SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP).

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM
MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN
METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS
Nova Widyantoro
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang, 50131
E-Mail: [email protected]

Abstrak
Untuk mendapatkan siswa-siswi terbaik dari seluruh Indonesia, melalui direktorat
pembinaan SMK, pemerintah mengadakan Lomba Kompetensi Siswa (LKS). Lomba
Kompetensi Siswa merupakan kompetisi tahunan antar siswa pada jenjang SMK sesuai
bidang keahlian yang diajarkan pada SMK peserta. SMK N 3 Semarang merupakan
sekolah menengah kejuruan di semarang yang selalu mengirimkan siswa setiap
tahunnya untuk mengikuti lomba kompetensi siswa (LKS) pada tingkat kabubaten/kota,
tetapi siswa yang dipilih di sekolah ini hanya berdasarkan nilai akademik saja dan
cenderung bersifat subyektif, sehingga hasilnya kurang berkualitas dan kurang
memenuhi standar. Karena permasalahan diatas, maka perlu dirancang suatu sistem
pendukung keputusan dengan metode AHP (Analytical Hierarkhi Process), karena
metode ini dapat merubah nilai-nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif, sehingga
keputusan-keputusan yang diambil bisa lebih obyektif. Dengan dilakukannya penelitian

bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan pemilihan siswa dalam
mengikuti lomba LKS di SMK N 3 Semarang dengan menggunakan metode AHP yang
diharapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik. Sehingga sistem ini dapat
digunakan untuk membantu kepala sekolah atau guru untuk melakukan pemilihan siswa
yang benar-benar tepat dalam mengikuti lomba kompetensi siswa tingkat kabupaten.
Kata Kunci: LKS, Seleksi, Sistem Pendukung Keputusan, AHP, Lomba

I. PENDAHULUAN
Dalam
dunia

pendidikan,

kepribadian. Pada setiap sekolah pasti

sekolah merupakan salah satu tempat

ingin mempunyai dan menghasilkan

efektif untuk mentransformasikan ilmu


siswa-siswa yang berprestasi, siswa

dan sebagai sarana pendidikan siswa.

berprestasi dapat didefinisikan sebagai

Disini siswa mendapat tambahan ilmu

siswa yang memiliki potensi dalam

pengetahuan dan pembinaan sikap atau

bidang

akademik

ataupun

non


II. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Pendukung Keputusan (Decision

akademik.
pembinaan

Support System atau DSS) adalah

SMK, pemerintah mengadakan Lomba

sebuah sistem yang dimaksudkan untuk

Kompetensi

Lomba

mendukung para pengambil keputusan

merupakan


manajerial dalam situasi keputusan semi

Melalui direktorat

Siswa

Kompetensi

(LKS).

Siswa

kompetisi tahunan antar siswa pada

terstruktur.

jenjang SMK sesuai bidang keahlian

Metode Analiytical Hierarkhi Process


yang diajarkan pada SMK peserta.

(AHP)

SMK Negeri 3 Semarang selalu

merupakan

sebuah

metode

memecah permasalahan yang komplek/

mengirimkan siswa setiap tahunnya

rumit

untuk mengikuti lomba kompetensi


terstruktur

menjadi

bagian-bagian

siswa

komponen.

Mengatur

bagian

(LKS)

kabubaten/kota,

pada

tetapi

tingkat

siswa

yang

dalam

situasi

yang

susunan

hierarki,

nilai akademik saja dan cenderung


memberikan

nilai

bersifat subyektif, sehingga hasilnya

penilaian

subjektif

kurang

kemudian

numerik

untuk
terhadap

dan


kurang

kepentingan relatif dari setiap variabel

Setiap

sekolah

dan

berkualitas
standar.

atau

variabel ini menjadi suatu bentuk

dipilih di sekolah ini hanya berdasarkan


memenuhi

tidak

mensintesis

penilaian

untuk

dalam menyeleksi siswa untuk lomba

variabel mana yang memiliki prioritas

seharusnya

tertinggi

dilakukan


berdasarkan

aspek akademik dan non akademik.

yang akan

mempengaruhi

penyelesaian dari situasi tersebut.

Sehingga perlu dirancang suatu

Secara umum langkah-langkah yang

sistem pendukung keputusan supaya

harus dilakukan dalam menggunakan

penyeleksian siswa benar-benar tepat

AHP untuk pemecahan suatu masalah

sesuai

adalah sebagai berikut:

dengan

kemampuan

siswa

sehingga mampu bersaing dengan siswa

1. Mendefinisikan

masalah

dan

dari Sekolah Menengah Kejuruan yang

menentukan solusi yang diinginkan,

lain.

lalu

menyusun

hierarki

permasalahan yang dihadapi.
2. Menentukan prioritas elemen

dari

a. Langkah

pertama

menentukan

dalam

prioritas

Dalam

pembuatan

keputusan,

elemen

penting untuk mengetahui seberapa

adalah membuat perbandingan

baik konsistensi yang ada karena

pasangan, yaitu membandingkan

kita tidak menginginkan keputusan

elemen secara berpasangan sesuai

berdasarkan pertimbangan dengan

kriteria yang diberikan.

konsistensi yang rendah. Hal- hal

b. Matriks

perbandingan

yang dilakukan dalam langkah ini

berpasangan diisi menggunakan

adalah sebagai berikut:

bilangan

untuk

a. Kalikan setiap nilai pada kolom

kepentingan

pertama dengan prioritas relatif

relatif dari suatu elemen terhadap

elemen pertama, nilai pada kolom

elemen yang lainnya.

kedua dengan prioritas relatif

merepresentasikan

elemen kedua dan seterusnya.
3. Sintesis

b. Jumlahkan setiap baris

Pertimbangan-pertimbangan

terhadap

c. Hasil dari penjumlahan baris

perbandingan berpasangan disintesis

dibagi dengan elemen prioritas

untuk

relatif yang bersangkutan

memperoleh

keseluruhan

prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam
langkah ini adalah:

dengan banyaknya elemen yang

a. Menjumlahkan nilai- nilai dari

b. Membagi setiap nilai dari kolom
total

kolom

ada, hasilnya disebut λ maks
5. Hitung Consistency Index

setiap kolom pada matriks

dengan

d. Jumlahkan hasil bagi di atas

yang

bersangkutan untuk memperoleh

dengan rumus:
CI = (λ max-n)/n
Dimana CI: Consistensi Index
λmax: Eigen Value

normalisasi matriks.
c. Menjumlahkan

nilai-nilai

n: Banyak elemen.

dari

setiap baris dan membaginya

6. Hitung

dengan jumlah elemen untuk

Consistency

mendapatkan nilai rata-rata.

rumus :

4. Mengukur Konsistensi

(CI)

Rasio

CR=CI/RC
Dimana :

Ratio

Konsistensi/
(CR)

dengan

CR : Consistency Ratio
CI : Consistency Index

1. Analisa Persyaratan

RC: Random Consistency

Pelayanan, batasan dan tujuan sistem

7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika

ditentukan melalui konsultasi dengan

nilainya lebih dari 10% ,

maka

user sistem. Persyaratan ini kemudian

penilaian

harus

didefinisikan secara rinci dan berfungsi

Rasio

sebagai spesifikasi sistem.

diperbaiki.

data

judgment

Namun

jika

Konsistensi (CI/CR) kurang atau

2. Perancangan Sistem

sama

hasil

Dibagi menjadi desain sistem perangkat

perhitungan bisa dinyatakan benar.

keras dan perangkat lunak. kegiatan ini

(Kusrini. 2007)

menentukan arsitektur sistem secara

dengan

0.1,

maka

keseluruhan.
lunak

perancangan

melibatkan

perangkat

identifikasi

dan

III Metode Penelitian

deskripsi abstraksi sistem perangkat

Tahap Pengembangan Sistem

lunak yang mendasar dan hubungan.

Waterfall model adalah sebuah metode
pengembangan software yang bersifat
sekuensial dan terdiri dari 5 (lima) tahap
yang saling terkait dan mempengaruhi
seperti berikut:

3. Implementasi dan Pengujian unit
Pada tahap ini, perancangan perangkat
lunak

direalisasikan

sebagai

serangkaian program atau unit program.
pengujian unit melibatkan verifikasi
bahwa setian unit telah memenuhi
spesifikasinya.

Gambar 1 Waterfall model

4. Integrasi dan Pengujian sistem

ini merupakan fase siklus hidup paling

Unit program atau program individual

lama. sistem diinstal dan dipakai.

diintegrasikan dan diuji sebagai sistem

pemeliharaan mencakup koreksi dari

yang lengkap untuk menjamin bahwa

berbagai error yang tidak ditemukan

persyaratan

pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan

sistem

telah

dipenuhi.

setelah pengujian sistem, perangkat

atas implementasi unit sistem dan

lunak dikirim kepada pelanggan.

pengembangan pelayanan sistem ,

5. Operasi dan Pemeliharaan

sementara persyarata-persyaratan baru

Biasanya (walaupun tidak seharusnya),

ditambahkan.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan Sistem
0
Data Pembobotan
Data Penilaian
Data Kriteria
Kaur
Kesis waan

SPK
Pemilihan
sis wa
untuk
LKS

Hasil Perhitungan

Data Siswa

Siswa

Gambar 2 Diagram Konteks

1
Kaur
Kesis waan

Data Kriteria

Data Kriteria

Siswa

Data Siswa

Kriteria
Data Kriteria

Siswa

2

Data Pembobotan
Data Penilaian

Perhitungan
AHP

Data Prioritas

Data s iswa
Data Pembobotan

Pembobotan

Data Penilaian

Prioritas

Penilaian

3
Laporan Hasil
Perhitungan

Data Siswa

Pendataan

Data Penilaian

Pembuatan
Hasil
Perhitungan

Data Kriteria

Data Siswa

Siswa

Gambar 3 DFD Levelled

Kriteria

Implementasi Sistem

V Kesimpulan

Menu Utama

Berdasarkan

hasil

perancangan

analisa

sistem

dan

pendukung

keputusan ini menghasilkan kesimpulan
bahwa Sistem Pendukung Keputusan
pemilihan siswa dengan menggunakan
metode AHP (Analitycal Hierarchy
Process) yang telah dibangun ini dapat
digunakan untuk memecahkan masalah
Gambar 4 Menu Utama

penyeleksian siswa dalam mengikut
lomba di SMK Negeri 3 Semarang.

Penilaian analisa
Saran
1. Dengan
Pendukung

diterapkannya
Keputusan

Sistem
Pemilihan

Siswa dalam mengikuti Lomba LKS
pada SMK Negeri 3 Semarang, maka
sebaiknya pelatihan-pelatihan yang
berhubungan dengan komputerisasi
Gambar 5 Gambar Penilaian

sistem dilakukan dengan serius guna
mendukung operasional sistem.

Rekomendasi Siswa

2. Perangkat lunak Sistem Pendukung
Keputusan

ini

sebaiknya

terus

dikembangkan agar dapat memenuhi
kebutuhan pengguna sistem yang
terus bertambah dan meningkatkan
kinerja sistem.

Gambar 6 Perangkingan

[6]. Kusrini, M.Kom. (2007). Konsep

VI DAFTAR PUSTAKA
[1]. Turban, E., J. E. Aronson, dan T.
Liang. (2005). Sistem Pendukung
Keputusan dan Sistem Cerdas.
Yogyakarta: Andi Offset.

Keputusan

Untuk

Memilih Siswa Berprestasi Di
Smk

Maxicom.
[8]. H.M, Jogiyanto. (2005). Analisis
dan Desain Sistem Informasi :

Jurnal.

STMIK

Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek

[3]. Saaty, T.L. (1994). Fundamental
Of Decision Making and Priority
With

The

Analytic

Hierarchy Process , University of
Pittsburgh, RWS publication.
[4]. http://staff.uny.ac.id/sites/default/f
iles/tmp/KEGIATAN%20PENJU
RIAN%20LKS2.pdf,

diakses

[5]. Sommerville,

Ian.

Aplikasi

Bisnis.

Yogyakarta: Andi Offset.
[9]. Fathansyah,

Ir.

(2001).

(2003).

Engineering. Jakarta:

Basis

Data. Bandung: Informatika.
[10]. Suryadi Kadarsah, (2002). Sistem
Pendukung Keputusa. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
[11]. Kosasi, Sandy. (2002). Sistem
Penunjang Keputusan (Decision
Support System). Pontianak.

tanggal 08 April 2013.

Erlangga.

Untuk Orang Awam. Palembang :

Mlati

AMIKOM.

Software

[7]. Firdaus. (2005). Pemrograman

Pamungkas

Yogyakarta.

Theory

Keputusan. Yogyakarta : Andi.

Database dengan Visual Basic 6.0

[2]. Apriyani, Kartika.(2010). Sistem
Pendukung

dan Aplikasi Sistem pendukung