Grafik Pengukuran Lapangan Stasiun 2

4.2.3 Grafik Pengukuran Lapangan Stasiun 2

4.2.3.1 Melati Pertiwi _ 26020216120015 4.2.3.1.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Dari data yang diperoleh, mengenai suhu udara di darat dan suhu udara di laut didapatkan grafik antara suhu udara di darat dan suhu udara di laut, dari grafik dapat dilihat bahwa suhu udara di darat dan suhu udara di laut saling berselang seling antara

kenaikan dan penurunannya. Untuk suhu udara di darat berkisar antara 25-35 o C dan suhu kenaikan dan penurunannya. Untuk suhu udara di darat berkisar antara 25-35 o C dan suhu

Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun pada malam hari ketika daratan mengalami penurunan suhu udara, maka pada laut masih pada suhu yang tinggi. Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah angin darat.Untuk suhu udara di laut, penurunannya cenderung lebih tajam. Pada suhu di darat terdapat perbedaan yang drastic namun perbandingannya dengan perbedaan suhu yang terjadi di laut 1:3.

4.2.3.1.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Dari data yang diperoleh mengenai suhu udara di laut dan suhu air laut yang telah dibuat grafik, didapatkan kesimpulan bahwa suhu udara di laut cenderung lebih stabil daripada suhu air laut. Suhu udara di laut cenderung lebih stabil dengan suhu di

angka yang tinggi yaitu antara 30-35 o

C. Sedangkan untuk suhu air laut berkisar antara 0-

35 o C. Untuk suhu air laut, lebih sering mengalami penurunan dan kenaikan yang tajam daripada suhu udara air laut. Hal tersebut disebabkan karena pada suhu air laut, semakin

ke dalam atau semakin bertambahnya kedalaman pada laut, suhu udara air laut semakin dingin. Suhu air laut lebih dominan pada suhu rendah dikarenakan air laut itu dinamis.

Karena itu, air laut mengalami upwelling dan downwelling. Pada peristiwa tersebut, tidak hanya unsur hara maupun nutrient laut yang mengalami perpindahan dari dasar ke permukaan maupun sebaiknya. Peristiwa tersebut juga berlaku untuk salinitas, suhu, maupun faktor oseanografi lainnya yang ada di laut. Sedangkan untuk suhu udara air laut cenderung lebih panas karena suhu udara pada air laut terpengaruhi oleh suhu udara

4.2.3.1.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Untuk selisih antara suhu udara darat dengan suhu di laut, pada waktu tertentu mengalami selisih yang drastic. Waktu tersebut yaitu pada pukul 13.45 – 14.00 WIB. Waktu dari selisih tersebut berdurasi 15 menit. Selisih suhu udara di darat dengan suhu di

laut tersebut sebesar 30 o

C. Sedangkan untuk suhu minimum atau suhu normalnya yaitu

antara 0 o C-5

C. Selisih suhu tersebut dikarenakan angin darat dan angin laut yang terjadi. Letak tempat dilakukannya pengukuran juga mempengaruhi besaran nilai yang didapat pada pengukuran. Pada stasiun dua ini, letaknya lebih berada jauh dari daratan daripada stasiun satu.

Grafik selsisih suhu udara di darat dengan suhu udara di laut terlihat stabil pada selisih

C. Pada pukul 13.45 terlihat selisih mencapai 30 o

suhu dibawah 5 o C, tetapi ada beberapa selisih yang lebih dari 5

C, hal ini dikarenakan ada data yang hilang. Hilang data ini dikarenakan pada saat jam tersebut data suhu yang diambil hanya data suhu udara di laut dengan menggunakan thermometer tetapi dengan anemometer tidak diambil hal ini menyebabkan data yang diambil hilang. Terlihat bahwa ada 2 grafik lagi yang melebihi

selisih 5 o C yaitu pada pukul 21.00 dan pukul 5.00. Pada saat itu sedang terjadi pergantian shift sehingga ada data yang hilang yang menyebabkan hanya terambil data suhu udara di

darat tetapi suhu udara di laut tidak terambil. Karena hanya terambil suhu udara di darat dan suhu udara di laut tidak terambil maka suhu udara di laut dianggap dengan 0 yang menyebabkan selisih sama dengan nilai suhu udara di darat.

4.2.3.1.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Untuk selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut selama pengamatan yang tertinggi pada stasiun dua ini fluktuasinya lebih sangat bervariasi. Perbedaan suhu yang

terjadi antara 0 o – 4

C. Jika dibandingkan dengan stasiun satu, perbedaan suhu yang terjaddi pada stasiun dua ini lebih kecil daripada stasiun satu. Pada stasiun dua ini, perbedaan suhu yang tinggi terjadi pada pukul 09.15 – 10.15 WIB, 00.15 – 01.15 WIB, dan 04.45 – 05.45 WIB. Hal tersebut karena air memiliki sifat susah untuk melepaskan kalor yang telah diserap pada saat siang hari. Saat siang hari, air laut menyerap kalor yang dipancarkan oleh matahari.

Sedangkan saat malam hari, udara di laut akan lebih rendah daripada suhu air Sedangkan saat malam hari, udara di laut akan lebih rendah daripada suhu air

4.2.3.1.5 Grafik Kecepatan angin

Dari grafik kecepatan angin, kecepatan angin yang tertinggi pada 6 m/s. Kecepatan angin yang tertinggi antara pukul 16.00-17.00 WIB. Dan kecepatan terendah frekuensinya dapat dibilang pada kategori sering. Hal tersebut berarti sering terjadi tidak ada angin yang berhembus. Fluktuasi kecepatan angin sangat bervariasi pada setiap jamnya. Kecepatan angin sangat ditentukan oleh gradient tekanan semakin besar nilai gradient tekanannya maka kecepatan semakin besar yang mengindikasikan perbedaan tekanan yang besar pula antara daratan dan lautan.

Pada pagi dan siang hari angin yang berhembus adalah angin laut sedangkan pada malam angin yang berhembus adalah angin darat. Pada stasiun dua kecepatan angin yang terjadi relative lebih rendah yaitu 0-6 m/s. Hal tersebut dapat dikarenakan angin yang berhembus menuju stasiun dua dapat terhalang dengan benda-benda yang ada, misalnya terhalang oleh pohon maupun bangunan yang berdiri pada sekitar stasiun dua tersebut.

4.2.3.1.6 Grafik Vektor angin

Dari windrose yang dibuat, didapatkan hasi data berupa kecepatan angin dan arah angin yang dominan yang terjadi pada periran Teluk Awur, Jepara pada tanggal 29-

30 April 2017. Kita dapat menentukan besarnya kecepatan angin yang berhembus dari masing-masing warna pada windrose yang telah dibuat yang menunjukkan besarnya kecepatan angin yang terjadi saat itu. Perbedaan warna yang terjadi menandakan perbedaan rentang knots untuk kecepatan angin. Dari windrose diketahui untuk warna abu-abu menandakan rentang knots 1-4, warna kuning untuk 4-7, warna merah 7-11, biru 11-17, hijau tua 17-21, dan hijau tosca untuk lebih dari 22. Untuk mengetahui kecepatan angin yang terkuat pada daerah mana maka dapat dilihat dari warnanya.

Apabila pada salah satu arah angin terdapat angin terkuat maka pada arah tersebutlah angin terkuat tersebut berhembus. Pada stasiun satu, angin terkuat pada arah tenggara. Hal tersebut karena pada arah tenggara terdapat windrose yang berwarna hijau

4.2.3.2 Bernardus B.A.S _ 26020216120016 4.2.3.2.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Suhu udara di daratan. Suhu udara pada perairan lebih besar dibandingkan dengan suhu pada waktu pagi hari sampai sore menunjukan demikian karena adanya angin darat, sedangkan pada malam hari terjadi angin laut menyebabkan suhu pada darat lebih besar karena mengalami penguapan. Perbedaan suhu karena perbedaan ketinggian jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan suhu karena perbedaan letak lintang. Pada data grafik yang telah disajikan, diketahui grafik yang berwana biru merupakan data suhu yang ada di daratan. Dan grafik berwarna merah merupakan data suhu udara di laut. Keduanya menunjukan hubungan yang benar dimana pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan, karena ( sifat daratan yang cepat menerima panas dan cepat menerima dingin.

Daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Angin darat

biasanya digunakan oleh nelayan untuk berangkat mencari ikan ke laut. Oleh karena itu, kita sering melihat nelayan pergi menangkap ikan malam hari dan kembali dari

menangkap ikan siang hari. Pada saat itu suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Hal ini disebabkan sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas dan lambat melepaskannya. Sehingga laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum) dan daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Angin laut digunakan oleh para nelayan untuk pulang dari laut.

4.2.3.2.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

. Pada udara di laut pada siang hari cenderung lebih rendah dari pada suhu air laut. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor pada suhu salah satunya adalah ketinggian dan intesitas cahaya. Grafik yang berwarna biru menunjukkan suhu udara di laut dan merah suhu air di laut Suhu air laut dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut pada saat malam hari. Hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan selain karena intensitas cahaya dapat juga disebabkan. Karena adanya pengaruh ketinggian yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga.

menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam suhu akan semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena kurangnya intensitas matahari yang masuk kedalam perairan.Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air relatif konstan dan berkisar antara 2°C – 4°C.

4.2.3.2.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada intesitas cahaya matahari yang menyebabkan suhu pada air laut justru lebih besar dibandingkan dengan suhu udara di darat. Panas yang didapatkan oleh daratan dapat diserap oleh tanah sehingga mereduksi pantulan kembali panas ke atmosfer, sedangkan suhu pada air laut lebih besar dikarenakan partikel air tidak memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi panas.

4.2.3.2.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara. Saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada ketinggian dan tekanan. Antara suhu air laut dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut. Hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan juga karena adanya pengaruh ketinggian; yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga.

Peningkatan suhu air mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi dan volatisasi serta penurunan kelarutan gas dalam air seperti O2, CO2, N2, CH4, dan lain sebagainya. Umumnya, suhu air permukaan merupakan lapisan hangat karena mendapat radiasi matahari pada siang hari. Karena pengaruh angin, maka di lapisan teratas sampai kedalaman kira-kira 50-70 m terjadi pengadukan, hingga di lapisan tersebut terdapat suhu hangat (sekitar 28°C) yang ertical. Oleh sebab itu lapisan teratas ini sering pula disebut lapisan vertikal. Karena adanya pengaruh arus dan pasang surut, lapisan ini bisa menjadi lebih tebal lagi. Di perairan dangkal lapisan vertikal ini sampai ke dasar.

Pada grafik di stasiun dua, terlihat bahwa kecepatan angina sangat bervariasi. Angin bertiup dari arah yang berbeda-beda karena adanya perputaran bumi yang menciptakan arah mata angin yang mempunyai pola arah mata angin. Angin mempunyai pola arah mata angin searah jarum jam pada belahan bumi bagian utara dan berlawanan dengan arah jarum jam pada belahan bumi bagian selatan. Pita dari arah mata angin tersebut cenderung memiliki stabilitas yang lebih kuat dan biasanya membuat angin menjadi lebih kuat, yang berarti arah mata angin yang lebih dominan dan kecepatan dari wilayah tertentu lebih kuat.

Pada pengukuran kecepatan angin dilakukan di daerah yang agak terbuka. Berdasarkan dari data yang dipantau mengenai kecepatan angin diketahui selama 24 jam bahwa kecepatan angin pada stasiun 1 adalah sebesar 1.35m/s menunjukan bahwa angin pada saat pengambilan data tenang. Perbedaan kecepatan ini bias juga dsebabkan panjangnya siang dan malam. karena Bila dirasakan, kecepatan angin pada waktu siang dan malam berbeda. Angin bertiup lebih cepat siang hari dibanding malam hari. Panjang siang dan malam pada beberapa daerah tidak sama sehingga menyebabkan tekanan udara maksimum dan minimum berubah-ubah. Akibatnya, arah aliran udara tidak tetap atau tidak menentu.

4.2.3.2.6 Grafik Vektor angin

Berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara bersamaan dengan mengukur parameter lainnya didapatkan bahwa rata-rata arah angin datang dari arah barat laut.Namun angin juga datang dari arah utara dan juga dari arah timur. Grafik vektor angin dibuat dengan menggunakan windrose. Angin yang memiliki kekuatan yang tinggi atau dominan memiliki kekuatan yang tinggi datang dari arah selatan. Untuk membuat peta vektor angin, data yang diperlukan adalah data yang diperlukan adalah data kecepatan angindan arah angin (dalam satuan derajat). Jika arah angin masih dalam mata angin maka harus dikonversi daulu menjadi arah dalam satuan derajat.

Pada stasiun dua ini, arah angina lebih dominan ke arah tenggara dan barat laut.Sama halnya seperti stasiun satu. Pada arah tenggara didominasi dengan kecepatan 26-37m/s. Sementara untuk arah barat laut didominasi oleh kecepatan 21-36m/s. Perbedaan arah angina dan kecepatan angina disebabkan oleh asal hembusan angina,

4.2.3.3 Hanifa Zuhaira _ 26020216120017 4.2.3.3.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Berdasarakan grafik pada stasiun 2, grafik suhu udara di darat dengan suhu udara di laut didapati sama seperti pada stasiun 1. Grafik suhu udara di darat vs suhu udara di laut pada awalnya sama-sama bergerak dengan cukup stabil. Grafik suhu udara di laut mengalami beberapa kali penurunan dan peningkatan secara drastis pada pukul 13.00-

14.00, 16.15-17.45 dan 04.15-05.45. Sedangkan grafik suhu dara di darat mengalami dua kali penurunan dan peningkatan secara drastis. Yaitu pada pukul 16.15-17.45 dan 02.45-

03.30. Pada pagi hari dan malam hari suhu udara di darat lebih kecil dari suhu udara dilaut. Karena pada waktu malam hari udara di darat tidak terkena sinar matahari dan pada pagi hari hanya mendapat lebih sedikit intensitas sinar matahari. Sedangkan udara di laut dapat lebih panas dapat dikarenakan suhu udara di laut lebih lama untuk menerima dan melepaskan panas dari pada suhu udara di darat. Pada saat siang hari suhu udara di darat cenderung lebih panas dibandingkan dengan suhu udara di laut karena saat siang hari didapati matahari langsung menyinari dalam sudut tegak lurus dengan. Sehingga suhu akan cepat naik ditambah juga karena pelepasan dan penerimaan suhu udara di darat jauh lebih cepat dibandingkan suhu udara di laut oleh sebab itu suhu udara di darat lebih tinggi dari suhu udara di laut.

4.2.3.3.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

o Grafik suhu udara di laut bergerak relatif stabil di suhu berkisar antara 25 C-

35 o C. Sedangkan grafik suhu air laut mengalami penurunan pada pengambilan data ke-23

menjadi 0 o C dan kembali naik menjadi 33

C. Pada pengambilan data ke-31, grafik suhu air laut turun menjadi 0 o

C lalu pada pengambilan data ke-35 grafik suhu air laut naik menjadi 32 o

C. Lalu pada pengambilan data ke-39, grafik suhu air laut kembali mengalami

penurunan dari 32 o C menjadi 0 C, lalu kembali naik menjadi 30 C pada pengambilan data

ke 43. Sekali lagi grafik suhu air laut mengalami penurunan dari suhu 30 o C menjadi 0 C dan kembali naik menjadi 30 o C pada pengambilan data ke-89.

Suhu air laut lebih panas dikarenakan suhu udara di laut tidak terlalu dipengaruhi oleh suhu udara di darat yang bertiup. Karena adanya angin yang bergerak Suhu air laut lebih panas dikarenakan suhu udara di laut tidak terlalu dipengaruhi oleh suhu udara di darat yang bertiup. Karena adanya angin yang bergerak

4.2.3.3.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut dari pukul 07.00-13.45

relatif stabil dengan suhu berkisar dari 0 o C-5

C, walaupun mengalami fluktuasi. Pada pukul 13.45 suhu mengalami peningkatan tajam. Hal ini dapat dilihat dari grafik yang

sebelumnya menunjukkan pada suhu 0 o C menjadi 30

C. Hilang data ini dikarenakan pada saat jam tersebut data suhu yang diambil hanya data suhu udara di laut dengan menggunakan thermometer tetapi dengan anemometer tidak diambil. Hal ini menyebabkan data yang diambil hilang.

o Grafik suhu ini juga memberi tahukan bahwa suhu yang tidak lebih dari 5 C merupakan suhu dari daerah tropis. Suhu di darat pada daerah tropis cenderung hangat.

Tidak seperti daerah pada subtropis dan lainnya. Dalam hal ini menyebabkan perbedaan suhu yang tidak terlalu signifikan. Perbedaan suhu ini juga karena rentang suhu umum di

Indonesia berkisar antara 25 hingga 35 o C saja.

4.2.3.3.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut mengalami pergerakkan yang tidak stabil dan fluktuasi. Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut mengalami dua kali peningkatan secara tajam pada pengambilan data ke-9 dengan suhu

yang tadinya 0 o C menjadi 3,6

C. Selain itu grafik pengalami peningkatan yang sangat

tajam pada pengambilan data ke-89 dari suhu 0 o C menjadi 3.8

C. Selain mengalami peningkatan, grafik juga mengalami penurunan pada pengambilan data ke 13 dari suhu

3.6 o C menjadi 0,4

C. Selain itu grafik mengalami penurunan pada pengambilan data ke

73 dari suhu 3,8 o C menjadi 0,4 C. Selisih suhu tertinggi terlihat pada pukul 19.00 dengan lebih dari 11 o

C tetapi kurang dari 12 o

C. Hal ini di karenakan pada saat tersebut terjadi pergantian angin antara angin darat dan angin laut. Dimana yang menyebabkan suhu dapat berubah secara drastis. Walaupun suhu berubah sangat cepat tetapi dalam 15 menit berikutnya kembali normal. Hal tersebut dapat terjadi karena pada waktu –waktu berikutnya suhu udara telah stabil

4.2.3.3.5 Grafik Kecepatan angin

Grafik kecepatan angin yang paling besar terlihat dari arah Barat Daya dan Tenggara. Pada arah Barat Daya. Kecepatan rata-rata angin berkisar dari 4-7 knot. Sedangkan pada arah Tenggara kecepatan angin berkisar antara 7-11 knot. Lalu kecepatan angin yang paling kecil terlihat dari arah Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar dari 1-4 knot. Kecepatan angin yang didapat menunjukkan perbedaan tiap waktunya. Kadang – kadang tinggi dan juga kadang –kadang rendah.

Hal ini karena sifat angin yang selalu dinamis dan bergerak tidak menentu. Selain itu dapat dilihat bahwa ada data yang 0. Data 0 ini didapat karena ada kehilangan data saat pengambilan data kecepatan angin. Angin dari grafik ini tidak menentu sebab angin yang selalu bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan. Apalagi pada stasiun 1 dekat dengan daratan yang banyak terhalang oleh pohon dan bangunan.

4.2.3.3.6 Grafik Vektor angin

Grafik vektor angin yang terbentuk kebanyakan menuju ke arah barat laut yang menunjukkan arah angin tersebut dominan ke arah barat laut. Arah angin dominan barat laut dikarenakan pada saat pengambilan data terjadi angin muson timur yang membuat angin dari timur ke barat atau dari benua Australia menuju benua Asia. Hal ini membuat angin lebih dominan menuju ke arah Asia atau ke arah barat laut. Tetapi arah angin juga sebagian ke arah tenggara. Hal ini dikarenakan pada bulan April atau pada waktu praktikum lapangan sedang terjadi pergantian dari angin muson barat dengan angin muson timur yang membuat angin tersebut ada sebagian yang masih menuju tenggara.

Besarnya arah angina biasanya dipengaruhi oleh besarnya kecepatan angin. Karena keduanya saling berhubungan. Selain itu pengaruhi oleh besarnya tekanan yang lebih besar terjadi di dalam arah apa. Sehingga yang menentulan arah angin tersebit mempunyai acuam terhadap besarnya tekanan di sekitar pesisir Teluk Awur Jepara

4.2.3.4 Dinda Teodora Pasaribu _ 26020216120032 4.2.3.4.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Tidak berbeda jauh dengan stasiun 1, stasiun 2 juga menunjukkan bahwa suhu udara di laut dominan lebih tinggi disbanding di darat. Pada siang hari matahari menyinari Tidak berbeda jauh dengan stasiun 1, stasiun 2 juga menunjukkan bahwa suhu udara di laut dominan lebih tinggi disbanding di darat. Pada siang hari matahari menyinari

Angin darat dan angin laut adalah angin yang bergerak dalam daerah darat dan laut. Angin Laut adalah jenis angin yang bergerak dari lautan ke daratan, sebaliknya pada malam hari, daratan lebih dingin daripada lautan. Saat itu udara bergerak dari daratan ke lautan, peristiwa ini disebut Angin darat. Adanya angin darat dan angin laut ini menyebabkan perubahan garis pantai. Air laut atau ombak yang dihasilkan angin lama kelamaan akan mengikis pasir atau batuan pantai. Air laut membawa pasir atau serpihan batu ke laut. Akibatnya, garis pantai mengalami perubahan.

4.2.3.4.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Pada stasiun 2, tidak jauh berbeda dengan stasiun 1 dimana suhu udara di laut dan suhu air laut saling mempengaruhi. Di beberapa waktu pengambilan, terlihat pada grafik bahwa ada kalanya suhu udara di laut sama dengan suhu air laut. Hal tersebut disebabkan oleh pada saat suhu udara di laut tinggi, maka akan diserap oleh ai laut sampai ke permukaan dibantu oleh organisme perairan, fenomena fisis perairan seperti pasang surut, gelombang dan pengadukan. Suhu menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam suhu akan semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena kurangnya intensitas matahari yang masuk kedalam perairan.Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air relatif konstan dan berkisar antara 2°C – 4°C.

Suhu udara di darat dan suhu udara di laut memiliki fluktuasi yang berbeda – beda. Hal ini di dasarkan pada grafik yang telah dibuat. Suhu udara di darat cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan suhu udara dilaut pada saat siang hari, hal ini dapat terjadi karena di darat cenderung memantulkan radiasi matahari sekitar 40% sedangkan di laut cenderung untuk menyerap dari radiasi matahari sehingga suhu udara dilaut lebih kecil jika dibanding suhu udara di darat. Sedangkan suhu udara dilaut lebih tinggi dibandingkan dengan suhu udara didarat pada saat pagi hari dan malam hari. Hal ini dikarenakan suhu udara di laut yang stabil dibandingkan dengan suhu udara di darat yang cenderung memiliki fluktuasi yang cukup besar.

dapat disebabkan oleh intensitas cahaya matahari yang diserap oleh lautan. Sebaran suhu secara menegak ( vertikal) di perairan Indonesia terbagi atas tiga lapisan. Yakni lapisan hangat di bagian teratas atau lapisan epilimnion dimana pada lapisan ini gradien suhu berubah secara perlahan. Lapisan termoklin yaitu lapisan dimana gradien suhu berubah secara cepat sesuai dengan pertambahan kedalaman, lapisan dingin di bawah lapisan termoklin yang disebut juga lapisan hipolimnion dimana suhu air laut konstan sebesar 4ºC.

Selisih yang terjadi antara suhu udara di darat dan di laut dapat disebabkan oleh cuaca, kedalaman air, waktu pengukuran, upwelling, aktivitas disekitar,musim dan lainya. Secara horizontal, sebaran suhu didasarkan pada garis lintang. Berdasarkan grafik, selisih udara di darat dengan suhu udara di laut tertinggi terjadi pada pagi hari menjelang siang hari dan malam hari menjelang pagi hari. Hal ini dapat terjadi karena pada waktu tersebut terjadi penurunan dan kenaikan suhu yang signifikan. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada intesitas cahaya matahari yang menyebabkan suhu pada air laut justru lebih besar dibandingkan dengan suhu udara di darat. Panas yang didapatkan oleh daratan dapat diserap oleh tanah sehingga mereduksi pantulan kembali panas ke atmosfer, sedangkan suhu pada air laut lebih besar dikarenakan partikel air tidak memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi panas.

4.2.3.4.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Berbeda dengan stasiun 1, pada stasiun 2 selisih suhu udara di lut dan suhu air laut lebih bervariasi lagi. Suhu air pada laut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti musim, lintang (latitude), ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu dalam satu hari, penutupan awan, aliran dan kedalaman air. Peningkatan suhu air mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi dan volatisasi serta penurunan kelarutan gas dalam air. Seperti O2, CO2, N2, CH4, dan lain sebagainya. Umumnya, suhu air permukaan merupakan lapisan hangat karena mendapat radiasi matahari pada siang hari.

Karena pengaruh angin, maka di lapisan teratas sampai kedalaman kira-kira 50-70 m terjadi pengadukan. Hingga di lapisan tersebut terdapat suhu hangat (sekitar 28°C) yang vertical. Oleh sebab itu lapisan teratas ini sering pula disebut lapisan vertikal. Karena adanya pengaruh arus dan pasang surut, lapisan ini bisa menjadi lebih tebal lagi.

4.2.3.4.5 Grafik Kecepatan angin

Kecepatan angin pada stasiun 2 tidak jauh berbeda dari stasiun 1. Hal tersebut dikarenakan jarak anatara stasiun satu dengan stasiun dua tidak terlalu jauh sehingga unsu-unsur yang mempengaruhi kecepatan angina seperti suhu dan tekanan masih hampir sama. Pada grafik di stasiun dua, terlihat bahwa kecepatan angin sangat bervariasi. Angin bertiup dari arah yang berbeda-beda karena adanya perputaran bumi yang menciptakan arah mata angin yang mempunyai pola arah mata angin. Angin mempunyai pola arah mata angin searah jarum jam pada belahan bumi bagian utara dan berlawanan dengan arah jarum jam pada belahan bumi bagian selatan.

Pita dari arah mata angin tersebut cenderung memiliki stabilitas yang lebih kuat dan biasanya membuat angin menjadi lebih kuat. Yang berarti arah mata angin yang lebih dominan dan kecepatan dari wilayah tertentu lebih kuat. Perbedaan kecepatan ini bias juga dsebabkan panjangnya siang dan malam. Karena bila dirasakan, kecepatan angin pada waktu siang dan malam berbeda. Angin bertiup lebih cepat siang hari dibanding malam hari. Panjang siang dan malam pada beberapa daerah tidak sama sehingga menyebabkan tekanan udara maksimum dan minimum berubah-ubah. Akibatnya, arah aliran udara tidak tetap atau tidak menentu.

4.2.3.4.6 Grafik Vektor angin

Pada stasiun dua ini, arah angin lebih dominan ke arah tenggara dan barat laut. Sama halnya seperti stasiun satu. Pada arah tenggara didominasi dengan kecepatan 26-37 m/s. Sementara untuk arah barat laut didominasi oleh kecepatan 21-36 m/s. Perbedaan arah angin dan kecepatan angin disebabkan oleh asal hembusan angin, tekanan, topografi wilayah.

Udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Di daerah kutub yang bertekanan tinggi. Maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa. Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan berbelok ke arah timur mengikuti arah rotasi bumi. Ini berpotensi membentuk angin siklon.

4.2.3.5 Galih Tristianto _ 26020216130075 4.2.3.5.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut 4.2.3.5 Galih Tristianto _ 26020216130075 4.2.3.5.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Dari grafik suhu udara di darat dengan suhu udara di laut pada stasiun 2 terdapat data yang 0. Data 0 ini dikarenakan ada data yang hilang pada pukul 13.00 sampai 13.45, 17.00, 5.00. Data hilang ini dikarenakan pada jam 13.00 – 13.45 ini ada sedikit kesalahpahaman yang harusnya mulai jam 13.00 tetapi mulai pada pukul 13.45. Karena ada keperluan mandi, makan, sholat yang menyebabkan mundurnya waktu mulai pengambilan data. Sedangkan pada pukul 17.00 dan pukul 5.00 itu sedang terjadi pergantian shift yang mengira bahwa data pada saat jam tersebut telah diambil oleh shift sebelumnya.

4.2.3.5.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Sama seperti stasiun 1 suhu udara di laut dengan suhu air laut cenderung stabil. Selain itu tidak terlalu banyak terdapat perbedaan yang mencolok. Tetapi kebanyakan suhu udara di laut lebih dingin dari pada suhu air laut. Suhu air laut lebih panas dikarenakan suhu udara di laut tidak terlalu dipengaruhi oleh suhu udara di darat yang bertiup. Karena adanya angin yang bergerak dari darat ke laut yang membawa suhu dingin.

Suhu udara yang ada di laut dan suhu air laut cenderung lebih stabil dari pada suhu udara di darat. Karena suhu udara di laut lebih sulit melepaskan panas. Dibandingkan dengan suhu udara di darat. Dan juga suhu air laut sulit melepaskan panas. Hal inilah yang menyebabkan stabilnya grafik suhu udara di laut dibandingkan dengan suhu air laut.

4.2.3.5.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Grafik selisih suhu udara di darat dengan suhu udara di laut terlihat stabil pada

selisih suhu dibawah 5 o C. Tetapi ada beberapa yang lebih dari 5

C. Pada jam 13.45

Hal ini menyebabkan data yang diambil hilang. Grafik suhu ini juga memberi tahukan bahwa suhu yang tidak lebih dari 5 o C merupakan suhu dari daerah tropis. Suhu

didarat pada daerah tropis cenderung hangat. Tidak seperti daerah pada subtropis dan lainnya dan ini menyebabkan perbedaan suhu yang tidak terlalu signifikan. Perbedaan

suhu ini juga karena rentang suhu umum di Indonesia berkisar antara 25 hingga 35 o C saja.

4.2.3.5.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Berdasarkan grafik stasiun 2, menunjukkan bahwa selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut terlihat tidak terlalu signifikan. Suhu udara di laut dengan suhu air

laut terlihat bahwa tidak lebih dari 4 o

C. Hampir sama dengan selisih suhu udara di darat dengan suhu udara di laut. Tetapi pada suhu udara di laut dengan suhu air laut tidak ada

yang sampai 20 o

C. Karena walaupun ada data yang hilang tetapi data tersebut hilang dua- duanya sehingga selisih dari data yang hilang menjadi 0.

C juga karena wilayah Indonesia yang berada pada wilayah tropis. Wilayah Indonesia ini yang berada pada wilayah tropis ini tidak terlalu membuat perbedaan. Antara suhu udara di laut dengan suhu air laut berbeda jauh. Suhu udara yang panasnya stabil dengan suhu air laut yang panasnya stabil pula. Akhirnya membuat selisihnyapun menjadi tidak terlalu banyak.

Selisih suhu di bawah 4 o

4.2.3.5.5 Grafik Kecepatan angin

Grafik kecepatan angin pada stasiun 2 tidak jauh berbeda dengan stasiun 1. Ada data yang didapati bernilai 0 karena data tersebut hilang bahkan ada yang benar-benar bernilai 0. Karena saat pengambilan data angin berhenti dan saat data telah diambil datang lagi anginnya. Angin pada grafik 2 ini lebih tinggi sedikit kecepatannya. Dibandingkan dengan stasiun 1 karena pada stasiun 2 ini penghalang gerak angin lebih sedikit dibandingkan dengan stasiun 1 yang terhalang oleh tumbuhan dan bangunan.

Walaupun lebih tinggi tetapi tidak sepenuhnya tidak terhalang juga oleh tumbuhan. Angin laut tersebut terjadi karena suhu di darat yang tinggi akibat dari panas matahari sehingga udara di atas daratan lebih cepat panas dan naik. Saat suhu tinggi maka tekanan di tempat dimana udara naik akan rendah sehingga udara di laut (angin) bergerak

4.2.3.5.6 Grafik Vektor angin

Grafik vektor angin yang terbentuk kebanyakan menuju ke arah barat laut yang menunjukkan arah angin tersebut dominan ke barat laut. Arah angin dominan barat laut dikarenakan pada saat pengambilan data terjadi angin muson timur yang membuat angin dari timur ke barat atau dari benua Australia menuju benua Asia. Hal ini membuat angin lebih dominan menuju ke arah Asia atau ke arah barat laut.Tetapi arah angin juga sedikit besar ke arah tenggara. Hal ini dikarenakan pada bulan April atau pada waktu praktikum lapangan sedang terjadi pergantian dari angin muson barat dengan angin muson timur. Dimana yang membuat angin tersebut ada sebagian yang masih menuju tenggara.

Adapun ketika pagi hari angin bergerak dari barat laut menuju tenggara. Hal ini terjadi karena angin pada pagi hari merupakan angin laut yang merupakan angin yang berasal dari laut menuju daratan. Adanya pergerakan angin didasarkan karena adanya perbedaan suhu di darat dan di laut pada pagi hari dan malam hari yang menyebabkan suhu di kedua tempat tersebut berubah secara dinamis. Ketika disalah satu tempat tersebut memiliki suhu yang lebih rendah maka tekanan di tempat tersebut tinggi. Sehingga angin akan bergerak menuju tempat yang memiliki suhu yang lebih tinggi dimana tekanannya lebih rendah.

4.2.3.6 Samudera Adi B _ 26020216140111 4.2.3.6.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Berdasarkan dari hasil pengukuran yang telah dilakukan di perairan teluk awur menunjukan bahwa adanya perbedaan. Terlihat suhu pada dua wilayah tersebut yaitu suhu udara di darat dan suhu udara di laut. Suhu udara di daratan. Suhu udara pada perairan lebih besar. Dibandingkan dengan suhu pada waktu pagi hari sampai sore.

Menunjukan demikian karena adanya angin darat. Sedangkan pada malam hari terjadi angin laut. Dimana menyebabkan suhu pada darat lebih besar karena mengalami penguapan. Alasan mengapa suhu di atas permukaan laut itu lebih besar dibandingkan dengan suhu di dalam air laut dikarenakan adanya radiasi kembali ke atmosfer. Selain itu karena pantulan sedangkan suhu di darat sedikit lebih rendah karena suhu diserap oleh tanah.

adalah ketinggian dan intesitas cahaya. Suhu air laut disbanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut. Hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan juga karena adanya pengaruh ketinggian.

Hal ini yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga. Alasan mengapa suhu di atas permukaan laut itu lebih besar. Jika dibandingkan dengan suhu di dalam air laut. Yaitu dikarenakan adanya radiasi kembali ke atmosfer. Selain itu bisa juga karena adanya pantulan.

4.2.3.6.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Berdasarkan dari hasil pengukuran pada praktikum lapangan Meteorologi dan Klimatologi. Saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada intesitas cahaya matahari. Dimana yang menyebabkan suhu pada air laut justru lebih besar. Dibandingkan dengan suhu udara di darat.

Panas yang didapatkan oleh daratan dapat diserap oleh tanah sehingga mereduksi pantulan kembali panas ke atmosfer. Sedangkan suhu pada air laut lebih besar dikarenakan partikel air tidak memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi panas. Namun ketika waktu malam hari, suhu pada air justru lebih dingin dibandingkan dengan suhu di udara. Hal ini dikarenakan karena tekanan pada daratan meningkat sehingga mengalami penguapan dan suhunya lebih besar. Sedangkan pada air laut suhunya rendah karena tidak ada cahaya matahari atau menerima panas, dan juga dikarenakan pada angin laut yang terjadi pada malam hari.

4.2.3.6.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Berdasarkan dari hasil pengukuran pada praktikum lapangan Meteorologi dan Klimatologi. Saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada ketinggian dan tekanan Suhu air laut. Dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut. Hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan juga karena adanya pengaruh ketinggian.

Dimana yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga. Alasan

Hingga di lapisan tersebut terdapat suhu hangat (sekitar 28°C) yang ertical. Oleh sebab itu lapisan teratas ini sering pula disebut lapisan vertikal.

4.2.3.6.5 Grafik Kecepatan angin

Berdasarkan dari hasil pengukuran pada praktikum lapangan Meteorologi dan Klimatologi saat pengukuran kecepatan angin yang menggunakan alat anemometer. Pada pengukuran kecepatan angin dilakukan di daerah yang agak terbuka. Berdasarkan dari data yang dipantau mengenai kecepatan angin diketahui selama 24 jam bahwa kecepatan angin pada stasiun 1 adalah sebesar 1.35m/s. Menunjukan bahwa angin pada saat pengambilan data tenang. Hal ini juga bisa disebabkan karena selama satu hari tersebut tidak terjadi hujan, sedangkan kekuatan anginnya sebesar 2.54 knot.

Pada grafik di stasiun dua, terlihat bahwa kecepatan angin sangat bervariasi. Angin bertiup dari arah yang berbeda-beda karena adanya perputaran bumi yang menciptakan arah mata angin yang mempunyai pola arah mata angin. Angin mempunyai pola arah mata angin searah jarum jam. Pita dari arah mata angin tersebut cenderung memiliki stabilitas yang lebih kuat. Biasanya membuat angin menjadi lebih kuat, yang berarti arah mata angin yang lebih dominan dan kecepatan dari wilayah tertentu lebih kuat.

4.2.3.6.6 Grafik Vektor angin

Dari hasil pengamatan angin pada perairan Jepara bersamaan dengan mengukur parameter lainnya didapatkan bahwa rata-rata arah angin datang dari arah barat laut. Namun angin juga datang dari arah utara dan juga dari arah timur. Grafik vektor angin dibuat dengan menggunakan windrose. Angin yang memiliki kekuatan yang tinggi. Ataupun dominan memiliki kekuatan yang tinggi datang dari arah selatan.

Udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Di daerah kutub yang bertekanan tinggi. Maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa. Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan berbelok kearah timur mengikuti arah rotasi bumi. Ini berpotensi membentuk angin siklon.