Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

✿ Selanjutnya untuk mengetahui korelasi dua variabel menghasilkan variansi bersama dapat diketahui melalui besarnya koefisien determinasi, sebagai berikut: Koefisien determinasi = r² x 100 Keterangan : r = Hasil Korelasi V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada akhir penelitian ini dibuat sebuah kesimpulan dengan bertujuan dapat menjadi sebuah konstribusi pemikiran yang bergarga bagi dunia pendidikan pada umumnya. Adapun kesimpulan yang dapat disajikan berdasarkan hasil analisis deskriptif, yakni sebagai berikut : 1. Metode pengembangan motorik halus anak usia dini adalah proses pembelajaran yang dilakukan dengan berbagai macam kegiatan atau permainan yang menyenangkan bagi anak. Kegiatan meronce dipilih sebagai kegiatanuntuk mengembangkan motorik halus karena dapat menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan meronce dalam mengembangkan motorik halus dapat mempermudah anak untuk membantu proses kematangan syaraf atau otot-otot halus agar mencapai perkembangan motorik halus yang baik serta salah satu bentuk stimulus untuk menulis 2. Kegiatan meronce memiliki hubungan dengan perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK At-Taqwa Bandar Jaya Lampung Tengah. Kegiatan meronce dalam mengembangkan motorik halus anak dapat menekankan pada motorik halus seperti melatih kelenturan jari- jemari, mengkoordinasikan mata dengan tangan secara tepat dan teliti, karena motorik halus anak dapat menekankan aktivitas dan ketelitian siswa, karena perhatian siswa secara langsung berpusat pada kegiatan meronce yang sedang dironcenya. Dalam pembelajaran aktif guru tidak dominan menguasai proses pembelajaran. Terlebih lagi anak dilibatkan dalam pembuatan alat permainan edukatif sebelum permainan dilakukan. Proses kegiatan motorik halus menunjukkan respon siswa yang baik. Hal ini disebabkan guru selalu memiliki kemampuan dan pendekatan yang tepat untuk anak usia dini. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan meronce dengan motorik halus anak kelompok B2 TK At-Taqwa Lampung Tengah. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi Spearman rank dengan koefisien korelasi r sebesar 0,626

B. Saran 1. Bagi guru

a. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru yang lain untuk menerapkan kegiatan meronce yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan karakteristik materi pembelajaran. b. Hendaknya guru lebih kreatif dalammengembangkan kegiatan pembelajaranuntuk membantu proses pembelajaran agar penyampaian materi anak akan tertarik. Hal ini terkait dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat unik, egosentris, mudah bosan, ingin diperhatikan dan lain sebagainya. Menunjukan hasil kemampuan akhir yang berbeda bagi siswa, apabila pengajar memiliki kompetensi dalam pembelajaran, dan mampu memotivasi siswa dalam setiap perkembangan motorik halus anak. Kemudian dengan kompetensi yang dimiliki pengajar tersebut, membuat siswa merasa tertarik dan senang pada setiap pertemuan pembelajaran. Dengan ini, dapat dipastikan perkembangan siswa dapat meningkat karena siswa belajar dan menghasilkan perkembangan yang baik melalui pembelajaran yang siswa anggap menyenangkan.

2. Bagi Sekolah

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan atau refrensi dalam mengembangkan dan meningkatkan proses pembelajaran yang ada disekolah khususnya dalam mengembangkan motorik halus anak.

3. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain atau berikutnya yang akan melakukan penelitian dibidang ini,diharapkan penelitian ini dapat menjadi gambaran, informasi dan masukan tentang kegiatan meronce terhadap perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun. DAFTAR PUSTAKA Bakti, Arum, M. 2014. Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Meronce Menggunakan Bahan Tanah Liat Pada Kelompok B TK Yayasan Masyitoh Beran. http:eprints.uny.ac.id129961SKRIPSI.pdf. 5 Juni 2015. UNY Darmastuti, Tanti. 2013. Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Dalam Kegiatan Meronce dengan Manik-Manik Melalui Metode Demonstrasi Pada Anak Kelompok A di TK Khadijah 2 Subaya. http:ejournal.unesa.ac.idindex.phppaud-terataiarticleview644. 4 Juni 2015. UNY Dimyati, Johni.2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada Pendidikan Anak Usia Dini. Kencana Prenada. Jakarta Harianto, Sugeng, P. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas Lampung Hurlock, B. Elizabeth. 2002. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi ke 6. Jogja: Erlangga Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak. Jakarta: Grasindo Kementrian Pendidikan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kementrian Pendidikan Republik Indonesia Ma ’mun, Amung, dkk. 2002. Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung: IKIP Bandung Press Pamadhi, Hajar, dkk. 2012. Seni Keterampilan Anak.Tanggerang Selatan: Universitas Tebuka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009