metode AHP : [5]
a. Mendefinisikan
matriks
merupakan bobot setiap elemen.
atau
hirarki harus distruktur ulang.
masalah
solusi
harus diperbaiki.
dan
yang
diinginkan.
Menurut
Saaty,
untuk
berbagai persoalan, skala 1 sampai 9
b. Membuat struktur hirarki yang
adalah
skala
terbaik
dalam
diawali dengan tujuan umum,
mengkualifikasikan
dilanjutkan dengan subtujuan-
Berikut ini adalah nilai dan definisi
subtujuan,
pendapat
kriteria
kemungkinan
dan
alternatif-
alternatif pada tingkatan kriteria
yang paling bawah.
4
perbandingan
kualitatif
pendapat.
dalam
skala
perbandingan Saaty :
Table 1 : Tabel pelilaian kriteria dan alternatif
Saaty [6]
Nilai
Keterangan
9
A mutlak lebih penting dari B
1
Kriteria
sama
2,4,
Apabila ragu-ragu antara dua nilai
penting dengan kriteria / alternatif
6,8
yang berdekatan
/
alternatif
A
B
3
A sedikit lebih penting dari B
5
A jelas lebih penting dari B
7
A sangat jelas lebih penting dari B
7. Metodologi Pengembangan Sistem
nilai intensitas kriteria dan nilai
Metode yang digunakan kali ini
prioritas terpilihnya karyawan yang
adalah metode pengembangan sistem
akan
Waterfall
punishment.
atau
pengembangan
siklus
sistem
tahapan-tahapan
hidup
mendapatkan
reward
atau
merupakan
pekerjaan
yang
dilakukan oleh analisa sistem dan
programer dalam membangun suatu
sistem informasi.
Gambar 3 Context Diagram SPK
Reward dan Punishment
8.2 Implementasi Sistem
Langkah menjalankan aplikasi SPK
Reward
menggunakan
dan
metode
Punishment
Analytical
Hierarchi Process
Gambar 1 SDLC Waterfall menurut
a. Input data karyawan
Sommerville
Sumber : Sistem Informasi Konsep &
Aplikasi, Agus Mulyanto, 2009
8. Analisis dan Pembahasan
8.1 Perancangan Sistem
Context Diagram yang digambarkan
merupakan
alur
dari
Sistem
Pendukung Keputusan Reward dan
Punishment, prosesnya menggunakan
metode AHP ini untuk menghitung
5
b. Input nilai perbandingan kriteria
= 0,31/4
= 0,08
IR : 1,41
CR (CI/IR)
= (0,08/0,90)
CR
= 0,089
Oleh karena CR < 0,1 maka rasio
konsistensi
dari
perhitungan
tersebut diterima.
Input perbandingan berpasangan
c. Input nilai perbandingan alternatif
dan hasil proiritas
Membuat matriks kriteria Nilai
baris kolom baris = nilai baris /
jumlah kolom lama
Proses
ini
prioritas
mengalikan
dengan
nilai
matriks
perbandingan berpasangan
Penghitungan rasio konsistensi
Pada tahap ini masing-masing akan
diberi nilai skala tertentu untuk setiap
Dari table diatas, diperoleh nilai-
kriteria yang akan diberi bobot sesuai
nilai sebagai berikut:
dengan
Jumlah (jumlah dari seluruh nilai
penentuan nilai skala untuk setiap
hasil) = 5,00
alternatif
n (jumlah kriteria)
=4
λ maks (jumlah/n)
= 5,00/4
= 1,25
CI [(λ maks/n) /n]
6
= (1,25/4)/4
kriteria.
prioritas.
dan
Setelah
bobot
untuk
proses
setiap
dirancang lebih luas menggunakan
sistem berbasis visual basic 6.0.
Daftar Pustaka
d. Laporan hasil penilaian Reward
[1]
dan Punishment
Vikasari
Cahya.
2012.
Perancangan Sistem Pendukung
Keputusan
Untuk
Proses
Perekrutan Karyawan Studi Kasus
PT.Sumber Alfaria Trijaya Dengan
Metode AHP. Jurnal Volume 4
Edisi . Cilacap
[2]
Hafsarah Ratih Maharrani, Abdul
Syukur, Tyas
Penerapan
9. Kesimpulan dan Saran
Hierarchi
Kesimpulan dari hasil penelitian
diatas
adalah
Reward
SPK
Metode
P.
2010.
Analitical
Process
Dalam
Penerimaan Karyawan Pada PT.
dan
Punishment ini mampu mempermudah
Pasir
pengambil
keputusan
dalam
Volume 6 Nomer 1. Semarang
menetukan
kelayakan
seorang
[3]
Besi
Indonesia.
Jurnal
Erfaim Turban. (2005). Decision
karyawan dalam pemberian Reward
Support System and Expert
(hadiah) dan Punishment (sanksi)ini
System. United State: Prentice Hall
dapat menangani proses penilaian
International
kinerja pegawai dan proses pembuatan
laporan
sehingga
[4]
Turban, E., J. E. Aronson, T.
Liang. 2005. Sistem Pendukung
memiliki
dokumentasi perangkat lunak yang
Keputusan dan Sistem Cerdas,
cukup baik.
Andi Offset, Yogyakarta
Sedangkan
saran
untuk
[5]
Dr. Ir. Kadarsah Suryadi dan Ir. M.
penelitian ini adalah Sistem ini masih
Ali Ramadhani. M.T (2000).
dapat berubah-ubah sesuai perspektif
Sistem Pendukung Keputusan :
pengguna dan dengan ketentuan yang
Suatu Wacana Struktural Idealisasi
berlaku. Sistem ini juga masih berada
Konsep Pengambilan Keputusan.
pada lingkup jaringan lokal ( dalam
Remaja Rosdakarya. Bandung
lingkup
perusahaan
pengintegrasian
7
Catur
)
selanjutnya
untuk
dapat
[6]
Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc.,
(2004). Pengambilan Keputusan
Kriteria Majemuk. Grasindo.
Jakarta
[7]
http://ahmadcirebon.blogspot.com/
2011/11/penghargaan-reward-danhukuman.html, diakses tanggal 23
april 2013
[8]
Mulyanto Agus. (2009). Sistem
Informasi
Konsep
&
Aplikasi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
[9]
http://csuryana.wordpress.com/201
0/03/25/data-dan-jenis-datapenelitian/, diakses tanggal 29 april
2013
8
Reward and Punishment Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah
Freza Surya Asrina
Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro
ABSTRAK
Tujuan penyusunan Laporan Tugas Akhir yaitu menganalisa dan merancang sistem
pendukung keputusan pada Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa
Tengah. Dalam laporan ini digambarkan sistem baru yang akan diusulkan melalui desain model data
flow diagram. Disamping itu juga meliputi tahapan desain yaitu analisa prosedur penilaian kinerja
pegawai lama dan perancangan sistem baru. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah meliputi
studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi lapangan meliputi pengamatan dan wawancara. Sedang
studi kepustakaan dilakukan dengan penelitian kepustakaan yang relevan dengan masalah tersebut.
Pengelolaan data penilaian karyawan dalam pelaksanaanya memerlukan suatu sistem yang dapat
mengelola data penilaian karyawan secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Dalam Laporan Tugas
Akhir ini akan melaporkan garis besar perancangan sistem pendukung keputusan reward and
punishment di instansi pemerintah tersebut dan secara khusus akan membahas cara pengelolaan data
penilaian karyawan tersebut termasuk permasalahan yang dihadapi di instansi.
Kata Kunci
: Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Pengambilan Keputusan, Reward and
Punishment, Penilaian Kinerja Pegawai, AHP
Daftar Acuan : 9 (2000-2013)
penting bagi kelangsungan mutu untuk
1. Latar Belakang
Suatu perusahaan atau instansi baik
1
mengukur
keberhasilan
kegiatan
milik pemerintah maupun swasta selalu
sumber daya manusia. Namun kualitas
membutuhkan tenaga kerja yang sering
kerja dari beberapa karyawan tidak
disebut juga dengan karyawan atau
selamanya sesuai dengan standar mutu
pegawai guna pelaksanaan kegiatan
yang diberlakukan. Suatu situasi dan
operasionalnya. Hakekatnya karyawan
kondisi tidak memungkinkan untuk
adalah roda penggerak yang sangat
mencapai tujuan dan harapan instansi
penting bagi kelangsungan mutu untuk
tersebut,
sehingga
mengukur
menilaian
prestasi
keberhasilan
kegiatan
menyebabkan
kerja
menjadi
sumber daya manusia. Hakekatnya
menurun. Maka dari itu secara berkala
karyawan yang bekarja didalamnya
Kesbang Pol dan Linmas memberilan
merupakan roda penggerak yang sangat
penilaian
kerja
terhadap
pegawai-
pegawai berkualitas untuk di beri
dengan metode Analytical Hierarchi
hadiah serta sanksi atau hukuman bagi
Process
pegawai
pelayanan terbaik untuk pegawai ?.
yang
melanggar
aturan
instansi.
mampu
memberikan
3. Tujuan Penelitian
Penelitian
kinerja
Membuat suatu sistem pendukung
menentukan
keputusan yang dapat digunakan untuk
prioritas dari berbagai alternatif yang
mengelola data dalam penilaian kinerja
akan
pegawai
karyawan
terhadap
ini
untuk
diambil
sebagai
pendukung
serta
pemilihan
prioritas
memberikan
reward
keputusan pihak kepegawaian, maka
terbaik
diperlukan suatu metode yang dapat
(hadiah) pada karyawan teladan dan
memecahkan
pemberian
masalah
penentuan
dalam
punishment
(sanksi)
prioritas ini yaitu Analytical Hierarchy
terhadap karyawan yang melanggar
Process (AHP). AHP pada dasarnya
aturan yang berlaku di Badan Kesbang
adalah
Pol dan Linmas Prov Jateng secara
suatu
bentuk
metode
pengambilan keputusan yang menutupi
semua
kekurangan
sebelumnya.
dari
metode
Metode
AHP
menggunakan persepsi manusia yang
dianggap
expert
utamanya.
sebagai
Dengan
inputan
adanya
terkomputerisasi.
4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Universitas
Sebagai
referensi
yang
dapat
digunakan untuk bahan pengembangan
sistem
terutama
mengenai
dengan
hal-hal
yang
pendukung
keputusan
yang
berkaitan
menggunakan
AHP
maka
karyawan dan pemberian reward dan
diharapkan dapat mempercepat dan
punishment. Serta untuk menambah
mempermudah user dalam pengambilan
pembendaharaan
keputusan dalam menentukan hadiah
sekaligus
atau hukuman atas kinerja pegawai
laporan
sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
masalah terkait, juga sebagai media
ini
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka perumusan masalah pada tugas
akhir ini adalah bagaimana merancang
suatu sistem pendukung keputusan
reward
dan
punishment
kinerja
kepustakaan
sebagai
yang
masalah
acuan
dan
terhadap
behubungan
dengan
untuk menambah pengetahuan bagi
2. Perumusan Masalah
karyawan
Kesbang Pol dan Linmas Prov Jateng
2
agar
rekan-rekan mahasiswa dan pembaca
lainya.
b. Bagi Instansi
Membantu
bagian
kepegawaian
Kesbang Pol dan Linmas Prov Jateng
dalam
mengambil
keputusan
menggunakan
metode
kriteria-kriteria
yang
AHP
yang
menyediakan
informasi,
sehingga
permodelan dan pemanipulasian data.
pengawasan,
Sistem ini digunakan untuk membantu
pengecekan dan informasi mengenai
mengambil keputusan dalam situasi
kinerja
pemberian
yang semiterstruktur dan situasi yang
reward dan punishment sehingga dapat
tidak terstruktur dimana tak seorang
diketauhi dalam waktu yang relative
pun tahu secara pasti bagaimana
singkat dengan penyajian yang benar.
keputusan seharusnya dibuat.[2]
proses
ada
sesuai
pengoprasian,
karyawan
serta
5.2 Analytical Hierarchi Process (AHP)
5. Kerangka Pikir
Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) merupakan sebuah
hirarki
fungsional
dengan
input
utamanya persepsi manusia. Dengan
hirarki, suatu masalah yang kompleks
dan tidak terstruktur dipecahkan salah
satu model pengambilan keputusan
yang
Gambar 2 Kerangka Pikir
sering
digunakan.
6. Landasan Teori
digunakan
dengan
tujuan
5.1 Sistem Pendukung Keputusan.
menyusun
prioritas
dari
untuk
berbagai
Sistem pendukung keputusan
alternatif atau pilke dalam kelompok-
pertama kali diperkenalkan pada awal
kelompok tersebut diatur menjadi
tahun 1970-an oleh Michael S.Scott
suatu bentuk hirarki.[4]
Analytical
Morton dengan istilah Management
Decision
System.
Pendukung
dengan
Konsep
Keputusan
sistem
komputer
interaktif
yang
pengambilan
3
AHP
Sistem
Hierarchy
Process (AHP) merupakan salah
ditandai
satu
metode
berbasis
menyusun
untuk
suatu
membantu
berbagai
keputusan
menggunakan
membantu
prioritas
pilihan
beberapa
dari
dengan
kriteria
memanfaatkan data dan model untuk
(multi criteria). Karena sifatnya
menyelesaikan masalah-masalah yang
yang multi kriteria, AHP cukup
tidak terstruktur.
banyak
digunakan
dalam
Sistem Pendukung Keputusan
penyusunan prioritas. Disamping
merupakan sistem informasi interaktif
bersifat multi kriteria, AHP juga
didasarkan
pada
proses
yang
c. Membuat matriks perbandingan
setiap elemen terhadap masing-
terstruktur dan logis.[4]
masing tujuan atau kriteria yang
5.2.1 Langkah-langkah AHP
setingkat diatasnya.
Model AHP memakai persepsi
manusia yang dianggap ‘ekspert’
d. Melakukan
sebagai input utamanya. Kriteria
berpasangan sehingga diperoleh
ekspert disini lebih mengacu pada
judgmest seluruhnya sebanyak n
orang
bener
x [(n-1)/2] buah, dengan n
mempunyai
adalah banyaknya elemen yang
ayng
mengerti
permasalahnya
dan
dibandingkan.
kepentingan akan masalah tersebut.
Pengukuran
hal-hal
kualitatif
e. Menghitung nilai eigen dan
merupakan hal yang sangat penting
menguji
konsistensinya,
mengingat
tidak
konsisten
makin
kompleksnya
jika
maka
pengambilan data diulangi.
permasalahan didunia dan tingkat
ketidak pastian yang makin tinggi.
f. Mengulangi langkah 3,4 dan 5
Selain itu AHP juga mengguji
untuk seluruh tingkat hirarki.
konsistensi penilaian. Bila terjadi
g. Menghitung vektor eigen dari
penyimpangan yang terlalu jauh dari
setiap
nilai
berpasangan.
konsisten
penilaian
sempurna,
perlu
diperbaiki
maka
Langkah-langkah
menentukan
perbandingan
Nilai
vektor
h. Memeriksa konsistensi hirarki,
jika nilainya lebih dari 10 persen
dalam
maka penilaian data judgmest
metode AHP : [5]
a. Mendefinisikan
matriks
merupakan bobot setiap elemen.
atau
hirarki harus distruktur ulang.
masalah
solusi
harus diperbaiki.
dan
yang
diinginkan.
Menurut
Saaty,
untuk
berbagai persoalan, skala 1 sampai 9
b. Membuat struktur hirarki yang
adalah
skala
terbaik
dalam
diawali dengan tujuan umum,
mengkualifikasikan
dilanjutkan dengan subtujuan-
Berikut ini adalah nilai dan definisi
subtujuan,
pendapat
kriteria
kemungkinan
dan
alternatif-
alternatif pada tingkatan kriteria
yang paling bawah.
4
perbandingan
kualitatif
pendapat.
dalam
skala
perbandingan Saaty :
Table 1 : Tabel pelilaian kriteria dan alternatif
Saaty [6]
Nilai
Keterangan
9
A mutlak lebih penting dari B
1
Kriteria
sama
2,4,
Apabila ragu-ragu antara dua nilai
penting dengan kriteria / alternatif
6,8
yang berdekatan
/
alternatif
A
B
3
A sedikit lebih penting dari B
5
A jelas lebih penting dari B
7
A sangat jelas lebih penting dari B
7. Metodologi Pengembangan Sistem
nilai intensitas kriteria dan nilai
Metode yang digunakan kali ini
prioritas terpilihnya karyawan yang
adalah metode pengembangan sistem
akan
Waterfall
punishment.
atau
pengembangan
siklus
sistem
tahapan-tahapan
hidup
mendapatkan
reward
atau
merupakan
pekerjaan
yang
dilakukan oleh analisa sistem dan
programer dalam membangun suatu
sistem informasi.
Gambar 3 Context Diagram SPK
Reward dan Punishment
8.2 Implementasi Sistem
Langkah menjalankan aplikasi SPK
Reward
menggunakan
dan
metode
Punishment
Analytical
Hierarchi Process
Gambar 1 SDLC Waterfall menurut
a. Input data karyawan
Sommerville
Sumber : Sistem Informasi Konsep &
Aplikasi, Agus Mulyanto, 2009
8. Analisis dan Pembahasan
8.1 Perancangan Sistem
Context Diagram yang digambarkan
merupakan
alur
dari
Sistem
Pendukung Keputusan Reward dan
Punishment, prosesnya menggunakan
metode AHP ini untuk menghitung
5
b. Input nilai perbandingan kriteria
= 0,31/4
= 0,08
IR : 1,41
CR (CI/IR)
= (0,08/0,90)
CR
= 0,089
Oleh karena CR < 0,1 maka rasio
konsistensi
dari
perhitungan
tersebut diterima.
Input perbandingan berpasangan
c. Input nilai perbandingan alternatif
dan hasil proiritas
Membuat matriks kriteria Nilai
baris kolom baris = nilai baris /
jumlah kolom lama
Proses
ini
prioritas
mengalikan
dengan
nilai
matriks
perbandingan berpasangan
Penghitungan rasio konsistensi
Pada tahap ini masing-masing akan
diberi nilai skala tertentu untuk setiap
Dari table diatas, diperoleh nilai-
kriteria yang akan diberi bobot sesuai
nilai sebagai berikut:
dengan
Jumlah (jumlah dari seluruh nilai
penentuan nilai skala untuk setiap
hasil) = 5,00
alternatif
n (jumlah kriteria)
=4
λ maks (jumlah/n)
= 5,00/4
= 1,25
CI [(λ maks/n) /n]
6
= (1,25/4)/4
kriteria.
prioritas.
dan
Setelah
bobot
untuk
proses
setiap
dirancang lebih luas menggunakan
sistem berbasis visual basic 6.0.
Daftar Pustaka
d. Laporan hasil penilaian Reward
[1]
dan Punishment
Vikasari
Cahya.
2012.
Perancangan Sistem Pendukung
Keputusan
Untuk
Proses
Perekrutan Karyawan Studi Kasus
PT.Sumber Alfaria Trijaya Dengan
Metode AHP. Jurnal Volume 4
Edisi . Cilacap
[2]
Hafsarah Ratih Maharrani, Abdul
Syukur, Tyas
Penerapan
9. Kesimpulan dan Saran
Hierarchi
Kesimpulan dari hasil penelitian
diatas
adalah
Reward
SPK
Metode
P.
2010.
Analitical
Process
Dalam
Penerimaan Karyawan Pada PT.
dan
Punishment ini mampu mempermudah
Pasir
pengambil
keputusan
dalam
Volume 6 Nomer 1. Semarang
menetukan
kelayakan
seorang
[3]
Besi
Indonesia.
Jurnal
Erfaim Turban. (2005). Decision
karyawan dalam pemberian Reward
Support System and Expert
(hadiah) dan Punishment (sanksi)ini
System. United State: Prentice Hall
dapat menangani proses penilaian
International
kinerja pegawai dan proses pembuatan
laporan
sehingga
[4]
Turban, E., J. E. Aronson, T.
Liang. 2005. Sistem Pendukung
memiliki
dokumentasi perangkat lunak yang
Keputusan dan Sistem Cerdas,
cukup baik.
Andi Offset, Yogyakarta
Sedangkan
saran
untuk
[5]
Dr. Ir. Kadarsah Suryadi dan Ir. M.
penelitian ini adalah Sistem ini masih
Ali Ramadhani. M.T (2000).
dapat berubah-ubah sesuai perspektif
Sistem Pendukung Keputusan :
pengguna dan dengan ketentuan yang
Suatu Wacana Struktural Idealisasi
berlaku. Sistem ini juga masih berada
Konsep Pengambilan Keputusan.
pada lingkup jaringan lokal ( dalam
Remaja Rosdakarya. Bandung
lingkup
perusahaan
pengintegrasian
7
Catur
)
selanjutnya
untuk
dapat
[6]
Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc.,
(2004). Pengambilan Keputusan
Kriteria Majemuk. Grasindo.
Jakarta
[7]
http://ahmadcirebon.blogspot.com/
2011/11/penghargaan-reward-danhukuman.html, diakses tanggal 23
april 2013
[8]
Mulyanto Agus. (2009). Sistem
Informasi
Konsep
&
Aplikasi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
[9]
http://csuryana.wordpress.com/201
0/03/25/data-dan-jenis-datapenelitian/, diakses tanggal 29 april
2013
8