Enterprising Holland’s Theory of Vocational Personalities and Work Environments

16 pekerjaan yang termasuk dalam tipe ini antara lain musisi, pelukis, reporter, dan design interior. 4. Social Individu dengan minat social menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang berhubungan dengan individu lainnya. Tipe ini senang membantu dan memajukan orang lain. Selain itu, tipe social selalu berupaya untuk mendorong orang lain agar mengembangkan diri. Tipe ini lebih suka berkomunikasi dengan orang lain daripada bekerja dengan obyek, mesin, atau data. Mereka suka mengajar, memberikan saran, membantu, atau dengan kata lain menyediakan pelayanan bagi orang lain. Jenis pekerjaan yang termasuk dalam tipe ini antara lain guru, konselor, dan pekerja sosial.

5. Enterprising

Individu dengan minat enterprising menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang bersifat memulai sesuatu atau membangun dari awal start-up, termasuk juga melaksanakan proyek. Tipe ini menyukai hal-hal yang menantang, terutama dalam bisnis. Disamping itu, tipe ini juga suka meyakinkan dan memimpin orang lain dan cakap dalam membuat keputusan. Seorang enterprising akan mengambil tindakan segera tanpa memikirkannya terlebih dahulu secara mendalam. Jenis pekerjaan yang termasuk ke dalam tipe ini adalah pedagang, manager, dan eksekutif bisnis. 6. Conventional Individu dengan minat conventional menyukai aktivitas-aktivitas kerja dengan aturan main yang jelas. Tipe ini menyukai pekerjaan yang sifatnya 17 rutin, berprosedur, dan dengan standar yang jelas. Tipe ini lebih suka bekerja dengan data-data yang detail daripada harus menciptakan ide-ide dari diri mereka. Tipe ini juga lebih menyukai pekerjaan dengan standar yang tinggi dibandingkan harus berkreasi dengan pikiran mereka sendiri. Individu dengan tipe ini menyukai pekerjaan dimana garis wewenang telah ditetapkan dengan jelas. Jenis pekerjaan yang termasuk ke dalam tipe ini adalah sekretaris, akuntan, dan pegawai bank. Berdasarkan enam tipe di atas, setiap orang dapat dideskripsikan berdasarkan satu atau gabungan dari enam tipe karier tersebut. Setiap individu perlu menemukan tempat kerja yang sesuai dengan tipe. Semakin baik tingkat kecocokan antara tempat kerja dan gambaran minat kerjanya, semakin meningkat kepuasan orang tersebut dengan pekerjaannya. Dapat dipastikan sebagian besar orang memiliki minat pada beberapa area di atas, namun demikian biasanya individu memiliki minat yang lebih kuat pada sebuah area tipe dibandingkan area-area yang lain. Dengan demikian, dimungkinkan untuk seseorang memiliki area minat utama dan minat kedua. Teori Holland di atas yang menggambarkan RIASEC berbentuk hexagonal didasarkan pada kesamaan antara tipe yang satu dengan yang lain. Area minat yang berdekatan pada gambar di atas menunjukkan area yang paling sama antara satu dengan lainnya, contohnya artistic dengan investigative maupun social. Area minat yang berseberangan satu dengan lainnya menunjukkan area yang paling bertolak belakang satu dengan lainnya, misalnya investigative dengan enterprising. Area minat yang berada pada sisi yang sama merupakan pengganti alternatif satu dengan yang lainnya, serta memiliki sebuah 18 hubungan intermediate kelanjutan di area tersebut, misalnya realistic dengan enterprising atau investigate dengan social. Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki minat social yang kuat akan sangat cocok bila berada dalam lingkup pekerjaan yang juga bersifat social misalnya guru atau konselor bila dibandingkan bekerja pada lingkup pekerjaan yang bersifat realistic misalnya teknisi mesin atau tentara. Dengan demikian, tingkat kepuasan seseorang yang bekerja sesuai minatnya menjadi lebih tinggi bila dibandingkan dengan seseorang yang memaksakan diri bekerja di luar minatnya. Di sisi lain, dimungkinkan juga seseorang memiliki minat artistic dan social yang sama kuat, sehingga sifat pekerjaan yang dapat dipilih menjadi lebih spesifik.

2.2 Theory of Planned Behavior

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI PADA PROFESI GURU, PERAN GURU PAMONG, DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2012 FAKULTAS EKONOMI UNIMED.

0 5 33

PENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN PERSEPSI TENTANG PROFESI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI STAMBUK 2013 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 5 32

PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA PENGARUHNYA TERHADAP MINAT MENJADI Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru Dan Lingkungan Keluarga Pengaruhnya Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Siswa Kelas Xii Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Nal

0 3 14

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undang-Undang Guru Dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasisw

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undang-Undang Guru Dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Progr

0 2 11

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGAM STUDI Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru Akuntansi Pada Maha

0 0 18

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGAM STUDI Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru Akuntansi Pada Maha

1 8 10

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Guru terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Guru.

0 0 1

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG STATUS SOSIAL GURU DAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) TERHADAP MOTIVASI MENJADI GURU.

1 5 221

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PERSEPSI PROFESI GURU TERHADAP MINAT DAN KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS EKONOMI UNY.

1 4 223