92
6.5.2. Biaya Bahan Pendukung
Bahan pendukung yang digunakan untuk memproduksi Fruit Talk Soft Candy antara lain biaya kemasan alumunium foil, stiker, dan tinta permanen. Total
biaya bahan penolong sebesar Rp 1.500.000,00 per bulan.
6.5.3. Biaya Tenaga Ke rja Langs ung
Tenaga kerja yang dimiliki LPPM PKBT berjumlah enam orang. Namun untuk pelaksanaan kegiatan produksi tenaga kerja yang terlibat secara langsung
adalah dua orang. Sistem pembayaran upah atau kompensasi yang diterapkan oleh pihak LPPM PKBT adalah sebulan sekali, dimana pembayaran upah diberikan
setiap diawal bulan sebesar Rp. 500.000,00. Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi sebesar Rp 1.000.000,00 per bulan.
6.5.4. Biaya Produksi Tidak Langsung Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik merupakan biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya yang termasuk ke dalam biaya
overhead pabrik yaitu, biaya penyusutan mesin dan peralatan, biaya penyusutan bangunan, pemakaian listrik, pemakaian air dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya overhead pabrik untuk produksi Fruit Talk Soft Candy sebesar Rp 1.425.000,00 per bulan.
6.5.5. Perhitungan Harga Pokok Metode LLPM PKBT
Metode penetapan harga pokok produksi yang digunakan oleh LPPM PKBT selama ini yaitu dengan menjumlahkan biaya bahan baku dengan biaya non
bahan baku. Biaya bahan baku merupakan biaya atas pembelian bahan baku Fruit Talk Soft Candy. Biaya non bahan baku terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak
langsung. Biaya langsung merupakan penjumlahan dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan penolong. Biaya tidak langsung yang digunakan dalam
perhitungan harga pokok yaitu biaya pemakaian listrik. Biaya bahan baku kemudian dijumlahkan dengan biaya non bahan baku
sehingga didiperoleh harga pokok produksi Fruit Talk Soft Candy. Setelah itu, harga pokok Fruit Talk Soft Candy dibagi berdasarkan jumlah produksi yang
dihasilkan. Jumlah produksi Fruit Talk Soft Candy yang dihasilkan sebanyak 60
93 Kg Fruit Talk Soft Candy. Untuk lebih jelasnya perhitungan harga pokok metode
yang digunakan KWT Turi selama ini dapat dilihat pada Tabel 53. Tabel 53.
Perhitungan Harga Pokok Fruit Talk Soft Candy Metode LPPM PKBT
Ite m Satuan
Harga Rp
Juml ah Total
Rp Biaya
Biaya per hari
NanasPepaya kg
6.000,00 22
132.000,00 79,04
Pengental kg
125.000,00 0,12
15.000,00 8,98
Gu la kg
10.000,00 2
20.000,00 11,98
Sub Total 167.000,00
Biaya per bul an
Bahan per hari kg
167.000,00 20
3.340.000,00 57,94
Listrik Kwh
150.000,00 2,60
Air Liter
150.000,00 2,60
Gas Elpiji kg
6.667,00 12
80.000,00 1,39
Bahan Ba kar Minyak Liter
4.5000,00 10
45.000,00 0,78
Penyusutan Alat dan Bangunan 1.000.000,00
17,35 Biaya Tenaga Kerja
500.000,00 2
1.000.000,00 17,35
Sub Total 5.765.000,00
Rende me n 30 Soft Candy = 60 kg
Biaya Poko k Produksi =Rp 5.765.000,0060 kg
96.083,00 Laba yang diharapkan 30
= 0,3 x Rp 96.083,00 28.825,00
Harga Soft Candy per kg =Rp 96.083,00 + Rp 28.825,00
124.908,00 Harga Soft Candy per gra m
125,00
Harga Pok ok Soft Candy 50 gram
Soft Candy Gra m
125,00 50
6.250,00 Ke masan Aluminium Foil
Sachet 1,00
500 500,00
Striker Sachet
1,00 700
700,00 Tinta Exp ired Pe rmanen
50,00
Harga Pok ok Produksi50 gram 7.500
6.5.6. Perhitungan Harga Pokok Metode
Full Costing
Metode full costing membebankan harga pokok produk dengan menjumlahkan biaya produksi dan biaya non produksi. Penetapan harga pokok
produksi Fruit Talk Soft Candy metode full costing yaitu dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik baik yang bersifat tetap maupun variabel. Sedangkan penetapan harga pokok produksi per unit diperoleh dengan cara membagi biaya produksi
dengan jumlah produksi. Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam Tabel 54.
94 Harga pokok produk Fruit Talk Soft Candy metode full costing sebesar
Rp 8.100,00 per kemasan 50 gram.
Tabel 54 . Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing
Ite m Satuan
Harga Rp
Juml ah Total
Rp Biaya
A. Biaya Bahan Baku
Buah Nanas dan Pepaya Kg
6.000,00 440
2.640.000,00 35,31
Pengental Kg
125.000,00 2,4
300.000,00 4,01
Gu la Kg
10.000,00 40
400.000,00 5,35
Sub Total 3.340.000,00
44,67 B.
Biaya Overhead
Biaya Listrik kwh
150.000,00 2,01
Biaya Bahan Baka r M inyak Liter
4.500,00 10
45.000,00 0,60
Biaya Ke masan Sachet
500,00 1.200
600.000,00 8,02
Biaya Stiker Sachet
700,00 1.200
840.000,00 11,23
Biaya Tinta 50,00
1.200 60.000,00
0,80 Biaya PDAM
Liter 150.000,00
2,01 Biaya Elp iji
Kg 6.667,00
12 80.000,00
1,07 Biaya Penyusutan
1.212.121,00 16,21
Sub Total 3.137.121,00
41,96 C.
Biaya Tenaga Kerja
Tenaga Kerja 500.000,00
2 1.000.000,00
13,37 TOTAL B IAYA A+B +C
7.477.121,00 100
Total Produksi Kg
60
HP Pr oduk Kg 124.619,00
HP Pr oduk50 gram 6.231,00
HPP + Laba 30 8.100,00
Biaya penyusutan merupakan akumulasi dari biaya penyusutan peralatan, mesin dan bangunan pabrik. Biaya bahan bakar minyak diperhitungkan dalam
biaya variabel untuk biaya pemasaran. Persentase biaya bahan baku memiliki nilai yang tinggi, artinya jika salah satu harga bahan baku berfluktuatif seperti harga
gula dunia pada saat ini masih tinggi dan adanya isu penggunaan bio fuel dari tanaman tebu, maka harga gula akan terus mengalami fluktuasi, sehingga akan
berpengaruh terhadap harga pokok produk. Berdasarkan harga pokok dengan menggunakan metode full costing LPPM PKBT sebenarnya memperoleh margin
sebesar Rp 1.269,00 per bungkus dari harga jual yang diterapkan oleh LPPM PKBT.
95
6.5.7. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Berdasarkan Metode Perusahaan dan Metode