Statistik Deskriptif Uji Hipotesis

Hasil uji normalitas menunjukan bahwa nilai signifikansi 0,05 p0,05, yaitu sebesar 0,789 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data memiliki sebaran data yang normal.

5.2.2. Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan Ukuran dewan komisaris 0,496 2,018 Bebas Multikolinearitas Profitabilitas 0,933 1,071 Bebas Multikolinearitas Struktur kepemilikan 0,777 1,286 Bebas Multikolinearitas Ukuran perusahaan 0,424 2,358 Bebas Multikolinearitas Sumber : Data diolah Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel dalam model regresi.

5.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Variabel t hitung Sig. Keterangan Ukuran dewan komisaris 1,615 0,109 Bebas heteroskedastisitas Profitabilitas 1,794 0,076 Bebas heteroskedastisitas Struktur kepemilikan -1,380 0,170 Bebas heteroskedastisitas Ukuran perusahaan -1,847 0.068 Bebas heteroskedastisitas Sumber : Data diolah Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, dimana tidak ada nilai t hitung yang signifikan atau p0,05.

5.2.4. Uji Autokorelasi

Sumber : Data diolah D-W dl du 4-du Kriteria Kesimpulan 1,843 1,608 1,763 2,237 1,763 ≤1,843≤2,237 Bebas autokorelasi Dengan nilai D-W sebesar 1,843 dimana angka tersebut berada diantara d U dan 4-d U 1,763 ≤ 1,998 ≤ 2,237, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

5.3. Uji Hipotesis

Variabel Koefisien Regresi t hitung Signifikansi Konstanta -0,81 Ukuran dewan komisaris 0,001 0,316 0,753 Profitabilitas 0,002 2,420 0,017 Struktur kepemilikan -0,008 -0,533 0,595 Ukuran perusahaan 0,029 4,647 0,000 R 2 0,419 Adjusted R 2 0,396 F statistik 18,368 0,000 Sumber : Data diolah 1. Uji F merupakan uji model secara keseluruhan diperoleh nilai F hitung untuk sebesar 18,368 dengan taraf sig 5. Oleh karena itu F hitung F tabel , maka model regresi fit. 2. Koefisien determinasi R 2 Berdasarkan hasil uji regresi diketahui bahwa nilai adjusted R Square sebesar 0,396 sehingga dapat diinterpretasikan bahwa variabel ukuran dewan komisaris, profitabilitas, struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keinginan keluar sebesar 39,6. Sedangkan sisanya sebesar 60,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. 3. Uji t menunjukkan bahwa untuk variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 p0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa H ditolak, artinya variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan variabel ukuran dewan komisaris dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap terhadap pengungkapan CSR karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 p0,05

5.4. Pembahasan

1. Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan CSR Dari hasil analisis data di atas, variabel ukuran dewan komisaris memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,753. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima dan H 1 ditolak artinya ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Semakin besar jumlah dewan komisaris, belum tentu perusahaan mengungkapkan CSR lebih luas. 2. Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR Dari hasil analisis data di atas, variabel profitabilitas memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H 2 diterima artinya profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi, perlu melaporkan lebih banyak informasi dalam laporan tahunannya. 3. Struktur Kepemilikan terhadap Pengungkapan CSR Dari hasil analisis data di atas, variabel struktur kepemilikan memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,595. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima dan H 3 ditolak artinya struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Dari koefisien regresi menunjukkan nilai -0,008, artinya perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2010 cenderung memiliki struktur kepemilikan terkonsentrasi sehingga akan mengungkapkan CSR lebih luas. 4. Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR Dari hasil analisis data di atas, variabel ukuran perusahaan memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H 4 diterima artinya ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan dari analisis data yang dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel ukuran dewan komisaris memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,753. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima dan H 1 ditolak artinya ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. 2. Variabel profitabilitas memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H 2 diterima artinya profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Tsoutsoura 2004 yang memberikan hasil bahwa ROA menunjukkan hasil yang positif terhadap CSR. 3. Variabel struktur kepemilikan memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,595. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima dan H 3 ditolak artinya struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Novita dan Djakman 2008. 4. Variabel ukuran perusahaan memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H 4 diterima artinya ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Febrina dan IGN Agung Suaryana 2011, Sembiring 2005, dan Reverte 2008.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

0 7 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 15

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 10

DAFTAR PUSTAKA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei.

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei.

0 4 10

DAFTAR PUSTAKA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei.

0 1 5

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 18