dan siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan; 10 Guru menutup pelajaran.
Setelah itu disepakati bahwa rencana tindakan pada siklus II ini akan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 10 dan 17 Februari 2009.
b. Pelaksanaan Siklus II
Seperti yang telah direncanakan, siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu hari Selasa tanggal 10 Februari 2009 dan 17 Februari 2009.
Pelaksanaan tindakan dimulai pada pukul 07.45 WIB – 09.15 WIB. Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis
karangan pada siklus II ini adalah: 1 guru membuka pelajaran dengan mengucap salam; 2 guru mengondisikan kelas dengan mengabsen siswa; 3 guru
menjelaskan hasil refleksi karangan siswa pada siklus I; 4 guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengarang pada siklus I; 5 guru
memberikan penjelasan dan penegasan kembali mengenai kesulitan yang dialami siswa dalam mengarang pada siklus I; 6 setelah refleksi hasil karangan pada
siklus I selesai, guru memberikan materi menulis karangan deskripsi dan langkah- langkah dalam teknik koreksi teman sebaya seperti pada siklus I; 7 siswa
diminta berlatih mengoreksi karangan yang telah disiapkan oleh guru; 8 guru menugasi siswa untuk menulis karangan deskripsi kemudian dikumpulkan.
Kegiatan siswa yang dilakukan di kelas setelah mendengarkan penjelasan guru adalah melakukan latihan koreksi dengan karangan yang sudah disiapkan,
kemudian siswa diminta menulis karangan. Jenis karangan yang dibuat berbeda dengan karangan yang dibuat pada siklus I, yakni karangan deskripsi. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi kekurangan dari siklus I, yakni bahwa dari refleksi siklus I siswa merasa bosan dengan materi menulis narasi. Selain itu, penguasaan
materi narasi oleh siswa yang terlihat dari hasil karangannya pada siklus I juga sudah sesuai, hanya saja aspek-aspek kebahasaannya yang masih kurang. Untuk
itu, setelah dilakukan refleksi dari siklus I guru bersama peneliti sepakat untuk memilih jenis tulisan deskripsi pada siklus II, dengan acuan bahwa dalam silabus,
siswa diharapkan mampu menguasai tiga jenis karangan yang meliputi narasi,
deskripsi, serta eksposisi. Dengan demikian, materi tersebut tidak menyimpang dari silabus yang telah ditentukan. Setelah siswa selesai menulis karangan
kemudian dikumpulkan pada guru, dan pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan berikutnya yakni hari Selasa, 17 Februari 2009.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru pada pertemuan kedua dalam pelaksanaan siklus II adalah: 1 guru membuka pembelajaran
dengan mengucap salam; 2 guru mengondisikan kelas dengan melakukan absen siswa; 3 guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya jawab serta
menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, yakni koreksi teman sebaya; 4 guru membagikan karangan yang dikumpulkan pada minggu lalu; 5
siswa diminta menukarkan karangannya tersebut, secara teknis karangan ditukarkan dengan diputar berjalan sebanyak lima kali hitungan ke kanan; 6 di
bawah bimbingan guru, siswa mengoreksi karangan temannya; 7 guru melakukan tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan kesulitan dalam
pengoreksian; 8 guru meminta siswa untuk mengembalikan karangannya pada siswa yang bersangkutan; 9 Guru memberikan penegasan kembali tentang
penulisan karangan yang baik dan benar, baik dari segi isi, organisasi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekaniknya; 10 Guru menugasi siswa untuk
memperbaiki karangannya dengan menulis ulang serta menambahkan hal-hal yang dianggap kurang dalam karangan kemudian dikumpulkan; 11 Guru dan
siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan; 12 guru menutup pelajaran.
Dalam tahap ini seperti pada siklus I, guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran menulis karangan di dalam kelas, sedangkan
peneliti hanya bertindak sebagai partisipan pasif yang memantau serta mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
c. Observasi