Aplikasi Teori Pembelajaran

APLIKASI TEORI
PEMBELAJARAN

Alasan :
1. Membantu Guru memahami proses belajar
yang terjadi dlm diri Siswa
2. Mengerti kondisi-kondisi dan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi, mempelancar
atau menghambat proses belajar
3. Memungkinkan Guru melakukan prediksi
yang cukup akurat tentang hasil yang dapat
diharapkan suatu aktifitas belajar

Teori Behaviorisme
• Manusia sangat dipengaruhi oleh kejadiankejadian di dalam lingkungannya yang akan
memberikan pengalaman-pengalaman belajar.
• Belajar adalah proses perubahan tingkahlaku
yang terjadi karena adanya stimuli dan respon
yang dapat diamati.
• Sangat menekankan pada apa yang dapat
dilihat yaitu tingkah alku, tidak memperhatikan

apa yang terjadi didalam fikiran manusia.

Penting :
1. Guru harus memahami
karakteristik siswa dan
karakteristik lingkungan belajar
agar tingkat keberhasilan siswa
selama kegiatan pembelajaran
dapat diketahui
2. Merumuskan tujuan belajar secara
jelas dan spesifik supaya mudah
dicapai dan diukur

Teori Kognitivisme
• Belajar adalah pengorganisasian aspekaspek kognitif dan perseptual untuk
memperoleh pemahaman.
• Tujuan dan tingkahlaku sangat dipengaruhi
oleh proses berfikir internal yang terjadi
selama proses belajar.


Kelompok Teori Kognitif
1.





Teori Perkembangan Piaget :
Perkembangan kognitif merupakan suatu
proses genetik yaitu proses yang didasarkan
atas mekanisme biologis yaitu perkembangan
sistem syaraf.
Proses belajar seseorang akan mengikuti pola
dan tahap perkembangan tertentu sesuai
dengan umurnya.

Emapat tahap perkembangan
kognitif
1.


2.
3.
4.


Tahap sensorikmotorik ( 0-2 tahun)
Tahap preoperasional (2-6 tahun)
Tahap operasional kongkrit (6-12 tahun)
Tahap formal yang bersifat internal (1218 tahun)
Seseorang tidak dapat mempelajari
sesuatu diluar kemampuan kognitifnya.

2.Perkembangan kognitif (Bruner)
1.

2.
3.

Tahap enaktif. Dimana siswa melakukan
aktifitas-aktifitasnya dalam usahanya

memahami lingkungan.
Tahap ikonik dimana ia melihat dunia melalui
gambar-gambar dan visualisasi verbal
Tahap simboloik dimana ia mempunyai
gagasan-gagasan abstrak yang banyak
dipengaruhi bahasa dan logika dan komunikasi
dilakukan dengan pertolongan sistem simbol.

Menurut Bruner
 Mengajar sesuatu tidak usah ditunggu
sampai anak mencapai tahap
perkembangan tertentu. Yang penting
bahan pelajaran harus ditata dengan baik
maka dapat diberi pada siswa.
 Cara belajar yang baik : dengan memahami
konsep, arti dan hubungan melalui proses
intuitif kemudian dapat dihasilkan seseuatu
kesimpulan (discovery learning)

3. Teori belajar bermakna

Ausebel


Belajar haruslah bermakna, dimana materi yang
dipelajari diasimilasikan secara non-arbitrari dan
berhubungan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya
 Dua syarat membuat materi pelajaran bermakna
:
1. Pilih materi yang secara potensial bermakna lalu
diatur sesuai dengan tingkat perkembangan dan
pengetahuan masa lalu
2. Diberikan dalam situasi belajar yang bermakna

Tahap PBM
1. Mengukur kesiapan siswa seperti, minat,
kemempuan dan struktur kognitifnya
2. Memilih materi kunci lalu penyajiannya diatur
dimulai dengan contoh kongkrit
3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus

dikuasai dari materi baru
4. Menyajikan sesuatu pandangan secara
menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari.
5. Adanya perbedaan individu (intelektual,
kepribadian, kebutuhan, cita cita dll)